Ekspedisi Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu)

Beranda
Komunitas
Story
Stories from the Heart
Ekspedisi Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu)

solehikhsanudin

22-01-2018 11:17

Ekspedisi Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu)

Ini ceritaku, atau lebih tepatnya cerita kami, sekira 8 tahun yang lalu. Tanpa terasa delapan tahun sudah berlalu sejak kisah perjalanan itu. Ya, di tahun 2010 kami melakukan ekspedisi atau jalan-jalan ke salah satu pulau di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Pulau Untung Jawa. Kisah ini menjadi spesial bagi kami khususnya (saya dan seorang wanita yang akhirnya menjadi ibu dari anak-anak saya), juga spesial bagi kami pada umumnya (para karyawan di perusahaan tempat istri saya bekerja dulu). Ya, ini sebenarnya adalah perjalanan wisata yang diagendakan oleh perusahaan tempat istri saya bekerja dulu, dengan pilihan tujuan wisata ke Pulau Untung Jawa karena di sana terdapat teman kuliah dari salah satu karyawannya, sehingga hal ini dapat meminimalisir biaya penginapan/akomodasi karena teman saya itu bersedia menyediakan rumahnya untuk menginap.

Spoiler for :

Langsung saja ke kisah perjalanannya, pada mulanya kami menyewa sebuah bus sedang untuk perjalanan dari kantor perusahaan menuju salah satu dermaga di bilangan Tanggerang, Banten. Setelah memarkir kendaraan pribadi di kantor, kami yang berjumlah kurang lebih 30-an orang kemudian menikmati perjalanan darat menuju dermaga tersebut. Setelah beberapa jam perjalanan darat, akhirnya kami pun sampai di dermaga.

Spoiler for :

Perjalanan kami pun dilanjutkan menggunakan kapal motor kecil, dari dermaga di Tanggerang menuju dermaga di Pulau Untung Jawa. Uniknya, kapal kecil tersebut tidak hanya berisikan kami saja, namun ada beberapa warga lokal yang membawa sejumlah barang dagangan, juga ada yang membawa sepeda motor. Untuk saya pribadi yang pernah melakukan perjalanan laut hal ini tampak biasa saja, namun untuk teman-teman yang belum tentu menjadi pengalaman pertama yang sangat berkesan, terutama saat ombaknya cukup tinggi.

Spoiler for :

Tidak sampai sejam, kami pun sampai di Dermaga Pulau Untung Jawa. Di hari Sabtu siang yang cerah itu, kami langsung menuju kediaman salah satu teman dari karyawan perusahaan yang memang orang tuanya berasal dari pulau ini. Alhamdulillah, mereka sekeluarga menerima kedatangan kami dengan hangat. Uniknya, ternyata pulau ini tidak terlalu besar dan hanya dihuni oleh warga sekitar satu RT.

Spoiler for :

Setelah menaruh barang sejenak di rumah teman, kami lanjutkan jalan-jalan kami di Pulau Untung Jawa dari siang sampai sore. Awalnya, kami melakukan aktivitas jalan bareng mengelilingi pulau ini, yang ternyata pulaunya cukup kecil sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk berkeliling dari satu titik kembali ke titik awal. Namun asyiknya, selain bisa mengakrabkan persaudaraan kami sesama karyawan perusahaan dan keluarganya, kami juga bisa melihat langsung keindahan Pulau Untung Jawa.

Spoiler for :

Selepas jalan-jalan mengelilingi pulau, kami lanjutkan aktivitas sore hari di Pulau Untung Jawa dengan berolahraga, main sepak bola dan bola voli. Selain semakin mengakrabkan suasana, keringat yang keluar setelah olah raga juga membuat badan kami menjadi terasa semakin segar dan sehat.

Spoiler for :

Menjelang terbenamnya matahari di Pulau Untung Jawa, kami habiskan waktu ini di antaranya untuk berenang dan berfoto bersama. Foto yang dilakukan secara bersamaan ini tak terasa akhirnya juga menjadi salah satu kenangan nostalgia kami, khususnya setelah beberapa karyawan menikah dan memutuskan resign.

Spoiler for :

Dan, tidak bisa dipungkiri, bahwa salah satu faktor yang membuat acara jalan-jalan kami ini begitu ceria adalah keikutsertaan para bidadari cantik ini. Alhamdulillah, salah satunya yang berkerudung kuning ini menjadi pendamping hidup saya.

Spoiler for :

Malam harinya, atau lebih tepatnya di malam Minggu yang cerah, kami isi dengan agenda terakhir yaitu malam keakraban yang disertai dengan kejutan kado silang. Pokoknya, acara malam harinya ini benar-benar menjadi puncak acara yang sangat patut untuk kami kenang selamanya. Esok harinya, setelah bersih-bersih badan dan membereskan perlengkapan, kami akhirnya berpamitan untuk kembali menyeberang pulang ke Jakarta daratan. Selepas tiba kembali di dermada di Tanggerang, kami lanjutkan kepulangan kami ke kantor perusahaan yang terletak di bilangan Jakarta Selatan.

Terima kasih telah membaca cerita kami. Terima kasih pula untuk teman-teman di kantor, baik yang masih bekerja maupun yang telah resign, yang hingga saat ini tetap menjalin persaudaraan dengan kami sekeluarga. Setahun setelah perjalanan ekspedisi ini, atau lebih tepatnya di tahun 2011, kami berdua memutuskan untuk menikah. Tak terasa waktu berjalan begitu cepatnya, hingga saat ini kami telah dikaruniai 2 orang puteri kecil yang cantik-cantik!

Sumber :
Narasi : kisah pribadi.
Gambar : dokumentasi perjalanan.