Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EVANZSKOAvatar border
TS
EVANZSKO
Harga Emas Merosot Karena Imbas Ekinomi AS
 Harga emasmelemah pada perdagangan menjelang akhir pekan ini seiring data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) lebih baik. Namun harga emas masih mencatatkan kenaikan dalam enam minggu ini setelah pelaku pasar memilih investasi relatif aman.

Harga emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 3,7 atau 0,3 persen menjadi US$ 1.358 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September naik 26,1 sen atau 1,3 persen ke level US$ 20.099. Selama sepekan, harga emas naik 1,5 persen. Sedangkan harga perak mendaki 2,6 persen.

"Ini tidak mengherankan harga emas turun. Namun faktanya kalau harga emas dapat kembali bangkit dari posisi terendah maka saya pikir ada sejumlah dana masuk ke emas," ujar Brien Lundin Editor Gold Newsletter, seperti dikutip dari lamanMarketwatch, Sabtu (9/7/2016).

Data tenaga kerja AS telah menekan harga emas. Laporan data tenaga kerja AS pada Juni menunjukkan ada penambahan sebesar 287 ribu. Angka ini termasuk terbesar pada 2016.

"Data tenaga kerja Amerika Serikat terus meningkat secara moderat. Tren kenaikan ini akan menjadi pertimbangan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada 2016. Suku bunga tinggi dapat mengurangi kilau harga emas," ujar Mark Watkins, Manajer Investasi US Bank.

Sebelumnya harga emas terus meningkat sejak Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa/Britain Exit(Brexit) dalam referendum pada 23 Juni. Keputusan itu membuat gelisah pasar, dan investor pun memilih aset investasi aman antara lain obligasi pemerintah dan emas.

Kepala Riset BullionVault Adrian Ash menuturkan, meski laporan data tenaga kerja AS menekan harga emas, prospek harga emas masih tetap kuat. Hal itu seiring pertumbuhan global melambat termasuk ekonomi China.

Ash menuturkan, faktor global akan membuat bank sentral AS atau the Federal Reserve enggan untuk menaikkan suku bunga acuan. Hal ini membuat emas bertahan.

"Brexit, risiko krisis perbankan baru di zona Euro dan perlambatan lanjutan di China ini menjadi kesempatan the Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga. Apalagi volatilitas telah memukul pasar keuangan di seluruh dunia usai Brexit," kata Ash. (Ahm/Ndw)


sumber :

http://m.liputan6.com/bisnis/read/25...ata-ekonomi-as

Nah...sekarang tinggal meliat peluang buat para pemilik emas....ane sendiri kagak punya emas...emoticon-Big Grin
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.2K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan