اَلسلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Selamat datang di thread ane



Rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, harus di miliki oleh siapapun, tanpa perlu memandang dari derajatnya dan siapa orangnya, semua wajib memiliki kesadaran akan lingkungan sekitar, bahkan oleh seorang bernama Agus Setiyoko. Merasa resah dengan apa yang terjadi di sekitarnya, akhirnya membuat seorang Agus Setiyoko melakukan aksi protes untuk iklan rokok yang terpasang di pinggir jalan, bukan karena isi iklan rokoknya, namun karena ada kesalahan pada penempatan iklan rokok tersebut, dalam sebuah postingan di akun media sosial pribadinya, berisikan tulisan serta foto aksinya saat melakukan protes, di sana juga terlihat foto iklan rokok berupa banner, terpasang berjajar tepat di tengah trotoar, bukan di pinggir jalan atau tempat selayaknya iklan semacam ini biasanya terpasang, namun benar-benar di tanam di tengah trotoar, sehingga membuat pengguna trotoar yakni para pejalan kaki, harus rela mengalah lewat pinggir jalan raya, dimana hal ini dapat membahayakan para pejalan kaki itu sendiri, karena iklan rokok tersebut telah memakan hak para pejalan kaki.



Iklan rokok yang berjajar di tengah trotoar ini, terlihat di Jalan Jakarta-Bogor No: 47-51, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, aksinya bukan hanya memposting sebuah tulisan beserta foto saja, namun juga melakukan aksi nyata dengan menempelkan sebuah kertas di salah satu iklan, bertuliskan “Mas Bro... Banyak nyawa terselamatkan karena produksimu, karena bekerja di pekerjaanmu. Tapi, kini engkau terus membunuhku, masih kurang puaskah engkau? Berapa engkau bayar sewa cocok tanam di trotoarku?. Pak PEMDA... tegakah engkau membiarkan kami menerjang jalanan hanya karena menghindari iklan rokok ini? Sementara engkau terus menerima pajak iklan?”, dari apa yang di lakukannya ini, tujuan utamanya hanya ingin mengingatkan kepada pihak terkait, agar menertibkan iklan-iklan tersebut, di tempatkan kembali pada tempat yang seharusnya, juga sesuai aturan, tanpa harus mengganggu fasilitas umum berupa trotoar untuk pejalan kaki. Namun hingga saat ini, setelah melakukan aksi dan membagikan protesnya di media sosial, masih belum ada tanggapan dari pihak terkait.