- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Tantangan Terbesar JKT48 Untuk Sukses Di Indonesia.


TS
syam.part.97
Inilah Tantangan Terbesar JKT48 Untuk Sukses Di Indonesia.

Mohon maaf apabila





Maapin sob Gue bikin Thread lagi, jadi harap maklum kalo masih berantakan dan terlalu sederhana. Namanya juga lagi belajar.
Dijamin, No Repsol.
Quote:
Bismillahirrahmanirrahim

JKT48

Seperti yang kita tahu, JKT48 merupakan salah satu sister group dari AKB48 di Indonesia. Tak perlu diragukan lagi, kesuksesan AKB48 di Jepang sangatlah luar biasa. Idol grup ini mampu menduduki posisi teratas dalam budaya J-Pop, bahkan sudah memiliki nama besar dan jutaan fans internasional. Tidak hanya itu, para member AKB48 juga secara rutin muncul di berbagai media Jepang, baik sebagai bintang iklan, aktris film, penyanyi solo, model, maupun tampil dalam acara-acara variety show.
Kira-kira, bisakah JKT48 menjadi sesukses AKB48? Tak perlu jauh-jauh berharap meraih sukses di dunia internasional, setidaknya mendapatkan tempat yang elit dalam dunia hiburan Indonesia dulu saja.
Dalam thread ini, gue akan mencoba menganalisa berbagai faktor yang menjadi tantangan sekaligus batu sandungan terbesar bagi JKT48 jika ingin sukses di Indonesia. Tantangan-tantangan ini tentu saja harus mampu diatasi apabila JKT48 ingin menjadi sesukses AKB48. Berikut faktor faktornya, silahkan disimak...
1. Perbedaan Kebudayaan Antara Jepang Dan Indonesia
Quote:

JKT48 merupakan franchise dari AKB48 yang berasal dari Jepang. Yang perlu disadari, ada beberapa perbedaan budaya yang signifikan antara Jepang dan Indonesia. Beberapa faktor terpenting yang membuat AKB48 sukses besar di Jepang bahkan tidak bisa diterapkan oleh JKT48 di Indonesia.
Perbedaan paling signifikan adalah budaya "idoling" atau "ngidol." Di Jepang, konsep idol group sudah dikenal masyarakat dan dianggap sebagai bagian dari dunia hiburan sejak tahun 1970-an. Masyarakat Jepang menganggap aktivitas mengidolakan artis-artis berusia remaja yang tampil dengan berbagai kostum imut-imut sebagai suatu hal yang wajar. Sama seperti fenomena otaku, aktivitas idoling di Jepang sudah merupakan bagian dari budaya modern, bahkan dianggap sebagai suatu jalan hidup.
Berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana JKT48 adalah perintis idol grup pertama di negara ini. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mengidolakan gadis-gadis remaja yang melakukan performance dengan rok pendek dan kostum imut-imut masih dianggap sebagai sesuatu yang tidak wajar. Bahkan, tak sedikit yang menganggap aktivitas idoling adalah suatu penyimpangan, sebagai suatu hal yang kurang pantas untuk dilakukan. Pendapat yang lebih ekstrim lagi, aktivitas idoling terkadang dianggap salah satu bentuk lain dari "pedofilia." Tentu saja, fenomena ini membuat JKT48 menghadapi tantangan yang sangat besar dalam menjaring fans lokal. Orang yang berniat untuk menjadi fans JKT48 pun berpikir harus berpikir keras sebelum mendeklarasikan dirinya sebagai seorang fans, mengingat berbagai anggapan negatif dari masyarakat.
Ada pula berbagai perbedaan-perbedaan minor antara Jepang dan Indonesia yang membuat JKT48 sulit memperoleh popularitas di negaranya sendiri. Contohnya adalah dalam hal norma kesopanan dan kepantasan dalam berpakaian. Di Jepang, para member AKB48 sangat sering ditampilkan dalam video klip dengan memakai pakaian renang dan busana-busana seksi. Tak hanya itu, selain penjualan single, salah satu pendapatan terbesar AKB48 adalah melalui penjualan photobook. Dalam photobook tersebut, para member AKB48 banyak difoto dengan gaya "gravure" alias dalam busana yang seksi dan menggoda. Tak bisa dibantah, penampilan seksi dari para member AKB48 menjadi salah satu faktor terbesar yang membantu mengangkat popularitas mereka di Jepang. Jelas, konsep menampilkan member JKT48 dengan busana-busana seksi dalam berbagai media sama sekali tidak bisa diterapkan di Indonesia yang masyarakatnya jauh lebih konservatif. JKT48 tidak bisa mengandalkan keseksian seperti AKB48, dan manajemen mereka harus berpikir lebih keras dan mencari faktor lain yang bisa diangkat untuk menaikkan popularitas idol group ini.
Nah, karena perbedaan kultur inilah JKT48 menghadapi tantangan yang cukup berat untuk bisa populer di Indonesia. Pihak manajemen harus berusaha dengan baik untuk menemukan jalan tengah, mengambil budaya-budaya khas Jepang yang sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Jika terlalu sedikit budaya Jepang yang diambil, JKT48 nantinya tak memiliki nilai khusus dan akan terlihat sama dengan kebanyakan girlband atau artis Indonesia lainnya. Jika hal ini terjadi, bisa dipastikan eksistensi JKT48 tak akan bertahan lama.
Sebaliknya, jika terlalu banyak mengadaptasi budaya Jepang, terlebih lagi nekat mengadaptasi budaya yang tidak cocok dengan masyarakat Indonesia, JKT48 akan menjadi sasaran kritik. Mereka bisa menjadi bulan-bulanan media, mendapat cap negatif, dan pasti akan segera tersingkir dari dunia entertainment Indonesia.
2. Daya Beli Fans Indonesia Yang Masih Rendah
Quote:

Salah satu faktor terbesar yang menjadi penentu kesuksesan AKB48 adalah penjualan CD, tiket, dan merchandise yang sangat laris. Bagi sebuah idol grup yang memiliki banyak member, kesuksesan penjualan produk mereka berperan sangat penting. Kelangsungan idol grup ini sangat bergantung pada penjualan produk, mengingat makin banyak member, makin banyak pula sebuah idol grup harus menghasilkan uang untuk membayar para member dan meng-cover ongkos produksi. Bahkan di Jepang saja, banyak idol group yang harus gulung tikar (bubar) karena mereka gagal menjual produk-produk mereka dan mengalami kebangkrutan.
Sejak tahun 2010, penjualan singel AKB48 selalu menembus angka satu juta kopi. Tak hanya itu, berbagai acara handshake, konser, dan teater selalu penuh oleh fans. Penjualan merchandise-pun laris manis, di mana para fans tak ragu untuk mengeluarkan puluhan ribu, bahkan jutaan Yen demi mendukung idola mereka.

Hal ini berbeda dengan kondisi JKT48 di Indonesia. Walaupun cukup bagus, yang jelas daya beli fans JKT48 di Indonesia tidak setinggi para fans AKB48 di Jepang. Harga CD, merchandise, DVD, dan tiket yang berkisar antara Rp 75.000,00 hingga 200.000,00 masih dirasa terlalu mahal bagi sebagian besar fans. Hal ini bisa dilihat di akun Facebook resmi JKT48, di mana cukup banyak fans yang menganggap harga- harga produk yang ditawarkan oleh idol mereka masih terlalu mahal.
Apa yang menyebabkan adanya perbedaan daya beli? Lagi-lagi kembali ke masalah kebudayaan. Di Jepang, fans AKB48 banyak yang berasal dari kalangan orang-orang dewasa yang sudah memiliki gaji tetap. Berbeda dengan para fans JKT48 di Indonesia, yang kebanyakan masih usia sekolah danbsebagian kecil masih kuliah. Sebagian besar fans JKT48 ini masih mengandalkan uang saku dari orang tua, dan tentu saja daya beli fans ini jauh lebih kecil dari para fans yang sudah memiliki gaji sendiri.
Mengapa hanya sedikit masyarakat Indonesia yang sudah bekerja dan berusia dewasa yang menjadi fans JKT48? Jawabannya kembali lagi ke faktor kebudayaan. Masyarakat Indonesia masih menganggap idol grup sebagai konsumsi remaja dan kurang pantas apabila orang yang sudah dewasa mengidolakan JKT48 (belum lagi anggapan sebagai pedofil dan hal-hal negatif lainnya). Singkatnya, secara kuantitas dan kualitas (terutama kualitas finansial), fans JKT48 masih tertinggal jauh dari fans AKB48.
3. Pembajakan
Quote:

Masalah ini adalah suatu masalah besar yang dihadapi oleh para artis, penyanyi, dan musisi di seluruh dunia. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, masalah ini jauh lebih serius dan lebih merugikan.
Ada dua hal utama yang menjadi penyebab maraknya pembajakan karya seni di Indonesia. Yang pertama adalah kurangnya kesadaran fans dan yang kedua adalah rendahnya daya beli. Karena tidak mampu (atau tidak mau) membeli produk-produk resmi JKT48 yang berharga mahal, ada beberapa fans yang memilih jalan pintas dengan membeli barang bajakan. Selain harganya lebih murah, kualitasnya pun tidak berbeda jauh. Tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa begitu banyak barang-barang JKT48 bajakan, mulai dari kaus, merchandise, CD, dan DVD yang bisa didapatkan dengan harga jauh lebih murah dari barang versi original. Bisa dipastikan, pembajakan ini memiliki efek sangat negatif bagi JKT48 secara finansial.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh fans JKT48? Sebenarnya sangat simpel, jangan beli produk bajakan. Saat kita tergoda untuk membeli barang bajakan JKT48, sebaiknya kita berpikir ulang. Lebih baik, uang yang akan kita gunakan untuk membeli barang bajakan kita simpan, ditabung sedikit demi sedikit untuk membeli produk original. Ingat, memiliki satu produk original jauh lebih baik daripada memiliki ratusan barang bajakan.
4. Tidak Adanya Figur Sekelas Akimoto Yasushi
Quote:

Di belakang AKB48, ada sosok luar biasa yang berperan sebagai produser sekaligus big boss, yaitu Yasushi Akimoto. Mr. Akimoto adalah sosok yang sangat dihormati di dunia hiburan Jepang, tak hanya sebagai seorang produser yang sukses, namun juga sebagai seorang seniman berkualitas. Akimoto Yasushi adalah produser yang handal sekaligus pencipta lagu bagi para penyanyi J-Pop. Tak heran, begitu ia memutuskan untuk merilis AKB48 ke pasaran, masyarakat setidaknya sudah percaya dan hormat karena adanya sosok Mr. Akimoto di balik idol group tersebut.
Masalahnya, Mr. Akimoto sendiri sangat jarang terlibat langsung dengan kegiatan JKT48 di Indonesia. Jika ia terlibat langsung pun, tak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal nama besarnya. Oleh karena itu, jika JKT48 ingin lebih sukses, mereka harus mencari sosok yang dihormati. Sosok ini bisa datang dari kalangan musisi Indonesia yang sudah punya nama, dan nantinya ia bisa diposisikan sebagai pembimbing, mentor, atau bahkan co-produser JKT48 di Indonesia.
5. Faktor Kedewasaan Fans
Quote:

Nila setitik, rusak susu sebelanga. Kelakuan sebagian kecil fans JKT48 yang tidak pantas membuat nama baik JKT48 di masyarakat Indonesia tercoreng. Tak hanya di dalam negeri, bahkan perilaku menyebalkan sebagian kecil (lagi-lagi kami tekankan, "sebagian kecil") fans JKT48 sudah diketahui di forum-forum idoling internasional. Hal-hal yang dianggap menyebalkan ada berbagai macam: mulai dari menghina artis lain, bersikap "alay," bersikap berlebihan saat idolanya dikritik (mengeluarkan kata-kata kotor, bahkan terkadang main fisik), hingga membuat keributan saat menyaksikan konser atau teater.
Tak hanya itu, bahkan sesama fans JKT48 pun terkadang sering terlihat membuat masalah. Ada fans yang menyukai member tertentu dan menghina member lainnya dengan kata-kata yang tidak pantas, di Fan Page resmi JKT48. Ada sikap para fans saat menonton konser / teater yang dianggap tidak menyenangkan, bahkan mulai membuat para member merasa terganggu. Ingat insiden ketika para member diteriaki "cabe-cabean" oleh para fans ketika sedang konser? Masih ingat pula insiden di mana seorang member merasa sangat tersinggung ketika dihina dengan kata (maaf) "dadanya rata" sehingga ia mengungkapkan hal ini via jejaring sosial resminya? Hal-hal inilah sepintas memang remeh, namun jika dibiarkan akan memiliki dampak negatif yang
sangat besar ke JKT48, bahkan bisa mengancam eksistensi idol grup ini di dunia hiburan Indonesia.
Gue yakin, hanya sebagian kecil fans JKT48 yang bersikap tidak dewasa. Satu hal yang harus diingat, kita harus selalu bisa menjaga sikap: baik kepada sesama fans, kepada member, atau kepada masyarakat umum dari kalangan non fans. Jangan "ingin menang sendiri." Tanggapilah kritik dengan bijaksana.
6. Tidak Memiliki Sosok "Absolute Center"
Quote:

Faktor ini mungkin merupakan faktor paling minor yang menjadi tantangan JKT48 untuk bisa sukses. "Absolute Center" bisa didefinisikan sebagai seorang (atau dua orang) member yang dipercaya menjadi "tokoh utama" atau "pusat perhatian" di antara member-member lainnya.
Seperti yang kita tahu, AKB48 memiliki sosok Atsuko Maeda yang sangat diandalkan sebagai seorang absolute center. Acchan dijuluki sebagai "face of AKB" (wajah AKB48) dan menjadi center dalam hampir semua single idol group ini. Tak hanya di AKB48, keberadaan (double) absolute center juga ditemukan di sebagian besar sister group lainnya yang berbasis di Jepang, seperti SKE48 yang memiliki Jurina Matsui dan Rena Matsui; serta NMB48 yang memiliki Sayaka Yamamoto dan Miyuki Watanabe sebagai absolute center.
Keberadaan sosok absolute center bisa membuat masyarakat lebih mudah mengenal dan mengidentifikasi sebuah idol grup. Seperti dalam kasus AKB48, setiap kali melihat sosok Atsuko Maeda yang begitu sering muncul di media, masyarakat awam pasti akan teringat AKB48. Begitu juga saat melihat atau mendengar nama AKB48, pasti di kepala mereka akan terlintas gambaran Atsuko Maeda. Sosok absolute center bisa menjadi pemberi identitas bagi sebuah idol grup, sehingga di mata masyarakat awam mereka tidak hanya terlihat seperti sekumpulan grup paduan suara atau dance group.
Hingga sekarang, di JKT48 masih belum ada sosok yang disebut sebagai absolute center. Melody memang sejauh ini paling banyak dipercaya tampil sebagai center di media, namun secara popularitas ia masih kalah dari Nabilah. Belum lagi, ia juga masih harus mengambil peran sebagai kapten dari semua tim di JKT48, peran yang juga diambil oleh Takamina di AKB48. Menurut gue, peranan ini akan terlalu berat jika kelak memang Melody diangkat menjadi absolute center
Jika memang ingin mengangkat Nabilah sebagai absolute center, ia harus lebih banyak lagi diberi peluang untuk tampil sebagai center di major singel JKT48. Tentu saja, untuk melakukan hal ini, Nabilah harus membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan dance dan karisma yang lebih besar dari Melody. Mungkin sosok absolute center di JKT48 akan lebih jelas setelah Senbatsu JKT48 2014 diumumkan.
Nah, itu tadi adalah beberapa tantangan terbesar JKT48 untuk sukses di Indonesia. Gue sendiri berharap semoga JKT48 bisa mengatasi dan menemukan solusi untuk semua batu sandungan ini. Tentu saja sebagai fans, kita juga harus membantu mereka melewati tantangan-tantangan tersebut. Sukses selalu untuk JKT48!
Akhir kata, cukup sekian apabila ada salah kata dan kurang berkenan mohon untuk dimaafkan. Wassalammualaykum Wr.Wb

[url= http://www.ngidol.com/2014/04/6-tantangan-terbesar-jkt48-untuk-sukses.html?m=1]SUMBER[/url]
Akhir kata, cukup sekian apabila ada salah kata dan kurang berkenan mohon untuk dimaafkan. Wassalammualaykum Wr.Wb



[url= http://www.ngidol.com/2014/04/6-tantangan-terbesar-jkt48-untuk-sukses.html?m=1]SUMBER[/url]

Sial, gue dibata gara" bahas JKT. Emang salah gue apa? Kalo loe ga suka kan, bisa diomongin dengan baik"...
Quote:
Original Posted By zoro.roronoa►ane setuju ma agan ini
Yah, memang beginilah kulturnya, Di Indonesia, sekalinya koment semaunya #benersihHAM
tpi ada aturannya, bahkan diforum, mau yang online atau offline
Bwt TS nya semangat aje, kan tujuannya mau infoin sama analisa menurut TS dan ada sumbernya gtu
Jgnkan sampai pada faktor2 yg diutarain TS nya tentang tantangan untuk suksesnya JKT48 di Indonesia. Dari berpendapat aje dah keliatan, mana yang bertujuan untuk menghidupkan diskusi/forum atau hanya koment2 doang
Kalo pendapat ane, ya ane liat dari koment awal ampe akhir cuma lebih mendominasi, junknya. Ane setuju untuk faktor pertama, jelas budayanya. Ane pikir memang bener walaupun Jepang dan semuanya dalam sektor bisnis (kaitannya ma musik, g cuman otomotif) tak akan mau melepas Indonesia sebagai pasar terbesar dengan penduduk terbesarnya (ingetkan salah satu alasan2 kenapa JKT48 ada di Indonesia pertama kali dibanding negara2 lain, maaf kalo salah, ada di acara Jepang kalo g salah, di You-tu-be ada). Disamping itu, walau sama2 bangsa timur, tapi Jepang "lebih mudah" untuk menelan budaya barat daripada Indonesia, sehingga sejauh apapun dipaksakan saya yakin akan tetap susah bertahan untuk sektor ini. Masih banyak orang2 di Indonesia yang berpegang teguh pada akar budayanya sendiri daripada budaya bangsa lain. "Mungkin" hanya orang2 tertentu saja yang tetap "teguh" dalam pendiriannya menyukai yang "berbau Jepang" (g semuanya tentunya) dan membuat JKT48 (mungkin) bisa stabil, ada tapi di bawah ekspektasi, atau pasang surut untuk kesuksesan di Indonesia.
Semangat terus gan, ane juga pasang surut kok dukung 48 Family-nya, konsen tugas akhir aje, ikut nimbrung sesekali kalo bosan he he he
Yah, memang beginilah kulturnya, Di Indonesia, sekalinya koment semaunya #benersihHAM
tpi ada aturannya, bahkan diforum, mau yang online atau offline
Bwt TS nya semangat aje, kan tujuannya mau infoin sama analisa menurut TS dan ada sumbernya gtu
Jgnkan sampai pada faktor2 yg diutarain TS nya tentang tantangan untuk suksesnya JKT48 di Indonesia. Dari berpendapat aje dah keliatan, mana yang bertujuan untuk menghidupkan diskusi/forum atau hanya koment2 doang
Kalo pendapat ane, ya ane liat dari koment awal ampe akhir cuma lebih mendominasi, junknya. Ane setuju untuk faktor pertama, jelas budayanya. Ane pikir memang bener walaupun Jepang dan semuanya dalam sektor bisnis (kaitannya ma musik, g cuman otomotif) tak akan mau melepas Indonesia sebagai pasar terbesar dengan penduduk terbesarnya (ingetkan salah satu alasan2 kenapa JKT48 ada di Indonesia pertama kali dibanding negara2 lain, maaf kalo salah, ada di acara Jepang kalo g salah, di You-tu-be ada). Disamping itu, walau sama2 bangsa timur, tapi Jepang "lebih mudah" untuk menelan budaya barat daripada Indonesia, sehingga sejauh apapun dipaksakan saya yakin akan tetap susah bertahan untuk sektor ini. Masih banyak orang2 di Indonesia yang berpegang teguh pada akar budayanya sendiri daripada budaya bangsa lain. "Mungkin" hanya orang2 tertentu saja yang tetap "teguh" dalam pendiriannya menyukai yang "berbau Jepang" (g semuanya tentunya) dan membuat JKT48 (mungkin) bisa stabil, ada tapi di bawah ekspektasi, atau pasang surut untuk kesuksesan di Indonesia.
Semangat terus gan, ane juga pasang surut kok dukung 48 Family-nya, konsen tugas akhir aje, ikut nimbrung sesekali kalo bosan he he he
Diubah oleh syam.part.97 06-05-2014 19:15
0
22K
Kutip
206
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan