Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nitadanieAvatar border
TS
nitadanie
Akar Masalah Korupsi
hola agan dan sista. 
emoticon-Salam Kenalemoticon-Hai

Semoga banyak uang selalu yah,,, emoticon-Big Grin
Setelah beberapa waktu saya tidak menulis karena suatu kegalauan akibat jadi korban PHK .(tapi syukurlah sudah mup on). Dan saya berkesempatan lagi untuk mengandeng lepi dan menuliskan ide-ide di otak saya yang ingin cepet-cepet dikeluarin.  wkwkwk

Oh iya saya harap agan dan sista bersedia membaca trit ini dari awal sampe akhir ya..

Kali ini saya ingin mengajak agan dan sista berfikir sejenak tentang fenomena korupsi yang sudah biasa terjadi di Indonesia ini.

" Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Korupsi dalam benak khalayak umum yaitu yang berkaitan dengan uang. Namun, ternyata korupsi tidak serta merta tentang uang, misalnya korupsi waktu. dan hal lainya. "

Misalnya seorang guru, harusnya mengajar dalam waktu 2 jam, tapi karena malas. maka dia datang telat 1 jam. maka dia sudah korupsi waktu sebanyak 1 jam.
Atau ketika seorang anak bilang ke orang tuanya bahwa harga buku anu Rp. 20.000, padahal harga aslinya hanya Rp.5000. maka anak itu sudah korupsi Rp. 15.000
Atau seorang pegawai, yang merembes uang berobatnya di tempatnya bekerja dengan nota yang dia isi sendiri atau dia bekerjasama dengan pihak klinik, dengan melebihkan nominal dari biaya yang sebenarnya. biar dapet keuntungan.

*******




[quote] Jika warga negara Indonesia ditanya apakah mereka punya agama? Pasti mereka menjawab ya. Karena saya yakin setiap orang yang memilik KTP pasti dicantumkan agamanya. 
Tapi gimana kalo si pemilik agama di tanya apakah mereka sudah menjalankan perintah agamanya? Pasti jawabanya berbeda-beda. Ada yang iya ada yang tidak, ada jug yang cuma cengar-cengir.
 [/qoute]

Untuk mengupas kutipan di atas secara aktual tajam dan terpercaya seperti acara berita, wkwkwk kita harus membandngkan negara kita ini dengan negara lain. Swedia misalnya.  Menurut survey Transparansi Internasiona tahun 2011, Swedia adalah negara ketiga paling bersih dari korupsi. Sedangkan Indonesia berada di peringkat 100. Emang nggak aneh sih.

Yang aneh adalah survey Eubarometer , yang menerangkan bahwa 23% penduduk Swedia adalah Ateis. Sementara kita semua tahu bahwa di Negara kita tercinta ini 100% warganya memiliki agama. Peringkat pertama sekitar 87% agama islam, Kristen peringkat ke 2, dan seterusnya..

Oke dengan keberagaman agama yang ada, tentunya semua warga memiliki agama, namun kenapa negara kita ini begitu sakit dengan korupsi. Sebagian besar berita isinya tentang ulah petugas negara atau  wakil rakyat yang korupsi sekian milyar rupiah, atau tentang para pejabat yang menjadi tersangka KPK. Bukanya semua tokoh wakil rakyat itu beragama? Bahkan sudah di sumpah di atas kitabnya masing-masing?  Soalnya kalo di tilik dari semua kitab mulai dari Al-Qur’an, Injil, Alkitab, Weda, Bagad Gita, tidak ada dari semua isinya yang membolehkan korupsi.

Lalu dimana letak kesalahan bangsa kita ketika  100% warganya beragama, sementara Swedia yang sebagian penduduknya Atheis berhasil mengatur negara mereka  sebagai negara ketiga paling bersih dari korupsi?

Logikanya dengan ajaran agama yang kita punya, dan hukum yang ada di indonesia, seharusnya kita termasuk sebagai negara terbersih dari korupsi. Tapi kok malah ke 100. Karena menurut saya sendiri disinilah rantai logika yang kita punya terputus. Alasan kenapa negara kita begitu parah dengan korupsi adalah kita sendiri tidak menjalankan norma dan nilai yang ada pada kitab-tersebut.

Dalam Al-qur’an sediri banyak memuat habluminannas (hubungan antara kita dengan sesama manusia) bagaimana kita berinteraksi dengan keluarga, saudara, teman, tetangga, orang lain, sesama umat dan llitas umat. Tapi terkaadang kita sendiri lupa, terlalu fokus dengan habluminallah daripada habluminannas. Buku agama yang kita pelajari dari SD hampir selalu berisi hafalan ayat, hafalan shalat,  sementara pembahasan kitab suci tentang bagamana kita menghormati hak orang lain, menghormati agama lain, dan implementasi kitab suci tentang bagaimana menjadi individu yang mempunyai integritas.

Kita sadar banyak juga dari kita atau para koruptor  yang tidak berani meninggalkan shalat tetapi merasa tidak apa-apa merugikan jutaan manusia dengan korupsi, tidak pernah ketinggalan kebaktan di Gereja, tapi  selalu meminta fee dalam badan anggaran. Rajin naik haji, tapi  sehari-hari menjadi makelar anggaran ketika bupati-bupati  daerah meminta anggaran pembangunan.



Mari kita sama-sama mengambil nilai agama sebagai akar di hati Menanamkan nilak-nilai moral dan agama pada anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus. Karena jika kita kembali membuka kitab sebagai tuntunan agama dan mengikutinya. makan hal itu akan mengendalikan manusia untuk berlaku jujur saling menghargai dan menghormati. Dari itulah akan tercipta indonesia yang lebih bersih.
nggak ada kitab yang meyuruh kita untuk hanya mementingkan Tuhan namun mengesampingkan kemanusiaan.

Ok cukup sekita trit dari saya, trit diatas hanya bentuk dari opini saya aja. Dan kalo agan dan sista punya pendapat lain silahkan tulis komentarnya. Dan kita berbagi pendapat.

Jangan sampai perbedaan pendapat menjadi pemecah persahabatan kita.
eeeaaaaaaa,  
Diubah oleh nitadanie 12-05-2018 07:06
1
799
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan