Hari ini gw mulai masuk sekolah lagi seperti biasa. Liburan kemarin gw menghabiskan waktu gw dengan main-main bersama teman di lingkungan rumah gw. Tak ada yang berbeda dari mainan anak-anak seumuran gw, biasanya mengikuti apa yang sedang in sekarang. saat musim layangan kita akan ikut bermain layangan, saat musim kelereng kita juga main kelereng, saat musim jangkrik kita menjadi anak yang suka keluyuran malam untuk mencari jangkrik. Tapi saat tak sedang musim apa-apa, kita biasanya bermain lompat tinggi atau pecle bersama anak-anak cewe yang seumuran.

Di sekolah pun tak ada yang berbeda, hanya semesternya saja yang berganti. Kemarin semester ganjil, sekarang semester genap. Biasa disebut semester dua di daerah gw. Sekolah gw letaknya tak terlalu jauh dari rumah gw, hanya 7 menit jalan kaki. Itu pun jika berjalan dengan santai, jika setengah berlari mungkin tidak lebih dari 5 menit. Gw biasa berangkat sekolah jam 06.15 pagi dan sampai sekolah paling cepat 06.45. Bukan jalan gw yang lambat, tapi emang rute berangkat sekolah gw yang banyak halang rintang.

Pertama, gw harus ke rumah tetangga gw yang anaknya satu sekolah dengan gw. Si tukang ngaret parah, Bara. Cowok dengan tinggi standar dan berat badan standar, mukanya juga standar kl menurut gw tapi entah bagaimana cewek menilai dia. Soalnya dia lumayan sering berganti pasangan, bahkan pernah dia menduakan pacarnya. Salah satu kebiasaan dia yang paling ga gw sukai yaitu saat dia harus ke kamar mandi. Entah apa yang dia lakukan, tiba-tiba dia menjadi seorang cewek saat dia harus ke kamar mandi. Maksud gw adalah waktu yang dia habiskan di kamar mandi itu bisa sama seperti cewek atau bahkan lebih lama dari cewek. Pokonya paling cepat dia di kamar mandi menghabiskan waktu 20 menit! Belum lagi ada ritual setelah mandinya yang sengaja dia buat lama. Yang kedua, masih temen satu kampung gw sebut saja dia Adi. Masalah yang dia punya bukan waktu di kamar mandi atau ritual setelah mandi, tapi tidurnya yang sama seperti kerbau. Sulit untuk bangun, terkadang gw harus menyiramkan air ke mukanya agar dia bangun, yang lebih parah bukannya bilang minta maaf atau seenggaknya mengucapkan terima kasih karena gw sudah dengan senang hati membangunkan dia tapi yang gw terima adalah tendangan-tendangan keras darinya gara-gara gw membangunkannya. Jarak rumah gw ke rumah Adi sama dengan jarak dari rumah gw ke sekolah, artinya gw berangkat jam 06.15 nungguin Bara 20 menit, berangkat ke rumah Adi jam 06.35. karena gw naik motor bareng si Bara buat ke rumah Adi jadi waktu tempuh hanya 3 menit. 06.38 gw sampe di rumah Adi dan mode standard mandi Adi itu 10 menit. Jadilah gw benar-benar berangkat ke sekolah jam 06.48 atau 12 menit sebelum bel masuk! Demi pertemanan, gw harus mengorbankan waktu 30 menit gw hanya untuk menunggu!

Gw sekarang duduk di kelas 3 semester 2. Sedang sibuk-sibuknya menghadapi persiapan untuk Ujian-ujian yang seolah-olah mempertaruhkan hidup gw dan masa depan gw. Ujian sekolah masih dua bulan lagi, sekarang masih waktunya pengayaan atau tambahan jam pelajaran sepulang sekolah.

Buat gw, mau disuruh belajar sampai jam 6 sore pun bukan masalah. Gw pasti semangat buat diam di kelas, bukan semangat belajar. Alasan gw betah di kelas tak lain dan tak bukan adalah dia! Cewek kecil manis berambut lurus sepinggang, namanya Caca. Dia lah cewek yang sukses menutup mata gw untuk cewek lain, bahkan cewek yang terang-terangan suka sama gw.

And this is where my story begins!