Pagi ini seperti biasanya, aku hanya sendirian dirumah ini. Orang tuaku bekerja di luar negeri. Segala aktivitas dirumah ini kulakukan sendiri, ya hanya sendiri. Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Aku mulai bergegas menyelesaikan sarapanku dan berangkat sekolah seperti biasanya. Orang tuaku bekerja disebuah perusahaan elektronik di negeri Sakura. Mereka sangat sibuk sekali sampai tidak pernah menghubungiku, bahkan hanya sekedar untuk menanyakan kabar ku pun tidak pernah. Tapi aku tidak terlalu memikirkannya.

Aku menunju garasi untuk mengambil sepedaku. Kendaraan yang biasanya ku gunakan ke sekolah. "Yakin tidak mau naik sepeda motor yang dibelikan ibumu Toshi?" ucap Bibi Wina, wanita paruh baya, adik dari Ibu ku yang tinggal bersamaku saat ini. "Tidak Bi. Aku naik sepeda saja seperti biasanya." Sahutku singkat dan mulai mengayuh sepeda ku meninggalkan halaman rumah menuju jalanan.

Ku kayuh sepeda ku melintasi jalan kecil yang menuju ke arah sekolah ku. Di pinggiran jalan kecil itu, banyak sekali pepohonan yang cukup rimbun membuat jalanannya terlindung dari sinar mentari pagi. Terasa damai sekali setiap saat aku melintasi jalan ini. Aku sangat menikmati kedamaian itu tanpa kusadari ada motor yang melaju dari arah belakang dan dengan cepat melintas di samping ku. Suara motor itu membuatku terkejut dan hampir saja aku terjatuh dari sepeda. "Woy... jangan kebut-kebutan dong. Bahaya tau" teriak ku pada pengendara motor itu dan kulihat dia berhenti sebentar dan melihat ke arahku dengan kepala dan wajahnya yang ditutupi helm. Aku mencoba mengkayuh sepeda ku lebih cepat dan menghampirinya. "Dia cewek?" gumamku dalam hati saat kulihat telapak tangannya yg kecil dari kejauhan. Saat aku sudah mulai mendekat, dia kembali melaju meninggalkanku. Aku pun mempercepat laju sepedaku untuk mengejarnya dan ternyata mustahil bagiku untuk mengejarnya. Kuurungkan saja niat ku dan kembali mengayuh sepedaku sedikit pelan.

Akhirnya aku tiba di sekolah. Ku lintasi gerbang sekolah menuju parkiran khusus sepeda. Seperti biasa, Aku satu-satunya yang bawa sepeda ke sekolah. Setelah kupasang pengunci ban sepedaku, aku bergegas menuju kelas ku. Saat aku melintasi koridor, terdengar suara motor yang tak asing lagi di telinga ku. Suara motor yang tadi pagi, pikirku. Aku langsung menoleh ke arah parkiran dan benar saja itu motor yang tadi. Dan pengendaranya cewek. Aku ingin menghampirinya tapi langkah ku terhenti saat ku dengar suara yang lebih tak asing lagi ditelingaku. "Toshi... ternyata kau disitu. aku menunggumu sejak tadi lho. apa yang kau lakukan?" ucapnya dengan nada khas lekong taman lawang. Siswi yang melintas disampingku ikut tertawa dan melihat ke arah kami berdua. Aku hanya tersenyum bodoh ke arah mereka. "Jangan buat salah paham deh." Ucapku ke temanku Rudi. Dia hanya tertawa dan berkata, "Maaf deh. Bercanda.. Bercanda kok. Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya. Tiba-tiba ada tangan yang memegang bahuku. Aku pun menoleh ke arah bekang. "Anu.. maaf ya soal yang tadi pagi. Aku terburu-buru. Aku pikir bakalan telat ke sekolah. Maaf ya." ucapnya dengan nada memohon. "Cantiknya... Hei, siapa cewek ini? Temanmu? atau Pacarmu?" bisik Rudi di dekat telingaku. Ku tinju bahu Rudi, "Jangan sembarangan. Aku baru saja bertemu dia tadi pagi" sahutku. Cewek itu terlihat bingung melihat tingkah kami berdua. "Eh... itu... tidak apa-apa kok. Aku juga tadi sedikit melamun." dengan nada yang sedikit gagap ku tatap wajah cewek itu. "Bener tidak apa-apa? Gak ada yg luka kan?" sambungnya dengan nada khawatir. "Tidak... tidak... aku tidak apa-apa kok. Aku cuma kaget tadi." balasku spontan. "Syukurlah... sekali lagi aku minta maaf ya. Oiya namaku Annisa Fitriana, panggil saja aku Nisa." ucapnya sambil menjulurkan tangannya pada ku. "Aku Toshiro Ramadhan, panggil saja Toshi. Ini temanku Rudi Pratama. panggil aja Rujak Dingin." balasku sambil sedikit mengejek Rudi. "Hei... jangan bilang yang tidak-tidak dong pada cewek" teriak Rudi. Kami bertiga pun tertawa di koridor sekolah. Ku lihat jam tangan ku sudah menunjukkan pukul 06.50. Kami bergegas menuju kelas. "Anu... apa kalian bisa memberitahu dimana kantor Kepala Sekolah? Ini hari pertama ku di sekolah." Dia menarik lengan bajuku. "Oh.. kamu murid baru ya. Kalau begitu ikut kami saja. Biar kami antarkan ke kantor kepsek." ajak Rudi. Aku hanya tersenyum dan mengangguk ke Nisa. Dia pun mengikuti kami dan tibalah kami di depan Kantor Kepsek. "Nah ini dia ruangannya. Kalau jam segini belum buka sih. Soalnya pak Kepsek biasanya belum datang. Atau mungkin kamu mau nanyain sesuatu kamu bisa ke kantor Guru atau yang disebelahnya" jelas Rudi sambil menunjuk ke arah yang disebutkan. Nisa hanya mengangguk sambil tersenyum. "Baiklah. Aku mengerti. Kalau begitu kalian masuk kelas sana. Nanti kalian telat lho." sambungnya. Kami mengangguk bersamaan dan bergegas menuju kelas. Dia melambai ke arah kami.


Bel sekolah berbunyi. Semua murid menuju ke kelasnya masing-masing. Aku dan Rudi duduk bersebelahan. Suasana kelas seperti pasar tradisional yang rame dan riuh sekali. Seorang guru memasuki pintu kelas dan kelaspun tiba-tiba jadi hening. Dibelakangnya terlihat seorang siswi yg mengikutinya dan saat siswi itu melihat ke arah kami semua, wajah yang tidak asing lagi buat aku dan Rudi. Kami tersenyum bersamaan dan Rudi melambaikan tangan dengan centilnya.
"Halo. Nama saya Annisa Fitriana. Saya dari Bandung. Salam kenal dan mohon kerjasamanya dari teman-teman semuanya." Ucapnya dengan nada lembut di sambut sorakan riuh dari semua cowok di kelas kami.



BERSAMBUNG



Catatan Penulis: Anu... saya sedang mencoba menulis cerita disini. Hehehehe mungkin ceritanya sederhana dan masih sangat amatiran. Maklum sedang belajar. hehehehe Mohon kritikan dan saran yang membangunnya ya.
TERIMA KASIH.