Kaskus

Entertainment

farisalhamidAvatar border
TS
farisalhamid
Minangkabau itu Melayu
“Jangan dipakai Baju Kurung, itu Baju Melayu, Baju Kebaya kita pakai esok..” seru seorang ibu-ibu pejabat tatkala memberi pengarahan kepada anggotanya pada salah satu kota di Sumatera Barat ini. Sungguh geram sangat hati kami tatkala mendengar perkataan serupa itu, sungguh Bengak Sangat Nyonya Besar ini.

Semula kami sangka bahwa orang zaman sekarang yang berumur empat puluh tahun ke bawah saja yang tiada faham perkara asal usul kita Orang Minangkabau, namun rupanya tidak, orang yang sudah berubanpun banyak pula yang tiada faham. Pernah ada seorang engku-engku kami dengar berkata “Suku saya Malayu bukan Melayu, kalau Melayu itu orang Riau dan orang Malaysia sana..”

Sungguh sedih hati kami mendapati hal yang demikian, salah seorang kawan tatkala kami tanyai masalah ini berpendapat “Hal ini terjadi karena engku dan rangkayo tersebut tiada faham dengan apa yang mereka katakan. Umur saja yang sudah tua namun pengalaman dan isi kepala masih banyak yang menganga. Orang serupa itu kalau kita beri tahu pastilah akan marah dan tersinggung harga dirinya, karena menurut pandangan mereka, merekalah yang paling faham..”

Kami terkenang kembali akan kisah kawan kami “Tahukah engku kenapa negeri ini bernama Minangkabau?” tanyanya pada suatu ketika. Kami yang ditanyapun menggeleng.

Kuning bermakna emas dan menjadi warna para raja. Tidak hanya di Melayu, Thailandpun menjadikan Kuning sebagai warna kebesaran raja mereka. Sumber Foto: http://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara


“Biar saya kutip salah satu curaian dalam Tambo kita: maka tatkala menang kerbau Orang Melayu melawan kerbau Orang Jawa maka disebut oranglah negeri ini dengan nama Minangkabau. Yang menurut si penulis berasal dari kata Manang-Kabau. Dari kutipan tersebut tahulah kita bahwa sebelum bernama Minangkabau negeri kita ini bernama Melayu..” terang kawan kami tersebut.

Tatkala kami tanya perihal Baju Kebaya, kawan kami menjawab “Kebaya itu merupakan pakaian orang Jawa dan orang Jawa bukan Melayu. Hanya karena mereka berkuasa di negara kita, maka mereka memaksakan berbagai simbol-simbol budaya mereka untuk dijadikan sebagai Budaya Nasional dan dipaksakan kepada sekalian rakyat di republik ini. Pakaian Kebaya itu sempit (ketat), tampak saja oleh kita bentuk tubuh perempuan dibuatnya sama sekali tidak Islami bertentangan dengan adat dan agama di negeri kita ini. Namun karena fikiran orang sekarang telah diracuni dengan sangat hebat maka tersebutlah apa yang difirmankan oleh Allah dalam Al Qur’an; Maka syetanpun membuat mereka memandang baik perbuatan buruk mereka dan memandang buruk perbuatan baik mereka. Na’uzubillah..”

Pernah pula kami membaca sebuah surat dari Engku Muchtar Naim kepada salah seorang anak gadis Minangkabau yang memutuskan untuk menjadi pramuria. Dalam surat tersebut Engku Muchtar beberapa kali menyamakan antara Minangkabau dengan Melayu. Tahukah engku siapa Engku Muchtar Naim? Beliau ialah seorang ahli budaya bergelar doktor, terkenal dengan Tesisnya yang berjudul; Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Pernah menjadi dosen di Unand dan kemudian menjadi anggota dewan di Jakarta.


Melayu, Suku Asal Orang Minangkabau
Sumber: http://munirtaher.wordpress.com/2007/05/15/suku-asal-minangkabau/

Pernah pula kami beberapa kali membaca novel ataupun arsip-arsip Belanda yang berbahasa Melayu, dalam tulisan atau novel tersebut Orang Belanda menyebut kita Orang Minangkabau dengan sebutan Orang Melayu, sungguh aneh sebab diantara negeri-negeri Melayu, Minangkabau termasuk yang pertama dikuasai oleh Belanda.

Seorang kawan kami pernah pula memberi penjelasan bahwa dia pernah membaca sebuah surat kabar lama yang terbit di masa Belanda, “Barito Minangkabau” judulnya kalau tak salah yang dewan redaksinya dipimpin oleh Dt. Sanggono Dirajo. Di dalam surat kabar tersebut ada diantara pembaca yang bertanya “Kepada engku-engku pengurus, bahwa suku yang mula-mula ada di Minangkabau ini ialah Suko Koto Piliang & Bodi Caniago yang dibentuk oleh Datuk Nan Berdua dimana mereka berdua bersaudara seibu. Manalah dapat dua orang saudara seibu di Alam Minangkabau ini berlain suku?” demikianlah kira-kira tanya salah seorang pembaca.

Ragam Rumah Panggung Orang Melayu Sumber: http://visualheritageblog.blogspot.com/2011/09/memahami-seni-sebagai-refleksi-budaya.html

Minangkabau itu Melayu


Dijawab oleh Dt. Sanggono Dirajo “Bahwa suku yang mula-mula atau suku tertua di Alam Minangkabau ini ialah Suku Malayu atau Melayu sebelum didirikan dua suku lagi oleh Datuk Nan Berdua. Itulah suku asal orang Minangkabau..”

Maka nyatalah bagi kita bahwa Minangkabau ialah Melayu namun Melayu belum tentu Minangkabau karena Minangkabau salah satu dari sekian banyak Puak (bagian) dari Suku Melayu ini. Posisi Minangkabau sama dengan posisi Riau, Jambi, Palembang, Tamiang, Deli, Pahang, Kelantan, Trenggano, dan lain sebagainya dalam Keluarga Besar Suku Melayu. Seperti kata kawan kami lagi “Melayu itu tidak ada yang seragam, cobalah engku tengok lain adat orang Riau lain pula adat orang Jambi, lain pula adat Orang Johor, dan begitu seterusnya. Namun satu yang pasti, salah satu ciri khas orang Melayu ialah rumah-rumah mereka sama-sama rumah panggung hanya corak dan ragam arsitekturnya saja yang berlainan kemudian ialah warna kebesaran mereka ialah kuning, warna emas, sama disetiap Negeri Melayu. Begitu juga dengan pakaiannya, yang perempuan Berbaju Kurung menutupi seluruh tubuhnya yang laki-laki memakai pakaian yang terbuat dari ganiah..”

Demikianlah engku, rangkayo, dan encik sekalian semogaterbit keinginan dalam hati sekalian orang Minangkabau untuk mempelajari sejarah, agama, dan adat-resam negerinya..
0
12.3K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan