Kaskus

News

kolam.nalarAvatar border
TS
kolam.nalar
Prabowo dan Jejak Pembantaian di 'Kampung Janda' Timor Timur
Prabowo dan Jejak Pembantaian di 'Kampung Janda' Timor Timur

Jejak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang pernah dilakukan oleh Prabowo Subianto bisa ditelusuri sejak periode 1980-an. Kala itu, dirinya yang masih berpangkat Kapten di Kopassus melakukan pembantaian sipil di Timor Timur.

Adalah, Kraras sebuah kampung di Timor-Leste yang kini disebut sebagai ‘kampung janda’. Satu saat di bulan September 1983 hampir semua laki-laki termasuk anak-anak laki di kampung itu dibunuh oleh tentara Indonesia.

Menurut sejumlah sumber, Prabowo Subianto punya andil dalam pembunuhan membabi buta di Kraras. Menurut Mario Carrascalao, Gubernur Timtim kala itu, membenarkan bahwa kejadian tragis pada tanggal 6 Agustus itu “dikoordinasi” oleh Prabowo.

Menurut pengakuannya, Prabowo memang menjadi pimpinan pasukan dalam aksi pembantaian terhadap hampir semua laki-laki, termasuk anak laki-laki, di Kampung Kraras, Timor Timur, pada September 1983.

Mereka yang ditangkap atau menyerah dipaksa tinggal di sebuah tempat di Kraras bernama Lalerek Mutin, dimana diperkirakan sebagian besar orang meninggal akibat kelaparan dan penyakit.

Tak hanya itu, Mantan Komandan Korem Dili, Kolonel Purwanto sejak awal juga mencurigai tindak tanduk Prabowo yang ditugaskan untuk ketiga kalinya di Timor Timur.

Menurutnya, Prabowo berpikir baik saat penugasan pertama dan kedua, tetapi setelah itu dia kehilangan kontrol. Beberapa sumber menyatakan kepada Komisi untuk Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) bahwa Prabowo terlibat dalam operasi untuk membawa penduduk sipil turun dari Gunung Bibeleu, dimana tidak lama kemudian beberapa ratus orang dibunuh.

Prabowo saat itu berani bertindak sewenang-wenang karena posisinya sebagai anak mantu Soeharto untuk melegalkan dan membenarkan segala tindakannya di masa lalu.

Watak dan sikap ini tidak pantas dimiliki oleh seorang pemimpin karena hanya akan menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat. Rekam jejak pembantaian ratusan nyawa manusia itu harusnya menjadi pelajaran bagi kita semua.

Bahwa, pelaku kejahatan jangan sampai menjadi pemimpin, apalagi menjadi Presiden RI. Apalagi jika tak ingin kejadian serupa terulang kembali.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.8K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan