Sebut saja nama aku aka.. yang hanya orang biasa wajah pas pasan berasal dari keluarga broken home. Ekonomi keluarga termasuk elit (ekonomi sulit). Perasaan ga ada mendingnya tapi biarlah disyukuri supaya hidup berkah kata ibuku yang menurutku manusia sempurna begitu sabar dalam segala keadaan berjuangan untuk masa depan terbaik bagi anak anaknya. Aku punya sobat namanya Deni. Berbanding terbalik keadaan Deni dengan aku. Deni berasal dari keluarga berada. Bapaknya Pak Rudi tokoh yang disegani didaerahnya usahanya macam macam dan pengaruhnya besar dan punya perguruan silat yg terkenal didaerah ku. Deni sendiri orangnya tinggi putih ganteng di sekolahan jadi idola banyak cewe punya pacar Indri sebenernya aku ada hati sama Indri tapi aku juga sadar ga mungkin mendapatkan hatinya. Aku bersahabat dengan Deni ketika masuk SMA. Pertama masuk kelas aku duduk dibangku kedua dari belakang dan Deni masuk lalu duduk disebelahku. Kenalkan nama saya Deni kamu siapa?. Namaku Aka jawabku. Mulai sejak itu kami mulai akrab. Karena orang berada Deni sering nraktir aku jajan. Sebagai balas budi aku sering kerjain tugasnya bantu ngajarin pelajaran yang sulit menurut Deni. Pulang sekolah selalu mampir ke rumah Deni sehingga aku akrab dengan Bapak dan Ibu Deni serta adiknya yang cantik. Beberapa kali aku diajak Deni main ke perguruan silat ayahnya untuk ikut belajar tapi aku selalu menolak aku ga suka berkelahi. Yang aku salut sama Deni dia ga pernah nganggap rendah aku walau status berbeda.