- Beranda
- Komunitas
- Cinta Indonesiaku
Mengenal Bambang Soegeng dan Kontribusinya untuk Indonesia


TS
ocktopluss
Mengenal Bambang Soegeng dan Kontribusinya untuk Indonesia

Spoiler for Repost:

Quote:



Assalamualaikum Wr. Wb.


Quote:
Yoo whats up gan..Thread kali ini ane mau mengangkat seorang Pahlawan sekaligus Tokoh Nasional Indonesia yang berasal dari kota Magelang, Jawa Tengah. Siapa dia? Beliau adalah Mayor Jenderal TNI Anumerta Bambang Sugeng atau singkatnya Bambang Sugeng. Beliau juga pernah menjadi wakil Panglima Besar Sudirman dalam mengusir penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Disini ane akan membahas sejarah beliau gan. Dari asal usul, berkontribusi untuk negara kita gan. Mari kita simak gan sejarah beliau.

Spoiler for Siapa Beliau:

Mayor Jenderal TNI Anumerta Bambang Sugeng(lahir di Tegalrejo, Magelang, 31 Oktober 1913 – meninggal di Jakarta, 22 Juni 1977 pada umur 63 tahun) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-3 yang menjabat dari tanggal 22 Desember 1952 hingga 8 Mei 1955.
Selain berkarier di dunia militer, Bambang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Jepang, dan Brasil.
Bambang meninggal dunia pada usia 63 tahun dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal Anumerta dan dimakamkan di Temanggung, Jawa Tengah. Mulai tanggal 1 November 1997, pemerintah Indonesia menaikkan pengkatnya menjadi Letnan Jenderal (Kehormatan).
Spoiler for Kehidupan Awal Beliau:
Bambang lahir di Magelang, Jawa Tengahmerupakan putra sulung dari 6 bersaudara. Ayahnya bernama Slamet dan ibunya bernama Zahro. Ia menempuh pendidikan HIS di Tegalrejo, kemudian melanjutkan ke MULO di Purwokerto dan menyelesaikan pendidikan AMS bagian A di Yogyakarta. Karena cita-citanya menjadi ahli hukum, Bambang sempat melanjutkan pendidikannya ke RHS di Jakarta tetapi tidak selesai karena sekolahnya ditutup oleh Jepang yang mulai berkuasa di Indonesia.
Pada tahun 1936, Bambang menikah dengan Sukemi yang berasal dari Temanggung dan dikaruniai 3 orang anak (1 putri dan 2 putra). Pernikahannya dengan Sukemi tidak bertahan lama, karena sakit paru-paru, istrinya meninggal dunia pada tahun 1946. Bambang kemudian menikah lagi dengan Istiyah yang berasal dari Banjarnegara dan dikaruniai 2 orang putri.
Sebelum memulai karier militernya, Bambang sempat bekerja sebagai pegawai negeri pada pemerintah Kabupaten Temanggung sebagai juru tulis.
Pada tahun 1936, Bambang menikah dengan Sukemi yang berasal dari Temanggung dan dikaruniai 3 orang anak (1 putri dan 2 putra). Pernikahannya dengan Sukemi tidak bertahan lama, karena sakit paru-paru, istrinya meninggal dunia pada tahun 1946. Bambang kemudian menikah lagi dengan Istiyah yang berasal dari Banjarnegara dan dikaruniai 2 orang putri.
Sebelum memulai karier militernya, Bambang sempat bekerja sebagai pegawai negeri pada pemerintah Kabupaten Temanggung sebagai juru tulis.
Spoiler for Karir Militer Beliau:
Karier militer Bambang dimulai pada tahun 1943saat ia mengikut pendidikan perwira PETA Gyugun Renseitai di Bogor. Setelah lulus ia menjadi Cudanco (komandan kompi) dan ditempatkan di Magelang. Pada tahun 1944 Bambang sudah menjadi Daidanco (komandan peleton) di Gombong.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Bambang diangkat menjadi Komandan Resiman TKR di Wonosobo dengan pangkat Letnan Kolonel. Setelah proses Reorganisasi dan Rasionalisasi (ReRa) TNI pada tahun 1948, ia diangkat menjadi Komandan Divisi III yang meliputi Banyumas, Pekalongan, Kedu dan Yogyakarta.
Bambang Sugeng pernah memimpin pasukan TKR pada saat Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948). Selain itu ia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949. Sebagai penguasa teritorial, Bambang mengendalikan jalannya pertempuran di wilayah Divisi III Jawa Tengah dan Yogyakarta pada masa 1948-1949. Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap Belanda.
Dengan posisinya yang senior kemudian Pemerintah menunjuknya untuk menjadi wakil Panglima Besar Sudirman atau Wakil 1 Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) mulai 21 September 1944 hingga 27 Desember 1949. Pada bulan Juni 1950 Bambang diangkat menjadi Panglima Divisi I/TT V Jawa Timur.
Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikanya satu-satunya alternatif bagi Presiden Soekarno saat mengangkatnya sebagai KASAD setelah mencopot AH Nasution yang dianggap mendalangi Peristiwa 17 Oktober. Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia yaitu musyawarah untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat Peristiwa 17 Oktober dan menghasilkan Piagam Djogja 1955. Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KASAD.
Bambang juga yang memprakarsai pencatatan setiap prajurit TNI atau Nomor Registrasi Pusat NRP yang kemudian ditiru pada pencatatan organisasi sipil atau Nomor Induk Pegawai NIP.
Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira TNI Angkatan Darat melalui Piagam Djogja 1955, Bambang mengundurkan diri sebagai KASAD pada tanggal 8 Mei 1955.
Bambang Sugeng juga memiliki beberpa bintang jasa antara lain Bintang Dharma, Bintang Katika Eka Paksi Klas I, Bintang Gerilya, Bintang Sewindu Stya lencana Kemerdekaan I&II, Satya Lencana G.O.M I&IV, Satya Lencana Kesetiyaan XVI, dan Satya Lencana Penegak.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Bambang diangkat menjadi Komandan Resiman TKR di Wonosobo dengan pangkat Letnan Kolonel. Setelah proses Reorganisasi dan Rasionalisasi (ReRa) TNI pada tahun 1948, ia diangkat menjadi Komandan Divisi III yang meliputi Banyumas, Pekalongan, Kedu dan Yogyakarta.
Bambang Sugeng pernah memimpin pasukan TKR pada saat Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948). Selain itu ia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949. Sebagai penguasa teritorial, Bambang mengendalikan jalannya pertempuran di wilayah Divisi III Jawa Tengah dan Yogyakarta pada masa 1948-1949. Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap Belanda.
Dengan posisinya yang senior kemudian Pemerintah menunjuknya untuk menjadi wakil Panglima Besar Sudirman atau Wakil 1 Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) mulai 21 September 1944 hingga 27 Desember 1949. Pada bulan Juni 1950 Bambang diangkat menjadi Panglima Divisi I/TT V Jawa Timur.
Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikanya satu-satunya alternatif bagi Presiden Soekarno saat mengangkatnya sebagai KASAD setelah mencopot AH Nasution yang dianggap mendalangi Peristiwa 17 Oktober. Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia yaitu musyawarah untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat Peristiwa 17 Oktober dan menghasilkan Piagam Djogja 1955. Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KASAD.
Bambang juga yang memprakarsai pencatatan setiap prajurit TNI atau Nomor Registrasi Pusat NRP yang kemudian ditiru pada pencatatan organisasi sipil atau Nomor Induk Pegawai NIP.
Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira TNI Angkatan Darat melalui Piagam Djogja 1955, Bambang mengundurkan diri sebagai KASAD pada tanggal 8 Mei 1955.
Bambang Sugeng juga memiliki beberpa bintang jasa antara lain Bintang Dharma, Bintang Katika Eka Paksi Klas I, Bintang Gerilya, Bintang Sewindu Stya lencana Kemerdekaan I&II, Satya Lencana G.O.M I&IV, Satya Lencana Kesetiyaan XVI, dan Satya Lencana Penegak.
Spoiler for Karir Diplomat Beliau:
Setelah berhenti dalam dinas militer, Bambang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Duta Besar Indonesiauntuk Vatikan yang dijabat dari tanggal 1 Agustus 1956 hingga Januari 1960.[5] Kemudian pada tanggal 19 Januari 1960 hingga tahun 1964 ia menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang.[6] Pada tahun 1964 hingga 4 November 1966 menjadi Duta Besar di Brasil.
Spoiler for Foto-Foto Beliau:
Spoiler for Foto Pertama:
Ini adalah foto potrait saat beliau menjadi komandan militer.
Spoiler for Foto Kedua:

Ini foto saat beliau menjadi KASAD dan terlihat Presiden Soekarno memberikan sebuah lencana.
Spoiler for Foto Ketiga:

Ini foto beliau saat berbincang dengan Sultan Hamengkubuwono IX.
Spoiler for Foto Keempat:

Ini foto saat beliau berjabat tangan dengan Sultan Hamengkubuwono IX.
Spoiler for Foto Kelima:

Ini foto beliau saat menjadi KASAD dan terlihat berjabang tangan dengan militer asing.
Mohon maaf foto bersejarah tersebut kurang jelas. Hanya itu yang bisa ane bisa bagikan. Jika ada kaskuser lain yang punya foto beliau bisa share dikomen ntar ane taruh pekiwan.
Spoiler for Monumen Bambang Sugeng:
Monumen Bambang Sugeng
Disebelah timur Terminal Bus Kota Temanggung terdapat sebuah bukit kecil. Disitulah berdiri tegak monument Bambang Sugeng, yang selama bertahun-tahun menjadi objek wisata bernuansa sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimasa perang kemerdekaan. Lokasi monument ini tidak jauh dari taman makam pahlawan, tepatnya disisi timur jembatan Kranggan. Bahkan di monument ini pun terdapat batu prasasti yang ditulis tentara Jepang yang di tawakan pasukan Bambang Sugeng. Tulisan dengan huruf kanji itu berbunyi “Wampo Daiwa Daigetzu”, yang berarti “seluruh dunia sekeluarga”. Para tawanan yang diperlakukan dengan sangat baik itu merasa berhutang budi kepada Bambang Sugeng. Untuk membalasnya, sampai kini banyak warga Jepang, terutama anggota keluarga eks tawanan, melakukan kunjungan rutin ke Monumen Bambang Sugeng.

Quote:
Nah itu dia gan semua tentang salah satu pahlawan kita. Tapi ada yang masih mengganjal pikiran dan membuat ane prihatin. Beliau belum diangkat menjadi Pahlawan secara resmi oleh negara. Apapun kendalanya, ane harap beliau bisa diangkat menjadi Pahlawan secara resmi agar masyarakat tahu bahwa beliau punya banyak jasa dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan indonesia. Walaupun secara resmi belum diangkat menjadi Pahlawan, tapi ane pribadi sudah menganggap sebagai Pahlawan dan sangat berjasa bagi negara kita.
Ane pribadi selaku pembuat Thread jika ada salah kata dan informasi mohon dimaafkan. Agan-agan bisa menambahkan informasi dan mengingatkan ane jika ada yang salah. Sekian Thread ane tentang salah satu Pahlawan kita.
Ane pribadi selaku pembuat Thread jika ada salah kata dan informasi mohon dimaafkan. Agan-agan bisa menambahkan informasi dan mengingatkan ane jika ada yang salah. Sekian Thread ane tentang salah satu Pahlawan kita.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Quote:
Quote:
Ane nggak nolak
seger gan
Di
aja juga boleh kok
Tapi jangan di
ya, Mubadzir mending bikin rumah buat bini ente

Di

Tapi jangan di

Diubah oleh ocktopluss 01-05-2016 15:11
0
34.4K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan