Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

angelondietAvatar border
TS
angelondiet
WHAT I LEARN AND WORTH TO BE SHARED.
Bagaimana Sosial Media bisa merusak kita?

Tulisan ini saya buat sebagai rangkuman dari buku Struggles oleh Craig Groeschel.


JANGAN BIARKAN MEDIA SOSIAL MERUSAK ANDA.

Dalam buku Struggles, Craig Groeschel memaparkan how Social Media wrecks our CONTENTMENT, RELATIONSHIP, AUTHENTICITY, COMPASSION, and RESTING TIME.


Mari kita bahas satu persatu..

1. Contentment (Kepuasan/Kebahagiaan/Ketenangan batin –terjemahan versi saya yang semoga mendekati- )

Hapus deh akun sosial media kamu kalau kamu udah ngerasa ada kepuasan, kebahagiaan atau ketenangan batin kamu kalau jumlah likes di instagram kamu mencapai angka tiga puluh persen dari followers instagram kamu. Atau kamu jadi cemas kalau ada orang yang biasa ngelike postingan kamu tiba-tiba ngga ngelike.
Hal ini berkaitan dengan “dopamine”. Itu tuh hormone yang bikin kita bahagia. Nah, jangan jadikan dopamine kita baru muncul setelah dapet comments or likes, dan jumlah produksi dopaminenya jangan sampai berbanding lurus dengan jumlah likesnya.. Lama lama nanti kamu jadi butuh pengakuan banget dari orang lain, terus jadi insecure, terus ujungnya jadi lebay.

2. Relationship (Hubungan)

Nah, kalau soal hubungan udah jelas kan.. sejak social media menggerayangi tiap menit kehidupan generasi kita, bukan cuma belanja yang online, tapi kita jadi sering curhat online. THE POWER OF PRESENT jadi ngga ada. Karena semuanya serba online. Kita jadi jarang ketemu face to face sama temen kita karena berpikir udah tau kabar satu sama lain lewat postingan mereka. Nah buat orang yang suka quality time dan pelukan yang real bukan virtual kayak saya, kerinduan itu tidak bisa terhapuskan lewat percakapan online #EAAAA, lalu hubungan jadi renggang deh..

Ngomongin soal hubungan, hubungan berpacaran juga lumayan keganggu nih kayaknya sejak ada media sosial. Beberapa temen cowok banyak yang ngeluh kalau ceweknya nuntut ini itu pas valentine, anniversary, atau ulang tahun.. “ini itu”nya tuh agak berat yah, contohnya ribuan tangkai mawar, fine dining meVVah, atau surprise holiday. Kalau tujuannya untuk quality time mereka sih bagus yah, tapi kebanyakan cuma buat jadi ajang pamer sih. Berasa ngga sih beberapa tahun belakangan ini pas valentine macetnya lebay bangeeeuutt?? Banyak juga cewek cewek yang expect dilamar dengan cara yang SO SWWEETT kayak nulis “will you marry me” di langit pake asep knalpot pesawat jet. Nah, kalau ekspektasi mereka ngga kesampaian, mereka jadi merasa kalau pasangan mereka ngga cinta sama mereka karena mereka lihat orang lain diperlakukan begitu sama pacar mereka, rusak deh tuh hubungannya.

3. Authenticity (Keaslian)

“Ngga semua yang kalian lihat di sosial media itu asli” pasti udah banyak yang lihat lah ya postnya? Cewek cewek dengan caption “I woke up like this” padahal udah pake CC Cushion yang intense cover. Check in di restoran mahal padahal cuma pesen es teh, yang penting ada foto disana. Ya kayak gitu gitu deh. Fake, yang penting bisa impress orang supaya orang mengira kita bahagia atau untuk menunjukkan ke orang yang pernah underestimate kita kalau kita tuh okeh. Jadi kalau ngepost, dalam hati sambil bilang “HA! I’m better than you”, gitu.. Kan sedih yah..

4. Compassion (Belas kasihan/Empati –terjemahan saya lagi-)
Sosial media membuat kita terbiasa melihat hal-hal yang menyedihkan dan mengenaskan, dan akhirnya kita jadi malas mengambil aksi. Bahkan ada yang konyol banget “like=pray”. Man, kalau mau doa ke Tuhan, bukan pencet like. “CARING IS NOT CLICKING”. SO TRUE. Take action, action speaks louder than words!
Sensitivitas kita juga jadi berkurang, karena format sosial media sekarang adalah timeline. Jadi waktu kamu lihat sesuatu yang menggugah kayak korban perang, lalu di bawahnya ada foto kucing lucu bikin gmez, terus bawahnya foto makanan enak. Otak jadi bingung tuh.. Disitulah simpati dan empati kita jadi tumpul..

5. RESTING TIME (Waktu istirahat)
Zaman sekarang, orang lagi makan aja sambil liat HP. Otak kita jadi bekerja terus.. Mungkin badan kita selonjoran di ranjang, tapi otak kita harus terus memproses hal hal yang kita lihat di layar HP kita. Jadinya kita akan terus kerja deh tuh otaknya..


Nah, itu tadi tuh hal yang bisa dirusak sosial media menurut Craig Groeschel.. Kalian gimana? Ada yang udah merasa terkena imbas buruk sosial media?

ps. Maaf males nyari definisi kata di dictionary akhirnya terjemahin sendiri sesuai kepuasan batin saya.
Maaf suka campur bahasa inggris.
Ini tulisan pertama saya disini. Semoga berkenan...
Diubah oleh angelondiet 05-06-2017 14:07
someshitnessAvatar border
someshitness memberi reputasi
1
1.2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan