Di era sekarang ini, game fighting bukanlah genre yang populer seperti di era 90an. Di era sekarang, game-game populer lebih didominasi genre FPS dan MOBA.

Akan tetapi ada satu hal yang unik dan menarik dari Genre Fighting yang jarang dimiliki genre lain. Genre fighting, meskipun judulnya sama, setiap seri bisa menghadirkan mekanik yang sangat berbeda. Itu kenapa Capcom merilis varian Street Fighter II di Switch, karena meskipun Street Fighter II sudah sangat tua, masih memiliki penggemar yang aktif memainkannya. Bahkan, di Jepang masih sering mengadakan turnamen untuk game-game fighting retro, karena masih punya penggemar yang aktif memainkannya (tentu tidak sebanyak seri terbaru). Coba bandingkan dengan genre lain, biasanya jarang yang memainkan seri sangat lama dan lebih memilih seri yang lebih baru.

Berikut beberapa judul game fighting yang populer dan sempat populer:


01. Street Fighter


Street Fighter mulai menancapkan pengaruh besarnya kala mereka merilis Street Fighter II, yang meskipun sudah sangat tua, masih aktif dimainkan di beberapa turnamen game fighting saat ini. SFII sempat juga muncul versi modifikasiannya, yang menjadi lebih "kacau" dan "rame" daripada versi originalnya, biasa disebut Rainbow ver. Salah satu kekacauan adalah, pemain bisa mengeluarkan special move di udara, berganti karakter, bahkan beberapa karakter yang awalnya tidak bisa mengeluarkan "hadoken" menjadi bisa mengeluarkannya. Hal ini membuat Capcom merilis versi terbaru SFII dengan mengambil beberapa elemen dari Rainbow ver (seperti tempo yang lebih cepat).

OK, SFII bukanlah game fighting pertama di dunia. Tapi diakui secara luas sebagai game yang mempopulerkan genre fighting ke seluruh dunia. SFII adalah game fighting pertama yang memperkenalkan suasana kompetitif antara dua pemain, dan juga yang memperkenalkan istilah combo (meski tercipta karena ketidaksengajaan).

SFII telah dikembangkan menjadi sangat banyak varian, mulai dari SFII awal sampai yang terbaru Ultra SFII untuk switch, dengan fitur pilihan tampilan (mau versi HD Remix atau SSFIIT). Juga dua karakter baru di SFII, Evil Ryu dan Violent Ken. SFII hadir hampir di semua konsol. Walau harus diakui, hal tersebut juga karena ketamakan Capcom yang mengeksploitasi SFII. Bagi saya sendiri, versi terbaik adalah SSFII Turbo.

Setelah bejibun versi SFII, Capcom merilis Street Fighter Alpha yang memiliki tampilan ala anime dan beberapa perubahan lain. SFA di upgrade sampai SFA3, yang memiliki roster petarung lebih banyak dan pilihan 3 gaya main berbeda. Dilanjutkan dengan Street Fighter III yang lebih halus tampilannya, dan sistem baru bernama Parry (favorit saya ini haha...). Gameplaynya menarik, sayangnya, Capcom melakukan blunder dengan minimnya karakter dari seri lama (hanya Ryu, Ken, Chun Li dan Akuma).
Setelahnya, seri Street Fighter vakum cukup lama, seiring menurunnya peminat genre fighting. Hingga Capcom kembali dengan Street Fighter IV yang ternyata sangat sukses dan menginspirasi banyak seri game fighting lain kembali terjun ke pasaran. Dilanjut dengan Street Fighter V yang menawarkan keunikan setiap petarung yang brilian, tapi tidak diikuti dengan konten yang padat di awal rilisnya (terkesan belum 100% selesai).


02. Virtua Fighter


Game buatan SEGA ini adalah game 3D fighting pertama. Di saat itu, game ini membuat sebuah terobosan dalam hal teknis, bahkan sampai masuk di smithsonian museum. Pada seri-seri selanjutnya, VF menjadi sebuah game fighting yang mempunyai keunikan tersendiri dibanding pesaing utamanya, Tekken. Banyak gamer menyebut gaya main VF lebih teknis daripada game fighting 3D lainnya. Meskipun cara mainnya terkesan sederhana (tidak sekompleks movelist tekken), tapi mempunyai kedalaman tersendiri yang butuh waktu untuk menguasainya. Saya sendiri belum tahu secara detil tentang kedalaman yang dimaksud karena saya tidak mendalami game ini.

Sayangnya, SEGA sepertinya tidak begitu tertarik menghidupkan game ini lagi. Mungkin kesuksesan game Yakuza yang (akhirnya) semua seri lamanya di remaster untuk konsol terbaru bisa membuat SEGA kembali melanjutkan game ini?


Setelah dua judul yang mempunyai impact besar di dunia game fighting, sekarang saatnya membahas judul lain. Saya tidak spesifik menyebut seri tertentu, hanya judulnya saja. And here we go....


03. Samurai Showdown (Samurai Spirit)


Game fighting buatan SNK ini hadir dengan pendekatan unik di kala itu, pertarungan bersenjata. Beberapa tokoh mengambil referensi dari tokoh nyata di dalam sejarah, dan sisanya tokoh fiktif. Seperti Haohmaru (Musashi) dan Ukyo (Kojiro). Hadir dengan tampilan dan animasi halus ala anime (yang entah kenapa seri KOF tidak ikut memakai gaya ini), juga kekejaman seperti badan terbelah dan darah (tidak sebrutal Mortal Kombat). Saya sendiri sangat menyukai Samurai Shodown V Special, yang menawarkan kedalaman yang sangat menarik di antara semua seri SS). 

Dengan kebangkitan KOF beberapa tahun terakhir (abaikan dulu kualitas visual KOV XIV yang buruk) dan seringnya masuk list turnamen, maka kita boleh berharap SNK akan merilis Samurai Showdown 7.


04. King Of Fighter
 
Game ini awalnya seperti game fighting dengan kompilasi karakter yang diambil dari game-game SNK (non Samurai Showdown), dan sukses menjelma menjadi judul game tersendiri. Game ini punya ciri pertarungan 3 vs 3 (lupakan sistem striker). Gameplay KOF terhitung kompleks daripada game fighting pada umumnya. Ada gerakan seperti run, back roll, high jump, small jump etc yang menambah kompleksitas permainan. Menurut saya, KOF berada di segmen tersendiri dengan kompleksitasnya tersebut. Yang pasti, game ini kurang ramah untuk pemula. Favorit saya? KOF99.

 
05. Tekken

Mengikuti Virtua Fighter dari SEGA, Namco mengeluarkan game Fighting 3D pertama mereka. Game ini mempunyai pendekatan berbeda dari game fighting 3D sejenis. 4 tombol yang digunakan mewakili torso setiap karakter, yaitu tombol pukulan kiri, pukulan kanan, tendangan kiri dan tendangan kanan (umumnya game fighting 3D sejenis tidak). Kalau saya rasakan, Tekken memiliki ritme lebih cepat daripada VF.

 
06. Soul Calibur (Soul Blade, Soul Edge)


Sukses dengan Tekken, Namco mengeluarkan game 3D Fighting lainnya. Kali ini berbasiskan senjata. Di game ini, pemain bebas memanfaatkan luasnya area pertarungan secara 3D penuh, bukan 2.5D seperti Tekken. 

 
07. Capcom Vs (Marvel Vs Capcom, Capcom Vs SNK, Street Fighter X Tekken dll)


Dua semesta berbeda, dua media yang berbeda disatukan dalam satu media; video game. Itu yang dilakukan oleh Marvel dan Capcom. Upaya pertama hadir pada game X-Men Vs Street Fighter yang laris di pasaran. Diikuti varian lainnya, menjadi magnet penarik penggemar Marvel dan game Capcom. Game ini hadir dengan ciri khas meriah dan kombo gila-gilaan yang membuat layar terisi beragam efek dan animasi yang padat. Dengan gameplay sederhana tapi cukup dalam, maka tak heran game ini mampu menarik dua kalangan fans, dari Marvel dan Capcom (gamer).

Sebelum membuat game seperti ini, Marvel sebelumnya sudah beberapa kali mempercayakan game mereka ke Capcom. Seperti X-Men di SNES yang keren atau Children Of Atom yang kece. Maka tak heran kerja sama tersebut berlanjut sampai sekarang (meski harus diakui, seri terbaru Marvel Vs Capcom, Infinite, gagal di pasaran).

Sedikit membahas hal lain, DC tertinggal jauh di kancah video games karena telat menemukan developer game yang mumpuni. Coba aja ditelusuri, sejak era 90an, game DC apa yang menarik? Pasti lebih sedikit dari Capcom. DC baru menemukan developer yang bagus pada game Batman Arkham Series dan Injustice.



Selain berkolaborasi dengan Marvel, Capcom juga berkolaborasi dengan rival developer mereka, SNK dan Bandai Namco (Street Fighter X Tekken). Kolaborasi pertama antara Capcom dan SNK menghadirkan 2 versi yang berbeda, yaitu versi Capcom dan versi SNK. Masing masing versi mempunyai pendekatan yang berbeda, sesuai gaya setiap developer. Seri terbaik tentu Capcom Vs SNK 2, yang mampu menjembatani perbedaan gameplay kedua developer dengan baik (punya 3 opsi gameplay Capcom, dan 3 opsi gameplay SNK).

 
08. Mortal Kombat


Game ini menawarkan sebuah perbedaan yang sangat ekstrim pada masanya; kekejaman. Darah bagaikan keringat di game ini (lupakan versi sensornya di SNES), muncrat berliter-liter dengan mudahnya. Belum lagi adegan Fatality yang sangat kejam. Alhasil, gara-gara game ini munculah sistem rating di US sana, yang berlaku sampai sekarang. Pada 3 seri awal, MK hadir dengan pendekatan visual yang sangat mencolok kala itu; foto realistis! Meski secara gameplay rasanya "kaku" tapi mudah dikuasai awam. Dial A Combo juga menjadi hal yang sangat menarik kala itu, karena memungkinkan pemain melakukan combo cukup dengan memencet urutan tombol secara tepat (lupakan tempo dan arah).

Setelahnya, mereka beralih ke 3D di MK4. Dan mulai dari sinilah MK merosot dan mulai ditinggalkan. Game mereka menjadi nanggung banget, dan terkesan maksa pakai full 3D. Hingga akhirnya di MK9 mereka melakukan perubahan besar, yaitu meniru 2.5D ala Streef Fighter IV, dan dilanjut ke seri berikutnya dengan pendekatan yang sama.

 
10. Guilty Gear


Memaksa bermain agresif dan menyerang. Itulah ciri khas dari game ini. Tidak seperti game fighting kebanyakan, mekanisme permainan di Guilty Gear sengaja didesain untuk memaksa pemain bermain menyerang secara agresif. Jika pada umumnya bar untuk super move terisi saat karakter menyerang dan tidak akan habis jika tidak digunakan, di GG berbeda. Di sini, bar super move terisi saat karakter menyerang, dan secara perlahan akan berkurang jika pemain tidak melakukan serangan. Tempo permainan juga cepat. Dan ingatkan dengan 1 hit kill?

 
Honorable Mention

• Breakers Revenge
  
• Killer Instinct
  
• Last Blade
  
• Waku Waku 7
  
• Garou (Fatal Fury)
  
• Art Of Fighting
  
• Darkstalker (Vampire Saviour)
  
• Jojo Bizzare Adventure
  
• Blaz Blue
  
• Star Gladiator
  
• Bloody Roar
  
• Physic Force
  
• Dragon Ball Z (Fighter Z)
  
• Dead Or Alive
  
• Power Stone
  
• Super Smash Bros
  
• World Heroes
  
• Fighting Viper
  
• Tobal