Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fadw.crtvAvatar border
TS
fadw.crtv
Netralisasi Sungai, Bukti Egoisme Manusia
Fungsi sungai sebagai urat nadi dunia kini sudah kerap di bersihkan dari sampah-sampah yang dibuang masyarakat. Tentu saja tujuan tersebut adalah upaya untuk menanggulangi masalah banjir. Jika sungai dangkal dan banyak sampah, tentu saat datang hujan lebat, banjir tidak bisa dielakan lagi.

Tapi apakah kalian berpikir bahwa hanya sampah saja yang menjadi masalah utama? Apakah hanya banjir saja yang harus ditanggulangi? Ini adalah salah satu tanda bahwa manusia itu egois.

Pemerintah dan masyarakat gencar dengan kampanye jangan buang sampah ke sungai, menggunakan plastik yang mudah terurai dan program pengerukan hingga pembersihan sungai. Itu semua untuk mencegah dampak banjir. Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa menjaga alam adalah hal yang sering terlupakan oleh manusia?

Limbah rumah tangga yang berasal dari toilet dan air bekas cucian di Indonesia masih umum untuk dibuang ke sungai. Padahal limbah ini tergolong kedalam limbah B3. Limbah ini bisa mengancam organisme air di sungai dan tentunya mencemarkan lingkungan dan alam.

Memang pengadaan septic tank akan lebih rumit jika dilakukan di Indonesia. Tata rumah yang buruk dan seenaknya, jarak antar rumah yang berdempetan akan menyembatkan sulitnya membuat septic tank ini. Tentu akan lebih murah jika hanya membeli pipa paralon yang langsung diarahkan ke sungai daripada membuat septic tank, bukan?

Padahal peran septic tank ini sangat vital. Memang sebagian besar masyarakat sudah memiliki septic tank di rumahnya. Akan tetapi, septic tank ini hanya digunakan untuk keperluan toilet saja, padahal seharusnya air bekas cucian, sabun dan segala jenis minyak lebih baik ditampung ke septic tank.

Selain itu, biaya menguras septic tank cukup mahal, kisaran ratusan ribu rupiah tentunya sudah cukup mencekik golongan menengah ke bawah. Walau memang tidak setiap bulan melakukan pengurasan, tapi masyarakat kita seperti enggan untuk mengeluarkan uang untuk hal seperti ini.

Beberapa pemerintah daerah ada yang sudah membuat program septic tank komunal yang mungkin sudah berjalan atau mungkin masih wacana. Tapi jika program seperti ini bisa dilaksanakan, bukan tidak mungkin sungai-sungai di Indonesia akan kembali jernih seperti tiga sampai empat puluh tahun silam.

Entahlah mengapa budaya membuang ke sungai itu akan sulit dihentikan. Setiap limbah tentu ada tempat pembuangannya, dan sungai bukanlah hilir bagi sampah, tapi sungai adalah hulu dari sebuah keindahan alam yang semestinya tidak dicemari oleh manusia.

fadw.crtv

19/10/2017
Diubah oleh fadw.crtv 19-10-2017 02:40
0
1.6K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan