Di thread kali ini ane mw ngebahas jenis-jenis pedang jepang, walau pada umumnya yg kita tw banyakan cuma katana aja, so cek thiz out
Quote:
Pedang Jepang memiliki banyak jenis dan kategorinya sehingga masing-masing jenisnya mempunyai fungsi yang berbeda. Pada dasarnya jenis-jenis pedang jepang bisa dibedakan dengan mudah berdasarkan panjang bilah dan tipe bilahnya. Beberapa pedang jepang juga mengalami revolusi sepanjang sejarahnya dan beberapa di antaranya bahkan bisa bertransformasi menjadi jenis lainnya, mis alnya saja wakizashi yang berubah menjadi kodachi akibat bilahnya dipendekkan. Mari simak berikut jenis-jenis pedang jepang yang perlu kita ketahui dan masih beredar pada umumnya.
NAGAMAKI
Spoiler for nagamaki:
Nagamaki adalah pedang panjang dengan pisau yang bisa mencapai 2 meter atau lebih dan pegangan dengan ukuran panjang yang sama dengan pisau. Pisau yang bermata tunggal dan bisa menyerupai naginata, namun perbedaan utama bagaimana pisau yang dipasang adalah bahwa pegangan (tsuka) dari nagamaki itu bukan poros kayu sederhana seperti di naginata, melainkan dibuat lebih seperti ganggang katana. Bahkan nama “nagamaki” disebut juga dengan (“pembungkus panjang”) karena tradisi seperti menangani pembungkusan. Pegangan nagamaki dibungkus dengan kulit atau sutra dengan cara saling silang, sangat mirip dengan pembungkus yang dibuat pada katana. Nagamaki ini dianggap berevolusi dari nodachi atau ōdachi pedang yang dijelaskan dalam literatur abad keempat belas.
Ada kemungkinan bahwa nagamaki pertama kali dibuat selama Zaman Heian (794-1185) tetapi tidak ada bukti yang diketahui berasal dari sebelum pertengahan Zaman Kamakura (1192-1333). Selama pertengahan Zaman Muromachi (1336-1573 M) nagamaki mencapai puncaknya. Nagamaki dianggap sebagai senjata yang disukai oleh Oda Nobunaga. Uesugi Kenshin dikatakan memiliki penjaga khusus bersenjata nagamaki.
NODACHI DAN ODACHI
Spoiler for nodachi odachi:
Nodachi/Odachi merupakan kategori pedang panjang, panjangnya melebihi rata-rata katana pada umumnya. Panjang Nodachi/Odachi kisaran 165-178 cm. Nodachi/Odachi tidak cocok untuk pertempuran jarak dekat close range combat. Pembuatan Nodachi/Odachi memerlukan teknik khusus sehingga jarang sekali pandai besi yang mampu membuatnya yang berakibat Nodachi/Odachi menjadi barang langka.
Nodachi/Odachi yang digunakan sebagai senjata yang terlalu panjang untuk samurai tidak bisa digunakan pada pinggang mereka seperti pedang normal pada umumnya. Ada dua metode di mana mereka bisa lakukan, salah satu metodenya adalah untuk membawanya di punggung seseorang. Metode lainnya adalah hanya untuk membawa Nodachi/Odachi dengan tangan. Namun selama di Zaman Muromachi para samurai memiliki kecenderungan untuk menyuruh pengikutnya membawa Nodachi/Odachi miliknya.
Teknik pedang Nodachi/Odachi difokuskan pada pemotongan ke bawah dengan cara memegang yang berbeda daripada pedang normal.
KATANA
Spoiler for katana:
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan aktivitasnya, termasuk sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoreskan ibu jari pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern. Katana sendiri mempunyai panjang bilah sekitar 60–73 cm (23.6–28.7 inci).
NINJATO
Spoiler for ninjato:
Berbeda dengan Katana yang sering digunakan para samurai. Ninjato adalah senjata yang paling sering digunakan oleh ninja atau shinobi. Karakteristik Ninjato cenderung lebih pendek dan lurus pada bilahnya. Hal ini memungkinkan para ninja atau shinobi bergerak secara bebas dan cepat dalam memakai ninjato. Panjang ninjato sekitar 60–73 cm (23.6–28.7 inci).
TACHI
Spoiler for tachi:
Tachi hampir mirip dengan katana namun pada bilahnya lebih melengkung dari katana. Berlawanan dengan cara tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah dan biasanya dibawa pasukan kavaleri. Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan ko- untuk tachi berukuran pendek dan o- untuk tachi berukuran lebih panjang. Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15 berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun 1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage . Tachi digunakan terutama ketika menunggang kuda, di mana Tachi dapat diambil secara efisien untuk menyerang musuh yang berjalan kaki.
WAKIZASHI
Spoiler for wakizashi:
Wakizashi adalah pedang tradisional Jepang dengan panjang mata bilah antara 30 hingga 60 sentimeter (antara 12 hingga 24 inci). Pedang ini serupa dengan katana, tetapi lebih pendek. Wakizashi sering dikenakan bersama katana. Apabila dikenakan bersama, pasangan pedang ini disebut daisho, yang apabila diterjemahkan secara harafiah sebagai “besar dan kecil”; “dai” atau besar untuk katana, dan “sho” untuk wakizashi.
Wakizashi memiliki bilah pedang yang lebih tipis dibandingkan dengan katana. Dengan begitu, wakizashi dapat memotong sasaran dengan lebih dahsyat dibandingkan katana. Wakizashi digunakan sebagai senjata samurai apabila tidak ada katana. Di saat memasuki bangunan suci atau bangunan istana, samurai akan meninggalkan katananya pada para pengawal pada pintu masuk. Namun, wakizashi selalu tetap dibawa pada setiap waktu dan menjadi senjata bagi samurai seperti penggunaan pistol bagi tentara. Seorang samurai tetap mengenakan senjata ini ketika tidur dengan tetap menempatkannya berada di sampingnya. Pada masa silam, terutamanya semasa perang saudara, tanto digunakan sebagai pengganti wakizashi.
KODACHI
Spoiler for kodachi:
Kodachi termasuk pedang pendek dan lebih pendek dari wakizashi. Kodachi sendiri memiliki panjang kurang dari 60cm dan ringan sehingga cocok untuk senjata jarak dekat dan bertahan saja.
HACHIWARA
Spoiler for hachiwara:
Hachiwara (Kabuto wari atau Hachi wari) yang berarti “helm pemecah” atau “tengkorak pemecah”, adalah jenis senjata pisau yang berbentuk menyerupai jitte. Senjata ini digunakan oleh para Samurai feodal Jepang. Hachiwara memiliki panjang sekitar 350 mm, ada beberapa versi yang lebih besar dengan panjang sekitar 450mm. Salah satu jenis hachiwara ditempa dengan belati yang tajam untuk menangkis pedang lawan, untuk menghubungkan kabel dari baja atau helm, atau seperti pembuka kaleng untuk pelat baja yang terpisah. Bagian titik yang tajam bisa menembus daerah yang tidak dilindung seperti daerah ketiak. Pisau jenis hachiwara berbentuk meruncing persegi dengan besi atau baja yang melengkung dengan kait di ujung belakang. Dalam pertempuran bisa menangkis dan menangkap pisau dengan pengait, seperti jitte. Beberapa hachiwara jenis ini dipasang dalam model sebuah tanto dengan koshirae.
TANTO
Spoiler for tanto:
Tanto biasa disebut sebagai pisau atau keris. Tanto ini dirancang sebagai senjata, tapi bagian tepi dapat digunakan untuk memotong juga. Tanto umumnya dibentuk dengan gaya hira-zukuri, yang berarti bahwa bagian sisi tidak memiliki garis punggung dan hampir datar, tidak seperti struktur shinogi-zukuri dari katana. Tanto sebagian besar dibawa oleh samurai, sebagai rakyat jelata umumnya tidak memakainya. Wanita terkadang membawa tanto kecil yang disebut Kaiken. Tanto terkadang dipakai sebagai Shoto di Wakizashi dalam Daisho, terutama di medan perang.
NAGINATA
Spoiler for naginata:
Sebuah naginata terdiri atas batang kayu dengan mata pisau melengkung di ujungnya, itu mirip dengan guan dao dari Cina. Atau di Eropa disebut glaive. Naginata memiliki bagian pedang seperti tsuba antara pisau dan poros ketika dipasang dalam koshirae. ukuran Naginata 30 cm sampai 60 cm dan ditempa dalam cara yang sama seperti pedang tradisional Jepang. Pisau memiliki bagian panjang (nakago) yang dimasukkan ke dalam poros Nagaye atau Ebu.
BOKKEN
Spoiler for bokken:
Bokken adalah pedang kayu, pedang yang diperuntukan untuk latihan kenjutsu. Panjang bokken sama dengan panjang katana pada umumnya. Dan bokken banyak dijumpai di dojo-dojo tempat berlatih
SHINAI
Spoiler for shinai:
Hampir sama dengan bokken yang sama-sama terbuat dari kayu, shinai umumnya terbuat dari bilah bambu yang diikatkan. Shinai diperuntukan untuk latihan kendo.
YARI
Spoiler for yari:
Yari ditandai dengan pisau lurus dengan panjang beberapa sentimeter sampai 3 meter atau lebih panjang. Bilah tersebut terbuat dari baja, sepanjang sejarah banyak variasi dari pisau yari diproduksi dengan lurus, sering dengan tonjolan pada bagian tengah pisau. Pisau Yari selalu memiliki tang sangat panjang (nakago); biasanya nagako akan lebih tahan lama dari bagian tajam pisau. Nakago ini menonjol ke bagian dalam yang berongga pegangan ditegakkan (tachiuchi atau tachiuke) membuat poros sangat kaku sehingga hampir tidak mungkin pisau yari jatuh atau hancur.
Quote:
Demikian informasi mengenai jenis-jenis pedang jepang, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan seputar dunia per-pedangan