Kaskus

Entertainment

doNTgimmeNoLipAvatar border
TS
doNTgimmeNoLip
Blok M, CSW dan Kebayoran
Blok M, CSW dan Kebayoran

CSW habis!!!CSW habis!!!” Begitu teriakan yang tidak asing di telinga para penumpang bus kota ketika hendak memasuki kawasan terminal Blok M. Tepat di perempatan besar traffic light sekitar kantor Kejaksaan Agung, bus kota kerap menurunkan penumpangnya.

Pada waktu jaman kolonial Belanda dahulu Batavia terpisah dengan CSW yang berposisi di Kebayoran. Jelasnya Batavia dan Kebayoran itu beda daerah administratifnya. Bersyukur dengan adanya pangeran Jayakarta yang menginfluenskan Batavia dan Kebayoran menjadi satu kembali dengan nama Jakarta.
CSW itu sendiri adalah nama singkatan bahasa Belanda. Kepanjangannya adalah Centrale Stichting Wedropbow,"

CSW adalah perusahaan pemerintahan Belanda di bidang properti. CSW mendirikan kantor di jalan yang sekarang menjadi perempatan lampu merah Blok M, atau tepatnya di seberang kantor kejaksaan Agung pada 1 Juni 1948.

Blok M, CSW dan Kebayoran

CSW ini pun jadi sentral untuk membangun secara perlahan Kebayoran Baru. Sebelumnya Kebayoran Baru masih berupa hutan dan rawa. Dengan hadirnya CSW, Belanda kemudian coba menyulap hutan Kebayoran baru menjadi pemukiman.

Kehadiran dan penamaan Kebayoran Baru sendiripun tidak luput dari eksploitasi pohon kayu yang banyak tumbuh di daerah ini. "Bayur" atau jelasnya Kebayoran berasal dari kata "kebayuran" yang artinya tempat penimbunan batang kayu bayur. Pohon bayur adalah sejenis kayu yang baik untuk dijadikan bahan bangunan karena daya tahannya yang kuat terhadap serangan rayap. Perlu diketahui juga bahwa sekarang ini pohon Bayur sudah semakin langka di Indonesia.

Blok M, CSW dan Kebayoran

Kayu-kayu gelondongan yang dihasilkan dari tempat yang dulu masih berupa hutan ini, dikirimkan ke Batavia melalui kali Krukut dan kali Grogol dengan cara dihanyutkan seperti melewati sisi jalan Prapanca, Kebalen, Plaza Semanggi lalu Tanah Abang yang berasal dari wilayah Kebayoran Baru. Sementara yang melewati kali Grogol itu yang ada di belakang PIM lalu ke Gandaria, Senayan lalu ke Grogol merupakan distribusi yang berasal dari Kebayoran Lama.
Jelas sekali pada jaman dulu sungai-sungai ini lebar dan dalam, sehingga bisa dialiri oleh kayu gelondongan.

CSW sebagai starter awal Kebayoran Baru terus berkembang di tahun 1950-an bersamaan dengan pembangunan Kebayoran Baru. Saat dibangun, Kebayoran Baru dibagi menjadi blok-blok pembangunan. Ada Blok A yang menjadi salah satu titik dari stasiun MRT (dalam proses) hingga Blok S. Kini hanya ada beberapa nama blok yang bertahan digunakan sebagai nama tempat, dan yang terkenal tetap Blok M.

Blok M sempat menjadi tempat favorit hangout anak muda Jakarta generasi 80-90an, yang sebelumnya generasi 60-70an juga memiliki favoritnya di Sarinah atau Megaria. Dan kini seiring evolusi sosial taraf hidup masyarakat Jakarta, di wilayah Kebayoran Baru terdapat Kemang, Gandaria, PIM hingga Cilandak yang menjadi favorit hangout anak mudanya.

Saat ini wilayah Kebayoran Baru makin banyak dilirik oleh banyak pengembang karena banyaknya potensi bisnis yang terdapat di sana. Sebagai pemukiman yang daerahnya masi tergolong sejuk dan kurang dari polusi jadi akan sangat memungkinkan bahwa akan makin banyaknya apartemen yang akan berdiri. Sebagai perkantoran dan pusat bisnis juga jelas akan makin hidup, apalagi setelah MRT telah berjalan nantinya.

Sumber-sumber dari hasil pemantauan, republika, google dsb.



Diubah oleh doNTgimmeNoLip 26-03-2017 17:32
4iinchAvatar border
4iinch memberi reputasi
1
9.8K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan