Gansis pasti sudah tahu kalau negara tercinta kita ini memiliki beragam budaya mulai dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari keberagaman suku, ras, budaya, bahasa, kuliner dan masih banyak lagi. Tentu saja tarian-tarian tersebut memiliki nilai kehidupan dan patut kita jaga kelestariannya. Kali ini kita akan membahas lima tarian tradisional di Indonesia yang dilakukan oleh para lelaki. Ternyata bukan cuma wanita saja yang pandai menari. Langsung aja yuk kita simak.

Tari Caci dari Manggarai Flores, NTT


Tarian Caci merupakan tarian kesatriaan para laki budaya Manggarai. Tarian Caci di lakukan oleh dua orang pria yang saling menyerang menggunakan cambuk dan perisai secara bergantian, seperti sedang bertarung satu sama lainnya. Tarian ini di lakukan pada upacara tertentu saja seperti upacara pembukaan lahan, tahun baru dan upacara besar lainnya. Wah hati-hati kena cambuk beneran nih gan..

Tari Kuda Lumping, Jawa Tengah


Tarian Kuda Lumping pastinya sudah tau dan menjadi salah satu tarian terkenal di Indonesia. Tarian yang menggunakan properti kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu dan di iringi alat musik tradisional seperti gong dan kenong. Tari Kuda Lumping sudah ada sejak jaman kerajaan Hindu dan termasuk sebagai salah satu budaya kuno yang masih di lestarikan. Tari Kuda Lumping menyiratkan semangat pahlawan dan kegagahan prajurit berkuda karena biasanya menampilkan adegan prajurit berkuda.

Tari Beksan Wireng, Jawa Tengah


Tarian Beksan Wireng berasal dari daerah Jawa Tengah. Tarian ini memiliki ciri-ciri yaitu dimainkan oleh dua orang, tidak menggunakan gending atau hanya iramanya kencang, tidak mengambil suatu cerita dan tidak ada yang menang atau kalah. Pada jaman Prabu Amiluhur, tarian ini diciptakan agar putra beliau tangkas dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang.

Tari Jlantur, Boyolali


Tarian Jlantur berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Tarian ini biasanya dimainkan pada saat perayaan kemerdekaan RI dengan jumlah penari sekitar 40 orang dengan di iringi alat musik kendang dan kempul. Tarian Jlantur menceritakan kisah perjuangan pangeran Dipenogoro dalam melawan penjajah. Tari Jlantur menggunakan proper kuda-kudaan seperti Tarian Kuda Lumping, namun pada penari tari Jlantur menggunakan kacamata dan ikat kepala bergaya Turki.

Tari Prawiroguno, Jawa Tengah


Tarian ini mengandung nilai semangat melawan penjajah dengan tema peperangan yang di wakili oleh figur penari yang menyerupai kesatria yang membawa properti samurai dan tameng seakan bersiap untuk menyerang musuh. Tari Prawiroguno terinspirasi dari situasi para penjajah yang mengalami kemunduran dalam peperangan.

Jadi makin cinta kan sama budaya Indonesia? Yuk, mari kita terus lestarikan kebudayaan Indonesia, dan jangan tarian K-Pop aja yang di hafal ya gansis