Dan dari,semua kemuakan yang tertahan dan mendera(Cya elah,bahasa lu tong hehehe),sebenernya ada juga terselip cerita dan fakta fakta lucu yang terselip pada eksplorasi yang saya lakukan pada akun Social Media saya.Jujur,Akun saya itu mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu akun paling objektif di Indonesia atau bahkan di dunia.Kenapa?Bayangkan,dari ribuan teman teman Facebook saya(yang bahkan,saya sendiri tak mengenali mayoritas dari mereka itu).Status status Facebook mereka sangatlah berimbang,ada yang membela Paslon Prabowo-Sandi dan ada juga yang mendukung Paslon Jokowi-Ma'ruf.Dan yang mereka bahas,sudah pasti kalo pendukung Prabowo akan mengangkat isu ekonomi dan Islam,sedangkan kubu Jokowi dari pengamatan yang saya lakukan.Mereka cenderung bertahan dan berusahan mengcounter isu isu miring tentang Jokowi,dan sesekali menyerang dengan isu isu yang sedang menghangat.
Tapi,entah kenapa dari sekian banyak argumen argumen.Dan berapa ratus pengguna Facebook yang menggunakan status sebagai tempat untuk menunjukkan keeksisan dukungan.Saya mendapatkan fakta yang sebenarnya cukup menggelitik.Mengapa?karena pemilihan Presiden pada tahun ini saya anggap lebih unik dan sparatis dibangding Pemilu 5 Tahun lalu.Bukan....Bukan...Bukan karena,hanya di tahun inilah adanya istilah-istilah ejek-ejekan seperti anak TK macem sontoloyo dan genderuwo.Tapi lebih dari itu,sepertinya seakan ada barisan-barisan dukungan yang dalam hal ini,saya menggunakan istilah “clan”dalam menyebut barisan dukungan itu.
Yap,Kalo Anda pernah nonton Serial animasi Naruto pasti dah pada tahu.Seperti apa sistem clan di dunia Naruto.Nama clan sudah pasti ada di setiap nama setiap anggota Clan.Nah,kalo di dunia Naruto,ada yang namanya clan Harisama dan Uchiha yang saling berebut pengaruh politik di Konoha.Nah,beda lagi dengan yang terjadi di Indonesia.Clan “Gus” dan Clan “Habib” menjadi penyokong utama dalam barisan masing-masing Paslon.Ntah kenapa,tapi bisa saya katakan.Bila ada nama “Gus” di dalam nama seseorang,sudah bisa di pastikan atau mungkin 80% lebih dia lebih condong calon Presiden Jokowi.Dukungannya pasti membela Jokowi dan Status status di Social medianya pun nomongin Jokowi.Yap,hal ini juga tak lepas dari peran KH.Ma'ruf Amien sebagai bagian dari organisasi NU yang dipilih Jokowi sebagai calon Wakil Presiden.Hal ini menjadi alasan Shahih,para “Clan” Gus yang kebanyakan adalah kalangan dari Nu dan Islam Nusantara untuk menjatuhkan dukungannya pada Jokowi sebagai calon Presiden pertahana.Faktanya lagi,”Clan” Gus ini sendiri sebenarnya gak terlalu asing dengan wajah perpolitikan Indonesia.Secara,pada era setelah Reformasi Indonesia yang secara sah telah menggulingkan Kediktatoran Soeharto sebagai Presiden dan menjatuhkan BJ.Habibie dari nyamannya Singgasana.Gus yang (katanya) terbaik saat itu,terpilih menjadi orang nomor satu di negara Nusantara tercinta ini secara nyata.Dialah Gus Dur.Setelah lika liku konfrontasi panjang dengan pesaing terdekatnya yang juga merupakan keturunan langsung dari sang proklamator Indonesia,yaitu Ibu Megawati.
Dia menasbihkan diri sebagai Gus pertama yang memimpi Negara ini dalam sudut pandang politik.Namun,sangat amat di sayangkan karena pemerintahan itu tak terlalu berjalan baik.Dan Gus Dur pun harus rela di turunkkan dari tahtanya sebagai Presiden Republik Indonesia.Namun meskipun begitu,banyak kebijakannya yang justru menjadi sebuah gebrakan untuk sistem kebijakan Indonesia di masa depan.Sebagai contoh,ketika Gusdur mencoba melegalkan kembali ideologi komunis dan partai PKI di Indonesia,serta melegalkan Freemasonry dengan diterbitkannya Keppres Nomor 69 tahun 2000.Kebijakannya yang cenderung mengarah ke arah Sekulerisme ini,pada saat itu pastinya sangat mengundang pertentangan dari masyarakat.Namun,hal itu membuat Indonesia menjadi di masa depannya menjadi bangsa yang semakin heterogen dan beragam.Itulah fakta mengenai “Clan” Gus,sedangkan di kubu seberang sudah pasti adalah “Clan “ habib yang mendukung pilihan politik pada kubu Prabowo-Sandi.”Clan “ ini sendiiri baru menunjukkan keeksisannya sejak pilkada DKI Tahun 2017 lalu.Ketika ribut-ribut masalah lidah salah satu calon Gubernur yang kepeleset,lalu timbullah isu-isu yang segera di goreng ke publik.Hal itu dengan cepat menyebar dan mengakibatkan terbentuknya sebuah aksi besar besaran bernama aksi bela Islam 212.Dan,siapa lagi kalo bukan,”Clan” Habib yang di tempatkan pada panggung utama.Yap,dialah Habib Rizik yang mengklaim dirinya sebagai Imam besar FPI dan Ummat Islam Indonesia.
Tidak seperti “Clan” Gus yang telah pernah mencicipi salah puncak tertinggi dari kekuasaan politik di Indonesia,sedangkan “Clan” Habib belum pernah sekalipun menikmati kekuasaan itu.Namun meski begitu,pengaruhnya di kancah perpolitikan Indonesia sangatlah besar.Bisa kita lihat pada Pilkada DKI beberapa tahun yang lalu,dan seolah mengeksiskan diri dalam kancah perpolitikan Indonesia.”Clan” Habib menjadi kekuatan baru yang tak bisa di anggap remeh,fatwa fatwanya selalu menjadi acuan bagi sebagian masyarakat Indonesia.Kembali lagi pada dunia Naruto,”Clan” Gus ini bisa kita samakan seperti clan senju yang menguasai pemerintahan,sedangkan “clan” Habib kondisinya mirip dengan “Clan” uchiha yang menjadi kubu oposisi dengan kekuatan sangat besar.Berebut kekuatan dan kekuasaan demi ideologi masing-masing dan demi masa depan desa mereka.
Mungkin Loe akan bilang “ini hanya cocoklogi” atau bahkan bisa di katakan Parody.Namun faktanya pada pemilu kali ini,kekuatan Islam sangatlah menonjol dan menunjukkan taringnya,baik di kubu Jokowi maupun Prabowo.Namun,suatu hal yang pasti.Yang namanya Islam tetaplah Islam,persatuan Islam adalah lebih penting dari segala galanya.Argumen boleh beda,pandangan politik boleh beda dan ideologi juga boleh beda.Namun,kebersamaan adalah segalanya.Jangan sampai kita seperti yang di tunjukkan oleh Uchiha Madara dan Harisama Senju,yang sejatinya adalah sahabat sejati dan sehati sejak mereka sejak kecil.Namun,pandangan politik dan ideologi memaksa mereka untuk saling bertarung,beradu jurus dan saling menghantam.