Minggu pagi, 13 Januari 2019 aku dan temanku menghadiri Soft Launching Pasar Mbrumbung yang berlokasi di dukuh Randu Gosong, desa Banggi, kecamatan Kaliori, kabupaten Rembang. Pasar yang diresmikan oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz pada 16 Desember 2018 lalu ini menghadirkan konsep digital nuansa tempo dulu.
Dari alun-alun kota Rembang, aku dijemput oleh temanku yang akan menjadi tour guide perjalanan ke Pasar Mbrumbung.


Setelah melewati berkelok-kelok jalan asing (belum pernah kulewati) dengan kiri kanan persawahan, terlihat ramai orang memarkirkan kendaraan mereka di halaman-halaman rumah warga. Setelah ikut memarkirkan motor, aku dan temanku harus berjalan sekitar 300 meter untuk sampai di Pasar Mbrumbung.


Disambut dengan ucapan selamat datang, pengunjung harus menukarkan uang rupiah kami dengan uang khas mbrumbung. Uang khas mbrumbung berbentuk lingkaran berdiameter 1,5 cm dan terdiri dari 1,2,5,10 mbrumbung. Aku dan temanku menukarkan uang 20.000 menjadi 5 mbrumbung sebanyak 2 keping, dan 2 mbrumbung sebanyak 5 keping.


Memasuki pasar, terlihatlah banyak orang berkerumun di sisi kanan dan kiri pada tiap-tiap "lapak" jualan jajanan jaman dulu. Ada gethuk, thiwul, enthok-enthok, grontol, samier, kupang dsb. Ada juga yang menjual kerajinan dari kayu, celengan dari tanah liat, dan jasa lukis foto. Tak kalah menarik adalah para pedagang mengenakan pakaian adat tradisional Jawa lengkap dengan topi ala petani tempo dulu.


Disediakannya beberapa spot foto menambah ramainya pengunjung. Semakin ke dalam pasar akan semakin berdesak-desakan dan di ujung terdapat panggung yang sedang menampilkan bakat menyanyi dan menari tarian tradisional.


Aku dan temanku hanya berhasil membeli es dawet seharga 6 mbrumbung (itupun dengan perjuangan yang amat sangat). Kami memutuskan untuk menonton pertunjukan sembari menikmati es dawet yang berhasil kami beli. Setelah beberapa pertunjukan selesai, kami memutuskan untuk berkeliling melihat ramainya pengunjung yang memadati lokasi Pasar Mbrumbung dan kemudian pulang. Dengan terlebih dahulu menukarkan kembali sisa uang khas mbrumbung kami menjadi uang rupiah kembali.

Nantikan kembali nuansa tempo dulu di era milenial pada 10 Februari 2019 mendatang ya. Karena Pasar Mbrumbung hanya digelar 1 kali dalam sebulan di minggu kedua. Selain merefresh otak dan memanjakan lidah dengan jajanan tempo dulu, juga sebagai langkah untuk uri-uri budaya Jawa lho.