- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PROFIL VIRGIAWAN LISTANTO (IWAN FALS) LENGKAP


TS
erlansabda
PROFIL VIRGIAWAN LISTANTO (IWAN FALS) LENGKAP
Oke gan sis kali ini mau berbagi informasi tentang PROFIL VIRGIAWAN LISTANTO atau yg lebih di kenal dengan IWAN FALS .Musisi Indonesia yg tak pernah mati di makan usia dan zaman
.Langsung aja kita ke TKP

Mudah mudahan engga repost



BIODATA
Quote:
VIRGIAWAN LISTANTO lahir lahir di Jakarta 3 September 1961 adalah seorang Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia .
PENDIDIKAN :
SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
SMAK BPK Bandung
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
PENDIDIKAN :
SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
SMAK BPK Bandung
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
KARIER
Quote:
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, pramuriaku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara
BIOGRAFI
Quote:
Masa kecil Iwan Fals atau yang biasa kita kenal sebagai Iwan dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[butuh rujukan] Beberapa konser musiknya pada tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[butuh rujukan] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[butuh rujukan] Beberapa konser musiknya pada tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[butuh rujukan] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.
KELUARGA
Quote:
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah (ibu) dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto (ayah). Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun 1980, hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki (1 Januari 1982 - April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya Rambu Rabbani (22 Januari 2003).
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.[butuh rujukan] Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.[butuh rujukan] Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.
UMUM
Quote:
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.
Fans keluarga besar Iwan Fals : Fals Mania FC-SI (Fama),Ormas Oi (Oi), dan Komunitas Tiga Rambu
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.
Fans keluarga besar Iwan Fals : Fals Mania FC-SI (Fama),Ormas Oi (Oi), dan Komunitas Tiga Rambu
ALBUM
Quote:
1. Amburadul (1975)
2. Yang Muda Yang Bercanda I (1978)
3. Yang Muda Yang Bercanda II (1978)
4. Canda Dalam Nada (1978)
5. Canda Dalam Ronda (1979)
6. Perjalanan (1979)
7. 3 Bulan (1980)
8. Sarjana Muda (1981)
9. Opini (1982)
10. Sumbang (1983)
11. Barang Antik (1984)
12. Sugali (1984)
13. KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)
14. Sore Tugu Pancoran (1985)
15. Aku Sayang Kamu (1986)
16. Ethiopia (1986)
17. Lancar (1987)
18. Wakil Rakyat (1987)
19. 1910 (1988)
20. Mata Dewa (1989)
21. Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
22. Swami I (1989)
23. Kantata Takwa (1990)
24. Cikal (1991)
25. Swami II (1991)
26. Belum Ada Judul (1992)
27. Hijau (1992)
28. Dalbo (1993)
29. Anak Wayang (1994)
30. Orang Gila (1994)
31. Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
32. Kantata Samsara (1998)
33. Best of the Best Iwan Fals (2000)
34. Suara Hati (2002)
35. In Collaboration with (2003)
36. Manusia Setengah Dewa (2004)
37. Iwan Fals in Love (2005)
38. 50:50 (2007)
39. Untukmu Terkasih (2009) - mini album
40. Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
41. Tergila-gila (2011)
42. Kantata Barock (2012)
43. Raya (2013)
44. Palestina (2014)
PENGHARGAAN
Quote:
1. Juara I Festival Musik Country (1980).
2. Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
3. Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
4. Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
5. Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
6. The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
7. Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa Tahun (1991) di Stadion Utama Gelora Bung Karno senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion.
8. Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
9. Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
10. Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
Pada 29 April 2002 Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia”,
11. 6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
12. 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
13. Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
14. Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
15. Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
16. 7th AMI Award 2003, Legend Awards.
17. 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
18. Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
19. SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
20. Anugrah Planet Muzik 2004.
21. Generasi Biang Extra Joss - 2004.
21. 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
22. SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
With The Compliment Of Metro TV.
23. Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
24. 6 Album Iwan Fals Swami, Sarjana Muda, Kantata Takwa, Mata Dewa, Orang Gila, Aku Sayang Kamu! Masuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa pada Tahun (2007)
25. Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
26. Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
27. Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
28. Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya.
29. Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012)
30. Penghargaan "LIFETIME ACHIEVEMENT AWARDS" The Legend Iwan Fals 40. Tahun Berkarya di Dunia Musik Indonesia dari NET. di Indonesian Choice Awards (2014)
FAKTA MENARIK
Quote:
1. Beberapa Kali Berganti Nama
Sebelum populer dengan nama Iwan Fals, ia pernah punya nama lain. Pada tahun 1979 di album Canda Dalam Nada namanya adalah Iwan Fales, kemudian berubah lagi menjadi Iwan Falls, hingga akhirnya nama Iwan Fals di gunakan sampai saat ini.
2. Punya Nama Islam
Pada tahun 2011 Iwan Fals pernah melakukan perjalanan Religi, dimana pada saat itu ia di berikan sebuah nama oleh seorang pimpinan pondok pesantren. Nama Muhammad Ridwan Al Fasabi adalah nama yang di berikan kala itu, selain nama, Iwan Fals juga mendapatkan sebuah lahan atau tanah wakaf yang di gunakan jika Iwan Fals ingin membuat sebuah pesantren.
3. OI bukanlah Singkatan "Orang Indonesia"
OI adalah komunitas terbesar di Indonesia. Komunitas OI berada di bawah asuhan Yayasan Orang Indonesia, jadi banyak orang menganggap kalo OI itu bermakna "Orang Indonesia". Padahal kenyataannya nama OI berasal dari kalimat iwan fals yang di gunakan untuk menyapa para fansnya yang tidakmungkin ia ketahui namanya satu persatu.
4. Pernah Mendirikan Partai
Iwan Fals pernah mendirikan partai pada tahun 1998. Partai tersebut bernama Partai Tikus Got. Nama yang unik tersebut terinspirasi dari kehidupan tikus got yang hidup di tempat kumuh, kotor, bau namun tetap berkembang biak meskipun terus di bunuh dan di buru. Namun sayang partai tersebut tidak pernah di daftarkan untuk ikut dalam pesta demokrasi.
5. Mengharamkan Brand Produk di Atas Panggung.
Iwan Fals sangat tidak memperbolehkan nama brand suatu produk ada di panggungnya, kalaupun ada itu hanya berada di bawah panggung, bahkan merk-merk alat-alat musik yang di gunakan di tutupi dengan Lapban. Iwan Fals memegang teguh prinsip Panggung Adalah Wilayah Seniman. hal itu juga lah yang membuat ia berbeda dengan seniman-seniman lainnya.
6. Lupa Memainkan Harmonika pada lagu Manusia Setengah Dewa
Lagu Manusia Setengah Dewa yang juga menjadi nama album "Manusia Setengah Dewa" yang di produksi pada tahun 2003 ternyata memiliki sebuah cerita. Lagu tersebut sebenarnya selain di iringi dengan gitar juga di iringi dengan permainan harmonika,namun hal itu di sadari setelah album di produksi dan di pasarkan. Namun hal itu tetap membuat lagu tersebut tetap enak untuk di dengarkan.
7. Pernah Berniat Membakar Album Hijau
Album Hijau yang di produksi oleh Pro Sound pada tahun 1992 ternyata menyimpan beberapa konflik. Iwan Fals pernah mengancam akan membakar album Hijau, hal itu ia lakukan karena beberapa persyaratanya tidak di penuhi.
8. Menolak Di Foto Pada Album Hijau
Konflik pada album Hijau telah di selesaikan, namun Iwan Fals kembali berulah, ketika ia akan di foto oleh Dik Doank untuk di jadikan cover album ia malah tidak berpose sesuai dengan arahan. Ia malah melingkarkan jarinya ke mata seolah meneropong ke arah kamera. Hal itu membuat Dik Doank geleng-geleng kepala, "Mau di poto kok malah ngelede" tutur Dik Doank.
9. Salah Tulis Pada Album Sumbang
Pada Album Sumbang, terdapat sebuah judul lagu "Jendela Kelas 1", ternyata judul lagu tersebut sebenarnya adalah "Jendela Kelas", dan nomor 1 itu adalah nomor urut lagu. Namunmeskipun begitu lagu tersebut malah booming dan lebih di sukai dengan judul tersebut.
10. Tidak Ada Lagu "Anissa" dalam Album "Aku Sayang Kamu"
Pada cover album "Aku Sayang Kamu" terdapat lagu Anissa dalam daftar lagu, tapi ternyata lagu tersebut tidak ada dalam kaset. Lagu Anissa memang sudah di rekam dan akan di masukan dalam album "Aku Sayang Kamu", namun mereka lupa memasukan lagu tersebut.
Sebelum populer dengan nama Iwan Fals, ia pernah punya nama lain. Pada tahun 1979 di album Canda Dalam Nada namanya adalah Iwan Fales, kemudian berubah lagi menjadi Iwan Falls, hingga akhirnya nama Iwan Fals di gunakan sampai saat ini.
2. Punya Nama Islam
Pada tahun 2011 Iwan Fals pernah melakukan perjalanan Religi, dimana pada saat itu ia di berikan sebuah nama oleh seorang pimpinan pondok pesantren. Nama Muhammad Ridwan Al Fasabi adalah nama yang di berikan kala itu, selain nama, Iwan Fals juga mendapatkan sebuah lahan atau tanah wakaf yang di gunakan jika Iwan Fals ingin membuat sebuah pesantren.
3. OI bukanlah Singkatan "Orang Indonesia"
OI adalah komunitas terbesar di Indonesia. Komunitas OI berada di bawah asuhan Yayasan Orang Indonesia, jadi banyak orang menganggap kalo OI itu bermakna "Orang Indonesia". Padahal kenyataannya nama OI berasal dari kalimat iwan fals yang di gunakan untuk menyapa para fansnya yang tidakmungkin ia ketahui namanya satu persatu.
4. Pernah Mendirikan Partai
Iwan Fals pernah mendirikan partai pada tahun 1998. Partai tersebut bernama Partai Tikus Got. Nama yang unik tersebut terinspirasi dari kehidupan tikus got yang hidup di tempat kumuh, kotor, bau namun tetap berkembang biak meskipun terus di bunuh dan di buru. Namun sayang partai tersebut tidak pernah di daftarkan untuk ikut dalam pesta demokrasi.
5. Mengharamkan Brand Produk di Atas Panggung.
Iwan Fals sangat tidak memperbolehkan nama brand suatu produk ada di panggungnya, kalaupun ada itu hanya berada di bawah panggung, bahkan merk-merk alat-alat musik yang di gunakan di tutupi dengan Lapban. Iwan Fals memegang teguh prinsip Panggung Adalah Wilayah Seniman. hal itu juga lah yang membuat ia berbeda dengan seniman-seniman lainnya.
6. Lupa Memainkan Harmonika pada lagu Manusia Setengah Dewa
Lagu Manusia Setengah Dewa yang juga menjadi nama album "Manusia Setengah Dewa" yang di produksi pada tahun 2003 ternyata memiliki sebuah cerita. Lagu tersebut sebenarnya selain di iringi dengan gitar juga di iringi dengan permainan harmonika,namun hal itu di sadari setelah album di produksi dan di pasarkan. Namun hal itu tetap membuat lagu tersebut tetap enak untuk di dengarkan.
7. Pernah Berniat Membakar Album Hijau
Album Hijau yang di produksi oleh Pro Sound pada tahun 1992 ternyata menyimpan beberapa konflik. Iwan Fals pernah mengancam akan membakar album Hijau, hal itu ia lakukan karena beberapa persyaratanya tidak di penuhi.
8. Menolak Di Foto Pada Album Hijau
Konflik pada album Hijau telah di selesaikan, namun Iwan Fals kembali berulah, ketika ia akan di foto oleh Dik Doank untuk di jadikan cover album ia malah tidak berpose sesuai dengan arahan. Ia malah melingkarkan jarinya ke mata seolah meneropong ke arah kamera. Hal itu membuat Dik Doank geleng-geleng kepala, "Mau di poto kok malah ngelede" tutur Dik Doank.
9. Salah Tulis Pada Album Sumbang
Pada Album Sumbang, terdapat sebuah judul lagu "Jendela Kelas 1", ternyata judul lagu tersebut sebenarnya adalah "Jendela Kelas", dan nomor 1 itu adalah nomor urut lagu. Namunmeskipun begitu lagu tersebut malah booming dan lebih di sukai dengan judul tersebut.
10. Tidak Ada Lagu "Anissa" dalam Album "Aku Sayang Kamu"
Pada cover album "Aku Sayang Kamu" terdapat lagu Anissa dalam daftar lagu, tapi ternyata lagu tersebut tidak ada dalam kaset. Lagu Anissa memang sudah di rekam dan akan di masukan dalam album "Aku Sayang Kamu", namun mereka lupa memasukan lagu tersebut.
BENAR BENAR LEGENDA MUSIK INDONESIA 

Diubah oleh erlansabda 23-11-2014 07:53
0
26K
Kutip
12
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan