- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kungfu Delapan Mata Angin (Ba Ji Quan/Pa Chi Chuan)


TS
gangel160487
Kungfu Delapan Mata Angin (Ba Ji Quan/Pa Chi Chuan)
Cek dulu...
Pernah baca komik Kenji?Nah ini salah satu komik favorit ane nih.. cerita tentang Kungu Ba Ji
Sejarah
Kungfu Ba Ji yang dianggap sebagai kungfu tangguh bukanlah isapan jempol belaka. Meski Cina kaya dengan bela diri, kungfu Ba Ji sangat berbeda karena disebut mempunyai karakter sebagai pemimpin. Di masa lalu banyak pejabat dan tokoh politik Cina yang mempekerjakan pendekar Ba Ji sebagai pengawal.
Meski tidak diketahui pasti siapa orang yang menciptakan kungfu ini, ada banyak nama yang mempopulerkan kungfu Ba Ji. Menurut sejarah yang paling awal adalah Wu Zhong (disebut juga Tong Yin), seorang muslim dari desa Meng, kota Dong Nan wilayah Cang. Menurut legenda suatu malam Wu Zhong sedang berlatih teknik pedangnya, tiba-tiba seseorang yang berpenampilan mirip pendeta Tao melompat dari atap rumahnya. Saat ditanya pendeta itu menolak menyebutkan namanya. Namun sejak itu mereka bertukar pikiran dalam ilmu bela diri.
Ketika Wu Zhong mengetahui teknik pendeta itu sangat asing, dirinya tertarik untuk belajar padanya. Begitulah, Wu Zhong belajar kungfu Ba Ji hingga tak terasa sepuluh tahun telah berlalu. Saat pelajaran dirasa telah cukup, pendeta Tao itu pamit pada Wu Zhong demi meneruskan perjalanan. Mengetahui gurunya akan pergi, Wu Zhong berlutut dan menangis karena selama itu dirinya berguru namun belum juga tahu nama gurunya. Pendeta itu menjawab,”siapapun yang mengenal Lai adalah muridku.” Sesaat kemudian pendeta itu segera melompat dan menghilang dari pandangan Wu Zhong.
Kira-kira 2 tahun kemudian seorang pendeta lain datang menemui Wu Zhong. Pendeta yang menurut legenda bernama Pi itu mengaku murid dari Lai, dan menyerahkan kitab rahasia kungfu Ba Ji pada Wu Zhong. Selain itu pendeta Pi juga mengajarkan ilmu tombak. Setelah pelajarannya selesai, pendeta Pi meminta Wu Zhong ke kuil Hang Zhou untuk mencoba ilmunya dengan menantang biksu kepala yang mahir bela diri Shao Lin. Wu Zhong berhasil mengalahkan biksu Shao Lin hingga membuat sang biksu terkesan.
Setelah itu Wu Zhong meneruskan perjalanannya ke Beijing demi mencari lawan tangguh sekaligus menguji ilmu tombaknya. Kesempatan itu datang setelah King Xun Qin (putra kesebelas Kaisar Kan Xi) menantangnya. Yang menarik, Wu Zhong tidak menggunakan tombak dan hanya menggunakan bambu yang ujungnya diberi kapur putih. Begitu pertandingan akan dimulai, saat keduanya saling berhadapan, tiba-tiba Wu Zhong meminta lawan memeriksa alisnya.
Betapa terkejutnya King Xun Qin karena alisnya telah putih karena serbuk kapur. Tentu saja King Xun Qin tidak terima dan menganggap Wu Zhong telah melakukan sihir. Untuk meyakinkan lawan, Wu Zhong memberi kesempatan sekali lagi. Namun ternyata hasilnya sama saja. Sadarlah King Xun Qin bahwa gerakan bambu Wu Zhong sangat cepat hingga tidak bisa ditangkap mata. Merasa kagum, diapun mulai belajar teknik tombak dari Wu Zhong. Sejak itulah nama Wu Zhong terkenal di Beijing dan mendapat julukan “Wu Zhong Si Raja Tombak”.
BajiGuan movement
Setelah Wu Zhong ada beberapa generasi pendekar Ba Ji yang juga ternama. Namun sejarah kungfu Ba Ji tidak akan melupakan nama Li Shu Wen (1864-1937)sebagai yang terbaik.
Li Shu Wen (1864 – 1934) adalah salah seorang legenda dalam dunia bela diri China, ahli dalam Ba Ji Chuan atau Kungfu 8 Mata Angin (Hakkyokuken).
Dilahirkan di desa Zhang Sha, dia adalah penduduk asli kabupaten Cang propinsi Hebei yang terkenal sebagai tanah kelahiran aliran Kung Fu yang terkenal di penjuru RRC baik secara geografis maupun sejarah.
Pada masa kanak-kanak, Li Shu Wen dijual ke sekelompok opera (semacam ketoprak China) untuk belajar menjadi Wu Sheng (karakter pendekar lelaki dalam opera China) karena kemiskinan. Kakinya sempat cidera dan karena hal ini dia dipulangkan. Tersebutlah seorang Jin Dian Sheng yang selain seorang guru Ba Ji Quan, juga merupakan ahli pengobatan, maka Li berguru padanya. Derita di masa kecilnya ini akan mempengaruhi karakternya di masa dewasanya sekaligus membentuk karakter yang sangat khas bagi pembentukan ilmu Ba Ji quannya.
Li pertama kali mempelajari beladiri dari Jian Dian Sheng (1785 – ???) dari desa Meng. Kemudian dia mengembara ke desa Luo dan belajar dari Huang Si Hai disana. Li lebih dari seorang murid biasa. Kemampuan pembelajaran beladirinya bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dari fakta bahwa dia tidak pernah terkalahkan dalam semua duel seumur hidupnya. Ilmu tombaknya sangat dahsyat hingga dia dikenal sebagai “Li sang Dewa Tombak”. Berkat ketekunan, bakat dan kemampuannya mengasah kekuatan, Li hampir tidak pernah menyerang lawannya lebih dari sekali. Salah satu kalimatnya yang paling terkenal adalah “Aku tidak tahu rasanya melayangkan pukulan kedua”. Karena rata-rata musuhnya sudah kalah atau bahkan tewas setelah terkena serangan pertamanya. Dia bahkan menarik perhatian begitu banyak murid dan tak heran, sejumlah ahli bela diri yang sudah termasuk pendekar papan ataspun berguru padanya.
Fisik Li Shu Wen tergolong biasa saja, tetapi semangat dan penampilannya sangat mengesankan. Ketika jenderal Xu Lan Shou dari Dong Bei menjadi murinya, banyak jenderal dan prajurit yang lantas juga ikut berguru padanya. Ketika Li Jing Lin sedang berdinas di He Bei, dia mengundang Li Shu Wen untuk melatih di daerah Tian Jin. Pada saat yang sama Li Jing Lin juga mengundang dua ahli bela diri lain untuk mengajar di kediamannya. Li Shu Wen malah menganggap kedua ahli bela diri tersebut tidak cakap untuk mengajar bela diri, dan tidak akan cocok bila harus mengajar sesuai level pengajaran Li Shu Wen. Beberapa kali Li sempat menantang mereka tanpa sempat digubris. Suatu hari Li Jing Lin menggelar sebuah jamuan makan dan ketiga pengajarnya diminta untuk saling “bertukar jurus” (demonstrasi latih tanding) satu sama lain setelah makan malam usai. Li Shu Wen pertama kali memperagakan jurus Pai Zhang dari Ba Ji Quan, dan mengatakan bahwa dia hanya perlu menyerang lawan dengan satu jurus ini saja. Ketika pertarungan dimulai, Li segera menyarangkan sebuah serangan dengan telapak tangannya ke wajah lawan. Bukan hanya patah leher, lawannya langsung tewas dengan kedua bola mata keluar dari lubangnya. Ketika lawan keduanya muncul, Li tetap menggunakan Pai Zhang. Lawannya mengelak dan menggeser kepalanya ke samping, tetapi telapak tangan Li menghantam bahunya, mematahkan tulang selangka dan membuat tangannya terlepas dari bahu. Li Jing Lin jelas sangat tidak senang melihat kedua pelatihnya tewas dan terluka akibat perbuatan Li Shu Wen, dan mulai membencinya. Keduanya menjadi tidak akur dan setelah beberapa tahun, Li dipulangkan ke kabupaten Cang.

Murid terakhir sekaligus murid kesayangan Li adalah Liu Yun Chiao, juga merupakan muridnya yang paling terkenal. Kakek Liu adalah seorang Gubernur di Hebei. Ketika Liu masih kecil, dia lemah dan sering jatuh sakit. Ayahnya menyewa ahli beladiri untuk mengajari Liu kecil beladiri sekaligus agar tubuhnya menjadi kuat dan tidak mudah sakit. Guru terakhirnya adalah Li Shu Wen yang disewa ayahnya untuk tinggal dirumah dinasnya sehingga bisa mengajari Liu setiap hari. Setelah berlatih bersama 10 tahun lamanya, mereka mengembara keliling China (waktu itu belum Republik, masih kekaisaran) untuk mencari pengalaman lewat sejumlah latih-tanding. Liu sendiri pada akhirnya menjadi guru Ba Ji Chuan yang legendaris, seorang Grand Master.

Li Shu Wen bukanlah orang yang ramah. Dia pendiam, selalu menerima tantangan duel, dan bahkan tak segan-segan untuk mengatakan bahwa serangannya akan berakibat kematian, dan umumnya, lawannya pasti tewas di tangannya. Bahkan di akhir hidupnya sekalipun. Li ditantang oleh seorang pendekar tombak yang jauh lebih muda darinya, walaupun sudah berumur lebih dari 70 tahun, Li tetap menerima tantangannya dan menewaskan pendekar muda tadi. Keluarga pendekar muda tersebut marah dan berencana membunuh Li. Di suatu warung, ketika mampir minum dari perjalanan pulang ke kampung halaman dari ibukota, seseorang yang mengaku pengagumnya menawarinya minum teh yang terbilang sangat mahal, Li menerimanya tanpa sadar bahwa teh itu diracun. Nyawa Li tak tertolong lagi, ketika dokter tiba, Li sudah meninggal dalam posisi duduk bersila. Akhir hidup yang mengenaskan bagi seorang pendekar hebat. Walau begitu, Li sudah berkali-kali mengingatkan pada muridnya bahwa dia tahu bila banyak yang mendendam kepadanya dan tidak heran bila ada yang ingin membunuhnya. Di sisi lain, Li juga dikenal sebagai orang yang berdedikasi tinggi pada ilmunya. Setiap ada kesempatan, dia pasti melatih ilmu tombak yang merupakan favoritnya. Bahkan dalam pengajaran alirannya, hingga hari ini hal ini masih menjadi latihan rutin yang terbilang tidak biasa dalam pengajaran beladiri China pada umumnya.
Guru yang hebat akan menghasilkan murid yang hebat pula. Banyak murid-murdinya yang merupakan orang terkenal dalam sejarah beladiri. 4 muridnya dari desa Luo Tong adalah Han Hua Chen, Ma Ying Tu, Ma Fong Tzu dan Zhou Shu De. Mereka memperkenalkan bentuk paten Ba Ji Quan ke Central Martial Academy (Wisma Ilmu Negara) di Nanjing, sebuah organisasi yang memodernisasi teknik dan pembelajaran beladiri di China di awal masa kebangkitan Republik Rakyat China. Liu Yun Qiao, murid terakhir Li Shu Wen.
Source: Blog
Sekilas mengenai Kungfu Delapan Mata Angin (Ba Ji Quan/Pa Chi Chuan)!
Baji / 8 Mata AnginKungfu 8 Mata Angin / Kungfu delapan mata angin ( Ba Ji Quan) adalah Kungfu Rahasia kaum Muslim China, dan Kungfu Rahasia para Rahib Butongpai. Merupakan Kungfu paling mematikan dan yang terkuat di dunia.
