- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
3 LANGKAH TEPAT MEMBAWA KEKASIH KE TONGKRONGAN


TS
hrnmaster
3 LANGKAH TEPAT MEMBAWA KEKASIH KE TONGKRONGAN
Dijaman sekarang ini siapa sih yang nggak pernah nongkrong minimal sekali dalam hidupnya. Bahkan kalau tidak nongkrong katanya tidak gaul.

Saya pernah membaca sebuah quote bertuliskan “jangan bunuh apapun kecuali waktu”.
Nongkrong seharusnya bisa jadi sarana untuk bertemu dan saling bertanya bertukar kabar, pelepas penat disela-sela rutinitas yang padat, bahkan terkadang bisa untuk curhat dan minta pendapat. Apapun bentuknya, tentu saja nongkrong haruslah membawa keceriaan bagi para pelakunya.
Namun pernahkah anda mengalami momen dimana saat nongkrong yang awalnya berjalan seru mendadak berubah menjadi situasi yang canggung? Apa penyebabnya? Tidak lain tidak bukan yakni munculnya seseorang yang tidak diharapkan. Dalam kasus ini tentu saja tamu tak diundang itu adalah pacar teman anda sendiri.
Saya ingin menceritakan satu dari sekian banyak pengalaman menyebalkan saat nongkrong yang dihadiri oleh seorang perusak suasana. Begini ceritanya:
Saya dan teman-teman semasa SMK dulu memutuskan untuk nongkrong, hitung-hitung nostalgila. Pada saat hari H saya hadir paling belakangan karena ada urusan mendadak. Kebetulan formasi meja dan kursinya berbentuk memanjang kesamping seperti meja diwarung kopi. Ketika saya datang kursinya sudah penuh maka duduklah saya diujung kursi. Masa iya datang terlambat tapi maunya duduk ditengah. Saya duduk disebelah seorang wanita yang ternyata dia adalah pacar teman saya.
Disepanjang acara nongkrong, tingkah sang wanita sungguh membuat suasana menjadi canggung. Saya yang duduk disampingnya otomatis memperhatikan semua aktivitasnya. Mulai dari sibuk bermain Hpnya sendiri, melamun dengan tatapan kosong, terkadang kepalanya menoleh kesana-kemari mengamati orang disekitar, terkadang dia membisiki pacarnya yang duduk disamping (entah apa yang dibisikkan) padahal kami ditengah-tengah pembicaraan. Konsentrasi pun akhirnya sering terpecah.

Saya pun terpikir untuk mengajaknya ngobrol, syukur-syukur bisa memecah kebuntuan. Pertanyaan basa-basi seperti nama, kuliah/kerja dan domisili pun dilancarkan. Namanya saya lupa sebut saja F (Fuck). Dia kuliah semester awal (oh pantas masih bocah). Dia bertempat tinggal di planet namec (saya juga lupa).
Saya juga bertanya kenapa menempuh jurusan itu, serta hobi dan fashion yang diminatinya. Bahkan saya mengeluarkan pertanyaan sejuta umat “gimana ceritanya bisa pacaran sama si anu…?” Tujuannya agar dia bisa bercerita lebih panjang dan merasa diterima. Namun yang saya dapati cuma jawaban singkat persis seperti wawancara, karena wawancara singkat itulah lima menit berikutnya saya sudah lupa yang kami bicarakan tadi.
Ibaratnya Ultraman, lampu didada saya berubah kelap-kelip jadi merah. Saya menyerah. Saya mengaku kalah.
Menyebalkan bukan? Pernah mengalami kejadian serupa?

Saya dan para sahabat biasanya menyebut kelakuan si F dengan sebutan Bitchy dan Cacat Sosial. Bitchy merupakan tindakan dimana seseorang menjawab pertanyaan dengan singkat, seenaknya, judes bahkan terkadang tidak menjawab sama sekali. Ada juga yang sambil membuang muka dan tidak melakukan kontak mata. Sedangkan Cacat Sosial adalah sikap sibuk aktif bermain HP tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya.
Dari cerita panjang lebar diatas, pertanyaan besarnya sekarang adalah “apa yang harus dilakukan atau dipersiapkan saat anda ingin membawa kekasih ke tongkrongan?”. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saat nongkrong selama ini, maka yang harus dilakukan saat membawa pacar ke tongkrongan ada 3 langkah yaitu:
1. KABARI TEMAN-TEMAN BAHWA ANDA AKAN MEMBAWA KEKASIH
Topik pembahasan pria sangat banyak dan luas. Mulai dari hal-hal yang ringan seperti film, makanan, olahraga, travelling, kuliah, sosial media, gadget. Bahkan sampai ke materi yang berat dan nyeleneh semacam politik, hukum, agama, filsafat, bahkan drugs dan seks. Justru saat malam berangsur larut, maka pembahasan jadi semakin menarik. Sedangkan topik yang biasanya disukai wanita hanya seputar fashion, kosmetik, gosip dan romansa.

Dengan hadirnya wanita, terkadang pembahasan yang tengah berlangsung “panas” menjadi tersendat canggung tidak mengalir karena topik bahasan sudah berbeda genre. Jadi jangan heran saat berbicara tentang politik sang wanita terlihat tidak tertarik. Belum lagi saat pria berbicara tentang wanita dan seks, sang wanita justru memberi label dahi para pria tersebut dengan sebutan mesum, sexist dan manipulatif.
Padahal kenyataannya saat para wanita berkumpul mereka pun membicarakan tentang pria dan seks, hanya saja tidak terlalu sering dan tidak terlalu vulgar terbuka seperti para pria. Mereka cenderung mengganti kata “seks” dengan istilah “itu”. Sungguh tidak adil bukan?
Saya bukannya mau mencap para wanita berwawasan sempit, namun faktanya dilapangan berbicara seperti itu. Kebanyakan wanita yang saya kenal memang demikian, mereka hanya malas untuk merambah dan memperluas pengetahuan baru diluar topik yang mereka minati pada umumnya.
Dengan anda memberi kabar kepada teman-teman, setidaknya mereka tidak akan terkejut dengan kehadiran pacar anda nanti. Bahkan dalam beberapa kesempatan teman-teman anda bisa memikirkan topik yang akan dibahas bersama pacar anda, maka otomatis fokus pembicaraan pun tidak lagi terpusat ke para pria saja.
Akan lebih bagus apabila teman-teman anda juga mengajak pacar mereka sehingga pacara anda tidak lagi menjadi satu-satunya kaum hawa diantara kumpulan para pejantan. Jelas saja dia terabaikan, dia cewek sendirian.
2. BERITAHU KEKASIH KALAU DIA TIDAK BOLEH PASIF
Yap, kekasih anda tidak boleh diam pasif membatu termasuk bitchy dan cacat sosial tadi. Dia harus aktif, aktif mendengarkan pembicaraan teman-teman anda, aktif bercerita dan bertanya balik, aktif untuk terlibat ikut menghidupkan suasana.

Tentu saja anda tidak boleh lepas tangan sepenuhnya. Tugas anda adalah membantunya dikala dia sudah kehabisan ide untuk bercerita bertanya jawab, menjaga api pembicaraan agar tidak padam. Karena bagaimanapun juga ini adalah lingkungan baru dan masih asing baginya. Jadi wajar baginya terlihat kaku dan tidak nyaman.
Beritahu juga dia untuk berpenampilan ekstra cantik lebih daripada biasanya. Anda tidak mau kan dia terlihat malu-maluin saat bertemu teman-teman anda, apalagi kalau dia adalah pacar baru anda dan ini acara nongkrong pertama kalian.
3. PERKENALKAN KEKASIH KEPADA TEMAN-TEMAN

Saat anda dan kekasih datang dilokasi, entah anda yang pertama hadir maupun paling belakangan. Usahakan untuk selalu bersalaman sambil berdiri, tunjukkan dan latih rasa hormat anda ke sesama pria. Perkenalkan kekasih kepada teman-teman anda.
Lalu duduklah ditengah, jangan diujung. Apalagi kalau formasi meja dan kursinya berbentuk memanjang horizontal kesamping seperti meja diwarung kopi. Jangan biarkan pacar anda terabaikan sampai berdebu karena duduk diujung. Bahkan ada beberapa pria mengatur agar tempat duduk kekasihnya terisolasi dan tidak bersebelahan dengan temannya. Sungguh kecemburuan tak berdasar.
Anda wajib melakukan ini. Entah kenapa seringnya para pria justru melewati bahkan melewatkan langkah ini, padahal ini adalah elemen terpenting.

Saya akan memberi gambarannya secara langsung berupa urutan peristiwa dan contoh percakapannya.
Anggap saya dan pacar datang paling akhir.
A. Saya bersalaman dengan semua teman-teman.
B. Setelah selesai bersalaman ucapkan “kenalin kawan-kawan ini pacarku”
C. Duduklah ditengah jangan diujung.
D. Bukalah gerbang percakapan antara dia dan teman-teman anda dengan kalimat pencair suasana.
Contoh:
“ini sam. Dia adalah perpanjangan tangan tuhan. Dia kerjanya dibagian kredit dana tunai, jadi kalo ada orang lagi butuh duit nyarinya dia”.
“kalo yang disebelahnya Hanibal. Seorang psikolog handal. Kalo aku lagi ada masalah dikantor atau lagi berantem sama kamu, aku curhatnya ke dia.”
“sisanya kamu tanya aja langsung keorangnya masing-masing”.
Anda tidak perlu memperkenalkan semuanya, cukup satu dua orang saja.
Gampang bukan?
Karena sesungguhnya tujuan seorang pria membawa kekasihnya terutama pacar barunya untuk nongkrong bersama teman-temannya hanya ada dua macam yaitu:
1. Terpaksa
Terpaksa disini lebih condong kedalam situasi dimana sang pria malas/bingung untuk memikirkan tempat kencan, belum lagi makanan minumannya. Ya sudah sekalian saja digabung dengan nongkrong bersama teman-teman agar lebih ringkas.
Namun ada juga yang justru disabotase oleh pacarnya sendiri. Contohnya: sang pria sudah punya rencana sendiri untuk nongkrong bersama teman-temannya. Namun malang tak dapat dihadang, mendung tak bisa dibendung. Tiba-tiba saja sang pacar mengabari minta diajak jalan karena tidak ingin ditinggal sendirian dirumah.
Dengan dalih sayang, kasian, tak tega, bahkan diancam dengan pertanyaan “jadi kamu lebih pilih teman-temanmu daripada aku?”. Maka sang pria pun terpaksa menurut.
Setuju kan kalau terpaksa itu sama saja dengan tidak ada pilihan lain?
2. Pamer
Pamer bahwa dia sudah tidak jomblo lagi. Pamer dia punya pacar baru. Terlebih kalau pacarnya cantik, bisa sekalian membuat iri teman-temannya. Alah ego bro, egoooo…
Tetapi ada juga yang justru tidak mau membawa pacarnya ke tongkrongan dengan alasan takut. Dia takut diantara teman-temannya ada tukang tikung, musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan, kawan jua penjahatnya, predator kandang dan istilah kocak lainnya.
Khusus untuk hal ini saya sangat paham perasaan pria yang ketakutan itu. Karena saya pernah kenal tipikal “iblis bertopengkan dewa” semacam ini. Namun siapalah saya berhak menistakan iblis ini. Disatu sisi saya malah kasian padanya karena dari sekian banyak cara untuk berbahagia, menjadi orang ketiga dalam hubungan seseorang adalah satu-satunya sumber kebahagiannya.
Tidak bisa dipungkiri, makhluk semacam ini tumbuh dan tersebar dalam lingkaran pertemanan diseluruh dunia. Dia adalah buah busuk diantara rimbunnya buah dipepohonan. Dia adalah animali alam semesta. Saya hanya bisa mendoakan semoga dia bisa jadi gubernur, gubernur dunia lain.

Mungkin anda berpikir “ah bodo amat, mau nongkrong aja kebanyakan aturan”.
“ga usah ngurusuin gaya pacaran orang, introspeksi diri sendiri aja dulu”.
Bukan apa-apa, menurut saya nongkrong itu adalah proses bersosialisasi. Bentuk paling umum dari sosialisasi adalah komunikasi. Dan komunikasi yang paling baik adalah yang bersifat dua arah yaitu ada pihak yang berbicara dan mendengarkan. Gondok kan saat anda sedang bicara namun yang lain justru tidak mendengarkan?
Toh membawa kekasih ke tongkrongan tidak dilakukan setiap waktu, justru karena dilakukan sesekali maka seharusnya momen langka tersebut dimanfaatkan sebaiknya untuk menciptakan keakraban. Apa salahnya sedikit bersiap-siap untuk satu kesempatan saja. Apabila acara nongkrong anda berjalan seru, bukankah anda sendiri yang akan diuntungkan? Nilai anda dimata kekasih bertambah positif karena memiliki teman-teman yang asik diajak ngobrol.
Sekian dulu artikel saya kali ini, semoga bisa menambah informasi sekaligus mencerahkan anda.
Maklum saja, otak saya lebih kecil daripada orang kebanyakan. Apabila tidak ditumpahkan kedalam tulisan, takutnya akan menumpuk mengendap menjadi karang data yang tidak berguna. Memenuhi ruang memori kepala saya, sehingga menghambat informasi dan pengetahuan lain yang nantinya akan masuk.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan dan Andra and The Backbone. Kekurangan milik saya dan Bunda Dorce. Mohon maaf bila ada salah kata maupun maksud dalam penulisan. Tidak ada sedikitpun motivasi untuk melecehkan.
Kalau anda suka dan merasa tercerahkan dengan tulisan saya ini, mohon di share ya.
silakan mampir ke blog saya untuk bacaan lainnya http://berylandco.blogspot.co.id/
Sahabatmu,
Hairyosoka Neverman.

Saya pernah membaca sebuah quote bertuliskan “jangan bunuh apapun kecuali waktu”.
Nongkrong seharusnya bisa jadi sarana untuk bertemu dan saling bertanya bertukar kabar, pelepas penat disela-sela rutinitas yang padat, bahkan terkadang bisa untuk curhat dan minta pendapat. Apapun bentuknya, tentu saja nongkrong haruslah membawa keceriaan bagi para pelakunya.
Namun pernahkah anda mengalami momen dimana saat nongkrong yang awalnya berjalan seru mendadak berubah menjadi situasi yang canggung? Apa penyebabnya? Tidak lain tidak bukan yakni munculnya seseorang yang tidak diharapkan. Dalam kasus ini tentu saja tamu tak diundang itu adalah pacar teman anda sendiri.
Saya ingin menceritakan satu dari sekian banyak pengalaman menyebalkan saat nongkrong yang dihadiri oleh seorang perusak suasana. Begini ceritanya:
Saya dan teman-teman semasa SMK dulu memutuskan untuk nongkrong, hitung-hitung nostalgila. Pada saat hari H saya hadir paling belakangan karena ada urusan mendadak. Kebetulan formasi meja dan kursinya berbentuk memanjang kesamping seperti meja diwarung kopi. Ketika saya datang kursinya sudah penuh maka duduklah saya diujung kursi. Masa iya datang terlambat tapi maunya duduk ditengah. Saya duduk disebelah seorang wanita yang ternyata dia adalah pacar teman saya.
Disepanjang acara nongkrong, tingkah sang wanita sungguh membuat suasana menjadi canggung. Saya yang duduk disampingnya otomatis memperhatikan semua aktivitasnya. Mulai dari sibuk bermain Hpnya sendiri, melamun dengan tatapan kosong, terkadang kepalanya menoleh kesana-kemari mengamati orang disekitar, terkadang dia membisiki pacarnya yang duduk disamping (entah apa yang dibisikkan) padahal kami ditengah-tengah pembicaraan. Konsentrasi pun akhirnya sering terpecah.

Saya pun terpikir untuk mengajaknya ngobrol, syukur-syukur bisa memecah kebuntuan. Pertanyaan basa-basi seperti nama, kuliah/kerja dan domisili pun dilancarkan. Namanya saya lupa sebut saja F (Fuck). Dia kuliah semester awal (oh pantas masih bocah). Dia bertempat tinggal di planet namec (saya juga lupa).
Saya juga bertanya kenapa menempuh jurusan itu, serta hobi dan fashion yang diminatinya. Bahkan saya mengeluarkan pertanyaan sejuta umat “gimana ceritanya bisa pacaran sama si anu…?” Tujuannya agar dia bisa bercerita lebih panjang dan merasa diterima. Namun yang saya dapati cuma jawaban singkat persis seperti wawancara, karena wawancara singkat itulah lima menit berikutnya saya sudah lupa yang kami bicarakan tadi.
Ibaratnya Ultraman, lampu didada saya berubah kelap-kelip jadi merah. Saya menyerah. Saya mengaku kalah.
Menyebalkan bukan? Pernah mengalami kejadian serupa?

Saya dan para sahabat biasanya menyebut kelakuan si F dengan sebutan Bitchy dan Cacat Sosial. Bitchy merupakan tindakan dimana seseorang menjawab pertanyaan dengan singkat, seenaknya, judes bahkan terkadang tidak menjawab sama sekali. Ada juga yang sambil membuang muka dan tidak melakukan kontak mata. Sedangkan Cacat Sosial adalah sikap sibuk aktif bermain HP tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya.
Dari cerita panjang lebar diatas, pertanyaan besarnya sekarang adalah “apa yang harus dilakukan atau dipersiapkan saat anda ingin membawa kekasih ke tongkrongan?”. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya saat nongkrong selama ini, maka yang harus dilakukan saat membawa pacar ke tongkrongan ada 3 langkah yaitu:
1. KABARI TEMAN-TEMAN BAHWA ANDA AKAN MEMBAWA KEKASIH
Topik pembahasan pria sangat banyak dan luas. Mulai dari hal-hal yang ringan seperti film, makanan, olahraga, travelling, kuliah, sosial media, gadget. Bahkan sampai ke materi yang berat dan nyeleneh semacam politik, hukum, agama, filsafat, bahkan drugs dan seks. Justru saat malam berangsur larut, maka pembahasan jadi semakin menarik. Sedangkan topik yang biasanya disukai wanita hanya seputar fashion, kosmetik, gosip dan romansa.

Dengan hadirnya wanita, terkadang pembahasan yang tengah berlangsung “panas” menjadi tersendat canggung tidak mengalir karena topik bahasan sudah berbeda genre. Jadi jangan heran saat berbicara tentang politik sang wanita terlihat tidak tertarik. Belum lagi saat pria berbicara tentang wanita dan seks, sang wanita justru memberi label dahi para pria tersebut dengan sebutan mesum, sexist dan manipulatif.
Padahal kenyataannya saat para wanita berkumpul mereka pun membicarakan tentang pria dan seks, hanya saja tidak terlalu sering dan tidak terlalu vulgar terbuka seperti para pria. Mereka cenderung mengganti kata “seks” dengan istilah “itu”. Sungguh tidak adil bukan?
Saya bukannya mau mencap para wanita berwawasan sempit, namun faktanya dilapangan berbicara seperti itu. Kebanyakan wanita yang saya kenal memang demikian, mereka hanya malas untuk merambah dan memperluas pengetahuan baru diluar topik yang mereka minati pada umumnya.
Dengan anda memberi kabar kepada teman-teman, setidaknya mereka tidak akan terkejut dengan kehadiran pacar anda nanti. Bahkan dalam beberapa kesempatan teman-teman anda bisa memikirkan topik yang akan dibahas bersama pacar anda, maka otomatis fokus pembicaraan pun tidak lagi terpusat ke para pria saja.
Akan lebih bagus apabila teman-teman anda juga mengajak pacar mereka sehingga pacara anda tidak lagi menjadi satu-satunya kaum hawa diantara kumpulan para pejantan. Jelas saja dia terabaikan, dia cewek sendirian.
2. BERITAHU KEKASIH KALAU DIA TIDAK BOLEH PASIF
Yap, kekasih anda tidak boleh diam pasif membatu termasuk bitchy dan cacat sosial tadi. Dia harus aktif, aktif mendengarkan pembicaraan teman-teman anda, aktif bercerita dan bertanya balik, aktif untuk terlibat ikut menghidupkan suasana.

Tentu saja anda tidak boleh lepas tangan sepenuhnya. Tugas anda adalah membantunya dikala dia sudah kehabisan ide untuk bercerita bertanya jawab, menjaga api pembicaraan agar tidak padam. Karena bagaimanapun juga ini adalah lingkungan baru dan masih asing baginya. Jadi wajar baginya terlihat kaku dan tidak nyaman.
Beritahu juga dia untuk berpenampilan ekstra cantik lebih daripada biasanya. Anda tidak mau kan dia terlihat malu-maluin saat bertemu teman-teman anda, apalagi kalau dia adalah pacar baru anda dan ini acara nongkrong pertama kalian.
3. PERKENALKAN KEKASIH KEPADA TEMAN-TEMAN

Saat anda dan kekasih datang dilokasi, entah anda yang pertama hadir maupun paling belakangan. Usahakan untuk selalu bersalaman sambil berdiri, tunjukkan dan latih rasa hormat anda ke sesama pria. Perkenalkan kekasih kepada teman-teman anda.
Lalu duduklah ditengah, jangan diujung. Apalagi kalau formasi meja dan kursinya berbentuk memanjang horizontal kesamping seperti meja diwarung kopi. Jangan biarkan pacar anda terabaikan sampai berdebu karena duduk diujung. Bahkan ada beberapa pria mengatur agar tempat duduk kekasihnya terisolasi dan tidak bersebelahan dengan temannya. Sungguh kecemburuan tak berdasar.
Anda wajib melakukan ini. Entah kenapa seringnya para pria justru melewati bahkan melewatkan langkah ini, padahal ini adalah elemen terpenting.

Saya akan memberi gambarannya secara langsung berupa urutan peristiwa dan contoh percakapannya.
Anggap saya dan pacar datang paling akhir.
A. Saya bersalaman dengan semua teman-teman.
B. Setelah selesai bersalaman ucapkan “kenalin kawan-kawan ini pacarku”
C. Duduklah ditengah jangan diujung.
D. Bukalah gerbang percakapan antara dia dan teman-teman anda dengan kalimat pencair suasana.
Contoh:
“ini sam. Dia adalah perpanjangan tangan tuhan. Dia kerjanya dibagian kredit dana tunai, jadi kalo ada orang lagi butuh duit nyarinya dia”.
“kalo yang disebelahnya Hanibal. Seorang psikolog handal. Kalo aku lagi ada masalah dikantor atau lagi berantem sama kamu, aku curhatnya ke dia.”
“sisanya kamu tanya aja langsung keorangnya masing-masing”.
Anda tidak perlu memperkenalkan semuanya, cukup satu dua orang saja.
Gampang bukan?
Karena sesungguhnya tujuan seorang pria membawa kekasihnya terutama pacar barunya untuk nongkrong bersama teman-temannya hanya ada dua macam yaitu:
1. Terpaksa
Terpaksa disini lebih condong kedalam situasi dimana sang pria malas/bingung untuk memikirkan tempat kencan, belum lagi makanan minumannya. Ya sudah sekalian saja digabung dengan nongkrong bersama teman-teman agar lebih ringkas.
Namun ada juga yang justru disabotase oleh pacarnya sendiri. Contohnya: sang pria sudah punya rencana sendiri untuk nongkrong bersama teman-temannya. Namun malang tak dapat dihadang, mendung tak bisa dibendung. Tiba-tiba saja sang pacar mengabari minta diajak jalan karena tidak ingin ditinggal sendirian dirumah.
Dengan dalih sayang, kasian, tak tega, bahkan diancam dengan pertanyaan “jadi kamu lebih pilih teman-temanmu daripada aku?”. Maka sang pria pun terpaksa menurut.
Setuju kan kalau terpaksa itu sama saja dengan tidak ada pilihan lain?
2. Pamer
Pamer bahwa dia sudah tidak jomblo lagi. Pamer dia punya pacar baru. Terlebih kalau pacarnya cantik, bisa sekalian membuat iri teman-temannya. Alah ego bro, egoooo…
Tetapi ada juga yang justru tidak mau membawa pacarnya ke tongkrongan dengan alasan takut. Dia takut diantara teman-temannya ada tukang tikung, musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan, kawan jua penjahatnya, predator kandang dan istilah kocak lainnya.
Khusus untuk hal ini saya sangat paham perasaan pria yang ketakutan itu. Karena saya pernah kenal tipikal “iblis bertopengkan dewa” semacam ini. Namun siapalah saya berhak menistakan iblis ini. Disatu sisi saya malah kasian padanya karena dari sekian banyak cara untuk berbahagia, menjadi orang ketiga dalam hubungan seseorang adalah satu-satunya sumber kebahagiannya.
Tidak bisa dipungkiri, makhluk semacam ini tumbuh dan tersebar dalam lingkaran pertemanan diseluruh dunia. Dia adalah buah busuk diantara rimbunnya buah dipepohonan. Dia adalah animali alam semesta. Saya hanya bisa mendoakan semoga dia bisa jadi gubernur, gubernur dunia lain.

Mungkin anda berpikir “ah bodo amat, mau nongkrong aja kebanyakan aturan”.
“ga usah ngurusuin gaya pacaran orang, introspeksi diri sendiri aja dulu”.
Bukan apa-apa, menurut saya nongkrong itu adalah proses bersosialisasi. Bentuk paling umum dari sosialisasi adalah komunikasi. Dan komunikasi yang paling baik adalah yang bersifat dua arah yaitu ada pihak yang berbicara dan mendengarkan. Gondok kan saat anda sedang bicara namun yang lain justru tidak mendengarkan?
Toh membawa kekasih ke tongkrongan tidak dilakukan setiap waktu, justru karena dilakukan sesekali maka seharusnya momen langka tersebut dimanfaatkan sebaiknya untuk menciptakan keakraban. Apa salahnya sedikit bersiap-siap untuk satu kesempatan saja. Apabila acara nongkrong anda berjalan seru, bukankah anda sendiri yang akan diuntungkan? Nilai anda dimata kekasih bertambah positif karena memiliki teman-teman yang asik diajak ngobrol.
Sekian dulu artikel saya kali ini, semoga bisa menambah informasi sekaligus mencerahkan anda.
Maklum saja, otak saya lebih kecil daripada orang kebanyakan. Apabila tidak ditumpahkan kedalam tulisan, takutnya akan menumpuk mengendap menjadi karang data yang tidak berguna. Memenuhi ruang memori kepala saya, sehingga menghambat informasi dan pengetahuan lain yang nantinya akan masuk.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan dan Andra and The Backbone. Kekurangan milik saya dan Bunda Dorce. Mohon maaf bila ada salah kata maupun maksud dalam penulisan. Tidak ada sedikitpun motivasi untuk melecehkan.
Kalau anda suka dan merasa tercerahkan dengan tulisan saya ini, mohon di share ya.
silakan mampir ke blog saya untuk bacaan lainnya http://berylandco.blogspot.co.id/
Sahabatmu,
Hairyosoka Neverman.
Diubah oleh hrnmaster 24-11-2016 15:29
0
2.9K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan