- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Suku Sentinel yang memanah misionaris AS


TS
kangjati
Mengenal Suku Sentinel yang memanah misionaris AS

Udah tau pemberitaan misionaris As yang terbunuh dipanah di pulau sentinel utara di kepulauan Andaman, India?

Karena menghiraukan larangan untuk tidak menuju kepulau tersebut akhirnya membuah petaka, dimana setelah sesampainya disana dia langsung di tembaki panah oleh penduduk suku sekitar, yap nama suku tersebut adalah suku sentinel.

Banyak simpang siur mengenai suku pedalaman tersebut. Biar jelasnya nih ane ada artikelnya gan

Quote:

Pulau Sentinel Utara difoto dari udara | Wikimedia Commons
Baru-baru ini dunia diramaikan dengan pemberitaan seorang warga negara Amerika Serikat yang dibunuh saat ingin memasuki pulau kecil di Samudra Hindia. Pulau tersebut bernama Sentinel Utara, yang terletak di Kepulauan Andaman, India.
Sang Korban, yang bernama John Allen Chau, tewas dipanah oleh suku asli pulau yang terletak sekitar 1.100 km dari daratan India itu--tepatnya di kawasan Teluk Benggala, antara India dan Myanmar.
Lelaki berusia 27 tahun asal Alabama, AS, itu kemudian diketahui adalah misionaris yang ingin berkhotbah menyebarkan ajaran Kristen kepada penduduk pulau itu.
Ia telah beberapa kali mencoba untuk menyeberang secara ilegal ke pulau terpencil dan tertutup bagi pengunjung luar itu--telah bertahun-tahun pemerintah India melarang orang luar masuk ke pulau itu dengan alasan untuk menjaga keaslian wilayah--tapi kerap gagal.
Pekan lalu, pada Rabu (14/11), dibantu tujuh nelayan dan seorang warga India, Chau berhasil mendarat di pantai Pulau Sentinel Utara. Namun pada Jumat (17/11), nelayan yang membawanya ke pulau itu mengabarkan bahwa Chau dipanah hingga tewas dan dikuburkan di pasir pantai.
Sejak Chau dipastikan tewas, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah India untuk mendapatkan jasadnya. The South China Morning Post (25/11) mengabarkan pemerintah India kebingungan mencari cara yang tepat untuk melakukannya.

Sang Korban, yang bernama John Allen Chau, tewas dipanah oleh suku asli pulau yang terletak sekitar 1.100 km dari daratan India itu--tepatnya di kawasan Teluk Benggala, antara India dan Myanmar.
Lelaki berusia 27 tahun asal Alabama, AS, itu kemudian diketahui adalah misionaris yang ingin berkhotbah menyebarkan ajaran Kristen kepada penduduk pulau itu.
Ia telah beberapa kali mencoba untuk menyeberang secara ilegal ke pulau terpencil dan tertutup bagi pengunjung luar itu--telah bertahun-tahun pemerintah India melarang orang luar masuk ke pulau itu dengan alasan untuk menjaga keaslian wilayah--tapi kerap gagal.
Pekan lalu, pada Rabu (14/11), dibantu tujuh nelayan dan seorang warga India, Chau berhasil mendarat di pantai Pulau Sentinel Utara. Namun pada Jumat (17/11), nelayan yang membawanya ke pulau itu mengabarkan bahwa Chau dipanah hingga tewas dan dikuburkan di pasir pantai.
Sejak Chau dipastikan tewas, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah India untuk mendapatkan jasadnya. The South China Morning Post (25/11) mengabarkan pemerintah India kebingungan mencari cara yang tepat untuk melakukannya.
Kapal polisi hanya bisa mendekat hingga 400 meter dari pantai yang dijaga sekelompok lelaki Suku Sentinel yang membawa senjata. Polisi berhati-hati karena Suku Sentinel dikenal tak segan menyerang siapapun yang masuk ke wilayah mereka.
Ahli antropologi dan suku terasing telah dimintai bantuan untuk bisa mendekati suku tersebut guna mendapatkan jenazah Chau.
"Kami meminta nasihat para ahli terkait untuk kemajuan kasus ini," kata Kepala Kepolisian wilayah tersebut, Dependra Pathak.
Tujuh nelayan dan seorang warga yang membantu Chau, menurut The New York Times, telah ditahan polisi India dengan dakwaan membantu pembunuhan dan melanggar peraturan yang melindungi suku pribumi.
Siapakah Suku Sentinel?
Nenek moyang Suku Sentinel diyakini telah mendiami pulau itu selama 55.000 hingga 60.000 tahun terakhir. Uji genetik menunjukkan bahwa Suku Sentinel kemungkinan keturunan langsung dari orang pertama yang menetap di Asia Tenggara pada era Paleolitik awal.
Mereka dikenal sebagai orang-orang yang "tidak dikenal". Sangat sedikit yang diketahui tentang mereka, sebagian besar melalui pengamatan yang jauh. Pasalnya, mereka terus menolak semua kontak dengan dunia luar dan peradaban lainnya.
Menurut Survival International, walau masih seperti orang-orang pada zaman batu, Suku Sentinel telah sedikit mengubah cara hidup mereka. Contohnya, mereka bisa membuat alat dan senjata dari logam, yang mereka ambil dari kapal-kapal karam di terumbu pulau.
India memproklamasikan Pulau Sentinel Utara, yang luasnya 59,67 km persegi, sebagai bagian dari Republik India pada tahun 1970. Sejak itu, India telah mengendalikan akses ke pulau itu dan terus mengawasi dengan penjaga pantai.
Bagaimana kehidupan mereka?
Survei dari Pulau Sentinel Utara belum menemukan bukti pertanian. Sebaliknya, masyarakat mereka tampaknya menjadi pemburu-pengumpul, yang mendapatkan makanan melalui memancing, berburu, dan mengumpulkan tanaman liar yang hidup di pulau itu.
Suku ini juga tampaknya memiliki bahasanya sendiri. Menurut dokumen sensus India, upaya untuk berkomunikasi dengan mereka melalui Jarawa, bahasa pulau-pulau di dekatnya, tidak berhasil.
Pemerintah India tidak memasukkan Suku Sentinel dalam sensusnya. Jumlah penghuni di sana dihitung berdasarkan foto yang diambil dari jauh.
Dalam sensus pertamanya yang diambil pada tahun 1991, diperkirakan 117 orang tinggal di sana. Pada tahun 2011, total ditemukan 15 orang.
Benarkah mereka kanibal?
Sejak zaman kolonial, ada desas-desus mengatakan bahwa Sentinel adalah kanibal. Tetapi tidak ada bukti untuk mendukung teori ini. Analisis tahun 2006 oleh pemerintah India setelah kematian dua nelayan di pulau itu menyimpulkan bahwa kelompok Sentinel tidak mempraktikkan kanibalisme.
Keyakinan kanibalisme dilaporkan berasal dari kesalahpahaman praktik suku tetangga, Onge, yang memotong dan membakar daging manusia, mencegahnya dikonsumsi oleh roh jahat.
Pada 2006, dua nelayan tanpa sadar menyimpang ke wilayah Sentinel Utara, mengalami nasib seperti Chau. Sunder Raj (48) dan Pandit Tiwari (52) mabuk karena arak dan perahu mereka hanyut hingga ke pantai Pulau Sentinel.
Mereka dilaporkan dibunuh oleh suku setempat. Helikopter penjaga pantai India yang datang untuk membawa jenazah mereka langsung diserang oleh Suku Sentinel. Tubuh Sunder dan Pandit terlihat oleh kru ketika angin dari baling-baling helikopter menghempaskan pasir dari kuburan dangkal.
Larangan pemerintah India
Hukum India melarang siapapun untuk berada pada jarak hingga lima mil laut dari pulau-pulau tersebut. Bahkan sejak tahun lalu, mereka juga melarang pendatang merekam video dan mengambil foto kegiatan masyarakat suku-suku asli di Kepulauan Andaman, yaitu Andaman, Jarawa, Onge, Sentinel, Nicobar, dan Shom Pen.
Hukuman bagi mereka yang melanggar adalah penjara hingga maksimal tiga tahun.
Salah satu tujuannya adalah untuk melindungi pengunjung seperti Chau, dari kecenderungan sifat mematikan suku pribumi pulau-pulau tersebut, terutama Sentinel.
Tetapi yang lebih penting, tindakan ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup suku-suku pra-neolitik terakhir di dunia itu.
Manusia-manusia di sana begitu terisolasi, begitu terpisah, begitu tidak terekspos kehidupan modern. Oleh karena itu, mereka mungkin amat rentan terserang penyakit-penyakit umum seperti flu, campak, atau bahkan pilek, jika banyak pendatang yang masuk.
Pada masa lalu Bumi dipenuhi beragam budaya terpencil dan tertutup. Banyak kelompok masyarakat asli pulau atau daerah tertentu yang memiliki bahasa dan adat mereka sendiri, seperti Suku Sentinel.
Saat ini hanya ada 100 kelompok masyarakat seperti itu yang tersebar di seluruh dunia. Mereka antara lain Yanomami di Brasil utara, Ayoreo-Totobiegosode di Bolivia, dan Suku Bo Kepulauan Andaman--sampai anggota terakhir meninggal pada 2010.
Kelompok-kelompok tersebut tidak tahu apa-apa tentang dunia modern dan melakukan yang terbaik untuk menjaga kelestarian diri mereka sendiri.
Ahli antropologi dan suku terasing telah dimintai bantuan untuk bisa mendekati suku tersebut guna mendapatkan jenazah Chau.
"Kami meminta nasihat para ahli terkait untuk kemajuan kasus ini," kata Kepala Kepolisian wilayah tersebut, Dependra Pathak.
Tujuh nelayan dan seorang warga yang membantu Chau, menurut The New York Times, telah ditahan polisi India dengan dakwaan membantu pembunuhan dan melanggar peraturan yang melindungi suku pribumi.
Siapakah Suku Sentinel?
Nenek moyang Suku Sentinel diyakini telah mendiami pulau itu selama 55.000 hingga 60.000 tahun terakhir. Uji genetik menunjukkan bahwa Suku Sentinel kemungkinan keturunan langsung dari orang pertama yang menetap di Asia Tenggara pada era Paleolitik awal.
Mereka dikenal sebagai orang-orang yang "tidak dikenal". Sangat sedikit yang diketahui tentang mereka, sebagian besar melalui pengamatan yang jauh. Pasalnya, mereka terus menolak semua kontak dengan dunia luar dan peradaban lainnya.
Menurut Survival International, walau masih seperti orang-orang pada zaman batu, Suku Sentinel telah sedikit mengubah cara hidup mereka. Contohnya, mereka bisa membuat alat dan senjata dari logam, yang mereka ambil dari kapal-kapal karam di terumbu pulau.
India memproklamasikan Pulau Sentinel Utara, yang luasnya 59,67 km persegi, sebagai bagian dari Republik India pada tahun 1970. Sejak itu, India telah mengendalikan akses ke pulau itu dan terus mengawasi dengan penjaga pantai.
Bagaimana kehidupan mereka?
Survei dari Pulau Sentinel Utara belum menemukan bukti pertanian. Sebaliknya, masyarakat mereka tampaknya menjadi pemburu-pengumpul, yang mendapatkan makanan melalui memancing, berburu, dan mengumpulkan tanaman liar yang hidup di pulau itu.
Suku ini juga tampaknya memiliki bahasanya sendiri. Menurut dokumen sensus India, upaya untuk berkomunikasi dengan mereka melalui Jarawa, bahasa pulau-pulau di dekatnya, tidak berhasil.
Pemerintah India tidak memasukkan Suku Sentinel dalam sensusnya. Jumlah penghuni di sana dihitung berdasarkan foto yang diambil dari jauh.
Dalam sensus pertamanya yang diambil pada tahun 1991, diperkirakan 117 orang tinggal di sana. Pada tahun 2011, total ditemukan 15 orang.
Benarkah mereka kanibal?
Sejak zaman kolonial, ada desas-desus mengatakan bahwa Sentinel adalah kanibal. Tetapi tidak ada bukti untuk mendukung teori ini. Analisis tahun 2006 oleh pemerintah India setelah kematian dua nelayan di pulau itu menyimpulkan bahwa kelompok Sentinel tidak mempraktikkan kanibalisme.
Keyakinan kanibalisme dilaporkan berasal dari kesalahpahaman praktik suku tetangga, Onge, yang memotong dan membakar daging manusia, mencegahnya dikonsumsi oleh roh jahat.
Pada 2006, dua nelayan tanpa sadar menyimpang ke wilayah Sentinel Utara, mengalami nasib seperti Chau. Sunder Raj (48) dan Pandit Tiwari (52) mabuk karena arak dan perahu mereka hanyut hingga ke pantai Pulau Sentinel.
Mereka dilaporkan dibunuh oleh suku setempat. Helikopter penjaga pantai India yang datang untuk membawa jenazah mereka langsung diserang oleh Suku Sentinel. Tubuh Sunder dan Pandit terlihat oleh kru ketika angin dari baling-baling helikopter menghempaskan pasir dari kuburan dangkal.
Larangan pemerintah India
Hukum India melarang siapapun untuk berada pada jarak hingga lima mil laut dari pulau-pulau tersebut. Bahkan sejak tahun lalu, mereka juga melarang pendatang merekam video dan mengambil foto kegiatan masyarakat suku-suku asli di Kepulauan Andaman, yaitu Andaman, Jarawa, Onge, Sentinel, Nicobar, dan Shom Pen.
Hukuman bagi mereka yang melanggar adalah penjara hingga maksimal tiga tahun.
Salah satu tujuannya adalah untuk melindungi pengunjung seperti Chau, dari kecenderungan sifat mematikan suku pribumi pulau-pulau tersebut, terutama Sentinel.
Tetapi yang lebih penting, tindakan ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup suku-suku pra-neolitik terakhir di dunia itu.
Manusia-manusia di sana begitu terisolasi, begitu terpisah, begitu tidak terekspos kehidupan modern. Oleh karena itu, mereka mungkin amat rentan terserang penyakit-penyakit umum seperti flu, campak, atau bahkan pilek, jika banyak pendatang yang masuk.
Pada masa lalu Bumi dipenuhi beragam budaya terpencil dan tertutup. Banyak kelompok masyarakat asli pulau atau daerah tertentu yang memiliki bahasa dan adat mereka sendiri, seperti Suku Sentinel.
Saat ini hanya ada 100 kelompok masyarakat seperti itu yang tersebar di seluruh dunia. Mereka antara lain Yanomami di Brasil utara, Ayoreo-Totobiegosode di Bolivia, dan Suku Bo Kepulauan Andaman--sampai anggota terakhir meninggal pada 2010.
Kelompok-kelompok tersebut tidak tahu apa-apa tentang dunia modern dan melakukan yang terbaik untuk menjaga kelestarian diri mereka sendiri.
Memang kita kadang sering denger "Aturan ada untuk di langgar". tapi kemabli lagi, setiap aturan yang dilanggar pasti punya konsekuensinya masing-masing.

Semoga artikel dari ane ngasih pelajaran buat agan juga kedepannya yah

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Tak pamer kebahagiaan di media sosial kunci pernikahan langgeng
Perempuan semakin pintar semakin sulit cari pasangan
Tahun 536 adalah era terburuk manusia, kok bisa? Apa Yonglek sudah ada di jaman itu?
Suzzanna berpotensi kalahkan Pengabdi Setan
Kenapa orang bule cepet kelihatan lebih tua?
Klaim baru dugaan lokasi Atlantis
Pernah merasa terjebak dalam mimpi? Ternyata ini loh penyebabnya
8 Tipe cinta menurut orang Yunani kuno. Agan masuk tipe yang mana?
PUBG hadir di PS4 bulan Desember, tertarik mencoba?
Kenapa komodo hanya ada di Indonesia


Tak pamer kebahagiaan di media sosial kunci pernikahan langgeng
Perempuan semakin pintar semakin sulit cari pasangan
Tahun 536 adalah era terburuk manusia, kok bisa? Apa Yonglek sudah ada di jaman itu?
Suzzanna berpotensi kalahkan Pengabdi Setan
Kenapa orang bule cepet kelihatan lebih tua?
Klaim baru dugaan lokasi Atlantis
Pernah merasa terjebak dalam mimpi? Ternyata ini loh penyebabnya
8 Tipe cinta menurut orang Yunani kuno. Agan masuk tipe yang mana?
PUBG hadir di PS4 bulan Desember, tertarik mencoba?
Kenapa komodo hanya ada di Indonesia



naylabintibudi memberi reputasi
8
21.3K
Kutip
121
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan