Kehadiran sosok teman dalam hidup dapat menghindari kita dari rasa kesepian. Meskipun saat ini mungkin GanSis hidup sendirian, tidak ada pasangan, tidak ada keluarga yang menemani misalnya karena harus merantau ke suatu tempat, tapi di manapun berada kita pasti punya teman. Bisa jadi teman kerja, tetangga sebelah, dan siapa saja yang pasti kehadiran mereka dapat mengusir rasa kesepian di dalam diri kita. Memangnya kenapa sih kesepian itu harus diusir? Karena rasa kesepian itu cukup jahat dapat memengaruhi segala aspek dalam kehidupan kita, dimana kita bisa jadi sering merasa bersedih, mudah sakit, tidak fokus dalam berbagai hal, dan yang pasti energi kita akan habis terkuras karena memikirkan rasa sepi dan bagaimana rasanya rasa sepi ini dapat pergi. Oleh karena itulah sosok teman kita butuhkan, untuk mengisi kekosongan itu.

Tanpa teman mungkin kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara dan rasanya bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lainnya. Mulai dari lingkaran kecil pertemanan yang sudah kita mulai sejak masa kecillah, lama-lama kita dapat belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan orang umum di luar sana. Menemui dan berinteraksi dengan berbagai macam tipe kepribadian orang dan tahu bagaimana cara menghadapinya.

Kehadiran teman dapat membuat kita merasa lebih kuat di saat kita sedang mengalami berbagai masalah, setelah kehadiran keluarga tentunya. Di saat kita baru putus dari pacar, bertengkar dengan pasangan, kehilangan pekerjaan, kehilangan materi atau anggota keluarga, temanlah yang membuat kita dapat bangkit kembali dari kesedihan yang mungkin saja bisa berlarut-larut. Teman yang menemani, menguatkan, dan mendukung kita untuk kembali menjalani kehidupan kembali. Memang tidak semua teman seperti itu, terutama saat usia kita sudah beranjak dewasa, tapi pasti ada satu dua orang yang memang benar-benar tulus dan peduli.

Orangtua kadang terlalu ingin tahu kepada siapa saja kita berteman dan bergaul, apa yang kita lakukan bersama mereka, dan dimana biasanya kita berkumpul. Itu tandanya orangtua kita peduli terhadap kita, karena temanlah yang membawa pengaruh besar terhadap perkembangan diri dan kehidupan kita. Jika kita berteman dengan pribadi-pribadi yang positif dan bahagia, maka kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang positif juga, namun bisa terjadi sebaliknya. Terutama bagi kita yang mudah terpengaruh. Contoh kecilnya saja ketika sekolah dulu, jika kita berteman dengan mereka yang rajin maka kita akan ketularan terpicu semangatnya rajin untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, tapi ketika kita berkumpul bersama yang malas dan suka bolos tentu juga akan timbul rasa malas meskipun tetap tergantung kitanya, karena hidup kita ya kita yang memutuskan.

Semasa kecil kita berteman dengan siapa saja, yang penting bisa kita ajak bermain bersama. Tapi seiring dengan bertambahnya usia, kita akan menjadi selektif dalam memilih teman. Tidak harus teman yang satu prinsip, hobi, keyakinan, atau pekerjaan tapi teman yang dapat kita percaya, dapat menjadi tempat berbagi, dan juga mereka yang ikut berbagi pengalaman dan pembelajaran kehidupan kepada kita, karena disitulah kita dapat belajar bersama tentang kehidupan dan belajar bagaimana mengarungi segala kesukaran yang ada dalam hidup.