- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pertanyaan Seputar Upin & Ipin bagian 2


TS
tokiran
Pertanyaan Seputar Upin & Ipin bagian 2

Kembali ke soal Upin & Ipin, yang sebenarnya masih ada banyak hal yang luput dari perhatian. Hal-hal sepele yang jauh dari kata penting, seperti perubahan theme song yang jadi lebih minimalis dan kalem sejak masuk musim ketujuh. Juga, penambahan sponsor selain TM sebagai penaja utama dan penampakan pesan sponsor yang tanpa malu-malu di setiap episodenya.
Upin & Ipin semakin komersil… Meski harus saya akui kalau pesan moralnya juga semakin luas. And so, let’s see what kind of questions we can ask from the twin, Upin & Ipin bersama kawan-kawan dan keluarganya.
Kaos yang dikenakan oleh Fizi bukan hanya berwarna biru, tapi juga ada warna ungu. Di episode ‘Ambil Galah Tolong Tunjukkan‘, musim ketiga, Fizi terlihat memakai kaos berwarna ungu muda bergambar lebah saat memetik rambutan di halaman rumah Atok, juga waktu ikut menjualnya di pinggir jalan bersama yang lain. Tapi… Sekembalinya berjualan, Fizi sudah kembali memakai kaos warna biru.
Hmmm… Padahal Fizi tidak membawa tas. Atau mungkin dia mampir pulang kerumah saat perjalanan pulang setelah 18 ikat rambutan mereka diborong Uncle Ah Tong seharga 80 ringgit? Lalu, berapa harga rambutan yang tidak terikat alias satuan? Apakah Mail korupsi? Rasanya tidak. Total 80 ringgit itu termasuk rambutan tanpa ikatan, harga grosir.

Tapi, kenapa Upin & Ipin tidak membawa pulang kembali galah panjang mereka? Bukankah tadinya galah itu, setelah dipakai memetik rambutan, mereka bawa dengan cara dipanggul untuk membawa beberapa ikat rambutan? Tertinggal? Namanya juga anak-anak… Wajar kalau lupa, apalagi saat itu mereka sibuk senang melihat 8 lembar uang 10 ringgit.
Lalu, kenapa hanya ada 18 ikat rambutan yang diborong Uncle Ah Tong? Harusnya ada 20 ikat plus rambutan yang ada di keranjang. Dua ikat sudah dibeli Abang Salleh saat perjalanan mereka menuju tepi jalan besar. Kemungkinan rambutan lepasan yang ada di keranjang, sudah habis dimakan Ehsan selama menunggu pembeli. Karena itulah hanya Ehsan yang sakit perut setelah makan rambutan tanpa henti.
Lalu pertanyaan lain, kenapa Atok, juga Uncle Ah Tong tidak pernah masuk angin meski selalu menggunakan kemeja yang tidak pernah tertutup atau dikancingkan? Apa kemeja lengan panjang Atok memang tidak berkancing? Apa susahnya bagi Atok untuk membeli kancing? Kalau dia tidak mau repot, toh ada Abang Salleh yang bisa memasangkan kancing. Opah pun bisa, kalau hanya menjahit kancing kemeja, meski harus pakai kacamata.

Dan kalau diperhatikan, tangga dari lorong kamar ke dapur dirumah Upin dan Ipin agak mepet ke tembok kiri saat musim ketiga dan sebelumnya. Entah kapan direnovasinya, sekarang ruang disisi kiri tangga jadi lebih luas. Setidaknya ada 5 anak tangga di tangga tersebut, jumlah yang sama seperti di tangga depan rumah menuju teras, dengan lebar yang hampir sama, hanya berbeda bahan. Tangga di dapur dari kayu, tangga didepan dari semen atau batu.
Paling tidak, sejak musim ketujuh, Upin & Ipin sudah beberapa kali mengangkat topik tentang manfaat menabung. Setidaknya 2 kali, di ‘Cari & Simpan‘ dan di ‘Usahawan Muda‘, dengan pesan sponsor yang sangat jelas dari Hong Leong Islamic Bank. Berapa setoran minimal untuk pembukaan tabungan anak atau Kids Junior Saving seperti milik Upin & Ipin, Mail dan Ehsan?
Lalu, pembelanjaan minimal berapakah kartu debit Visa Hong Leong Islamic Bank bisa digunakan? Karena Ehsan pernah membeli 2 Ice Cream Metropop di Kedai Runcit saat bermain bersama Fizi, yang kalau kita ingat sebelumnya, Abang Hamzah guru mengaji mereka membayar 3 ringgit untuk sebuah Ice Cream Metropop. Sedangkan di Abang penjual ice cream dengan sepeda motor, Ice Cream Metropop hanya seharga 1.5 ringgit.

Atau mungkin Ice Cream Metropop punya 2 ukuran… Besar dan kecil, jadi juga ada 2 harga untuk 2 ukuran berbeda. Atau mungkin, ukuran dan harga ice cream untuk di toko memang lain dengan yang dijual langsung oleh Abang penjual yang menggunakan sepeda motor.
Kalau ingat Upin & Ipin pernah keliling kampung untuk mengumpulkan sumbangan untuk Ijat, saat rumahnya terbakar, mereka berdua pernah bertemu Ara, salah satu tokoh di cerita ‘Pada Zaman Dahulu Kala‘, yang juga diproduksi Les Copaque. Apakah Ara tinggal sekampung dengan Upin & Ipin? Kenapa Ara tidak sekolah di Tadika Mesra, karena kalau dilihat, usia Ara tidak jauh beda dengan Upin & Ipin.
Siapa sebenarnya kakek-kakek yang sering naik sepeda, dan sering jadi korban keusilan Upin & Ipin saat bermain bersama teman-temannya di tanah lapang. Kakek ini pertama kali jadi korban Upin & Ipin bersama Meimei dan Rajoo saat mengejar Rambo, sehari sebelum Idul Fitri, sedang membuat dodol dan terpeleset saat mereka lari melintasi kakek ini sehingga masuk kedalam wajan besar berisi dodol panas.
Selanjutnya, kakek misterius yang juga pernah ikut menyumbang untuk Ijat saat belanja di Kedai Runcit ini, sering jadi korban kenakalan Upin & Ipin dan kawan-kawannya dengan adegan jatuh dari sepeda. Seperti saat salah satu dari mereka melempar sandal dan mengenai si kakek, saat bermain ‘baling slipper’, dan saat layang-layang Ipin yang bebentuk ayam goreng menutupi cahaya matahari dan membuat si kakek kaget dan jatuh.
Tapi, kenapa kakek ini selalu terjatuh diatas jembatan kecil diatas sungai yang ada didekat tanah lapang? Atau mungkin, kakek ini tidak perlu lagi jatuh kedalam wajan besar beisi dodol yang sedang dimasak…
Lalu, 1 kakek lagi yang bertubuh agak kecil, yang terompah atau selopnya pernah hampir dicuri Ipin saat sandalnya hilang setelah sholat Taraweh di surau. Sama-sama memakai kopiah putih, pernah terlihat datang kerumah Atok dengan sepeda motor yang juga agak butut seperti milik Atok di episode ‘Daun Hijau‘ musim ketujuh.

Dan siapakah pemuda yang langsung mengejar kakek itu saat keluar dari pekarangan rumah Atok, ketika Upin & Ipin mampir sepulang sekolah. Pemuda itu juga yang balapan dengan Abang Hamzah sehari sebelum bulan puasa, saat akan membeli Ice Cream Metropop di Kedai Runcit. Dan pemuda itu juga yang dibangunkan Upin & Ipin saat mengumpulkan sumbangan untuk Ijat.
Seperti kita ketahui, salah satu tetangga Upin & Ipin adalah Atok, yang rumahnya tepat disebelah kiri rumah mereka. Tapi, siapakah tetangga yang rumahnya tepat didepan rumah Upin & Ipin, rumah cokelat yang selalu terlihat tertutup. Apakah tidak ada orang yang tinggal disana? Atau, apakah rumah itu dijual atau disewakan? Kenapa tidak ada keterangan apapun didepannya?
Soal Cikgu Melati. Memang terlihat lebih muda dari Cikgu Jasmine… Berapa usia Cikgu cantik ini? Melihat penampilannya, besar kemungkinan kalau Cikgu Melati belum berkeluarga. Meski begitu, rasanya tidak mungkin Cikgu Melati tertarik dengan Abang Tiger yang lebay. Dan kenapa juga Ehsan sering tersipu saat berhadapan dengan Cikgu Melati?
Tidak banyak orang yang punya kendaraan roda 4 di kampung Durian Runtuh. Hanya Abang Salleh saja yang sepertinya sering mengendarai mobilnya, yang diproduksi oleh Proton, yang mirip seperti Nissan Grand Livina, berwarna merah tua. Lalu Uncle Ah Tong yang sesekali saja membawa mobil truknya dengan bak dari bahan kayu untuk mengangkut barang, dan sebuah mobil milik Aziz Satar yang pernah mampir minum kopi di kedai Uncle Muthu.
Bapaknya Ehsan dan orang tua Meimei juga punya mobil, tapi tidak pernah terlihat mengendarai mobil. Lalu, apakah bapaknya Ehsan dan orang tua Meimei rutin memanaskan mobil setiap pagi? Dan apakah Ehsan dan Meimei pergi sekolah diantar dengan mobil atau berjalan kaki? Upin & Ipin pergi sekolah bersama Kak Ros naik sepeda. Hanya saat pertama masuk Tadika Mesra saja mereka terlihat diantar oleh Opah.
Tempat memasak dan display bahan makanan Uncle Muthu ternyata merupakan sepeda motor yang dimodifikasi, dan rumahnya ternyata juga tidak jauh dari tempatnya berjulan. Kenapa Uncle Muthu tidak membuka depot permanen saja? Bukankah dia juga sangat jarang berpindah tempat jualan? Hanya kalau ada acara di tanah lapang saja, seperti Festival Layang-Layang dan Festival Raja Buah.
Kalau ingat dengan wajah Dokter yang menyunat Mail, juga Upin & Ipin, Ehsan dan Fizi, juga Dzul, wajahnya mirip dengan Abang penjual ice cream yang lewat didepan rumah Upin & Ipin, yang pernah dikejar Abang Hamzah hanya untuk sebuah Ice Cream Metropop yang stoknya tidak ada… Apakah Dokter itu juga punya saudara kembar? Atau dia hanya Dokter tidak tetap yang profesi sehari-harinya berjualan ice cream keliling, atau malah Dokter itu sudah berhenti? Padahal dia masih muda…
Kita sering melihat Bapaknya Ehsan, Emaknya Mail, juga pernah melihat Mamanya Meimei dan Papanya Jarjit, bahkan juga Emaknya Ijat dan Neneknya Dzul yang selama ini hanya sering diceritakannya. Tapi sejauh ini kita belum pernah melihat Emaknya Ehsan, Mamanya Jarjit, orang tua Dzul, juga bapaknya Ijat. Kemanakah mereka? Lalu, apakah laki-laki bertubuh tambun yang pernah ikut lomba makan buah durian dan meniup petasan saat Imlek adalah Papanya Meimei?
Kenapa Atok tidak ikut tinggal saja bersama anaknya di Kuala Lumpur, sehingga bisa selalu dekat dengan cucunya, Badrun? Lalu, kalau ingat dulu, Atok pernah mempunyai sebuah laptop dan pernah memasang internet dirumahnya. Tapi sejak lebaran di musim kedua, Atok tidak pernah terlihat bermain laptop apalagi internetan.
Kemana laptop Atok? Apakah itu sebenarnya milik Badrun yang saat itu sedang berlibur dirumah Atok? Atau sudah dijual? Kepada siapa dan kenapa? Apakah dijual ke Uncle Ah Tong? Lalu buat apa? Dan diruang tamu Atok juga sudah tidak terlihat ada pesawat telpon. Justru di rumah Upin & Ipin yang ada pesawat telpon dengan logo TM diatas meja, tepat disebelah kursi yang biasanya Opah duduk menonton TV. Berapa nomor telpon rumah Upin & Ipin, juga rumah Ehsan?
Apakah cuma Rambo satu-satunya peliharaan Atok? Dan kenapa pula Atok tidak berternak ayam saja, sehingga bisa bekerjasama dengan Mail sebagai suplier yang berjualan ayam goreng? Mail mungkin memang punya peternakan ayam sendiri, tapi setidaknya Atok bisa jadi suplier untuk pedagang lain. Atau mungkin Atok takut kalau nantinya Ipin bisa menderita obesitas akibat Atok akan jadi sering memberi Opah ayam untuk digoreng?
Sekembar-kembarnya orang, pasti ada perbedaannya. Begitu juga Upin & Ipin. Bukan soal Upin yang jadi abang dengan rambut dan Upin yang jadi adik tanpa rambut. Ipin yang lahir 5 menit setelah Upin, kalau benar-benar diperhatikan, terlihat lebih lucu. Mungkin karena faktor kepalanya yang benar-benar botak.
Upin & Ipin pernah memelihara seekor kucing kecil berwarna abu-abu belang, yang diberi nama Apin. Sejak bertemu dengan induknya, Apin tidak pernah lagi terlihat, begitu juga induknya. Darimana sebenarnya datangnya Apin, karena disekitar rumah Upin & Ipin tidak pernah terlihat ada kucing. Hanya ada Rambo ayam jantan malang milik Atok, dan Sappy lembu milik Uncle Muthu.
Lalu, kenapa tanduk Sappy hanya sebelah? Saya tidak pernah ingat tanduknya hanya disebelah kiri atau kanan saja… Dan dimana sebenarnya letak kandang Sappy? Karena selama ini hanya Rambo yang terlihat punya kandang, tidak jauh dari rumah Atok, dibawah pohon rambutan.
Apa saja keahlian Rambo selain berkokok dan memakai sandal (slipper)? Karena diawal kemunculannya, Rambo sering terlihat memakai hanya satu sandal atau sepatu, waktu itu milik Ehsan saat setelah sholat Ied, dan milik Jarjit waktu mereka bertamu dirumah Atok saat lebaran. Terakhir, Rambo sudah bisa memakai sepasang sandal milik Ipin saat malam, setelah sholat Taraweh.
Tapi… Bukankah Rambo sebagai ayam seharusnya tidak bisa melihat saat malam? Lalu, kenapa dia tahu kalau Upin & Ipin mengejarnya saat melihat Rambo melarikan diri dengan memakai sepasang sandal Ipin yang berwarna biru?
Setidaknya, ini beberapa pertanyaan tidak penting yang bisa saya tanyakan seputar film animasi Upin & Ipin yang sejatinya ditujukan untuk anak-anak. Masih ada banyak pertanyaan lain mengenai kehidupan mereka dan teman-temannya, apalagi dengan 200 episde lebih yang sudah dirilis.
dan ini neh gan perkiraan upin & ipin 30 tahun kemudian hahahahaha:

baca juga
Quote:
0
17.9K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan