Permisi, agan dan aganwati..
izinkan saya melalui thread ini untuk (sekedar) share pengalaman saya waktu saya perpanjang SIM A & C saya tanggal 5 mei 2015 yang lalu di Satlantas Karanganyar Jawa Tengah.
Apa yang saya tulis berupa cerita, jadi kalau malas baca, feel free to close it.

Saya berdomisili di Solo, tepatnya di perumahan Fajar Indah, namun karena rumah saya melewati jembatan kecil dalam perumahan itu yang merupakan batas kota, maka KTP, SIM dan surat2 penting saya ikut Kabupaten Karanganyar… di situ kadang saya merasa sedih..
Bukan karena saya meremehkan Karanganyar, tapi karena jarak rumah saya ke Satlantas Karanganyar ini jadi lumayan jauh (menyeberangi kotamadya Surakarta itu sendiri... yg jd tetangga2 saya sekecamatan Colomadu pasti ngerti ) dan Karanganyar tidak menyediakan layanan SIM Keliling..

Tepatnya pada tanggal 5 Mei 2015 yang lalu selain merayakan ulang tahun saya sendiri, saya juga merayakan ulang tahun ke-10 SIM A saya, dan ulang tahun ke-5 SIM C saya, karena itu saya ingin merayakan ketiga event tersebut di kantor Polisi (abaikan kalimat barusan )
Dan karena saya udah sadar hukum, saya tidak menggunakan calo untuk pengurusan perpanjang SIM ini.

Pagi itu pukul 07.45 wib saya sudah tiba di Satlantas Karanganyar, tidak lupa sebelum berangkat tadi saya membawa bolpoin warna hitam yang pasti sangat berguna dalam proses perpanjangan SIM ini. Setiba di sana, saya memarkir motor di parkiran sebelah barat, di tempat parkir ini pengendara diwajibkan membayar dimuka biaya parkirnya sebesar Rp.2.000,-.
Setelah motor terparkir, saya menuju tempat fotocopy di area parkiran itu juga.

Bapak pemilik fotocopy itu sudah sangat hafal kebutuhan pelanggan yang datang, dia langsung bertanya, “Mau perpanjang SIM C, mbak?”, “Bukan, pak… Saya mau perpanjang SIM A & C”, jawab saya. “Oo, kalau perpanjang SIM A & C, fotocopy KTP & SIM lamanya sebanyak 5 lembar, dan map nya warna kuning, biaya total Rp.3.000,-”, kata bapak itu lagi.
Selain saya juga ada beberapa orang lain yang mau perpanjang SIM, kebanyakan SIM C, dankalau SIM C, fotocopy KTP & SIM lamanya 4 lembar, dan map nya warna biru, biaya total Rp.2.000,-.

Selesai fotocopy, saya berjalan ke timur, melewati depan kantor polisi, dan sampai di tempat praktek dokter umum dr.Dyah Laksmi SM yang menerbitkan salah satu persyaratan perpanjang SIM, yaitu : surat keterangan sehat.
Antrian orang-orang sudah cukup banyak di depan bangunan itu, sementara di dalam ruang praktek juga sudah penuh.
Saya mengambil 1 lembar fotocopy KTP & SIM, dan menusukkannya ke paku antrian yang terletak di dekat pintu ruang praktek dokter. Sampai di sini fotocopy-an KTP & SIM lama saya tersisa 4 lembar.


Setelah menunggu sekitar 20 menit, seorang petugas berbaju putih keluar dari ruang praktek dan memanggil sebagian orang sesuai dengan antriannya untuk masuk.
Kami cukup berdesakan masuk ke ruang praktek yang ukurannya hanya sekitar 6 x 2 m2, ruangan itu terbagi menjadi 2 bagian, 1 ruangan besar tempat kami mengantri dan menjalani tes buta warna & tes mata, 1 ruangan kecil yang ada tempat tidur pasien, adalah tempat pembayaran, total ada 3 petugas pria berbaju putih, dan saya tidak tahu yang mana sebenarnya dr.Dyah Laksmi SM.

Sebagian dari kami duduk di bangku2 panjang yang disediakan, sedangkan yg lain harus tetap antri berdiri. Petugas tadi memanggil kami satu per satu untuk menghadap ke mejanya. Dia menanyakan tinggi dan berat badan, lalu menunjuk sebuah buku yang isinya gambar lingkaran2 berwarna, di mana di dalam lingkaran2 tersebut membentuk angka tertentu, saya diminta menyebutkan angka yang terdapat dalam beberapa gambar tersebut. Agan-agan pasti ngerti soal tes buta warna itu, kan?!

Setelah kembali mengantri sejenak, petugas yang lain keluar dari ruangan kecil dan menyuruh kami semua berbaris menghadap ke arah gambar huruf2, dari jarak tertentu kami satu per satu diminta menutup sebelah mata dan menyebutkan huruf yang dia tunjuk. Tenang aja, gan.. yang dia tunjuk bukan huruf2 terkecil kok, jadi pasti bisa kalau agan bisa baca, saya sendiri yang pake kacamata minus tetep boleh kok memakai kacamata waktu tes tersebut.

Setiap orang yang sudah melalui tes mata, tinggal menunggu panggilan untuk pembayaran. Karena saya perpanjang 2 SIM sekaligus, saya diminta membayar sebesar Rp.50.000,- untuk 2 lembar surat keterangan sehat (@Rp.25.000,-).

Keluar dari ruang praktek dokter, saya pergi ke BRI di sebelahnya, saya menumpuk map saya, dan menunggu dipanggil.
Tidak menunggu lama, teller bank memanggil nama saya, dan saya diminta membayar Rp.80.000,- untuk perpanjangan SIM A ditambah Rp.75.000,- untuk perpanjangan SIM C.

Setelah mendapatkan map saya kembali dengan bukti pembayaran dari BRI di dalamnya, saya kembali berjalan ke arah barat, masuk ke kantor satlantas Karanganyar, melewati halaman tempat tes praktek SIM C, dan menuju bangunan paling belakang kanan.
Di situ antrian sudah sangat banyak, padahal jam masih menunjukkan sekitar pukul 9 pagi.

Saya menumpuk map saya di loket 1 (paling ujung kanan), sebelum ditumpuk, saya menuliskan nama dan alamat saya di depan map.

Di situ seorang ibu polwan memeriksa dan mencap semua berkas dan menambahkan formulir pengajuan perpanjang SIM (gratis)ke dalam setiap map.
Selang beberapa lama, seorang polisi lain keluar dari samping loket 1 dan memanggil orang2 sesuai nama yang tertera di map nya dan diminta mengisi formulir pengajuan perpanjang SIM.
Tidak perlu semua kolom diisi, gan. Agan tinggal melihat contoh pengisian formulir yg ditempel di dinding.
Sekali lagi, karena saya perpanjang 2 jenis SIM, maka formulir yg harus saya isi ada 2 juga.


Setelah semua terisi, saya kembali menumpuk map saya ke loket 3 (loket 2 dilewati saja, gan) untuk menunggu panggilan foto. Di sini luaaaammaaaanya pake banget, gan.. Saya harus menunggu 3 jam untuk 1x jepret foto. Untung saja sekarang satlantas Karanganyar tidak tutup di jam istirahat, karena ane baru dipanggil masuk ke ruang foto sekitar pukul 12.10 wib dan keluar dari ruang foto pukul 12.15 wib.

Di dalam ruang foto, saya diminta menyerahkan SIM saya yang lama, dan memeriksa ulang data SIM saya dari layar monitor polisi, lalu saya juga membuat tanda tangan di alat rekam digital. Setelah itu saya diminta duduk tegak merapat ke layar background belakang, dan jepret, silakan keluar.

Saya cukup menunggu sekitar 15 menit kemudian untuk mendapatkan SIM saya yang baru.

Demikian cerita pengalaman saya, semoga bisa membantu agan2 yang ingin perpanjang SIM. Soal prosedur saya yakin di seluruh Indonesia sama, mungkin hanya biaya fotocopy maupun surat dokter yang berbeda.
Detail pengeluaran saya untuk perpanjang SIM A & C di Satlantas Karanganyar Jawa Tengah sbb :
- Parkir = Rp.2.000,-
- Fotocopy KTP, SIM & map = Rp.3.000,-
- Surat Keterangan Sehat 2 lembar = Rp.50.000,- (@Rp.25.000,-)
- Biaya perpanjang SIM A = Rp.80.000,-
- Biaya perpanjang SIM C = Rp.75.000,-
Total = Rp.210.000,-