Mitosnya, sebagai salah satu beladiri terkuat di dunia. Penyebarannya meluas ke seluruh dunia sejak awal abad 20.
Kungfu ini mempunyai ciri khas pada serangan langsung pukulan bertubi-tubi dengan penyaluran tenaga ledakan yang luar biasa. Para praktisinya pada akhirnya mampu merubah kungfu ini dari kungfu tenaga luar menjadi kungfu tenaga dalam.
Kungfu Ba Ji Quan adalah kungfu rahasia terkuat di dunia diciptakan oleh para rahib Butongpai, tersebar menjadi 2 bagian utama:
- Bercampur dengan aliran kungfu lainnya seperti Ba Gua Zhang, Pi Qua Zhang, Shaolin dan Tai Chi.
- Menyebar khusus di daerah china beragama islam dan hanya diajarkan pada suku beragama islam seperti suku Hui, Turki, Uighur, dll.
Terdiri dari beberapa aliran tapi intinya adalah membentuk kekuatan dalam dari latihan pernafasan dan jurus. Gerakan dan tehniknya sederhana dan mengandung tenaga yang luar biasa. mempunyai gerakan-gerakan lambat yang mengandung ledakan-ledakan tenaga. Jarang disebarkan pada umum karena bagi orang dulu kungfu umum disebarkan untuk umum namun tidak demikian dengan kungfu rahasia karena mematikan dan berbahaya.
Thread Lainnya
http://www.kaskus.co.id/thread/57677...-mula---marvel
http://www.kaskus.co.id/thread/57626...b-ini-mie-atau
http://www.kaskus.co.id/thread/57678...m-di-singapura
http://www.kaskus.co.id/thread/5763b...-calon-pemeran
http://www.kaskus.co.id/thread/57624...e-sera-sera-bb
http://www.kaskus.co.id/thread/57610...m-tersebut-pic
http://www.kaskus.co.id/thread/57611...ng-awas-ngiler
http://www.kaskus.co.id/thread/5760f...an-itu-artikel
Komeng mantaps...
Quote:
Quote:
Pernah baca komik Kenji?Nah ini salah satu komik favorit ane nih.. cerita tentang Kungu Ba Ji
Quote:
Sejarah
Quote:
Kungfu Ba Ji yang dianggap sebagai kungfu tangguh bukanlah isapan jempol belaka. Meski Cina kaya dengan bela diri, kungfu Ba Ji sangat berbeda karena disebut mempunyai karakter sebagai pemimpin. Di masa lalu banyak pejabat dan tokoh politik Cina yang mempekerjakan pendekar Ba Ji sebagai pengawal.
Quote:
Meski tidak diketahui pasti siapa orang yang menciptakan kungfu ini, ada banyak nama yang mempopulerkan kungfu Ba Ji. Menurut sejarah yang paling awal adalah Wu Zhong (disebut juga Tong Yin), seorang muslim dari desa Meng, kota Dong Nan wilayah Cang. Menurut legenda suatu malam Wu Zhong sedang berlatih teknik pedangnya, tiba-tiba seseorang yang berpenampilan mirip pendeta Tao melompat dari atap rumahnya. Saat ditanya pendeta itu menolak menyebutkan namanya. Namun sejak itu mereka bertukar pikiran dalam ilmu bela diri.
Quote:
Ketika Wu Zhong mengetahui teknik pendeta itu sangat asing, dirinya tertarik untuk belajar padanya. Begitulah, Wu Zhong belajar kungfu Ba Ji hingga tak terasa sepuluh tahun telah berlalu. Saat pelajaran dirasa telah cukup, pendeta Tao itu pamit pada Wu Zhong demi meneruskan perjalanan. Mengetahui gurunya akan pergi, Wu Zhong berlutut dan menangis karena selama itu dirinya berguru namun belum juga tahu nama gurunya. Pendeta itu menjawab,”siapapun yang mengenal Lai adalah muridku.” Sesaat kemudian pendeta itu segera melompat dan menghilang dari pandangan Wu Zhong.
Kira-kira 2 tahun kemudian seorang pendeta lain datang menemui Wu Zhong. Pendeta yang menurut legenda bernama Pi itu mengaku murid dari Lai, dan menyerahkan kitab rahasia kungfu Ba Ji pada Wu Zhong. Selain itu pendeta Pi juga mengajarkan ilmu tombak. Setelah pelajarannya selesai, pendeta Pi meminta Wu Zhong ke kuil Hang Zhou untuk mencoba ilmunya dengan menantang biksu kepala yang mahir bela diri Shao Lin. Wu Zhong berhasil mengalahkan biksu Shao Lin hingga membuat sang biksu terkesan.
Setelah itu Wu Zhong meneruskan perjalanannya ke Beijing demi mencari lawan tangguh sekaligus menguji ilmu tombaknya. Kesempatan itu datang setelah King Xun Qin (putra kesebelas Kaisar Kan Xi) menantangnya. Yang menarik, Wu Zhong tidak menggunakan tombak dan hanya menggunakan bambu yang ujungnya diberi kapur putih. Begitu pertandingan akan dimulai, saat keduanya saling berhadapan, tiba-tiba Wu Zhong meminta lawan memeriksa alisnya.
Betapa terkejutnya King Xun Qin karena alisnya telah putih karena serbuk kapur. Tentu saja King Xun Qin tidak terima dan menganggap Wu Zhong telah melakukan sihir. Untuk meyakinkan lawan, Wu Zhong memberi kesempatan sekali lagi. Namun ternyata hasilnya sama saja. Sadarlah King Xun Qin bahwa gerakan bambu Wu Zhong sangat cepat hingga tidak bisa ditangkap mata. Merasa kagum, diapun mulai belajar teknik tombak dari Wu Zhong. Sejak itulah nama Wu Zhong terkenal di Beijing dan mendapat julukan “Wu Zhong Si Raja Tombak”.
Quote:
BajiGuan movement
Setelah Wu Zhong ada beberapa generasi pendekar Ba Ji yang juga ternama. Namun sejarah kungfu Ba Ji tidak akan melupakan nama Li Shu Wen (1864-1937)sebagai yang terbaik.
Quote:
Li Shu Wen (1864 – 1934) adalah salah seorang legenda dalam dunia bela diri China, ahli dalam Ba Ji Chuan atau Kungfu 8 Mata Angin (Hakkyokuken).
Dilahirkan di desa Zhang Sha, dia adalah penduduk asli kabupaten Cang propinsi Hebei yang terkenal sebagai tanah kelahiran aliran Kung Fu yang terkenal di penjuru RRC baik secara geografis maupun sejarah.
Quote:
Pada masa kanak-kanak, Li Shu Wen dijual ke sekelompok opera (semacam ketoprak China) untuk belajar menjadi Wu Sheng (karakter pendekar lelaki dalam opera China) karena kemiskinan. Kakinya sempat cidera dan karena hal ini dia dipulangkan. Tersebutlah seorang Jin Dian Sheng yang selain seorang guru Ba Ji Quan, juga merupakan ahli pengobatan, maka Li berguru padanya. Derita di masa kecilnya ini akan mempengaruhi karakternya di masa dewasanya sekaligus membentuk karakter yang sangat khas bagi pembentukan ilmu Ba Ji quannya.
Li pertama kali mempelajari beladiri dari Jian Dian Sheng (1785 – ???) dari desa Meng. Kemudian dia mengembara ke desa Luo dan belajar dari Huang Si Hai disana. Li lebih dari seorang murid biasa. Kemampuan pembelajaran beladirinya bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dari fakta bahwa dia tidak pernah terkalahkan dalam semua duel seumur hidupnya. Ilmu tombaknya sangat dahsyat hingga dia dikenal sebagai “Li sang Dewa Tombak”. Berkat ketekunan, bakat dan kemampuannya mengasah kekuatan, Li hampir tidak pernah menyerang lawannya lebih dari sekali. Salah satu kalimatnya yang paling terkenal adalah “Aku tidak tahu rasanya melayangkan pukulan kedua”. Karena rata-rata musuhnya sudah kalah atau bahkan tewas setelah terkena serangan pertamanya. Dia bahkan menarik perhatian begitu banyak murid dan tak heran, sejumlah ahli bela diri yang sudah termasuk pendekar papan ataspun berguru padanya.
Fisik Li Shu Wen tergolong biasa saja, tetapi semangat dan penampilannya sangat mengesankan. Ketika jenderal Xu Lan Shou dari Dong Bei menjadi murinya, banyak jenderal dan prajurit yang lantas juga ikut berguru padanya. Ketika Li Jing Lin sedang berdinas di He Bei, dia mengundang Li Shu Wen untuk melatih di daerah Tian Jin. Pada saat yang sama Li Jing Lin juga mengundang dua ahli bela diri lain untuk mengajar di kediamannya. Li Shu Wen malah menganggap kedua ahli bela diri tersebut tidak cakap untuk mengajar bela diri, dan tidak akan cocok bila harus mengajar sesuai level pengajaran Li Shu Wen. Beberapa kali Li sempat menantang mereka tanpa sempat digubris. Suatu hari Li Jing Lin menggelar sebuah jamuan makan dan ketiga pengajarnya diminta untuk saling “bertukar jurus” (demonstrasi latih tanding) satu sama lain setelah makan malam usai. Li Shu Wen pertama kali memperagakan jurus Pai Zhang dari Ba Ji Quan, dan mengatakan bahwa dia hanya perlu menyerang lawan dengan satu jurus ini saja. Ketika pertarungan dimulai, Li segera menyarangkan sebuah serangan dengan telapak tangannya ke wajah lawan. Bukan hanya patah leher, lawannya langsung tewas dengan kedua bola mata keluar dari lubangnya. Ketika lawan keduanya muncul, Li tetap menggunakan Pai Zhang. Lawannya mengelak dan menggeser kepalanya ke samping, tetapi telapak tangan Li menghantam bahunya, mematahkan tulang selangka dan membuat tangannya terlepas dari bahu. Li Jing Lin jelas sangat tidak senang melihat kedua pelatihnya tewas dan terluka akibat perbuatan Li Shu Wen, dan mulai membencinya. Keduanya menjadi tidak akur dan setelah beberapa tahun, Li dipulangkan ke kabupaten Cang.

Murid terakhir sekaligus murid kesayangan Li adalah Liu Yun Chiao, juga merupakan muridnya yang paling terkenal. Kakek Liu adalah seorang Gubernur di Hebei. Ketika Liu masih kecil, dia lemah dan sering jatuh sakit. Ayahnya menyewa ahli beladiri untuk mengajari Liu kecil beladiri sekaligus agar tubuhnya menjadi kuat dan tidak mudah sakit. Guru terakhirnya adalah Li Shu Wen yang disewa ayahnya untuk tinggal dirumah dinasnya sehingga bisa mengajari Liu setiap hari. Setelah berlatih bersama 10 tahun lamanya, mereka mengembara keliling China (waktu itu belum Republik, masih kekaisaran) untuk mencari pengalaman lewat sejumlah latih-tanding. Liu sendiri pada akhirnya menjadi guru Ba Ji Chuan yang legendaris, seorang Grand Master.

Li Shu Wen bukanlah orang yang ramah. Dia pendiam, selalu menerima tantangan duel, dan bahkan tak segan-segan untuk mengatakan bahwa serangannya akan berakibat kematian, dan umumnya, lawannya pasti tewas di tangannya. Bahkan di akhir hidupnya sekalipun. Li ditantang oleh seorang pendekar tombak yang jauh lebih muda darinya, walaupun sudah berumur lebih dari 70 tahun, Li tetap menerima tantangannya dan menewaskan pendekar muda tadi. Keluarga pendekar muda tersebut marah dan berencana membunuh Li. Di suatu warung, ketika mampir minum dari perjalanan pulang ke kampung halaman dari ibukota, seseorang yang mengaku pengagumnya menawarinya minum teh yang terbilang sangat mahal, Li menerimanya tanpa sadar bahwa teh itu diracun. Nyawa Li tak tertolong lagi, ketika dokter tiba, Li sudah meninggal dalam posisi duduk bersila. Akhir hidup yang mengenaskan bagi seorang pendekar hebat. Walau begitu, Li sudah berkali-kali mengingatkan pada muridnya bahwa dia tahu bila banyak yang mendendam kepadanya dan tidak heran bila ada yang ingin membunuhnya. Di sisi lain, Li juga dikenal sebagai orang yang berdedikasi tinggi pada ilmunya. Setiap ada kesempatan, dia pasti melatih ilmu tombak yang merupakan favoritnya. Bahkan dalam pengajaran alirannya, hingga hari ini hal ini masih menjadi latihan rutin yang terbilang tidak biasa dalam pengajaran beladiri China pada umumnya.
Quote:
Guru yang hebat akan menghasilkan murid yang hebat pula. Banyak murid-murdinya yang merupakan orang terkenal dalam sejarah beladiri. 4 muridnya dari desa Luo Tong adalah Han Hua Chen, Ma Ying Tu, Ma Fong Tzu dan Zhou Shu De. Mereka memperkenalkan bentuk paten Ba Ji Quan ke Central Martial Academy (Wisma Ilmu Negara) di Nanjing, sebuah organisasi yang memodernisasi teknik dan pembelajaran beladiri di China di awal masa kebangkitan Republik Rakyat China. Liu Yun Qiao, murid terakhir Li Shu Wen.
Source: Blog
Sekilas mengenai Kungfu Delapan Mata Angin (Ba Ji Quan/Pa Chi Chuan)!
Quote:
Baji / 8 Mata AnginKungfu 8 Mata Angin / Kungfu delapan mata angin ( Ba Ji Quan) adalah Kungfu Rahasia kaum Muslim China, dan Kungfu Rahasia para Rahib Butongpai. Merupakan Kungfu paling mematikan dan yang terkuat di dunia.
Mitosnya, sebagai salah satu beladiri terkuat di dunia. Penyebarannya meluas ke seluruh dunia sejak awal abad 20.
Kungfu ini mempunyai ciri khas pada serangan langsung pukulan bertubi-tubi dengan penyaluran tenaga ledakan yang luar biasa. Para praktisinya pada akhirnya mampu merubah kungfu ini dari kungfu tenaga luar menjadi kungfu tenaga dalam.
Kungfu Ba Ji Quan adalah kungfu rahasia terkuat di dunia diciptakan oleh para rahib Butongpai, tersebar menjadi 2 bagian utama:
- Bercampur dengan aliran kungfu lainnya seperti Ba Gua Zhang, Pi Qua Zhang, Shaolin dan Tai Chi.
- Menyebar khusus di daerah china beragama islam dan hanya diajarkan pada suku beragama islam seperti suku Hui, Turki, Uighur, dll.
Terdiri dari beberapa aliran tapi intinya adalah membentuk kekuatan dalam dari latihan pernafasan dan jurus. Gerakan dan tehniknya sederhana dan mengandung tenaga yang luar biasa. mempunyai gerakan-gerakan lambat yang mengandung ledakan-ledakan tenaga. Jarang disebarkan pada umum karena bagi orang dulu kungfu umum disebarkan untuk umum namun tidak demikian dengan kungfu rahasia karena mematikan dan berbahaya.
Quote:
Thread Lainnya
http://www.kaskus.co.id/thread/57677...-mula---marvel
http://www.kaskus.co.id/thread/57626...b-ini-mie-atau
http://www.kaskus.co.id/thread/57678...m-di-singapura
http://www.kaskus.co.id/thread/5763b...-calon-pemeran
http://www.kaskus.co.id/thread/57624...e-sera-sera-bb
http://www.kaskus.co.id/thread/57610...m-tersebut-pic
http://www.kaskus.co.id/thread/57611...ng-awas-ngiler
http://www.kaskus.co.id/thread/5760f...an-itu-artikel
Komeng mantaps...
Quote:
Polling
0 suara
Tau Kungfu Delapan Mata Angin
Diubah oleh gangel160487 22-06-2016 09:09


gangel1604 memberi reputasi
1
13.9K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan