Pada awalnya Markus "Notch" Persson selaku founder game Minecraft sangat mencintai game Indie yang bernama Dwarf Fortress. Dia bisa menghabiskan berjam jam untuk memainkan game tersebut, walaupun gamenya hanya sekedar menyusun sebuah huruf dan angka yang berwarna warni menjadi sebuah object. Namun bagi Markus game itu sangatlah menyenangkan, dan dia bisa mengasah kreativitasnya di game tersebut.

Lalu Markus juga mencintai game bernama RollerCoaster Tycoon. Dia suka dari bagaimana game itu memberikan kebebasan kepada pemainnya untuk membangun wahana bermain sesuai dengan keinginannya.

Pada April 2009 munculah game bernama Infiniminer yang diciptakan oleh Zachary Barth. Karena tertarik Markus mencoba mendownload game tersebut dan Ketika dimainkan reaksi pertamanya adalah “Oh my God, this is genius” bahkan Markus pun hampir terjatuh dari kursinya karena menganggap game itu sangatlah bagus.

Versi Animasi

Namun sebulan kemudian Zachary Barth membuka peluang untuk para Game Developer dengan mempublish game tersebut sebagai Open Source, yang artinya siapapun bisa mengubah/mengedit isi dari game tersebut sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan tentunya Markus sebagai game developer mengambil kesempatan besar ini. Bahkan Markus sempat mengupload video di Youtube pada saat dia mengetest game yang sedang dia develop ini.

Lalu pada tanggal 17 May 2009 di salah satu forum game developer indie bernama TIGSource yang dimana Markus mendapatkan game Dwarf Fortress, dia mempublish gamenya dengan nama Minecraft. Feedback yang dia dapat sangatlah luar biasa positive walaupun masih banyak bug/crash di game tersebut. Beberapa orang bahkan mengupload hasil karyanya di forum itu seperti, membangun jembatan, kastil, mobil, perahu dll

Karena feedback yang luar biasa akhirnya Markus membuat menjadi 2 versi. Yaitu versi gratis yang dimana game itu baru setengah jadi, dan versi berbayar yang dimana game itu selalu up to date dan terus dikembangkan hingga sekarang ini.