- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MEMPERINGATI 501 TAHUN LAHIRNYA KRISTEN PROTESTAN


TS
ariswidyap
MEMPERINGATI 501 TAHUN LAHIRNYA KRISTEN PROTESTAN

Haiiiii !!!!

Quote:
Di daratan Eropa sejak abad ke-5 Gereja Katolik Roma menjadi pusat politik dan budaya Kekristenan yang amat dominan. Namun pada abad 15, Gereja Katolik harus menghadapi kenyataan perkembangan zaman yang begitu pesat di Eropa.
Selama periode Abad Pertengahan hingga Renaissance, berbagai penemuan ilmiah baru telah membuka mata tentang kompleksitas alam semesta. Aktivitas pelayaran dan perdagangan antar samudera jadi hal lumrah dibandingkan abad-abad sebelumnya ketika laut dipandang sebagai sarang monster dan tepi dunia.
Perlahan-lahan peradaban Eropa Abad Pertengahan mulai mengalami krisis. Pada 1347-1351, wabah pes merenggut sekitar 75 juta populasi. Kota-kota Eropa dilanda kepanikan. Sementara itu, aliansi politik tradisional antara Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dan pangeran-pangeran Eropa mulai retak.
Ambruknya peradaban abad pertengahan dan kebangkitan era Renaisans yang bermula dari Italia turut melahirkan para pemikir Kristen yang mulai menentang otoritas tinggi Gereja Katolik.
Selama periode Abad Pertengahan hingga Renaissance, berbagai penemuan ilmiah baru telah membuka mata tentang kompleksitas alam semesta. Aktivitas pelayaran dan perdagangan antar samudera jadi hal lumrah dibandingkan abad-abad sebelumnya ketika laut dipandang sebagai sarang monster dan tepi dunia.
Perlahan-lahan peradaban Eropa Abad Pertengahan mulai mengalami krisis. Pada 1347-1351, wabah pes merenggut sekitar 75 juta populasi. Kota-kota Eropa dilanda kepanikan. Sementara itu, aliansi politik tradisional antara Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dan pangeran-pangeran Eropa mulai retak.
Ambruknya peradaban abad pertengahan dan kebangkitan era Renaisans yang bermula dari Italia turut melahirkan para pemikir Kristen yang mulai menentang otoritas tinggi Gereja Katolik.
Quote:

501 tahun lalu pada 31 Oktober 1517, seorang biarawan tak dikenal bernama Martin Luther berdiri di depan sebuah gereja di Wittenberg, kota kecil yang kini masuk wilayah Jerman. Di pintu gereja, ia nekat memaku daftar 95 dalil berisi kritik terhadap otoritas Gereja Katolik. Peristiwa itu dicatat dalam sejarah sebagai awal mula gerakan Reformasi di daratan Eropa dan seluruh dunia yang melahirkan Protestantisme.
Berbekal pendidikan magister hukum dari Universitas Erfurt, Luther memutuskan jadi biarawan ketika usianya masih 21 tahun. Perilakunya sangat asketik. Ia rajin berdoa, puasa, bertapa, menahan hawa dingin tanpa selimut, dan melakukan ritual biarawan lainnya.
Praktik indulgensi sendiri muncul pada abad ke-11 dan 12 saat Perang Salib masih berkobar. Gereja menjelaskannya sebagai "proses penghapusan siksa-siksa temporal di depan Tuhan untuk dosa-dosa yang sudah diampuni". Aturan indulgensi, sudah tertuang khususnya dalam Katekismus Gereja Katolik 1471.
Seiring perjalanan waktu, para pemimpin Gereja memutuskan bahwa membayar sejumlah uang untuk proses indulgensi bisa dilakukan setiap orang, tidak hanya mereka yang terjun ke Perang Salib.
Selama beberapa abad berikutnya, penjualan indulgensi menyebar luas dan mencakup pengampunan dosa atas orang-orang yang sudah meninggal. Hal ini terutama diserukan dalam khotbah-khotbah biarawan Ordo Dominikan, John Tetzel.
Praktik jual beli indulgensi pun jadi jamak. Di bawah kepemimpinan Paus Leo X, Gereja meraup pemasukan besar dari umat yang kemudian dialokasikan untuk membangun kembali Basilika Santo Petrus di Roma. Luther memandang praktik tersebut sebagai perilaku korup. Dari sanalah 95 dalil Luther bermula.
Quote:
Dalam sebuah debat publik di Leipzig pada 1519, Luther menyatakan bahwa “orang awam yang dipersenjatai kitab suci lebih unggul dari Paus beserta dewan kardinalnya.” Akibatnya, Luther langsung mendapat ancaman ekskomunikasi; tak boleh ikut sakramen.
Pada 1520, Luther menjawab ancaman tersebut dengan menerbitkan tiga risalah terpentingnya, yaitu "Seruan kepada Bangsawan Kristen" yang berpendapat bahwa semua orang Kristen adalah imam dan mendesak para penguasa untuk mengambil jalan Reformasi gereja. Kedua, "Tawanan Babilonia Gereja", yang mengurangi tujuh sakramen menjadi hanya dua berupa pembaptisan dan Perjamuan Kudus. Ketiga, "Tentang Kebebasan Seorang Kristen" yang mengatakan kepada orang-orang Kristen bahwa mereka sudah terbebas dari hukum Taurat yang kini telah digantikan ikatan cinta pada hukum tersebut.
Dewan Gereja pun terus memanggil Martin Luther, yang segera terlibat perdebatan sengit dengan para pemuka Gereja Katolik hingga dicap bidah dan sesat. Luther sempat melarikan diri ke Kastil Wartburg dan bersembunyi selama sepuluh bulan.
Gerakan Reformasi Luther menuntut menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke bahasa Jerman. Dampaknya luas, karena orang tidak lagi perlu bergantung pada seorang imam untuk membaca dan menafsirkan Alkitab. Walhasil, legitimasi para padri Katolik pun terancam tergerus.
Namun, gerakan Reformasi yang melahirkan pecahan Kristen Protestan ternyata harus dibayar mahal. Serangkaian perang antara kubu Katolik Roma dan Reformis Protestan meletus pada 1524-1648.
Puncak dari konflik berdarah tersebut adalah Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman antara 1618- 1648 yang menewaskan sekitar 7,5 juta jiwa. Konflik kedua kubu berakhir dengan perjanjian damai Westfalen. Tiga aliran Kristen akhirnya diakui: Katolik Roma, Lutheran, dan Calvinis.
Warisan intelektual dan politik Luther mengilhami para tokoh pembaharu Protestan di zamannya seperti Calvin, Zwingli, Knox, dan Cranmer. Pemikiran para pembaharu ini pun pada gilirannya melahirkan berbagai jenis denominasi Protestan, misalnya Gereja Lutheran, Reformed, Anglikan, Anabaptis, dan banyak lagi lainnya yang terus berkembang sampai sekarang.
Pada 1520, Luther menjawab ancaman tersebut dengan menerbitkan tiga risalah terpentingnya, yaitu "Seruan kepada Bangsawan Kristen" yang berpendapat bahwa semua orang Kristen adalah imam dan mendesak para penguasa untuk mengambil jalan Reformasi gereja. Kedua, "Tawanan Babilonia Gereja", yang mengurangi tujuh sakramen menjadi hanya dua berupa pembaptisan dan Perjamuan Kudus. Ketiga, "Tentang Kebebasan Seorang Kristen" yang mengatakan kepada orang-orang Kristen bahwa mereka sudah terbebas dari hukum Taurat yang kini telah digantikan ikatan cinta pada hukum tersebut.
Dewan Gereja pun terus memanggil Martin Luther, yang segera terlibat perdebatan sengit dengan para pemuka Gereja Katolik hingga dicap bidah dan sesat. Luther sempat melarikan diri ke Kastil Wartburg dan bersembunyi selama sepuluh bulan.
Gerakan Reformasi Luther menuntut menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke bahasa Jerman. Dampaknya luas, karena orang tidak lagi perlu bergantung pada seorang imam untuk membaca dan menafsirkan Alkitab. Walhasil, legitimasi para padri Katolik pun terancam tergerus.
Namun, gerakan Reformasi yang melahirkan pecahan Kristen Protestan ternyata harus dibayar mahal. Serangkaian perang antara kubu Katolik Roma dan Reformis Protestan meletus pada 1524-1648.
Puncak dari konflik berdarah tersebut adalah Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman antara 1618- 1648 yang menewaskan sekitar 7,5 juta jiwa. Konflik kedua kubu berakhir dengan perjanjian damai Westfalen. Tiga aliran Kristen akhirnya diakui: Katolik Roma, Lutheran, dan Calvinis.
Warisan intelektual dan politik Luther mengilhami para tokoh pembaharu Protestan di zamannya seperti Calvin, Zwingli, Knox, dan Cranmer. Pemikiran para pembaharu ini pun pada gilirannya melahirkan berbagai jenis denominasi Protestan, misalnya Gereja Lutheran, Reformed, Anglikan, Anabaptis, dan banyak lagi lainnya yang terus berkembang sampai sekarang.
Quote:
Melahirkan 5 Sola Reformasi Protestan
Kata “sola” adalah bahasa latin untuk “hanya” atau “saja” seperti yang dapat kalian tebak. Dan kelima sola dari reformasi protestan tersebut adalah:
Sola Gratia (Anugerah saja)
Solus Christus (Kristus saja)
Sola Fide (Iman saja)
Soli deo Gloria (hanya untuk kemuliaan Tuhan saja)
Sola Scriptura (Alkitab saja).
Kata “sola” adalah bahasa latin untuk “hanya” atau “saja” seperti yang dapat kalian tebak. Dan kelima sola dari reformasi protestan tersebut adalah:
Sola Gratia (Anugerah saja)
Solus Christus (Kristus saja)
Sola Fide (Iman saja)
Soli deo Gloria (hanya untuk kemuliaan Tuhan saja)
Sola Scriptura (Alkitab saja).
Quote:
501 Tahun Setelah Reformasi
Tiap 31 Oktober, berbagai aliran gereja Protestan, khususnya Lutheran, memperingati Reformasi. Tahun ini jadi spesial karena Reformasi Protestan berusia 501 tahun.
Hasilnya, perbedaan teologis yang pernah memecah Kekristenan di Barat pada 1500an itu kini dipahami dengan cara yang sangat berbeda.
Data demografi yang dihimpun oleh Center for The Study of Global Christianity menunjukkan pada tahun 2017 terdapat 560 juta pengikut Kristen Protestan di seluruh dunia. Jumlah ini menyumbang sepertiga dari total populasi umat Kristen dunia.
Benua Afrika menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah umat Protestan (228.300.000 jiwa), disusul Asia (99.040.000). Di Jerman, tempat asal Martin Luther dan Reformasi dilancarkan, Katolik masih mendominasi dengan 42 persen populasi, sementara Protestan sendiri dianut 28 persen penduduk, dan sisanya mengaku tidak terafiliasi dengan keduanya.
Dari data tahun 2015, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama negeri dengan populasi Protestan terbanyak di dunia (56.177.000), disusul Nigeria (53.106.000) dan Brazil (34.836.000). Indonesia sendiri menempati peringkat ke-9 (18.213.000).

Tiap 31 Oktober, berbagai aliran gereja Protestan, khususnya Lutheran, memperingati Reformasi. Tahun ini jadi spesial karena Reformasi Protestan berusia 501 tahun.
Hasilnya, perbedaan teologis yang pernah memecah Kekristenan di Barat pada 1500an itu kini dipahami dengan cara yang sangat berbeda.
Data demografi yang dihimpun oleh Center for The Study of Global Christianity menunjukkan pada tahun 2017 terdapat 560 juta pengikut Kristen Protestan di seluruh dunia. Jumlah ini menyumbang sepertiga dari total populasi umat Kristen dunia.
Benua Afrika menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah umat Protestan (228.300.000 jiwa), disusul Asia (99.040.000). Di Jerman, tempat asal Martin Luther dan Reformasi dilancarkan, Katolik masih mendominasi dengan 42 persen populasi, sementara Protestan sendiri dianut 28 persen penduduk, dan sisanya mengaku tidak terafiliasi dengan keduanya.
Dari data tahun 2015, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama negeri dengan populasi Protestan terbanyak di dunia (56.177.000), disusul Nigeria (53.106.000) dan Brazil (34.836.000). Indonesia sendiri menempati peringkat ke-9 (18.213.000).

0
1.6K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan