si.pemikirAvatar border
TS
si.pemikir
(#Cerpen Religi) Burung Walet Itu Pergi Mengikuti Kakek Yang Meninggalkan Dunia Ini


Mudik, setiap tahun kami sekeluarga selalu memanfaatkan momen lebaran untuk melakukan kegiatan ini. Berangkat dari ibukota menuju sebuah desa kecil yang berada di salah satu kaki gunung di Jawa Timur. Sebuah desa yang masih banyak ditumbuhi pohon jati yang menjulang tinggi ke langit di sepanjang jalan.

Kakek dari ayahku hanyalah seorang prajurit polisi biasa. Yang ditempatkan berpindah-pindah kota dan pulau dari seluruh Indonesia. Tapi semua orang pasti mengenalnya, bahkan seorang camat sekalipun.

Sudah hampir sepuluh tahun kakekku pergi meninggalkan kami dan dunia yang penuh kepalsuan ini. Namun anak-anaknya masih kerap berkumpul di momen lebaran di bulan yang suci ini. Selain untuk nyekar (ziarah) kedua orang tuanya, orangtuaku dan om-om ku masih memiliki banyak saudara yang tinggal di desa itu.

Rumah kakek sekilas terlihat sama seperti rumah lainnya, sebuah rumah dengan tiang yang terbuat dari kayu jati, dengan ruang tamu yang luas, keramik hitam yang siap mengotori telapak kaki yang melangkah diatasnya dan kursi-kursi kayu khas tahun 90an yang masih kokoh untuk diduduki.



Sumber: mentari.online.com

Namun bila kita memasuki rumah itu, akan tampak sebuah halaman depan yang dipenuhi oleh sarang burung walet. Burung-burung ini membangun sarang-sarang di setiap tiang rumah. Sesekali mereka berlalu lalang terbang kesana kemari dari sarang yang satu ke sarang yang lainnya. Serta tak lupa menjatuhkan rudalnya (kotoran burung) di lantai dan kursi kayu.



Sumber: erabaru.net

Kotoran burung walet itupun membuat halaman depan terlihat kotor dan jorok. Ditambah dengan kondisi kotoran itu yang sudah mengering sehingga sulit untuk dibersihkan. Bahkan kotoran yang jatuh ke lantai terlihat seperti menyatu dengannya.

Tapi, walau begitu kakek tidak pernah mencoba mengambil sarang-sarang burung walet itu. Padahal sarang burung walet memiliki harga yang cukup tinggi. Jangankan mengambil sarangnya, niatan untuk mengusir burung-burung dari rumahnya pun tak ada. Kakek sama sekali tidak marah dengan apa yang telah diperbuat burung-burung itu.

Sepuluh tahun berlalu, burung-burung walet itu belum kembali ke rumah kakek. Mereka pergi mengikut kakek yang pergi meninggalkan dunia ini. Entah hal baik apa yang telah kakek lakukan hingga burung-burung itu mengikutinya selama seumur hidupnya.

Dari sini aku belajar. Menjadi orang baik mungkin bukanlah hal yang mudah. Tapi menjadi orang baik tentu akan disenangi banyak mahluk hidup.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan