MAAF, link mp3 Lingsir Wengi versi ost kuntilanak tdk saya sertakan krn menurut saya itu versi yg menyesatkan.
Semoga masyarakat Jawa yang sudah mulai kehilangan Jawa-nya kembali teringat akan warisan leluhur akan budaya Jawa
Menatap zaman edan yang begitu menyengsarakan sendi-sendi kehidupan rakyat, hidup serba tidak menentu, semuanya serba sulit menentukan sikap, serta tidak ada fundamental keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang benar dan kokoh, sebenarnya sudah diantisipasi oleh nenek moyang kita jauh hari sebelum hal itu terjadi. Orang-orang yang Waskita ”wong kang limpad ing budi” (orang-orang yang mampu membaca tanda jaman).
Salah satu alternatif dari sumbangan orang Jawa menghadapi jaman edan ialah membaca ”Kidung Rumekso Ing Wengi”(KRIW), yang merupakan karya Sunan Kalijaga sehabis sembahyang malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering dilantunkan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll.
Selain Kidung Rumekso ing Wengi, ada satu lagi kidung yang sangat kental akan nuansa mistis yakni Kidung Wahyu Kolosebo.
Mengenal Kidung
Secara Historiografi, akar kata Kidung adalah HANGIDUNG, bentuk kata kerja, gabungan dari dua kata HANG dan DUNG.
Secara terminologi, persamaan kata HANG adalah HYANG artinya TUHAN, sedang DUNG persamaan katanya adalah GUNG artinya MENGAGUNGKAN
Dari penjelasan tersebut dapat di ambil kesimpulan sesungguhnya KIDUNG adalah suatu upaya untuk mengagungkan TUHAN, dimana upaya pengagungan tersebut dilantunkan dalam bentuk tembang.
Maka tidak heran, jika lantunan KIDUNG selalu berefek psikologis menggugah jiwa, menyadarkan hati, menentramkan pikiran dan menenangkan gejolak emosi, meskipun yang mendengarkan KIDUNG hampir tidak mengerti arti dari setiap bait KIDUNG yang di-tembang-kan.
Orang pertama yang ber-Kidung secara terbuka dihadapan masyarakat umum adalah SUNAN KALIJAGA, dengan kidungnya yang berjudul RUMEKSO ING WENGI.
Karena menurut sejarah, KIDUNG pada mulanya hanya boleh di bawakan oleh para Pandita Sakti yang berhati bersih dan tidak boleh ditembangkan dimuka umum apalagi ditempat sembarangan, karena KIDUNG bagi leluhur orang Jawa diyakini levelnya sudah berada di atas JOPO MONTRO (Mantra Ampuh).
Pupuh 1
Ana kidung rumeksa ing wengi,
teguh ayu luputa ing lelara,
luputa bilahi kabeh,
jin setan datan purun,
peneluhan tan ana wani,
miwah panggawe ala,
gunaning wong luput,
geni atemahan tirta,
maling adoh tan ana ngarah mring mami,
guna duduk pan sirna.
Terjemah bebas:
Ini doa penjaga malam,
semoga semua aman, luput dari penyakit,
dan luput dari petaka,
jin dan setan tidak akan (mengganggu),
teluh (santet) tak akan berani (beraksi),
sekalian niat jahat,
(dan) tipu daya luput,
api akan tertangkis air,
maling menjauh tak berani menyatroni ku,
(dan) segala bentuk santet sirna
Pupuh 2 dan 3
Sakabehing lara pan samya bali,
kehing ama pan sami miruda,
welas asih pandulune,
sakehing braja luput,
kadi kapuk tibaning wesi,
sakehing wisa tawa,
sato galak lulut,
kayu aeng lemah sangar,
songing landhak guwaning mong lemah miring,
myang pakiponing merak.
Pagupakaning warak sakalir,
nadyan arka myang segara asat,
temahan rahayu kabeh,
apan sarira ayu,
ingideran mring widadari,
rineksa malaikat,
sakathahing rasul,
pan dadi sarira tunggal,
ati Adam uteku Baginda Esis,
pangucapku ya Musa.
Terjemah bebas:
Semua penyakit akan kembali (ke asalnya),
semua hama akan menyingkir,
semua melihatku penuh kasih,
semua serangan senjata (yang tertuju padaku) akan luput,
bak kapuk jatuh di atas besi,
semua racun (bisa) akan netral (bagiku),
(semua) biatang buas akan tunduk (padaku),
pohon angker, tanah gersang –
bulu landak, goa di tebing miring –
maupun sarang merak (baca: kawasan perburuan harimau) –
(dan) kubangan badak dan sebangsanya (baca: kawasan jorok sumber penyakit) –
termasuk teriknya matahari (arka) yang sedemikian hebatnya sehingga mampu mengeringkan laut (baca: kemarau panjang),
semua segera menjadi nyaman,
dan membahagiakan,
bak diiringi bidadari,
dijaga malaikat,
dan segenap para rasul,
semua bak manunggal sejiwa (denganku),
perasaan(ku) (adalah Nabi) Adam, pemikiranku (adalah Nabi) Sis,
(dan) ucapanku (adalah Nabi) Musa.
Pupuh 4 dan 5
Napasingun Nabi Isa luwih,
Nabi Yakub pamiyarsaningwang,
Yusuf ing rupaku mangke,
Nabi Dawud swaraku,
Hyang Suleman kasekten mami,
Ibrahim nyawaningwang,
Idris ing rambutku,
BagendAli kulitingwang,
Abu Bakar getih daging Umar singgih,
balung Bagenda Usman.
Sungsum ingsun Patimah linuwih,
Siti Aminah banyuning angga,
Ayub ing ususku mangke,
Nabi Nuh ing jejantung,
Nabi Yunus ing otot mami,
Netraku ya Muhammad,
panduluku rasul,
pinayungan Adam Sarak,
sampun pepak sakhathahing para Nabi,
dadya sarira tunggal.
Terjemah bebas:
Napasku Nabi Isa
penampilanku Nabi Yakub,
wajahku Nabi Yusuf,
suaraku Nabi Dawud,
kesaktianku Nabi Sauleman,
nyawaku Nabi Ibrahim,
rambutku Nabi Idris,
kulitku (sahabat) Ali,
darahku (sahabat) Abu Bakar,
dagingku (sahabat) Umar,
tulangku (sahabat) Usman,
Sumsumku Fatimah,
cairan tubuhkan Siti Aminah,
ususku Nabi Ayub,
jantungku Nabi Nuh,
ototku Nabi Yunus,
mataku Nabi Muhammad,
penglihatanku bak rasul,
diteduhi oleh Nabi Adam dan Siti Sarah,
sudah lengkap semua nabi,
manunggal dalam jiwaku.
Pupuh 6
Wiji sawiji mulane dadi,
apan pencar sak indenging jagad,
kasamadan dening dzate,
kang maca kang angrungu,
kang anurat kang anyimpeni,
dadi ayuning badan,
kinarya sesembur,
yen winacakna ing toya,
kinarya dus rara tuwa gelis laki,
wong edan nuli waras.
Terjemah bebas:
Benih apapun yang tumbuh,
akan menyebar ke seluruh dunia,
mendapat restu dari Dzat yang Maha Kuasa,
yang membaca (dan) yang mendengar,
(dan) yang menulis (dan) yang menyimpannya,
semua akan mendapat manfaat (pahala),
sebagai (kemampuan memberi) petunjuk.
Jika (kidung ini) dibaca dekat air,
gadis tua lekas dapat jodoh,
(dan) orang gila segera sembuh.
Pupuh 7
Lamun ana wong kadhendha kaki,
wong kabanda wong kabotan utang,
yogya wacanen den age,
nalika tengah dalu,
ping sawelas wacanen singgih,
luwar saking kebanda,
kang kadhendha wurung,
aglis nuli sinauran,
mring Hyang Suksma kang utang puniku singgih,
kang agring nuli waras.
Terjemah bebas:
Manakala (seseorang atau kamu) kena denda,
atau terikat terjerat hutang,
sebaiknya segera baca kidung ini (pupuh 1-5),
di tengah malam,
jam 11 (pm) bacalah dengan khusuk,
jeratan akan segera lepas,
denda akan segera urung,
Tuhan yang akan membayar hutangnya,
(dan) jika sakit segera sembuh.
Pupuh 8
Lamun ora bisa maca kaki,
winawera kinarya ajimat,
teguh ayu tinemune,
lamun ginawa nglurug,
Mungsuhira tan ana wani,
luput senjata tawa,
iku pamrihipun,
sabarang pakaryanira,
pan rineksa dening Hyang Kang Maha Suci,
sakarsane tinekan.
Terjemah bebas:
Jika (kamu) tidak bisa membaca,
hapalkan saja seperti jimat,
niscaya akan aman,
jika (kamu) bawa meluruk (perang),
musuhmu akan takut,
luput dari (serangan) senjata (apapun),
itulah manfaatnya,
segalanya akan dijaga oleh Tuhan yang Maha Suci,
(dan) apapun yang kau inginkan kabul.
Pupuh 9
Lamun arsa tulus nandur pari,
puwasaa sawengi sadina,
iderana galengane,
wacanen kidung iku,
kehing ama samya bali,
yen sira lunga perang,
wateken ing sekul,
antuka tigang pulukan,
musuhira rep sirep tan ana wani,
rahayu ing payudan.
Terjemah bebas:
Jika (kamu) akan bertani padi,
berpuasalah semalam sehari,
(dan) beredarlah di setiap pematangnya,
(sambil) membaca kidung ini,
(niscaya) semua hama akan kembali (ke asalnya),
jika (kamu) akan pergi ke medan perang,
bacalah (kidung ini) dekat nasi,
makanlah 3 suap,
(niscaya) musuhmu ketakutan tak akan berani,
(dan) kamu selamat dalam peperangan.
Pupuh 10
Sing sapa kulina anglakoni,
amutiya lawan anawaa,
patang puluh dina bae,
lan tangi wektu subuh,
lan den sabar sukuring ati,
Insha Allah tinekan,
sakarsanireku,
tumrap sanak rakyatira,
saking sawabing ngelmu pangiket mami,
duk aneng Kalijaga.
Terjemah bebas:
Bagi(mu) yang suka berprihatin,
mutih-tawarlah (baca: puasa dan hanya makan nasi putih dan minum air putih),
40 hari saja,
bangunlah setiap subuh,
dan utamakan sabar dan syukur,
insha Allah terkabul,
apa saja yang kamu inginkan,
bagi kerabat dan rakyatmu,
oleh pengaruh keimananku,
(yang kudapat) ketika di Kalijaga.
Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
Kelawan mekak howo
Howo kang dur angkoro
Senadyan setan gentayangan
Tansah gawe rubedo
Hinggo pupusing jaman
Terjemah bebas:
TUHAN...Dengan seluruh kekuatan yang Engkau berikan, sesungguhnya saya akan berjuang memerangi sifat dusta yang ada didalam diri saya, dan dengan sepenuh hati saya akan membentengi diri saya dari gerakan nafsu angkara murka yang menyesatkan, meskipun syetan laknat terus ber-grelya membujuk anak manusia berbuat jahat sepanjang jaman
Hameteg ingsun, nyirep geni wiso murko
Meper hardaning ponco
saben ulesing netro
Linambaran sih kawelasan
Ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran
Terjemah bebas:
TUHAN… Rupanya iblis membiuskan api – api kesesatannya di dalam jiwa dan raga saya, dan saya sudah bertekat disetiap nafas berhembus bahkan pada setiap mata berkedip saya akan berperang dengan mereka di medan laga, sehingga mereka tidak lagi memiliki kemampuan menguasai 5 perkara yang ada di tubuh saya *Telinga, mata, hidung, mulut dan 2 lubang di bawah perut*, dan dengan Kasih Sayang-MU TUHAN… Hujanilah jiwa raga saya dengan kemualian-kemulian-MU, dan sungguh Engkaulah TUHAN YANG MAHA ABADI
Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng Gusti
Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo Gusti
Krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun tanpo piranti
Terjemah bebas:
Ketika kesadaran jiwa setiap insan merasakan dirinya berada dalam KUASA TUHAN, sungguh ia akan memiliki kekuatan hati yang bila berdoa di kabulkan, bila meminta di penuhi, bila berharap di wujudkan, bila berperang melawan kebathilan dimenangkan, dan ia akan merasakan kelezatan kehidupan jiwa tanpa harus melewati proses yang melelahkan, karena sesungguhnya TUHAN MAHA BERKUASA terhadap seluruh Ciptaan-NYA
Terjemah bebas:
Tahukah kalian wahai insan yang di hidupkan dimuka bumi, ketika jiwamu di penuhi dengan ilmu dan kasih sayang, maka engkau akan mendapatkan berbagai cahaya kebenaran, ruh kebaikan serta pancaran kemuliaan yang sempurna, sebagai Anugerah dari TUHAN-mu Yang Maha SEMPURNA, sehingga akan lenyap kesedihan didalam dirimu, dan akan sirna segala macam bentuk angkara murka di dalam jiwamu, sampai akhirnya suatu hari nanti kamu bangkit menjadi insan yang tidak terjajah oleh nafsu yang menyesatkan, maka bangkitlah dengan kasih sayang TUHAN-mu
Mugiyo den sedyo pusoko kalimo sodo
Yekti dadi mustiko sak jroning jiwo rogo
Bejo mulyo waskito digdoyo bowo leksono
Byar manjing sigro - sigro
Terjemah bebas:
TUHAN… melalui bait bait Kidung yang saya lantunkan ini, semoga Engkau berkenan menanam ke-IMANAN yang sejati di dalam jiwaku bahwa TIADA TUHAN selain ENGKAU YANG MAHA SEJAHTERA, dan saya memohon kepada-MU TUHAN… anugerahkan pula terhadap diri saya sebuah kedudukan sebagai hamba-MU yang memiliki keberuntungan hidup, memiliki banyak ilmu dan berpengetahuan luas, tidak lemah dan selalu memiliki keberanian membela kebenaran, berwibawa dan bisa menjadi suri tauladan terhadap sesama, sehingga siapa saja insan yang berada di sekeliling saya segera merasakan indahnya hidup berkat KASIH SAYANG-MU YANG SANGAT LUHUR LAGI AGUNG
Ampuh sepuh wutuh, tan keno iso paneluh
Gagah bungah sumringah
Ndadar ing wayah - wayah
Satriyo toto sembodo
Wirotomo katon sewu kartiko
Ketaman Wahyu Kolosebo
Terjemah bebas:
Karena saya tahu, sesungguhnya seorang hamba-MU yang telah ENGKAU menangkan, akan memiliki kekuatan yang utuh, bahkan segala macam pengaruh sihir jahat akan lumpuh seketika dihadapannya, dia begitu bijak dan sangat mulia, wajahnya-pun memancarkan cahaya yang mampu meredam semua unsur amarah serta kebencian, bahkan dia akan tampil sebagai kesatriya yang mengobarkan api kebenaran, tiada henti terus menerus menyerukan perdamaian dan sungguh dialah sosok sang raja pembawa kesejahteraan yang bermahkotakan kasih sayang
Memuji ingsun, kanti suwito linuhung
Segoro gondo arum
Shuw rep dupo kumelun
Ginulah niat ingsung
Hangidung sabdo kang luhur
Titahing Sang Hyang Agung
Terjemah bebas:
Wahai TUHAN YANG MAHA LUHUR, saya adalah hamba-MU yang lemah, datang bersimpuh dihadapan-MU, memohon kepada-MU dengan jeritan hati yang terdalam, tenggelamkan saya Wahai TUHAN kedalam samodra kemenangan-MU, dan bangkitkan saya kembali kepermukaan bumi setelah tubuh dan jiwa ini ENGKAU lengkapi dengan berbagai cahaya kemenangan-MU, sehingga saya memiliki kekuatan mengibarkan panji – panji kemenangan-MU diseluruh penjuru bumi, dan sungguh jika itu terlaksana semata – mata hanya ENGKAU-lah yang menghendakinya, karena sungguh hanya ENGKAULAH TUHAN YANG MAHA BIJAKSANA
Rembesing tresno, tondo luhing netro roso
Roso rasaning ati
Kadyo tirto kang suci
Kawistoro jopo montro
Kondang dadi pepadang
Palilahing Sang Hyang Wenang
Terjemah bebas:
Wahai insan sejagad raya, ketahuilah bahwa cinta akan selalu melahirkan air mata, sebuah air mata yang akan membentuk jiwamu, hatimu serta seutuhnya yang ada pada dirimu mengerti bahwa cinta itu suci, sesuci air matamu yang jatuh membasahi bumi, maka berharaplah dengan berbagai untaian doa, agar suatu ketika kalian dapat berjumpa dengan SANG PENCIPTA kesucian air mata, karena sesungguhnya hanya DIA sebagai MAHA TERTINGGI yang menguasai jiwa – jiwa para PECINTA
Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono
Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo
Sri Narendro Kolosebo
Winisudo ing gegono
Datan gingsir sewu warso
Terjemah bebas:
Sesungguhnya tidak ada tali sakti yang dapat mengikat sembilan dimensi bumi, kecuali talinya para kestriya yang memiliki kesaktian berupa sifat bersahaja, berbudi pekerti mulia, senang berbagi kebaikan dan tidak gentar memperjuangkan kebenaran ajaran TUHAN, dan mereka sangat pantas mendapat anugerah mahkota sang raja pembawa kesejahteraan dunia, bahkan seluruh Malaikat yang ada dilangitpun mengaguminya dan sejarah akan mencatat derajat mereka sebagai hamba yang teristimewa, dan seandainya kita hidup bersamanya rasanya kebahagian itu tidak bisa di ungkapkan walau kita hidup seribu tahun lamanya