Kali ini TS akan membahas : Apa sih yang membuat
anak kita merasa tidak dicintai? Padahal mana ada
sih orang tua yang tidak mencintai anaknya?
Mungkin agan dan sista di sini masih banyak yang
belum menjadi orangtua, tapi baca aja yuk buat
bekal saat menjadi orangtua nanti.

Setiap orangtua di dunia pasti mencintai anaknya,
tapi pasti agan dan sista yang sudah menjadi
orangtua pun kadang bingung bagaimana cara
mengungkapkan rasa cinta dengan benar. Ingatlah
bahwa orangtua dan anak memiliki contoh dunia
yang benar-benar berbeda. Sederhananya saja, apa
yang agan dan sista lakukan karena cinta mungkin
tidak diterima sebagai cinta sama sekali oleh anak. Misalnya, kita memberikan nasihat karena anak
berbuat nakal di sekolah, anak mungkin sama sekali
tidak merasa dirinya dicintai. Justru ia beranggapan
bahwa agan sebagai orangtua tidak percaya kepada dirinya dan ingin mengendalikan hidupnya.

Rasa cinta dan kepedulian seorang ibu kepada
anaknya yang malas belajar mungkin dilakukan
dengan memarahinya.Tapi, anak itu mungkin akan
menerimanya sebagai ketidaksukaan, bahkan bisa
timbul kemarahan sampai kebencian. Komunikasi
yang menghancurkan rasa cinta ini biasanya
menjadi akar dari permasalahan dalam hubungan kebanyakan orangtua dan anak.

Ketiga hal di atas fatal untuk dilakukan orangtua.
Mengapa? Karena jika anak-anak merasa tidak
dicintai dan tidak diterima oleh orangtua mereka,
justru akan mendorong mereka untuk mencari
penerimaan dari tempat lain yang seringkali salah,
misalnya pergaulan yang tidak benar.

Anak-anak akan melakukan apa saja untuk
merasakan cinta dan penerimaan yang mereka
dambakan, meskipun harus membahayakan diri
mereka. Atas dasar kebutuhan mengisi tangki
mereka dengan cinta dan penerimaan yang
mendorong anak-anak bergabung dengan geng yang salah, menjadi sasaran pengaruh negatif, memakai
obat-obatan terlarang, mencuri, dan mencari
perhatian yang salah.

Jadi jangan sampai sebagai orangtua, kita tidak
mengisi atau bahkan mengosongkan tangki cinta
mereka. Kasihi dan sayangi mereka dengan cara
yang benar, coba pahami anak dengan cara dunia
yang ada di pikirin mereka, bukan dengan dunia kita.