Halo agan sista penghuni jagat kaskus semua. Kali ini Bomcha ingin berbagi Field Report (FR) pada acara Kamis Komunitas (KamKom) Kaskus pada hari Kamis, 17 Mei 2018 dengan tema “Wujudkan Mimpi Jadi Aksi”. Tapi sebelum TS nulis lebih jauh, agan sista sudah pada tahu belum sih apa itu KamKom Kaskus? 




Setiap bulannya KamKom mengangkat tema-tema yang menarik untuk agan sista ikuti. Pada bulan Mei ini KamKom mengangkat tema “Wujudkan Mimpi jadi Aksi” yang erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Selain mengangkat tema-tema yang umum seperti otomotif, beauty atau teknologi, ternyata Kaskus pun tak luput mengangkat tema pendidikan. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan a.k.a guru, TS terharu banget nih untuk kepedulian Kaskus dan senang bisa ikut berpartisipasi di tema yang inspiring ini. 
Selain tema yang menarik, tentu gak lengkap dong bila KamKom tidak diisi dengan narasumber yang hebat. Nah, saatnya TS kenalin ke agan sista para narasumber kece kita! 
 



 



Temanya sudah, narasumbernya sudah, saatnya kita menyimak seperti apa acara KamKom bulan Mei berlangsung. Ada yang special loh pada KamKom kali ini, karena bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan. Jadi, selain ajang kopdar dan belajar, KamKom kali ini juga menjadi ajang buka puasa bersama! Enak kan, buka puasa bersama agan sista dan disponsori oleh Kaskus. Nih TS kasih liat makanannya, jangan ngiler ya agan sista… 



Setelah puas menikmati santapan berbuka, para agan sista beranjak menuju masjid. Tetep ibadah yang utama dong. Setelah itu barulah acara dimulai. Para agan dan sista diajak berkenalan terlebih dahulu dengan Kaskus Groups. Sebuah tempat yang bisa mewadahi agan sista untuk membuat grup, lebih dekat dengan kaskuser lainnya dan berkomunikasi dengan lebih cepat dan simpel. TS sempat bertanya apa bedanya dengan thread-thread biasa bila kita menggunakan Kaskus Group sebagai ajang ngobrol. Ternyata dengan Kaskus Groups kita bisa update secara real time, kaskuser lainnya pun juga bia langsung mengomentari postingan kita. Lewat Kaskus Groups agan sista juga tidak hanya bisa berbagi foto, tapi video, music dan lainnya. Ihiy daripada penasaran langsung buka aja groups.kaskus.com




Belum cukup dengan kejutan dari kehadiran Kaskus Group, masih ada kejutan lain dari pengisi acara KamKom malam ini. Sebelum narasumber dihadirkan, ada performance special dari bang kumis and the friend nih. Mereka akustikan, mengajak kita nostalgia dengan lagu Pergi Belajar. Masih inget liriknya gak nih agan sista?




Oh ibu dan ayah selamat pagi, ku pergi sekolah sampaikan nanti. Hormati gurumu sayangi teman. Itulah tandanya murid yang budiman~ TS speechless euy liat perform-nya. Keren abis. Pembuka yang sangat tepat dan manis. 






MC yang cantik pun tiba membuka acara dan menyapa para agan dan sista yang hadir. Setelah itu datanglah narasumber pertama kita, Melissa Tuanakotta! 




Sista Melissa berbagi pengalamannya kepada agan sista semua bagaimana doi bisa terjun ke dunia pendidikan. Sebelum bercerita panjang lebar, sista Melissa berbagi video suasana mengajar di daerah-daerah pedalaman yang masih jauh dari akses pendidikan yang ideal. Video tersebut menampilkan anak-anak SD dari Papua yang menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Bayangkan agan sista, dari tanah terujung Indonesia, masih ada secercah harapan dari mereka yang mencintai tanah airnya. Keren banget lah!




Jadi gimana sih awalnya sista Melissa terjun ke dunia pendidikan? Berangkat dari kecemasannya menjadi seorang mahasiswa yang hidup dengan senang dan tenang, namun tidak memiliki kontribusi apapun terhadap negara. Pada menurut doi, sejatinya mahasiswa itu memberikan sumbangsih yang besar dengan ilmu pengetahuan yang telah mereka pelajari. Akhirnya sista Melissa pun memberanikan diri mengikuti program Indonesia Mengajar, padahal doi belum menjadi seorang sarjana! Tapi ternyata keberuntungan berpihak padanya dan terbanglah sista Melissa menuju sebuah daerah di Lampung, yang jauh dari peradaban meskipun berada di jalur lintas sumatera.



Sista Melissa ternyata harus mengalami culture shock terlebih dahulu. Hal yang lumrah pada semua relawan Indonesia Mengajar. Dari kehidupan yang serba ada dan praktis, tiba-tiba saja sista Melissa dihadapkan dengan kehidupan yang serba tradisional. Mau mandi pun terpisah antara WC dan tempat mandinya. Bahkan, saat sista Melissa sedang buang air pun murid-muridnya masih bisa menyapanya dan bahkan sista Melissa bisa sekalian metik mangga. Hhahaha TS ga dosa kan ya ketawa.
Saat mengikuti kegiatan Indonesia Mengajar pun tentu ada momen-momen galau dan butuh teman bicara. Seperti itulah yang sista Melissa rasakan. Untuk sekedar bertemu dengan teman sesame relawan Indonesia Mengajar, sista Melissa harus melewati hutan dulu, belum lagi pengalaman jatuh dari motor di tengah hutan hujan, bikin sista Melissa baper dan sedih berkepanjangan
Meski dihadapkan dengan situasi yang menantang, para relawan Indonesia Mengajar telah diberikan pelatihan untuk survive baik secara fisik dan mental di tempat yang jauh dari kenyamanan. Berkat pengalamannya menjadi relawan ini sista Melissa memutuskan untuk kembali kuliah dan mempelajari psikologi anak usia dini untuk gelar S2-nya.



“Kalau belum sanggup menjadi relawan Indonesia Mengajar, bisa dimulai dari bergabung dengan komunitas pendidikan di sekitar kita,”
Langkah kecil agan dan sista saat berpartisipasi dalam dunia pendidikan justru membawa dampak besar yang dapat dirasakan anak-anak yang membutuhkan asupan ilmu. 




Nah, saatnya kita bersiap untuk narasumber kedua yakni agan Riski dari Komunitas Save Street Child. Agan Reski banyak bercerita mengenai pengalamannya selama menjadi relawan yang menghadapi riweuh-nya anak-anak jalanan yang notabene masih sulit diberi arahan. Berawal dari sebuah rumah kecil di dekat stasiun Pondok Cina, Save Street Child berhasil melebarkan sayapnya untuk menjangkau anak-anak jalanan lebih banyak. 



 
Agan Reski pun menambahkan bahwa anak-anak jalanan yang mereka ajarkan kini tak lagi mengais rupiah di jalanan. Mereka akhirnya bersekolah dan menjadi pribadi yang lebih hebat. Keren banget kan agan sista? Satu langkah nyata yang menciptakan perubahan besar pada kehidupan anak-anak jalanan. Tepuk tangan dulu deh buat komunitas Save Street Child!
 
Belum selesai acara bincang-bincang kita agan sista! MC kembali melemparkan pertanyaan menarik: 
“Bagaimana menurut kalian (sista Melissa dan agan Reski) mengenai perkembangan dunia pendidikan sekarang ini?”

“Masyarakat mulai melek pendidikan, mulai menyalakan lilin kecil di tengah gelapnya dunia pendidikan. Tapi masih belum bisa disebut ideal untuk daerah pedalaman. Komunitas harus lebih melek terhadap Indonesia secara luas,” ujar sista Melissa.
“Pendidikan di Indonesia masih kurang merata. Masih ada anak-anak yang terlantar dan jauh dari akses pendidikan. Anak-anak jalanan sebenarnya calon-calon orang hebat namun sayangnya belum mendapatkan perhatian lebih,” ujar agan Reski.

Kemudian MC melemparkan pertanyaan terakhir untuk kedua narasumber kita tentang bagaimana cara memulai gerakan baru dalam dunia pendidikan. Bagaimana ya jawaban sista Melissa dan agan Reski?

“Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Dari niat kita bergerak untuk memajukan dunia pendidikan. Gerakan baru is ok, tapi gerak sendiri juga bisa dan memperkuat gerakan yang sudah ada.” jawab sista Melissa.
Sementara agan Reski menambahkan, “Saya akan fokus di Save Street Child, mencetak adik-adik yang hebat di usia dini,”
Lalu pilih gerakan pribadi atau komunitas ya? Ini jawaban sista Melissa
“Gerakan pribadi atau komunitas bukan pilihan. Kita semua adalah pemanjang tangan. Banyak bibit-bibit generasi muda yang memiliki kemampuan tapi gatau kemana menyalurkannya. Dua-duanya harus  jalan.”



 
Terus, sudah selesai gitu ajah kah acara KamKom kita malam ini? Gak dong agan sista. Bukan Kaskus namanya kalau gak tebar hadiah untuk para kaskuser yang sudah jauh-jauh datang ke kantornya Yeaah ada kuis cerdas cermat special! MC meminta dua orang kaskuser untuk naik ke atas panggung. 




Seru banget deh agan sista, bukan seru karena pertanyaannya menguras isi kepala, tapi karena pertanyaannya menguras emosi!
Coba agan sista pikirin deh, ada berapa huruf dalam abjad? 26. 27? Bukan! Terus apa? Apa hayooooo..



Setelah melewati pertanyaan-pertanyaan yang nyebelin dan menguras emosi Terpilihlah pemenang kuis cerdas cermat pada KamKom malam ini yakni agan awalpermata. Pemenang kuis berhak mendapatkan voucher MAP senilai Rp. 200.000,-  Eits yang tidak menang juga tetap mendapat voucher MAP senilai Rp. 100.000,-. Kurang baik apa sih Kaskus sama kita-kita?
Acara KamKom kita pun ditutup dengan pengundian lucky draw untuk ID kaskus yang beruntung . Yeaah selamat kepada agan Fenrirlens yang berhasil membawa pulang voucher MAP juga. Asik-asik... Yeyyy..