TS
ny.sukrisna
[LOVE LETTER 2] Teruntuk kalian di surga
Quote:
Teruntuk kalian di surga..
Apa kabar mah... pak disana ?
Aku disini, baik baik aja. Sehat wal'afiat, nggak kurang apapun.. selain kalian tentunya..
Aku kangen, kangen banget. Bahkan saat aku ngetik ini pun, aku nggak bisa menahan air mata ku.
Kalian berdua adalah orang terhebat di hidupku. Disaat dunia menertawakanku, mengucilkan bahkan memandang sebelah mata diriku, kalian selalu menganggapku istimewa.
Pernah aku merasa iri pada orang orang disana, yang mempunyai keluarga yang utuh. Tapi, mereka harus iri padaku, karena aku memiliki kalian berdua. Yang membuat hidupku utuh. Bahkan disemasa hidup kalian, kalian masih memikirkan bagaimana aku hidup jika kalian pergi sewaktu waktu.
Masih teringat jelas, saat terakhir kali nya aku menggenggam tangan bapak.
Dingin..
Tidak sehangat pagi tadi. Wajahnya pucat namun tetap dengan senyum simpul yang setiap hari kulihat. Senyum yang akan kurindukan setiap hari kelak.
Kutahan air mata sebisaku saat aku duduk sendirian di kamar ini. Kamar yang mengerikan bagi sebagian orang, namun kamar menyedihkan bagiku saat itu. Kucium punggung tangan mu dengan tetesan air bening yang tak kuasa ku bendung lagi. Tidak ada lagi yang bisa kuucapkan saat ini. Selain, Aku sayang bapak...
Dialah cinta pertamaku, dialah pria pertama dan satu satunya yang tidak akan menyakitiku. Dialah pria pertama dan satu satunya yang selalu tersenyum saat aku melakukan kesalahan lalu berkata , " Nggak apa apa nduk, " lalu menuntunku kembali ke arah yang lebih baik lagi.
Dialah pria pertama dan satu satunya yang tidak akan pernah pergi meninggalkanku sesalah apapun aku, seburuk apapun aku, dan sehina apapun aku.
Yah.. Dialah satu satunya , cuma dia satu satu nya yang mencintaiku tanpa syarat. Tidak peduli aku menyayangi nya juga atau tidak..
Tidak peduli aku mempedulikannya atau tidak.. Dia akan tetap mencintaiku dari awal dia melihatku sampai dia menutup mata untuk terakhir kalinya.
Thanks Dad'... youre the best ever had..
5 tahun berlalu, dan kini.. kembali ku genggam tangan dingin ini kembali.
Mamah
Kuberjalan gontai memasuki rumah mamah dan mendapatinya terbaring di kamar seperti biasa. Namun, kain putih sudah menutupi tubuh saat ini.
Kupeluk mamah erat, kuluapkan tangis yang berat.. Kini dua pintu surgaku telah di tutup.
" Kenapa mamah nggak mau nunggu aku sebentar lagi. Besok kita kan mau ke dokter? kenapa aku ditinggal lagi?" itulah kalimat spontan yang terlontar dari mulutku saat itu.
Ku lantunkan yassin untuk mamah, sambil mengingat momen di mana kami bersama sama kemarin. Dengan terus menitikan air mata, aku tak lelah membaca yassin hingga seluruh sanak family datang.
Mereka telah mengajarkan ku arti cinta sesungguhnya. Mereka ibarat pasangan romeo and juliet di kehidupan nyataku. Saling mencintai sampai maut memisahkan.
Dan kini, mereka sudah tenang disana. Menyisakan kenangan demi kenangan di hatiku.
Dari anakmu,
Apa kabar mah... pak disana ?
Aku disini, baik baik aja. Sehat wal'afiat, nggak kurang apapun.. selain kalian tentunya..
Aku kangen, kangen banget. Bahkan saat aku ngetik ini pun, aku nggak bisa menahan air mata ku.
Kalian berdua adalah orang terhebat di hidupku. Disaat dunia menertawakanku, mengucilkan bahkan memandang sebelah mata diriku, kalian selalu menganggapku istimewa.
Pernah aku merasa iri pada orang orang disana, yang mempunyai keluarga yang utuh. Tapi, mereka harus iri padaku, karena aku memiliki kalian berdua. Yang membuat hidupku utuh. Bahkan disemasa hidup kalian, kalian masih memikirkan bagaimana aku hidup jika kalian pergi sewaktu waktu.
Masih teringat jelas, saat terakhir kali nya aku menggenggam tangan bapak.
Dingin..
Tidak sehangat pagi tadi. Wajahnya pucat namun tetap dengan senyum simpul yang setiap hari kulihat. Senyum yang akan kurindukan setiap hari kelak.
Kutahan air mata sebisaku saat aku duduk sendirian di kamar ini. Kamar yang mengerikan bagi sebagian orang, namun kamar menyedihkan bagiku saat itu. Kucium punggung tangan mu dengan tetesan air bening yang tak kuasa ku bendung lagi. Tidak ada lagi yang bisa kuucapkan saat ini. Selain, Aku sayang bapak...
Dialah cinta pertamaku, dialah pria pertama dan satu satunya yang tidak akan menyakitiku. Dialah pria pertama dan satu satunya yang selalu tersenyum saat aku melakukan kesalahan lalu berkata , " Nggak apa apa nduk, " lalu menuntunku kembali ke arah yang lebih baik lagi.
Dialah pria pertama dan satu satunya yang tidak akan pernah pergi meninggalkanku sesalah apapun aku, seburuk apapun aku, dan sehina apapun aku.
Yah.. Dialah satu satunya , cuma dia satu satu nya yang mencintaiku tanpa syarat. Tidak peduli aku menyayangi nya juga atau tidak..
Tidak peduli aku mempedulikannya atau tidak.. Dia akan tetap mencintaiku dari awal dia melihatku sampai dia menutup mata untuk terakhir kalinya.
Thanks Dad'... youre the best ever had..
5 tahun berlalu, dan kini.. kembali ku genggam tangan dingin ini kembali.
Mamah
Kuberjalan gontai memasuki rumah mamah dan mendapatinya terbaring di kamar seperti biasa. Namun, kain putih sudah menutupi tubuh saat ini.
Kupeluk mamah erat, kuluapkan tangis yang berat.. Kini dua pintu surgaku telah di tutup.
" Kenapa mamah nggak mau nunggu aku sebentar lagi. Besok kita kan mau ke dokter? kenapa aku ditinggal lagi?" itulah kalimat spontan yang terlontar dari mulutku saat itu.
Ku lantunkan yassin untuk mamah, sambil mengingat momen di mana kami bersama sama kemarin. Dengan terus menitikan air mata, aku tak lelah membaca yassin hingga seluruh sanak family datang.
Mereka telah mengajarkan ku arti cinta sesungguhnya. Mereka ibarat pasangan romeo and juliet di kehidupan nyataku. Saling mencintai sampai maut memisahkan.
Dan kini, mereka sudah tenang disana. Menyisakan kenangan demi kenangan di hatiku.
Dari anakmu,
Terima kasih sudah mampir.
Diubah oleh ny.sukrisna 01-02-2018 13:31
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
3
2K
Kutip
7
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan