frontalbabyAvatar border
TS
frontalbaby 
Review “PayuDara”, Segumpal Dendam Para Wanita yang Menjelma Kata #AslinyaLo
emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S) Haloo agan-sista sejagad Kaskus emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S)
emoticon-Kiss

Gak banyak pembukaan, langsung aja, ane mau nge-review salah satu kumcer favorit ane yang berjudul PayuDara.. emoticon-Embarrassment



Judul: PayuDara
Penulis: Langit Amaravati
Penerbit: Metafor Imagination
Cetakan: I, September 2013
Tebal: xiv + 174 halaman
ISBN: 978-602-14276-3-7


Buku kumpulan cerpen ini mengisahkan masalah, amarah, dan dendam tertentu yang hanya dimiliki oleh para wanita. Sesuai judulnya yang apa adanya, tanpa ditutup-tutupi, kisah-kisah dalam kumcer ini mengalir lepas dan bahkan liar. Pada bagian-bagian dendam dan pembalasannya pun diceritakan secara vulgar, tidak malu-malu, dan seakan tidak memikirkan hukum atau norma kewajaran.

Total ada 27 cerpen dalam PayuDara. Dibuka dengan cerpen berjudul AirMataAirMata (bukan salah ketik, memang tulisannya tanpa spasi begitu emoticon-Big Grin). Cerpen itu berpusat pada kehidupan Ijah, seorang janda dan buruh harian lepas yang tak bisa lepas dari jerat kemiskinan. Untuk sekadar memperbaiki makam almarhum anaknya saja, ia tak mampu membayar sang tukang. Tapi jika tidak diperbaiki, keluarga khawatir makam itu akan amblas dan ditimpa dengan makam baru. Di sisi lain, jika makam diperbaiki sendiri (tanpa mengandalkan tenaga tukang), meskipun jauh lebih murah, namun mereka percaya hal tersebut bisa membawa kesialan. Pada akhirnya Ijah nekat mengendap-endap di malam hari demi memperbaiki makam tersebut dan mempertaruhkan nasibnya.

Salah satu cerpen yang menarik bagi ane adalah cerpen ketiga yang berjudul Bagi Dunia, Isum Sudah Mati. Berkisah tentang Isum yang diperlakukan seenaknya oleh sang suami. Ia mengalami kekerasan, namun masih sabar. Ia tahu suaminya bermain dengan perempuan lain, ia juga masih sabar. Di satu malam, suaminya masuk ke rumah bersama perempuan tersebut. Ia sempat memaki Isum akibat rumah kontrakannya gelap dan hanya diterangi lilin, padahal itu disebabkan mereka menunggak uang kontrakan hingga 3 bulan. Ia bahkan mengusir putrinya sendiri yang sedang tertidur di dalam kamar karena hendak menggunakannya bersama si perempuan jalang. Isum masih tidak kuasa marah. Ketika Isum bertanya pada suaminya tentang apa salahnya hingga ia diperlakukan seperti itu, sang suami malah meludahinya. Isum kembali sabar. Namun kesabaran Isum ada batasnya. Isum mengunci kamar dari luar dan membakar baju-baju yang ia taruh di depan kamar dengan api dari lilin. Ia bahkan menyiramkan minyak tanah ke arah pintu kamar. Orang-orang mengira Isum meninggal terbakar dengan suaminya di kamar, padahal… Keren kan, twist di ceritanya?

Cerpen lain yang twist-nya menarik bagi ane adalah yang berjudull Ini Bukan Tentang Kematian Yusran. Lagi-lagi cerita tentang seorang wanita yang dikhianati suaminya. Kali ini sang wanita bernama Maiyasni. Ketika sang suami tewas akibat tergilas truk, Maiyasni justru bahagia. Ia sama sekali tidak menuntut apa-apa pada pelaku selain biaya rumah sakit, pemakaman, dan tahlilan. Ia bahkan menikahi sang pelaku sebagai balas budi karena telah mendatangkan kematian bagi suaminya.

Ane tidak mungkin membeberkan sinopsi semua cerpen yang terkandung dalam PayuDara. Tapi 3 cerpen di atas cukup bisa memberikan gambaran tentang kumcer tersebut.



Kenapa ane memilih buku kumpulan cerpen ini untuk direview? Bagi ane, kumcer ini menarik karena selama ini, wanita secara umum identik sebagai makhluk yang lemah lembut. Namun Langit Amaravati menyuguhkan wanita-wanita ‘kreatif’ dan ‘biadab’ dalam kumcernya. Bukan biadab ujug-ujug atau akibat gangguan kejiwaan seperti psikopat, kebiadaban para wanita itu dibangkitkan oleh amarah yang terlalu lama bersemayam setelah dininabobokan oleh kesabaran. Wanita memang lemah lembut, tapi bukan berarti tidak pernah marah atau murka. Sayangnya, para wanita kebanyakan adalah spesies yang senang bottling-up amarahnya, mengumpulkan tetesan-tetesan amarah dalam botol kesabaran hingga akhirnya penuh dan kesabaran tak sanggup membendungnya. Amarah wanita pun menggelontor hebat, membanjiri para tersangka dengan dendam yang berwujud bencana.

Diksi dalam kumcer ini tidak terlalu berat, meski di beberapa bagian terasa literer, tapi tidak njelimet. Yang lebih penting, pemilihan kata-kata Langit Amaravati begitu tepat hingga bisa menggambarkan emosi-emosi para wanita dan bahkan membuat pembaca ikut larut ke dalamnya. Bagi perempuan, kumcer ini bisa mendatangkan rasa kesal, jengkel, prihatin, dan kadang merasa bahagia untuk sesuatu yang buruk. Sebagian ceritanya memang menggambarkan kenyataan miris wanita Indonesia saat ini. Yah, pokoknya buat ane, kumcer ini spesial dan meninggalkan kesan di hati ane.


Segitu dulu deh review buku kumcer favorit ane. Terima kasih buat agan-sista yang udah mampir buat komen, rate, atau sekadar baca-baca. emoticon-Big Grin Buat yang mau guyur ane pake cendol, boleh yah, ane tunggu.. emoticon-Cendol (S)

Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan di hati agan-sista emoticon-Embarrassment

emoticon-Kiss (S) See you on my next thread emoticon-Kiss (S)
emoticon-Maaf Aganwati

Ditulis oleh frontalbaby
Sumber gambar: foto pribadi

Diubah oleh frontalbaby 01-10-2018 06:15
1
2.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan