Serang - Jalan tembus antara Jalan Syekh Nawawi Al Bantani menuju ke Jalan Ciruas-Petir, Banten, rusak parah. Sepanjang 3 Km ruas jalan itu berlubang dan digenangi air.
Jalan dalam kota itu jika melihat dari aplikasi Google Maps adalah terusan dari Jalan Mayabon. Warga sekitar sering menyebutnya Jalan Cibebek-Turus.
Salah seorang warga Kampung Lipatik, Desa Tegal Sari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Teo Hafiz (25) mengatakan selama bertahun-tahun jalan itu belum pernah diperbaiki. Jalan yang melintasi Kampung Cibebek, Sewor, Lipatik, Tamiang sampai Turus itu sering mengakibatkan kecelakaan.
"Kalau kejadian jatuh mah sering. Padahal ini jalan strategis jalur ke Polda Banten dan pusat kantor provinsi," kisahnya saat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (22/3/2017).
Dia menceritakan Selasa (21/3) dua orang lelaki jatuh di depan warungnya. Dia menambahkan tetangganya yang anak sekolahan motornya sampai rusak karena jatuh di malam hari.
"Itu motor kepalanya rusak, nggak bisa jalan sampai sekarang," tambahnya.
Hal senada disampaikan Aris Suharis (32). Dia membenarkan jalan di tengah kota ini sudah bertahun-tahun rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
"Ini kota tapi kampungan banget. Jalannya jalan kampung banget, fakta ini mah," tuturnya.
Untuk melampiaskan kekesalan warga membuat poster selebaran berupa sindiran yang ditempel di sebuah tiang. Mereka juga memasang boneka yang terlihat sedang memancing.
Salah satu poster bahkan membuat daftar korban kecelakaan tunggal akibat jalanan rusak. Di situ disebutkan "Korban Jatuh Ngusruk" mulai dari bulan Februari sampai tanggal 20 Maret 2017. Bawahnya, disisipi sindiran bertuliskan, "Haruskah Terus Berlanjut Ngusruk-ngusruknya?".
Sindiran di poster lain, ada tulisan tangan bergambar hantu pocong dan Si Buta dari Gua Hantu. Di situ tertulis hantu pocong yang bingung memilih jalan karena kesulitan meloncat.
"Hwaduh. Jalanannya begini. Gimana gua loncat-loncarnya neeh?" tulis poster itu.