- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
#CerpenReligi Orang Baik
TS
Radooor23
#CerpenReligi Orang Baik
Quote:
Tiap Caesar tertidur di malam hari, Caesar selalu mendengar nyanyian yang indah, nyanyian yang selalu membuat Caesar terbangun di jam 2 pagi. Entah mengapa tiap kali Caesar terbangun, bantalnya selalu basah karena tetesan air matanya.
Caesar sendiri tidak tahu siapa yang bernyanyi, di dalam mimpinya hanya visual hitam yang kosong dan gelap.
Caesar adalah anak sulung dari Pak Andre dan Ibu Julia, mereka memberi nama mereka masing-masing pada anak semata wayangnya.
Pak Andre dan ibu Julia adalah pasutri yang terkenal akan kebaikannya di kampung. Kebaikan mereka dikarenakan mereka suka menolong dan membantu tetangga sekitar yang kurang mampu. Mereka berdua memiliki lahan sawah yang sangat luas. Jika panen tahunan, mereka suka memberi tidak sedikit beras pada tetangganya. Tapi, sifat dermawan ini tidak menurun kepada Caesar. Caesar sangat nakal dan terkenal akan kelakuan buruknya di kampung, maupun juga di sekolah.
Tapi, kenakalan Caesar tidak membuat nilai mata pelajaran dia menjadi jelek, Caesar sangat pintar dalam semua mata pelajaran. Guru-guru di sekolahnya sangat bingung jika mau menghukumnya karena Caesar tidak pernah absen dalam rangking 3 besar tiap tahunnya.
Setelah tamat sekolah, keluarga Caesar tertimpa musibah yang besar. Lahan sawah milik bapaknya mengalami kerusakan yang parah dan menyebabkan tidak panen. Keluarganya bangkrut dan memiliki hutang yang menggunung. Tempat tinggal mereka harus disita karena tidak membayar pajak tahunan. Caesar yang ingin meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi harus berhenti disini.
Meskipun begitu, Pak Andre dan Ibu Julia selalu ditolong oleh sahabat mereka Pak Guntur dan Ibu Veronica. Kawan mereka mempersilahkan keluarga Caesar tinggal di kontrakan mereka sampai kapanpun mereka mau tanpa membayar bulanannya.
Pak Andre dan Pak Guntur adalah 2 sahabat dekat mereka sejak kecil, mereka selalu bahu-membahu jika salah satu dari mereka sedang dalam kesusahan. Pak Guntur yang tidak pernah lupa akan kebaikan sahabatnya yang selalu mengirim stok beras tiap bulannya.
Persahabatan ini menurun kepada istri mereka berdua juga. Istri mereka selalu menjaga hubungan yang baik. Hubungan yang solid juga turun kepada anak mereka, Caesar dan Gufron. Mereka berdua sudah berteman sejak kecil sampai sekarang, mereka berdua saling melengkapi. Bedanya Caesar yang terkenal akan kelakuan buruknya, Gufron ini sangat tidak cerdas dalam hal apapun, tapi dia memiliki sifat dermawan kepada semua orang yang membuat nyaman jika didekatnya.
Caesar sendiri tidak tahu siapa yang bernyanyi, di dalam mimpinya hanya visual hitam yang kosong dan gelap.
Caesar adalah anak sulung dari Pak Andre dan Ibu Julia, mereka memberi nama mereka masing-masing pada anak semata wayangnya.
Pak Andre dan ibu Julia adalah pasutri yang terkenal akan kebaikannya di kampung. Kebaikan mereka dikarenakan mereka suka menolong dan membantu tetangga sekitar yang kurang mampu. Mereka berdua memiliki lahan sawah yang sangat luas. Jika panen tahunan, mereka suka memberi tidak sedikit beras pada tetangganya. Tapi, sifat dermawan ini tidak menurun kepada Caesar. Caesar sangat nakal dan terkenal akan kelakuan buruknya di kampung, maupun juga di sekolah.
Tapi, kenakalan Caesar tidak membuat nilai mata pelajaran dia menjadi jelek, Caesar sangat pintar dalam semua mata pelajaran. Guru-guru di sekolahnya sangat bingung jika mau menghukumnya karena Caesar tidak pernah absen dalam rangking 3 besar tiap tahunnya.
Setelah tamat sekolah, keluarga Caesar tertimpa musibah yang besar. Lahan sawah milik bapaknya mengalami kerusakan yang parah dan menyebabkan tidak panen. Keluarganya bangkrut dan memiliki hutang yang menggunung. Tempat tinggal mereka harus disita karena tidak membayar pajak tahunan. Caesar yang ingin meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi harus berhenti disini.
Meskipun begitu, Pak Andre dan Ibu Julia selalu ditolong oleh sahabat mereka Pak Guntur dan Ibu Veronica. Kawan mereka mempersilahkan keluarga Caesar tinggal di kontrakan mereka sampai kapanpun mereka mau tanpa membayar bulanannya.
Pak Andre dan Pak Guntur adalah 2 sahabat dekat mereka sejak kecil, mereka selalu bahu-membahu jika salah satu dari mereka sedang dalam kesusahan. Pak Guntur yang tidak pernah lupa akan kebaikan sahabatnya yang selalu mengirim stok beras tiap bulannya.
Persahabatan ini menurun kepada istri mereka berdua juga. Istri mereka selalu menjaga hubungan yang baik. Hubungan yang solid juga turun kepada anak mereka, Caesar dan Gufron. Mereka berdua sudah berteman sejak kecil sampai sekarang, mereka berdua saling melengkapi. Bedanya Caesar yang terkenal akan kelakuan buruknya, Gufron ini sangat tidak cerdas dalam hal apapun, tapi dia memiliki sifat dermawan kepada semua orang yang membuat nyaman jika didekatnya.
Quote:
Musibah berdatangan terus, ayah Caesar jatuh sakit. Ayahnya langsung dibawa ke rumah sakit yang ada di kota.
Dokter berkata kalau ayah Caesar menderita penyakit jantung yang sudah lama sekali beliau rahasiakan. Disaat ekonomi belum stabil, keluarga Caesar sangat kebingungan bagaimana cara membayar biaya rumah sakit yang pastinya biayanya tidak sedikit.
Suatu hari, kondisi ayah Caesar makin memburuk. Beliau memanggil Caesar untuk memberikan pesan terakhirnya. Caesar menangis mendengar pesan tersebut.
Caesar keluar dari ruangan, sekarang ibunya yang diberikan pesan terakhir oleh beliau.
Caesar menunggu diluar kamar, sambil mengelap air matanya yang keluar, Caesar mendengar percakapan seorang dokter dengan seorang pasien.
Pasien; Wah hebat ya kau jadi seorang dokter sekarang, merantau dari jakarta, balik ke kampung sekarang menjadi dokter!
Dokter itu hanya memberi senyum malu kepada temannya.
Mendengar hal itu, tiba-tiba Caesar berkeinginan untuk pergi ke jakarta demi membantu perekonomian keluarga. Dia yakin bisa merubah takdirnya di ibukota.
Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan ibu dari kamar rumah sakit. Seketika Caesar langsung masuk kedalam dan melihat ayahnya sudah pergi untuk selamanya.
Dokter berkata kalau ayah Caesar menderita penyakit jantung yang sudah lama sekali beliau rahasiakan. Disaat ekonomi belum stabil, keluarga Caesar sangat kebingungan bagaimana cara membayar biaya rumah sakit yang pastinya biayanya tidak sedikit.
Suatu hari, kondisi ayah Caesar makin memburuk. Beliau memanggil Caesar untuk memberikan pesan terakhirnya. Caesar menangis mendengar pesan tersebut.
Caesar keluar dari ruangan, sekarang ibunya yang diberikan pesan terakhir oleh beliau.
Caesar menunggu diluar kamar, sambil mengelap air matanya yang keluar, Caesar mendengar percakapan seorang dokter dengan seorang pasien.
Pasien; Wah hebat ya kau jadi seorang dokter sekarang, merantau dari jakarta, balik ke kampung sekarang menjadi dokter!
Dokter itu hanya memberi senyum malu kepada temannya.
Mendengar hal itu, tiba-tiba Caesar berkeinginan untuk pergi ke jakarta demi membantu perekonomian keluarga. Dia yakin bisa merubah takdirnya di ibukota.
Tak lama kemudian, terdengar suara tangisan ibu dari kamar rumah sakit. Seketika Caesar langsung masuk kedalam dan melihat ayahnya sudah pergi untuk selamanya.
Quote:
Para pelayat berdatangan, hampir satu kampung berdatangan untuk mendoakan pak Andre. Gufran dan keluarganya sudah datang sejak jenazah sudah dibawa pulang ke rumah, teman sekolah Caesar juga berdatangan untuk berbela sungkawa.
Keluarga pak Andre yang dari luar kota juga berdatangan. Keluarga dari ibu Julia hanya Dinar saja.
Dinar ini adalah keponakan dari ibu Julia. Dinar ini sudah sebatang kara sejak lahir, ayahnya meninggal saat dia masih dalam kandungan, ibunya meninggal saat dia masih kecil. Ibu Julia mengurus Dinar sampai Dinar masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur beasiswa.
Ibu Julia sudah menganggap Dinar ini seperti anak perempuan sendiri, sebaliknya juga dengan Dinar, Dinar menanggap ibu Julia sudah seperti ibu sendiri dan mengaggap Caesar seperti adik sendiri.
Di keramaian rumah duka tersebut hanya ada satu orang yang tak terlihat. Ya, dia adalah Caesar. Caesar mengurung diri dalam kamar, Caesar masih tenggelam dalam kesedihan atas kepergian ayahnya. Dia tidak bisa melihat ayahnya terkubur oleh tanah.
Keluarga pak Andre yang dari luar kota juga berdatangan. Keluarga dari ibu Julia hanya Dinar saja.
Dinar ini adalah keponakan dari ibu Julia. Dinar ini sudah sebatang kara sejak lahir, ayahnya meninggal saat dia masih dalam kandungan, ibunya meninggal saat dia masih kecil. Ibu Julia mengurus Dinar sampai Dinar masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur beasiswa.
Ibu Julia sudah menganggap Dinar ini seperti anak perempuan sendiri, sebaliknya juga dengan Dinar, Dinar menanggap ibu Julia sudah seperti ibu sendiri dan mengaggap Caesar seperti adik sendiri.
Di keramaian rumah duka tersebut hanya ada satu orang yang tak terlihat. Ya, dia adalah Caesar. Caesar mengurung diri dalam kamar, Caesar masih tenggelam dalam kesedihan atas kepergian ayahnya. Dia tidak bisa melihat ayahnya terkubur oleh tanah.
Quote:
Seminggu setelah kepergian ayahnya, Caesar pun pergi dari rumah untuk mencari udara segar, lalu dia menelfon kawannya agar bisa menjadi pendengar keluh kesahnya.
Caesar: Fran, posisi dimana?
Gufran: Walaikumsallam, di warung kopi merpati.
Caesar: Sendiri?
Gufran: Lagi sama adek saya nih.
Caesar: Gue mau curhat, boleh kesana?
Gufran: Yaa kesini aja gapapa!
Caesar: Oke, gue jalan.
Gufran: Hati-hati ya!
Caesar langsung menutup telfon dan langsung menuju ke warung kopi merpati.
Setibanya Caesar di warung kopi merpati, dia melihat kawannya hanya duduk sendiri dan dua cangkir kopi di meja depannya. Caesar langsung menghampiri kawannya.
Caesar: Mana adek lo?
Gufran: Eh, Walaikumsallam. Adek saya sedang bertemu temannya tadi diluar.
Caesar: Gue pesen minum ya... tapi gue lagi gak ada duit.
Gufran: Pesan aja, Sar. Nanti saya yang tanggung.
Setelah Caesar memesan minum, dia langsung bercerita pada Gufran terhadap masalah yang sedang ia hadapi. Caesar sudah tidak tahan dengan masalah ini, masalah keluarga, hutang yang menumpuk, tidak dapat melanjutkan pendidikan, membuat Caesar emosi ditempat. Gufran sendiri hanya bisa terdiam dan mendengar tentang masalah kawannya tersebut.
Saat Caesar sudah menumpahkan permasalahannya, Gufran pun mulai bertanya, "Lalu apa yang bakal kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?".
Caesar bilang pada kawannya dia ingin merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak. Caesar tidak ingin hidup susah terus, dia bertekad akan pergi ke Jakarta dan membawa pulang uang yang banyak agar bisa melunasi hutang orang tuanya.
Gufran sendiri takut akan pembicaraannya Caesar yang terlalu meremehkan kota Jakarta. Gufran memberitahu kepada Caesar kalau mencari pekerjaan di Jakarta itu gak segampang yang Caesar kira.
Gufran: Jakarta itu keras, loh, Sar. Apa kamu yakin?
Caesar: Iya, gue udah mantepin tekad gue buat kesana.
Gufran: Kamu gak perlu ke Jakarta, Saya bisa bantu kamu buat usaha disini.
Caesar: Gue gak pengen ngerepotin banyak orang lain lagi.
Gufran: Saya gak bakal merasa direpotin, kita ini kan sudah berteman dari kecil, jadi jangan pernah merasa seperti itu, Sar.
"Jika kamu pergi nanti, kamu bakal ninggalin ibu kamu sendirian disini?", tanya Gufran.
Caesar terdiam lalu berdiri dari kursi.
Dia pergi meninggalkan Gufran sendiri tanpa menjawab pertanyaannya.
Tidak lama kemudian, adiknya Gufran datang dan bertanya pada Gufran, "Temen mas gak jadi kesini? Ini cangkir kopi siapa lagi, mas?".
Caesar: Fran, posisi dimana?
Gufran: Walaikumsallam, di warung kopi merpati.
Caesar: Sendiri?
Gufran: Lagi sama adek saya nih.
Caesar: Gue mau curhat, boleh kesana?
Gufran: Yaa kesini aja gapapa!
Caesar: Oke, gue jalan.
Gufran: Hati-hati ya!
Caesar langsung menutup telfon dan langsung menuju ke warung kopi merpati.
Setibanya Caesar di warung kopi merpati, dia melihat kawannya hanya duduk sendiri dan dua cangkir kopi di meja depannya. Caesar langsung menghampiri kawannya.
Caesar: Mana adek lo?
Gufran: Eh, Walaikumsallam. Adek saya sedang bertemu temannya tadi diluar.
Caesar: Gue pesen minum ya... tapi gue lagi gak ada duit.
Gufran: Pesan aja, Sar. Nanti saya yang tanggung.
Setelah Caesar memesan minum, dia langsung bercerita pada Gufran terhadap masalah yang sedang ia hadapi. Caesar sudah tidak tahan dengan masalah ini, masalah keluarga, hutang yang menumpuk, tidak dapat melanjutkan pendidikan, membuat Caesar emosi ditempat. Gufran sendiri hanya bisa terdiam dan mendengar tentang masalah kawannya tersebut.
Saat Caesar sudah menumpahkan permasalahannya, Gufran pun mulai bertanya, "Lalu apa yang bakal kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?".
Caesar bilang pada kawannya dia ingin merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak. Caesar tidak ingin hidup susah terus, dia bertekad akan pergi ke Jakarta dan membawa pulang uang yang banyak agar bisa melunasi hutang orang tuanya.
Gufran sendiri takut akan pembicaraannya Caesar yang terlalu meremehkan kota Jakarta. Gufran memberitahu kepada Caesar kalau mencari pekerjaan di Jakarta itu gak segampang yang Caesar kira.
Gufran: Jakarta itu keras, loh, Sar. Apa kamu yakin?
Caesar: Iya, gue udah mantepin tekad gue buat kesana.
Gufran: Kamu gak perlu ke Jakarta, Saya bisa bantu kamu buat usaha disini.
Caesar: Gue gak pengen ngerepotin banyak orang lain lagi.
Gufran: Saya gak bakal merasa direpotin, kita ini kan sudah berteman dari kecil, jadi jangan pernah merasa seperti itu, Sar.
"Jika kamu pergi nanti, kamu bakal ninggalin ibu kamu sendirian disini?", tanya Gufran.
Caesar terdiam lalu berdiri dari kursi.
Dia pergi meninggalkan Gufran sendiri tanpa menjawab pertanyaannya.
Tidak lama kemudian, adiknya Gufran datang dan bertanya pada Gufran, "Temen mas gak jadi kesini? Ini cangkir kopi siapa lagi, mas?".
Quote:
Setibanya Caesar dirumah, dia melihat ibunya sedang masak, Caesar menghampiri ibunya, Caesar ingin berbicara soal merantau ke jakarta ke ibunya, tapi ibunya langsung berbicara soal Dinar yang akan kerumah sore ini.
Caesar: Mbak Dinar emang udah lulus, Bu?
Ibu: Belum, tapi katanya nanti kalo udah lulus dia mau tinggal disini. Makanya ibu mau masakin buat dia.
Caesar: Bu, aku boleh merantau ke jakarta gak?
Ibunya terdiam dan berhenti memasak setelah mendengar perkataan anaknya.
Ibu: Kamu mau ngapain memangnya kesana, Nak?
Caesar: Ya, aku pengen cari kerja, Bu. Dapet duit yang banyak biar bisa bantu ibu disini.
Ibu: Ibu masih kuat, nak, untuk biayain kamu. Insya Allah ibu cari kerja nanti, Mbak Dinar juga bakal bantu kita nanti.
Caesar sudah memberikan seribu alasan kepada ibunya, tapi tetap ibunya tidak memberikan izin dan berlanjut menjadi pertengkaran hebat antara ibu dan anak.
Caesar pergi ke kamarnya dan langsung memecahkan celengan yang sudah ia tabung bertahun-tahun. Dia membawa uang tersebut dan segera pergi ke terminal bis untuk membeli tiket ke jakarta.
Caesar: Mbak Dinar emang udah lulus, Bu?
Ibu: Belum, tapi katanya nanti kalo udah lulus dia mau tinggal disini. Makanya ibu mau masakin buat dia.
Caesar: Bu, aku boleh merantau ke jakarta gak?
Ibunya terdiam dan berhenti memasak setelah mendengar perkataan anaknya.
Ibu: Kamu mau ngapain memangnya kesana, Nak?
Caesar: Ya, aku pengen cari kerja, Bu. Dapet duit yang banyak biar bisa bantu ibu disini.
Ibu: Ibu masih kuat, nak, untuk biayain kamu. Insya Allah ibu cari kerja nanti, Mbak Dinar juga bakal bantu kita nanti.
Caesar sudah memberikan seribu alasan kepada ibunya, tapi tetap ibunya tidak memberikan izin dan berlanjut menjadi pertengkaran hebat antara ibu dan anak.
Caesar pergi ke kamarnya dan langsung memecahkan celengan yang sudah ia tabung bertahun-tahun. Dia membawa uang tersebut dan segera pergi ke terminal bis untuk membeli tiket ke jakarta.
Quote:
Setelah mendapat tiketnya, Caesar bertemu dengan teman sekolahnya dulu, Jerry. Jerry adalah teman sebangku sekolah Caesar, mereka berdua sama-sama memiliki sifat nakal, tapi Jerry hanya memiliki sifat nakal saja, tidak cerdas seperti Caesar.
Jerry mengajak Caesar untuk ngobrol-ngobrol kecil di warung terdekat. Caesar menceritakan semua tentang masalahnya ke Jerry. Jerry sangat ingin sekali membantu tapi tidak bisa. Jerry mengajak Caesar untuk meminum sedikit alkohol. Caesar yang tadinya menolak, akhirnya luluh dan menerima ajakan Jerry.
Mereka berdua melewati malam ditemani minuman beralkohol, hanya tawa dan obrolan ngawur yang hanya mereka saja yang mengerti.
Caesar pun pulang dalam keadaan mabuk berat, dia mengetuk pintu rumahnya dan bersender lemah di pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan membuat Caesar terjatuh langsung kedalam rumah.
Jerry mengajak Caesar untuk ngobrol-ngobrol kecil di warung terdekat. Caesar menceritakan semua tentang masalahnya ke Jerry. Jerry sangat ingin sekali membantu tapi tidak bisa. Jerry mengajak Caesar untuk meminum sedikit alkohol. Caesar yang tadinya menolak, akhirnya luluh dan menerima ajakan Jerry.
Mereka berdua melewati malam ditemani minuman beralkohol, hanya tawa dan obrolan ngawur yang hanya mereka saja yang mengerti.
Caesar pun pulang dalam keadaan mabuk berat, dia mengetuk pintu rumahnya dan bersender lemah di pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan membuat Caesar terjatuh langsung kedalam rumah.
Quote:
Caesar pun terbangun dan melihat keluar sudah pagi. Dia sangat kaget karena terbangun diatas kasur kamarnya. Yang terakhir dia ingat hanyalah sedang mengobrol dengan Jerry. Dan Caesar teringat dia harus pergi ke jakarta hari ini, seketika dia langsung menyiapkan bajunya dan perlengkapan yang harus dibawa olehnya, ketika dia melihat dirinya di cermin, pipinya sangat basah sekali oleh air mata karena entah apa.
Sambil membawa tas dan perlengkapannya, dia melihat ibunya sedang duduk sendiri, Caesar pun pamit dan ibunya mengatakan hati-hati.
Caesar pergi meninggalkan rumah tersebut dan langsung menuju ke terminal bis.
Caesar meninggalkan kampung halamannya demi masa depan yang lebih baik.
Sambil membawa tas dan perlengkapannya, dia melihat ibunya sedang duduk sendiri, Caesar pun pamit dan ibunya mengatakan hati-hati.
Caesar pergi meninggalkan rumah tersebut dan langsung menuju ke terminal bis.
Caesar meninggalkan kampung halamannya demi masa depan yang lebih baik.
Quote:
Sesampainya di turun dari bis, Caesar sangat bingung harus mulai darimana dan bagaimana ia mendapatkan sebuah pekerjaan.
Dia berjalan kebingungan dan tidak tahu tujuan, lalu dia melihat sebuah restoran makanan oriental. Dia melihat sebuah lowongan untuk pencuci piring.
Seminggu dia menjadi pencuci piring, setelah dia selesai bekerja dia memainkan gitar yang ada di restoran tersebut. Dia membuat lagu dan seorang produser lagu bernama Jonathan mendengar lagu tersebut dan menawarkan dia sebuah project untuk membuat lagu. Caesar sangat senang sekali mendengarnya.
Dia berjalan kebingungan dan tidak tahu tujuan, lalu dia melihat sebuah restoran makanan oriental. Dia melihat sebuah lowongan untuk pencuci piring.
Seminggu dia menjadi pencuci piring, setelah dia selesai bekerja dia memainkan gitar yang ada di restoran tersebut. Dia membuat lagu dan seorang produser lagu bernama Jonathan mendengar lagu tersebut dan menawarkan dia sebuah project untuk membuat lagu. Caesar sangat senang sekali mendengarnya.
Quote:
Caesar menjadi sangat terkenal hanya dalam itungan bulan saja, tapi kehidupan glamor ini membuat dia lupa pada kampung halamannya.
Setiap dia berpesta dan mabuk, Caesar selalu menangis dan tenggelam dalam tidur sampai dia bangun.
3 tahun berlalu, Caesar telah menjadi seseorang penyair lagu.
Suatu hari handphone Caesar terjatuh dari tasnya dan dipungut oleh seseorang, tapi seseorang tersebut terlambat untuk memberikan handphone-nya, Caesar sudah memasuki sebuah gedung tempat dia dan rekannya perform.
Seminggu kemudian, seorang security memberikan handphone milik Caesar yang tidak pernah ia pakai lagi setelah dia terkenal. Handphone itu dikembalikan oleh seorang wanita yang menemukannya minggu lalu, wanita itu menemukan hp itu terjatuh.
Setiap dia berpesta dan mabuk, Caesar selalu menangis dan tenggelam dalam tidur sampai dia bangun.
3 tahun berlalu, Caesar telah menjadi seseorang penyair lagu.
Suatu hari handphone Caesar terjatuh dari tasnya dan dipungut oleh seseorang, tapi seseorang tersebut terlambat untuk memberikan handphone-nya, Caesar sudah memasuki sebuah gedung tempat dia dan rekannya perform.
Seminggu kemudian, seorang security memberikan handphone milik Caesar yang tidak pernah ia pakai lagi setelah dia terkenal. Handphone itu dikembalikan oleh seorang wanita yang menemukannya minggu lalu, wanita itu menemukan hp itu terjatuh.
Quote:
Lalu Caesar melihat isi handphone tersebut dan terdiam seribu kata. Air mata Caesar keluar tidak karuan dan membasahi pipinya.
Pesan yang ada di handphone tersebut: “Ibu sakit, Sar”.
Caesar langsung pulang ke kampung halamannya dan melihat ibunya sudah berpulang ke pencipta untuk selamanya.
Pesan yang ada di handphone tersebut: “Ibu sakit, Sar”.
Caesar langsung pulang ke kampung halamannya dan melihat ibunya sudah berpulang ke pencipta untuk selamanya.
Spoiler for :
End-credit
"Halo, assalamualaikum"
"Walaikumsallam"
"Lagi dimana, mas?"
"Merpati, biasa, lagi mantau karyawan baru. Udah liat kampusnya disana? Gimana?"
"Udah, bagus kok"
"Ohiya, gimana handphone punya artis yang kamu temuin itu, udah dikembalikan?"
"Udah mas, alhamdulillah"
"Alhamdulillah kalo gitu, kamu nelfon cuma buat nanya mas dimana?"
"Emm, engga juga sih... siapa nama temen mas yang katanya kerja di Jakarta?"
"Caesar?"
"Ohh, yauda besok pagi aku pulang ya, mas. Assalamualikum"
"Iya, hati-hati yaa, dek. Walaikumsallam"
Cerita ini terinspirasi manhwa Golden Spoon
anasabila memberi reputasi
1
542
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan