Teruntuk Kamu,
Di Lauh Mahfudz

Halo, Hay, Hay hay, Hallo hallo. Ah, sepertinya kurang resmi salamku ini, aku ulang ya. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, apa kabar kamu masa depanku? Sedang apa kamu disana sekarang? Semoga sehat selalu ya, semoga kamu sudah siap akan segala kekurangan aku disini, aku harap kamu disana sudah bersiap-siap juga untuk masa depan kita. Tenang saja, aku disini pun sedang berjuang menghadapi kerasnya hidup di dunia kok, aku ingin buktikan jikalau diriku pantas dan layak disandingkan denganmu di masa yang akan datang. Bersabar sebentar yaa.

Kamu sudah tahu kan? Ah, pertanyaan macam apa ini, kamu tidak mungkin tahu, hahaha, aku langsung ke intinya saja ya. Perlu kamu ketahui aku ingin berbagi cerita sedikit, sebenarnya sekarang ini aku sudah lelah akan cobaan dan ujian yang diberikan oleh-Nya, yang Maha Kuasa, yang Maha Pemberi, yang Maha Segalanya. Mulai dari masalah keluarga, teman, kehidupan sekitar, sampai dengan kehidupan pribadiku, ya, kamu pasti tahu, masalah hati akan "Kegagalan Dalam Menjalin Hubungan" yang terlalu sering aku rasakan. Sudah tak terhitung sudah berapa kali aku tersakiti dalam kegagalan ini, sampai aku lupa akan mengisi perutku, aku lupa akan kehidupan sekitar yang ingin menghiburku, dan aku sampai lupa aku punya Tuhan yang masih sayang terhadapku, aku merasa sangat berdosa karena jauh dari-Nya. Tapi aku mulai sadar, aku harus bangkit dari keterpurukan yang berlarut-larut ini, aku harus bangkit dari rasa kelam yang membawaku menjadi asa dan hampir mengakhiri hidup, karena aku sadar aku masih punya harapan, yaitu "Kamu, Masa Depanku" dan juga Ibuku tercinta. Aku percaya, Tuhan memberikan ujian seperti ini tidak akan melebihi batas kemampuan hambanya, Tuhan juga mempertemukan kita dengan orang yang salah agar kita dapat melanjutkan hidup dan belajar banyak dari mereka. Aku harap kamu disana tidak merasakan sama seperti yang aku rasakan ya, cukup aku saja yang merasakan dan menanggung derita dari semua keluh kesah dunia ini, dan aku harap kamu dapat menerima aku yang penuh dengan kekurangan ini, terutama masalah agama dengan apa adanya nantinya.

Kucukupkan sudah ya suratku ini, semoga ini mewakili apa yang aku rasa, semoga kau disana dapat petunjuk untuk nantinya bisa dapat membaca surat cinta dari seorang Lelaki Biasa yang jauh dari kata sempurna ini. Akhir kata aku cukupkan, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Dari Aku,
Yang Mencari dan Menunggumu