awalnya,, saya hanya mengobrol ringan dengan suami,, meminta kritik dan saran mengenai tulisan yang saya buat di note.. lama kelamaan, obrolan itu membuat saya makin tertarik untuk menyimak lebih seksama.. berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga..

suami saya bilang, bahwa sebenarnya pekerjaan rumah tangga bukanlah menjadi tugas seorang istri,, akan tetapi merupakan kewajiban seorang suami..
mata saya berbinar2, hati saya berbunga2 mndengar penuturan sang suami.. seolah beban yang dipikul menjadi lebih ringan karenanya..

pantas saja selama ini suami tidak pernah mengeluh jika saya "lalai" dengan tugas tersebut.. misalkan saya sedang malas untuk memasak, maka suami hanya bertanya.. "bunda mau makan apa?", "enaknya beli di mana yaa?".
tidak sekalipun meminta saya untuk memasak, kecuali saya sendiri yang menawarkan.. atau rindu dengan masakan buatan saya.. belum lagi jika keadaan rumah yang berantakan,, mainan anak berserakan,, ditambah remah2 biskuit atau sereal yang bertaburan.. itu rasanya pikiran dan fisik tidak berjalan beriringan.. inginnya merapikan, tapi sudah lelah dengan aktivitas sebelumnya..

lalu bagaimana dengan pernyataan suami saya di atas? benarkah itu??



menurut beberapa ulama, kewajiban seorang suami adalah memberikan nafkah kepada istri, baik yang bersifat materi dan jg ruhani.. dari segi materi, nafkah tersebut terdiri dari sandang, pangan, dan papan.. dalam artian sandang siap pakai, pangan siap makan, dan papan siap huni.. kasarnya, seorang istri hanya tinggal menerima apa yang diberikan oleh suami dengan tanpa ada kewajiban untuk mengolah, menyiapkan atau mengurus hal tersebut..
bahkan di negara arab sini, saya lebih sering melihat para lelaki yg pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari2..



di indonesia, sudah menjadi budaya/tradisi dimana kaum perempuan selalu didoktrin untuk bisa melakukan pekerjaan rumah tangga.. padahal, kalau kalian lebih jeli memperhatikan, sering ditemui pekerjaan cleaning service, office boy, atau chef restoran yg dilakukan oleh kaum lelaki,, bahkan mungkin mereka lebih ahli dari para wanita..

dari penuturan di atas, tentunya itu semua hanya sebatas hak dan kewajiban seorang istri dan suami, yang sifatnya kaku.. karena hubungan suami istri tidaklah sekedar memenuhi hak dan kewajiban satu sama lain.. tetapi ada hal lain yang sifatnya berkenaan dengan hati dan perasaan.. rasa cinta dan sayang, rasa peduli, juga rasa menghargai dan menghormati..

karena itu, seorang istri yang pada dasarnya tidak mempunyai kewajiban atas itu semua, dengan kerelaan dan keikhlasan, mereka ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk sang suami.. menyiapkan makanannya, merapikan pakaiannya, mengurus kebutuhannya.. semua dilakukan semata2 karena rasa cinta dan sayang kepada suami..

tentu saja, itu semua akan menjadi ladang amal bagi istri yang telah membantu meringankan beban suami. karena dengan bantuannya itu, suami akan merasa senang dan ridho pada istrinya..


oleh karenanya, hargailah seorang istri, yang dengan cinta dan kepeduliannya kepadamu yang begitu besar mau meringankan sebagian besar tugasmu..




sumber : ini
gambar: 1 2 3