Menurut hasil penelitian ane, Alis Sinchan merupakan sebuah frasa yang digunakan untuk menyebutkan alis yang dimiliki Nohara Shinosuke atau frasa yang digunakan untuk menyebutkan alis palsu "kekinian" yang memiliki ketebalan diatas 0,79 cm, dengan jumlah kepadatan diatas 1000 dpi (dot per inch).

Lalu apa hubungan Alis Sinchan dengan Spidol Permanen? Jawabnya tidak ada. (note:bukan iklan spidol). Lalu apa hubungan Alis Sinchan dengan Cantik itu Relatif? Rupanya feomena alis sinchan adalah satu diantara banyak fenomena yang membuktikan nilai dan indikator cantik itu gayut terhdap waktu dan tempat.

Lha kok bisa gitu? Kita lanjut dibawah..

Diatas merupakan penggalan (crop-an) lukisan Queen Elizabeth dari abad ke 15 Masehi, yang ane penggal. Bisa diperhatikan dengan seksama bersama-sama kontur alisnya, dan bandingkan dengan alis yang dimiliki Nohara Shinosuke aka Sinchan, tentu memiliki banyak sekali perbedaan. Mulai dari ketebalan, kepadatan, tekstur, warna dan lain-lain.

Rupanya alis anti-sinchan ini merupakan trend mode dimasanya, atau bisa di sebut kekinian di masanya (kalau sekarang dibaca kekunoan). Bahkan trend ini sudah jauh berkembang lama sejak mesir kuno. Hal ini terus berlangsung lama sampai akhirnya Alis Sichan menginvasi.

Nah, usut punya usut, mereka yang merubah alis untuk mengikuti mode alis yang sedang trend memiliki peningkatan tingkat kepercayaan bahwa mereka lebih cantik dari sebelumnya. Padahal malah ngeri liatnya

Kenapa demikian? karena masyarakat pada umumnya, sekarang telah menilai bahwa alis tebal lebih cantik. Nah loh, kok bisa berubah? Dari mana asalnya dan siapakah yang menentukan baik buruknya alis seseorang? Nah, ini yang mau kita usut bersama, semoga ketemu..

Ibu ane dulu pernah cerita, karena minimnya duit untuk ke salon, namun harus mengikuti mode rambut kekinian waktu itu, zaman 80an, yakni trend rambut ngembang. Ibu ane terpaksa rutin menaburi bedak pada rambutnya agar bisa mengembang. Berbeda lagi dengan kakak ane yang puber di era awal 2000-an, ia sibuk menabung untuk membeli obat catok rambut. Supaya apa? supaya dinilai orang cantik.. Dan tak berbeda dengan rambut kawan-kawannya.. Begitulah nilai kekinian semu yang relatif berubah dari masa ke masa.

Alhamdulillah, kini mereka berdua sudah berhijab, sehingga hanya perlu risau untuk menampilkan rambut di depan suami dan anak-anak. Lha kok jadi kayak cerita hijrah hijaber gini yak ..

Pokoknya gitu deh Gan & Sist.. mode rambut adalah salah satu bukti lain bahwa indikator dan nilai kecantikan itu gayut terhadap waktu.

Diatas merupakan foto dua wanita suku paduang beda generasi. Oke, sebelum lanjut.. Ane mau tanya, cantik atau tidak wanita dengan leher seperti diatas?

Suku Padaung adalah suku minoritas di Burma. Mereka mempunyai tradisi memakaikan semacam gelang dilheher wanita, akan ditambah sesuai pertambahan umur. Mereka menganggap hal ini dapat menambah kecantikan mereka.

Contoh diatas adalah contoh paling ekstrim yang ane ambil untuk membuktikan cantik itu gayut terhadap tempat. Bukti lain cantik gayut tempat adalah, di beberapa tempat kulit gelap menjadi indikator kecantikan, namun di beberapa tempat kulit terang menjadi indikator kecantikan, dan sebaliknya. Bukan hanya itu, masih banyak sebenarnya contoh lain, yang males ane cari ;p

Nah, tadi kan bahas cewek, nah kita singgung sedikit ya tentang nilai ketampanan yang kekinian di pria. Yang menarik menurut ane ini ada pada trend rambut dan facialhair, yakni janggut dan jambang,

Kalau anak 90an pasti sempat ngerasain hidup dimana rambut bulat tengah kayak boyband Westlife itu menambah nilai ketampanan. Betul kagak? Nah coba ente sekarang ke luar rumah sisir bulat tengah, nah coba tengok gimana responnya.. Terus yang sekarang ngerasa tampan dengan undercutnya, coba ente bayangin ente pakai gaya kayak gitu lima tahun yang lalu, kalau gak dikatain.. mantep dah..

Nah pertanyaannya, kenapa bulat tengah yang dulu ganteng bisa jelek sekarang? Itu karena nilai ketampanan pun gayut terhadap waktu dan tempat.

Belum lagi, trend facial hair, sekarang anak muda kekinian pada berebut beli minyak buat numbuhin jenggot, jambang, kumis. Padahal belum lama, jenggot itu dinilai lusuh, tua, bahkan teroris! Dulu teman-teman kita yang ngikutin style-nya The Prophet and Companions dengan tidak mencukur jenggot, kita kata-katain kambing, dan kita nilai jelek. Sekarang karena artis-artis pada dan orang-orang pada numbuhin facial hair, kita bilang itu indikator ketampanan. Hem..

Follow the crowd, mengikuti keramaian. Mungkin teori ini lah yang mendasari fenomena kekinian. Orang cenderung mengikuti mayoritas keramaian, apa yang mayoritas orang lakukan, entah itu salah, atau tidak, kebanyakan orang malas untuk mencari sebab atau hal yang mendasari sesuatu. Yang pintang mereka tidak menyelisihi banyak orang, sehingga mereka tak perlu takut dihakimi karena "berbeda".

Memang gak selamanya "follow the crowd" itu salah. Contohnya, Si Mamat sok-sok-an anti mainstream, gak mau "follow the crowd", ia gak mau masuk sekolah, karena sekolah udah terlalu mainstream, hampir tiap orang sekolah. Betul tidak tindakan Si Mamat? Tentu tidak sepenuhnya betul, kecuali dia mengikuti homeschooling, atau belajar otodidak dirumah.

Memang terkadang kebanaran di masa sekarang ini sudah menjadi barang asing, namun tidak semua yang anti mainstream itu benar. Begitu pula dengan "kekinian". Sah-sah aja mengikuti trend, kreamaian, atau kekinian. Namun kita harus tahu, apa alasan orang melakukan trend itu, dan apa akibatnya.

Contoh, trend rok span SMA, adek-adek gemes. Si Ayu, merubah rok sekolahnya menjadi span, untuk mengikuti trend. Seharusnya, Ayu sadar dulu, kenapa awalnya orang memakai rok span. Oh,ternyata agar bemper nya lebih menonjol dan kelihatan, sehingga dapat dipandang orang, terutama para lelaki. Nah setelah mengetahui alasannnya, maka ada konsekuensinya. Bemper si Ayu bakal dilihatin para lelaki, dan Si Ayu gak boleh marah.

Jadi intinya, ketahuilah alasan, sebelum melakukan. Bukan karena ikut-ikutan.