Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrbutongAvatar border
TS
mrbutong 
Aku, Kamu dan Game Online #SFTHChallenge


Spoiler for Prolog:



2015
Riko, ya begitulah orang-orang memanggil gue. Gue sekarang sedang mengambil kuliah jurusan Komputer dan udah masuk tingkat 3. Kehidupan gue begini-begini aja, ga ada yang spesial. Sama seperti sebelumnya. Kehidupan gue hanya sebatas Pergi Kuliah -> Makan-> Main Game Online -> Pulang -> Tidur. Hampir setiap hari gue melalui hari demi hari yang seperti itu. Gue terjebak dalam sebuah Kotak Pasir Kehidupanyang membuat gue sulit untuk melihat ke arah lain.

Tapi entah mengapa, gue merasa hidup dan terselamatkan karena Game ini. Ya seperti yang kita semua ketahui, di jaman yang sudah sangat maju begini, pergaulan bebas juga makin merajalela dan tak pandang bulu. Bahkan seorang anak ingusan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar pun bisa terkena dampak dari pergaulan bebas ini. Ya, gue merasa bersyukur bertemu dengan seorang Rizal. Rizal adalah tetangga baru gue di komplek saat gue masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Rizal adalah orang yang pertama kalinya mengenalkan gue dengan Warnet.

Di jaman gue SMP tersebut sedang tenar Game Online yang bernama Audition Online atau lebih di kenal dengan AyoDance Online. Game dengan tema musik itu tidak membuat orang awam seperti gue mudah bosan. Game itu membuat gue nyaman dan ingin terus memainkannya. Rizal membuat gue dan kawan-kawan lainnya kenal dengan warnet dan menyelamatkan kita dari Pergaulan Bebas di luar warnet yang sangat kejam. Gue sampai sekarang masih merasa sangat bersyukur karena bertemu orang seperti Rizal. Sayangnya, saat gue masuk Sekolah Menengah Atas atau SMA, Rizal kembali pindah rumah. Meskipun begitu, kita masih terhubung di AyoDance Online. Ya, setidaknya itu yang gue pikirkan saat itu sampai akhirnya Rizal memutuskan untuk berhenti bermain Game Online itu.

Kembali ke masa kuliah jurusan Komputer gue yang udah tingkat 3. Saat itu Game Online silih berganti muncul dan tenggelam kembali. Hanya ada 2 Game yang masih gue sering mainkan saat ini, Game tersebut adalah Lost Saga dan Dragon Nest . Game dengan keluaran pabrik yang sama itu menemani hari-hari gue semenjak SMA. AyoDance sudah tidak menarik karena banyaknya Cheater. Sampai sekarang ada 1 hal yang masih menjadi pertanyaan besar dikepala gue. Pertanyaan itu adalah
Quote:


Tak terasa sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Hal yang menjadi khas saat Ramadhan adalah Mudik. Gue juga ga ketinggalan mudik ke kampung rumah Kakek gue di daerah pegunungan. Saat mudik, gue bertemu dengan sodara gue yang bernama Akbar. Rumah Akbar sebenarnya hanya berbeda 1 kota dengan rumah gue, tapi karena kesibukan masing-masing, akhirnya kita berdua jarang bertemu akhir-akhir ini. Sampai akhirnya kita dipertemukan saat mudik ini. Dikala setelah lebaran, ada 1 hari dimana gue dan Akbar ga ngapa-ngapain. Akbar mengajak gue untuk turun dari gunung ini buat ke pusat Kota.

Quote:


Hampir 20 menit mencari dan sudah hampir 5 warnet kita temui namun tidak ada Game Dota 2, akhirnya di warnet ke 6 yang kita tuju ini ada Dota 2 nya. Beli Billing 3 jam dan Akbar langsung membantu gue untuk registrasi akun baru di Dota 2. Setelah berhasil, kemudian gue Login dan belajar main melawan BOT atau Build Operate and Transfer atau bisa diartikan program yang bekerja secara otomatis yang artinya gue melawan Komputer kalau kata Gamer jaman Playstation mah. Akbar mengajarkan cara main Dota 2 ini, mulai dari melawan Creeps, membeli Itemsyang udah ada Suggest masing-masing setiap Heronya, dan lain-lain. Ternyata Dota 2 lebih mudah dibandingkan Dota 1 dahulu. Guepun mulai terbiasa dan ketagihan. Hal itu terbukti setelah hari-hari berikutnya gue rela pergi dari ruamh Kakek gue yang di atas gunung untuk turun ke Kota demi bermain Dota 2 ini. Ya, uang lebaran gue, waktu gue, tenaga gue menjadi korbannya. But, Who's Care? I Enjoy This Game !!

Masuk pertengahan tahun dan gue sekarang naik tingkat jadi tingkat 4. Berdasarkan ketentuan di kampus gue, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Himpunan atau UKM sebelum semester 5. Karena saat tingkat akhir nanti persyaratan mengambil mata kuliah Skripsi ini adalah Sertifikat mengikuti Himpunan atau UKM. Well.... ini akan menyita waktu gue. Waktu untuk bermain Dota 2 gue lebih tepatnya. Gue menjadi gila Dota 2 semenjak lebaran kemarin gara-gara si Akbar. Hampir setiap hari gue ke warnet untuk bermain Dota 2 selama 5 jam. Gue sampai bikin kata-kata di Status BBM gue "Jangan Sampai Kuliahmu Mengganggu Dotamu". Tulisan bodoh itu menuai banyak komentar dari teman-teman gue, termasuk nyokap yang ternyata melihat juga. Ya gue lupa kalau keluarga gue juga ada di kontak BBM gue dan gue lupa mensetting privasi status gue itu. Karena status BBM itu, uang jajan gue dipotong menjadi 10rb perhari. Untuk skala anak Kuliah 10rb perhari adalah hal yang berat. Percayalah, gue sampai membawa bekal makan berat dan minum ke kampus untuk makan dan kemudian pada malamnya gue ke warnet demi Dota 2. Ya, gue memang bodoh. Tapi herannya kuliah gue lancar-lancar aja dan nilai IPK gue ga jatuh di bawah 3.00 , IPK gue selalu di atas 3.00.

Seperti yang gue bilang sebelumnya, setiap mahasiswa wajib ikut Himpunan atau UKM, jadi gue lebih milih yang simple aja, Himpunan. Pada masa Makrab alias Malam Keakraban, gue dipertemukan dengan Arum. Arum ini perawakannya lucu, tinggi cuman 155cm, jadi lebih tinggi adik gue malahan. Tapi hal itu yang membuat dia terlihat lebih imut daripada yang lainnya. Ketika Makrab selesai dan kita kembali di antar ke kampus, gue disuruh senior buat nganter Arum pulang karena dia ga bawa motor. Dengan tingkah pura-pura malas gue terima dan mengantar Arum pulang. Ya padahal disitu gue seneng banget. Seneng. Banget. Arum ini ternyata anak kelas sebelah dan rumahnya deket sama rumah Akbar. Setelah ngobrol cukup panjang di perjalanan, gue memberanikan diri meminta nomor Handphone dia dan di kasih. Oke tahap selanjutnya bakal berlanjut.

Hari-hari setelahnya, di himpunan gue lebih sering ngedeketin Arum ketimbang ngejalanin tugas di himpunan. Setiap ada acara yang himpunan gue laksanain, Arum selalu diminta menjadi Dirijen atau Pengiring Lagu sebelum acara dimulai. Sedangkan gue selalu menjadi PubDekDok alias Photograper acara. Hal tersebut membuat gue lebih leluasa bererak kesana kemari saat acara, meskipun gue lebih seringnya ke tempatnya Arum sih daripada di dalam ruangan acara berlangsung.

Kedekatan gue dan Arum semakin intens saat himpunan gue ini jalan-jalan ke suatu pulau dan pegunungan disekitarnya. Semenjak saat itu, Arum lebih sering duluan yang membuka Chatting. Bahkan waktu buat Dota 2 gue jadi sedikit berkurang karena kehadiran Arum. Biasanya sehari gue bisa menghabiskan 5 jam untuk Dota 2, semenjak ada Arum, gue hanya bisa fokus bermain Dota 2 selama 2-3 jam saja karena ga tega kalau ga balas chat dari Arum. Pada suatu hari gue mencoba memberanikan diri untuk mengajak Arum jalan-jalan hanya berdua, Arum mau-mau aja asalkan gue berani ijin ke bapaknya. Gue bilang iya dan besoknya gue ketemu sama bapaknya Arum yang ya bisa dibilang agak nyeremin. Bapak Arum menanyakan banyak hal ke gue sampai akhirnya Ibunya keluar dan bilang "Udah Pak jangan di tanya-tanya mulu, keburu sore ntar ga jadi. Ini si Arum udah nungguin tuh daritadi". Dengan Ibunya Arum ngomong gitu, gue langsung pamir ke keduanya dan berangkat sama Arum. Tebak kemana? Bioskop. Karena gue gatau tempat yang enak buat di kunjungin berdua.

Setelah sering jalan bareng sama Arum, gue mencoba untuk menyatakan perasaan gue ini ke dia.
Quote:


Ya entahlah gue bego atau bodoh. Tapi hari itu gue tau kalau cewek yang gue suka, suka juga sama gue yang banyak banget kurangnya. Padahal gue itu orangnya agak gemuk, cuman punya Motor dari orang tua itu juga, duit belum bisa ngasilin banyak. Tapi dia nerima perasaan gue. Dia bilang dia nyaman saat ada gue dan itu cukup menutupi segalanya. Kata-kata dia membuat gue merasa menjadi orang paling bahagia di dunia. Setidaknya saat itu.

2016
Awal tahun, target baru. Resolusi kalau kata sebagian orang mah. Resolusi tahun ini adalah gue bisa ikut The International, sebuah turnamen Dota 2 tingkat dunia yang hanya akan di ikuti 16 team di main eventnya. Gue udah menargetkan itu di awal tahun ini. The International atau biasa disebut TI bakal dilaksanain di Seattle Amerika Serikat pada akhir bulan Agustus 2016, yang artinya 2 minggu setelah Lebaran. Seleksi untuk team-team yang tidak mendapat Direct Inviteatau undangan udah mulai dilaksanain mulai bulan April. Gue mati-matian nyari anggota team buat ikut seleksi di Server SEAsia. Tapi jawaban orang-orang yang gue ajak selalu sama Jangan Ngimpi Lu.

Team-team yang mengikuti seleksi udah sangat banyak. Mulai dari team terkenal yang ga dapet Direct Invite sampai team-team pemula. Uniknya untuk tahun ini, Pihak penyelenggara TI mengumumkan setiap orang bisa membuat team sendiri dengan mendaftar di website mereka. Setiap orang yang mendaftar akan dipasangkan secara random dengan orang-orang lainnya sampai berjumlah 5 orang untuk menjadi sebuah team. Dari ratusan ribu pendaftar lebih, terbentuklah team-team kecil. Termasuk team gue, pihak penyelenggara hanya memberi info email masing-masing pendaftar. Gue dipertemukan dengan orang-orang asing dari negara-negara yang berbeda. Berawal dari chat di email, sampai akhirnya pindah ke Facebook untuk membuat ruang obrolan. Ya masih pada canggung untuk ngobrol, apalagi kemampuan bahasa inggris gue masih sangat di bawah standar. Orang-orang yang tergabung dengan team gue adalah :
Quote:


Kita semua langsung saling add id Dota 2 masing-masing dan mencoba main bareng di Game. Hasilnya, kacau balau. Team ini retard dan ga bakal lolos kualifikasi pikir gue saat itu. Sampai akhirnya kita mengalahkan yang paling sulit. Ya Ego kita masing-masing dan akhirnya kita bisa bermain sebagai team. Syarat untuk ikut ke tahap selanjutnya adalah mempunyai Nama dan Logo Team. Sempat terjadi perdebatan cukup panjang, sampai pada bawa-bawa bahasa negara masing-masing saking kesalnya, akhirnya diputuskanlah Nama Team POFatau Power Of Friendship. Setelah mensubmit Nama dan Logo Team, 1 minggu kemudian di bulan Mei keluarlah bagan nama-nama team yang berpartisipasi dalam kualifikasi ini. Peraturannya adalah 1x kalah artinya keluar dari kompetisi, kecuali di final penentuannya harus 2x menang. Penyelisihan akan di laksanakan pada bulan Juni.

Juni adalah bulan Ramadhan tahun ini. Dan gue harus melewatinya dengan kualifikasi untuk TI. Gue ga lupa ngasih tau Arum buat pengertian kalau gue ga bisa sering ngehubungi dia mulai saat ini, Arum mengiyakan dan gue bisa fokus untuk turnamen. Ada lebih dari 300 Team yang ikut dalam kualifikasi yang memperebutkan 1 tiket untuk ikut penyelisihan kembali bersama 4 team di regional SEAsia. Waktu yang cukup panjang gue lalui di warnet. Sahut, Buka Puasa, Sholatpun di warnet. Udah ga kehitung berapa uang yang habis buat ikut ini. Tabungan gue untuk membeli Handphone hampir habis demi ikut TI. Sampai guepun telat berangkat mudik demi kualifikasi ini., gue baru bisa mudik H-1 Lebaran.

Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Team POF berhasil lolos ke babak penyelisihan bersama team-team yang udah di undang buat dapetin 1 tiket ke THE INTERNATIONAL. Penyelisihan itu dilaksanain H+4 Lebaran. Lagi-lagi waktu gue, gue relain demi ini Turney. Waktu yang harusnya gue bersama keluarga besar, tapi gue malahan pulang duluan demi ikut ini. Ga banyak orang yang tau kalau gue lolos di tahap yang tinggal selangkah lagi ke TI. Gue pun pulang dengan harapan agar lolos ke TI. Komunikasi via facebook terus dilakukan team gue biar lebih akrab.

Hari H penyelisihan, sistemnya sekarang Grup. Ada 4 Team yang saling bertanding dan Team yang menang lebih banyak lolos dan dapat 1 tiket menuju TI. Team POF kalah di pertandingan awal. Dipertandingan kedua team POF menang dengan susah payah. Dan dipertandingan ketiga Team POF menang kembali dan artinya kami 5 orang yang dipertemukan secara random akan berangkat ke Amerika untuk ikut TI tahun ini. Senang. Kerja keras terbayar. Meskipun nantinya di TI kalah, juara 16 akan membawa pulang uang 10rb dolar Amerika dan dibagi 5 jadi masing-masing dapat 2rb dolar.

Orang tua gue kaget ngedenger kabar dari gue, sampai ibu gue nangis. Gue sebenernya pengen berangkat ke Amerika buat ikut TI, tapi gue terkendala biaya. Gue menceritakan itu di Sosial Media Facebook dan banyak orang yang mendonasikan dananya untuk gue berangkat ikut TI. Begitupula James, Rekan 1 Team gue itu berjanji akan membiayayakan keberangkatan gue ke Amerika. Gue merasa terharu dan pada akhir Agustus 2016 sebelum gue berangkat ke Amerika, gue pergi ke rumah Arum. Gue bertemu dengan Arum dan Orang Tuanya. Gue bilang "Saya Janji kalau saya menang TI, saya akan menikahi Arum". Dengan janji itu, gue berangkat ke Amerika untuk pertama kalinya.

setelah 20 jam perjalanan pesawat, akhirnya gue tiba di Amerika dan disambut oleh James. Ya untuk pertama kalinya gue bertemu dengan pria ini. Perawakannya cukup tinggi untuk orang Singapura. Dia mengantarkan gue ke Hotel tempat Base Camp team kita. Disitu untuk pertama kalinya kita semua bertemu langung dan langsung akrab pula, bercanda yang agak sedikit ga gue pahami karena ternyata bahasa inggris kita semua busuk hahaha.

Besoknya ke 16 team berkumpul dan langsung bertanding selama 3 hari untuk menentukan posisi Branket di Main Event nanti. 15 pertandingan harus dilakukan setiap team. Hasilnya Team POF menang 9x, kalah 4x dan draw 2x. Itu menempatkan kita pada top branket yang artinya hanya membutuhkan 4 kemenangan demi mendapat 10 juta dollar.

Branketnya kurang lebih seperti ini :
Spoiler for :


Pada saat Main Event, Gue melihat Insta Story Arum, ya setiap hari juga gue melihatnya. Tapi hari ini beda, dia memposting teman cowoknya yang lagi ngedance. Ya Arum memang Dancer. Tapi baru kali ini dia memposting teman cowoknya itu di Insta Story. Gue ga terlalu memperdulikannya dan kembali fokus untuk bertanding.

Game pertama melawan Team Insitus Gaming dan kita menang 2-0. Gue masih ga nyangka akan semudah ini di tingkat dunia. Lanjut ke Game kedua melawan Team EG. Okay, EG mempunya pemain yang menjadi idola gue semenjak dulu, yaitu Fear. Pasti akan berat melawan idola sendiri. Dengan perlawanan ketat, Team POF menang 2-1. Game ketiga melawan Team Virtus Pro, Team asal Rusia. Di tahap ini Team POF kalah 1-2 dan masuk Lower Branket. Kekalahan memang menjadi momok besar buat mental masing-masing player. Mencoba bangkit, di Lower Branket Team POF melawan Team Secret. Dengan susah payah seperti melawan EG, Team POF berhasil lolos ke Final TI dengan score 2-1.

Menjelang babak final, gue melihat sosok cowok temen Dance Arum itu di Insta Story Arum. Gue sampai bertanya-tanya ada hubungan apasih mereka. Sampai Arum juga menulis "He's Mine". Ini bikin gue ga konsen asli. Oh iya di babak final ini harus 3x menang. Dan ya Team POF kalah kembali oleh Team Virtus Pro dengan score 1-3. Gue gagal mengharumkan Indonesia di kancah dunia. Itu yang gue fikirkan saat itu.

Gue pulang dengan membawa uang 1 miliyar rupiah hasil menang TI. Gue rencananya mau melamar Arum, tapi .... entah kenapa perasaan ini hilang. Kedekatan Arum dengan teman Dance dia membuat gue ragu akan perasaan Arum ke gue. Apalagi belakangan ini, Arum sering beraktifitas bersama dengan dia selama gue ke Amerika. Hal itu juga membuat konsentrasi gue hacur dan kalah di TI. Tapi tetap, hari ini gue akan bertemu Arum di Kampus. Tempat yang mempertemukan kita untuk pertama kalinya.

Saat bertemu Arum, gue sedikit basa basi, menceritakan semua hal yang gue alami selama kurang lebih 2 minggu ini di Amerika. Arum merespon cukup singkat seperti biasa ketika gue bercerita. Dan pada akhirnya, gue mencoba jujur sama apa yang gue rasa. Pada akhirnya gue bilang Rasa gue terhadap elu hilang rum. Arum cuman terdiam, dia hanya bilang "Bingung mau ngomongnya". Suasana jadi sunyi kala itu, karena Arum ga berkata apa-apa, gue pun pergi dari Kampus.

Sampai akhir 2016, Arum masih tidak menjelaskan apa yang sebenarnya dia rasa. Dia hanya mengupdate Insta Story yang menandakan dia sedang bahagia dengan club Dancenya. Entahlah. Semakin lama, rasanya dia semakin menjauh. Gue yang bilang kalau gue ga ada rasa lagi ke dia sebenarnya masih sangat sayang sama dia. Tapi, karena dia perlahan menjauh, rasa ini benar-benar hilang.

Karena rasa kesal tidak mendapat respon dan pas ketemu di kampus juga Arum selalu melarikan diri, akhirnya gue meng-SMS dia begini

"Arum. Ketahuilah. Semoga engkau bahagia dengan siapapun kamu memilih pendampingmu. Dari seorang pria yang batal melamarmu"

Dengan sabar gue menunggu balasan, tetap tidak dibalas. Akhirnya gue mencoba ke rumah dia, gue cuman bertemu Adiknya yang bilang kalau Kakaknya gamau ketemu gue. Akhirnya gue pulang kembali, ya setidaknya masih ada Dota yang selalu menemani hari-hari ini. Meskipun gue terjebak di Kotak Pasir Kehidupan, asalkan ada Dota, gue yakin bisa melewatinya dengan bahagia. Pasti. Kuat. Harus Yakin. Harus bisa. YEAH!



TAMAT

.

Quote:



© Mrbutong 2018
emoticon-terimakasih
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
11.7K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan