apakah ini sesuatu yang terlambat jika apa yang kau inginkan baru kau ketahui kemudia?
setidaknya ini yang ku bimbiangkan. hingga sata ini sebenarnya aku tak ingin mengakui, bahwa aku baik-baik saja. karena apa? pada kenyataannya ada ketidanyamanan yang kurasa. namun, ketika ku tanyakan apa masalahku? apa yang ku inginkan...? yang dapat kurasakan..., tidak ada-semua yang kulakukan sudah cukup-tidak ada yang perlu berubah.

entah sadar atau tidak, ternyata ku tak bisa menyebutkan satu nama yang dapat dikategorikan teman. ya, mungkin semua orang memang memiliki kriteria 'teman' masing-masing, hanya saja aku merasa benar-benar belum menemukan satu teman yang bisa membuatku ingin bercerita segala hal tentangku, bukan sekedar peristiwa-peristiwa yang terjada dalam keseharianku. tapi, sejujurnya ini bukan berarti ku tak bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain. bahkan beberapa orang yang berada di sekitarku menganggap bahwa aku tak memiliki kesulitan dalam menjalin relasi. hhmmm... sepertinya mereka keliru.
Ya..., tidak sepenuhnya salah..., pada beberapa kesempatan jika dihadapkan pada kondisi harus berhubungan dengan orang lain karena dengan demikian terdapat tugas/ kebutuhan yang bisa diselesaikan (terpenuhi), maka harus 'menyiksa' diri untuk tidak mau melakukannya...? atau jangan-jangan sifat ini yang membuatku sulit mencari teman.......?

terbersit, rasanya ini bisa lebih 'mudah' diselesaikan jika diselesaikan oleh profesional..., tapi ketika mempertimbangkan ini itu...., (biaya, waktu, dsb), justru semakin menguatkan bahwa semuanya 'baik-baik' saja.

entah mengapa terkadang, pada beberapa yang ku kenal.., ada masa dimana ku tak ingin mereka 'mengetahui' keberadaanku.., bukan malu..., hanya rasanya ku ingin berjalan 'sendiri'. tapi di sisi lain ku ingin mereka 'menyadari' keberadaannku, ingin aku bisa menyapa mereka terlebih dahulu..., tapi tidak pernah bisa...., jika tidak amat sangat mendesak, jika tidak amat sangat ingin memanggilnya, lidah ini kaku. hanya bisa merenungkan.., apa yang sebenarnya aku inginkan...?

semakin memikirkannya, semakin membuat sakit kepala. ku melihat, betapa indahnya pertemanan.., bukan karena harus pergi sana-sini barengan.,, tapi seolah ada hal ajaib yang bisa membuat orang lain bisa membaca apa yang dibutuhkan. namun, ketika ku 'berusaha' ingin membuat pertemanan itu...., betapa bodohnya aku sangat meyakini akan ada orang ajaib yang bisa memahamiku dengan sepenuh hati bisa datang tiba-tiba lantas seketika itu aku pun akan menganggapnya teman..., tentu saja mustahil.., ibarat kata mana mungkin bisa ujian bagus kalo nggak belajar..., bagiamana mungkin bisa ada orang lain yang memahamiku tapi ku tak pernah benar-benar bisa untuk mencoba terbuka dan membuat ada orang 'normal' yang bisa memahamiku.

setidaknya hingga detik ini, ku masih belum tau apa yang sebenarnya aku inginkan. berjalan sendiri? berjalan beriringan?\

andai ada orang seperti aku di sekitarmu, apa pendapatmu?