schilfoutsAvatar border
TS
schilfouts
Salah Lawan (twoshoot)
Spoiler for Salah Lawan:





Sabtu, 12 november 2016
At blok m Square


"Hoi ken, lama banget lu datengnya." ucap Alfian yang lagi sibuk makan bento.

"Tuh transjakartanya yang bikin lama, gue suruh ngebut malah kagak mau." sahut gue. Gue liat ada sebotol aqua dingin dimeja, tanpa pikir panjang gue pun langsung meminum air aqua tersebut.

"Woi kampret, air minum gue maen di minum aja." protes si Alfian yang gak rela air minumnya di minum gue.

Ekspresi gue saat ini adalah ekspresi tidak merasa bersalah. Gue liatin orang-orang yang meet up hari ini. Cuma ada gue,sita,nabila,alfian,restu dan sito. Gue kira bakalan banyak yang ngikut , taunya cuma sedikit.

'Akhirnya ketemu juga sama lu, buronanku.' batin gue sambil memandang pria yang duduk di hadapan gue.

"Eh karokean yuk," ajak Nabila, "udah lama kan kita gak karokean, sekalian ngilangin suntuk dari kerjaan kita." lanjut Nabila.

"Wahh boleh juga tuh, ayo dah gue mah." ucap Sita.

Mereka kenapa santai sekali sih, padahal jelas jelas di dekat mereka ada psycho yang sedang mencari mangsa. Gue rasa tuh psycho harus segera gue bunuh , jika tidak gue lakukan bakalan banyak korban yang akan dia bunuh hari ini.

"Hoi ken , ayo buru kita karokean." ajak Restu.

"Wokeh." jawab gue.

Kami pun meninggalkan lokasi foodcourt mall ini dan berjalan menuju tempat karaoke tersebut.



****



Pandangan gue berkali-kali menatap layar handphone dan wajah dia. Ternyata sama! Fix dia target gue selanjutnya. Harus gue pancing ke tempat yang sepi nih biar bisa bunuh dia.

"Kayaknya gue gak bakalan bisa nih lama-lama, gue mau kondangan di serpong." ucap Nabila pada kita semua.

"Yah Nabila, jadi mau langsung pulang nih?" ucap Sito.

"Iya tu, mau langsung pulang. Udah ditunggu sama orang di rumah." jawab Nabila.

"Yaudahlah, hati-hati ya Nab." ujar Sita.

"Iya , byee semuanya." pamit Nabila.

"Iya.." sahut kami.

Gue liat Nabila pergi menjauh ke arah pintu keluar mall ini. Tanpa gue sadari , orang itu mengikuti Nabila. Gawat! Nabila dalam bahaya.

"Ken , lu mau kemana?" tanya Sita.

"Bentar, mau beli sesuatu. Nanti gue balik lagi kok." jawab gue.

Gue pun langsung berjalan mengikuti mereka tanpa mereka sadari termasuk orang itu. Gue liat Nabila sedang bermain handphone sambil berjalan dan orang itu berada tak jauh dari Nabila.

Orang itu mendekati Nabila. Sepertinya mereka sedang berbicara sesuatu tanpa gue tau apa yg mereka bicarakan. Dari sini gue liat Nabila menganggukkan kepala tanda setuju. Mereka berdua berjalan berdampingan.

"Drrtttttt drrrttttt..."

Ah kampret! Disaat seperti ini malah dapat telpon . gak tau apa gue lagi ngikutin buronan gue. Gue melihat handphone gue , Ibnu ngapain coba nelpon gue. Terpaksa gue matiin telpon itu dan melihat ke arah yang tadi gue liat. Sial! Gue kehilangan mereka. Semua gara gara Ibnu yang nelpon gue tadi.

Gue pun berlari di dalam mall sambil mencari kemana mereka pergi. Sudah 25 menit gue mencari mereka tapi nihil, gue gak berhasil menemukan mereka.

"Ayo ke tempat parkiran."

Gue denger orang lain nyebut tempat parkiran. Apa jangan-jangan mereka ke tempat parkiran? Bukan kah disana tempat yang sepi? Tanpa pikir panjang , gue berlari ke tempat parkiran. Gue harap mereka berada disana. Wait.. Tempat parkiran mana yang harus gue datangi, tapi kayaknya tidak mungkin tempat parkiran motor karna disana sangat ramai.

Gue putuskan untuk ke tempat parkir mobil. Berlari sekuat mungkin berharap Nabila tidak mengalami hal buruk. Gue liat tulisan "parkir mobil" , gue pun berjalan perlahan sambil liat sisi belakang mobil yang berjarak dengan tembok.

Tidak ada! Kemana mereka pergi, ada jalan menuju bawah tanah. Gue berlari ke bawah yang masih tempat parkir mobil. Berjalan perlahan agar orang itu tidak mengetahui kalo gue nyari dia. Mata gue terbelalak ngeliat bayangan orang yang sedang memegang pisau dan mendengar suara erangan wanita. Gue pun berjalan pelan mendekati bayangan itu.

Gue terlambat! Nabila udah tewas ditangan orang itu. Gue cuma bisa menutup mulut gue dengan tangan melihat orang itu menusuk tubuh Nabila secara membabi buta. Gue bersembunyi di belakang mobil tak jauh dari orang itu.

"Akhirnya gue bisa bunuh lu juga Nabila, gue tau gue aneh. Dan tatapan lu ke gue itu udah ke baca kalo lu gak mau jadi temen gue." ucap orang itu.

Gue liat orang itu berdiri dan meninggalkan jasad Nabila. Setelah memastikan orang itu beneran pergi, gue mendatangi tempat tubuh Nabila berada.

Gue mulai menangis melihat Nabila tewas secara mengenaskan. "Nabila, kalau aja gue gak ketinggalan jejak kalian. Pasti lu masih hidup." ucap gue.

Dengan perasaan sedih, gue menutup wajah Nabila dengan sapu tangan gue dan pergi meninggalkan tempat itu.

Bersambung...
Diubah oleh schilfouts 14-11-2016 14:52
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.5K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan