Beberapa waktu yang lalu, film THE RAID 2 : BERANDAL baru aja tayang di bioskop. Gak terasa, ternyata udah seminggu berlalu. Agan pun udah banyak yang tau dengan isi cerita dari film yang diperanin oleh Iko Uwais dan kawan-kawan itu.
Tapi, agan sadar gak? Ternyata ada beberapa hal aneh alias janggal di film ini. Beberapa di antaranya adalah hal-hal ini.
Quote:
1. Daerah Jakarta Sepi

Untuk agan yang tinggal di Jakarta, pasti kenal dengan daerah Blok M, Senayan dan Sudirman, yang letaknya ada di sekitaran Jakarta Selatan. Kebetulan, di dalam film yang disutradarai sama Gareth Evans ini, mengambil setting di sana.
Agan tau apa yang aneh? Tempat-tempat ini keliatan sepi dan lengang dari kegiatan penduduk. Pada kenyataannya, tempat tersebut penuh banget dengan kegiatan. Mulai dari penjual kaki lima, macet, sampai tukang parkir di depan SMA yang banyak banget.
Tapi di film ini, tempat-tempat itu keliatan sepi banget. Kayak gak ada kegiatan sama sekali. Eh, ada sih kegiatannya. Si Rama pukul-pukulan sama polisi yang entah dari mana datangnya. Tiba-tiba muncul aja gitu.
Quote:
2. Mad Dog Main Lagi

Untuk agan yang belum tau siapa itu Mad Dog, mungkin ada baiknya agan nonton dulu film pertama, sebelum agan lanjut nonton film kedua dari THE RAID ini. Mad Dog itu adalah salah satu tokoh antagonis yang susah banget matinya. Dia itu kuat banget di film.Untungnya, bisa dibunuh sih sama Rama dan Andy lewat pertarungan yang panjang.
Anehnya, di film kedua ini si Mad Dog main lagi. Padahal kan udah mati ya? Apa dia bangkit dari kubur kayak di film-film Suzzana? Wah, ternyata bukan.
Tokoh Mad Dog ternyata udah mati. Yayan Ruhian, yang main jadi Mad Dog di film sebelumnya, di film ini ternyata jadi tokoh lain lagi. Namanya Prakoso. Siapa dia? Agan coba tonton dulu deh.
Quote:
3. Penjara Berlumpur

Kayak yang agan2 tau, di film 'THE RAID 2 : BERANDAL' ini, kebanyakan setting-nya dilakuin di Jakarta. Salah satu setting yang paling keren adalah waktu ada kerusuhan di dalam penjara, saat si Rama bakalan selamatin Ucok dan akhirnya mereka jadi berteman.
Lagi-lagi ini aneh. Soalnya, penjara di Indonesia itu gak ada yang kayak gitu. Lapangannya itu terlalu kecil untuk ukuran Indonesia yang banyak orangnya. Belum lagi lumpurnya itu lho. Kayaknya di Indonesia gak ada deh lumpur-lumpur di penjara yang dalamnya se-mata kaki gitu.
Mungkin si Garreth Evans pengen kalau setting penjara ini dibuat kayak film luar negeri. Tapi tetap keren sih adegannya, bisa total begitu.
Quote:
4. Hammer Girl di Dalam KRL

Adegan ini adalah ketika Hammer Girl yang diperankan oleh Julie Estelle melakukan adegan pembunuhan di kereta. Keanehan yang pertama tuh, si Hammer Girl bisa naruh tasnya di kursi kereta. Padahal kalau di kehidupan nyata, itu hampir gak mungkin. Kursi di KRL gak penuh sama orang itu hal yang super langka.
Nah, untuk keanehan yang kedua adalah orang penting yang naik KRL. Kejadian ini bakalan susah agan temuin di kota sebesar Jakarta. Kebanyakan orang kaya pasti pada bawa mobil sendiri. Padahal, si orang penting yang diperanin Thomas Nawilis ini bisa nyewa banyak pengawal lho.
Harusnya, kalo pengawal selusin gitu aja bisa disewa, beli mobil bukan masalah. Tapi entah kenapa, orang ini lebih milih naik KRL. Mungkin orangnya rendah hati kali ya?
Quote:
5. Apartemen Kumuh di Jakarta

Ada salah satu adegan di film ini, saat Rama bakalan anterin Eka pakai mobil mewah ke sebuah komplek apartemen kumuh untuk ditinggal sendirian dan mati di sana.
Entah kalau di dalam film, itu semua editan atau bukan, yang pasti apartemen kumuh kayak di film ini belum pernah ada. Jakarta memang semrawut sih. Tapi untuk apartemen, kayaknya gak bakalan ada yang sekumuh itu deh. Rumah susun aja masih keliatan bagus kok di Jakarta.
Tapi, kesan kumuh dari Jakarta emang berhasil diciptain sih lewat adegan ini. Cuma rada aneh aja gitu.
Quote:
6. Salju di Jakarta

Mungkin ini adalah adegan teraneh yang pernah ada di film ini. Karena di film ini, ada sebuah adegan saat salju turun dan jalanan udah putih ditutupin salju.
Semula mungkin agan bakalan mikir kalau adegan ini dilakukan di luar negeri, entah di Jepang atau mana. Tapi setelah kamu liat tulisan 'lotek ayam' di pinggir jalan, mungkin agan bakalan ketawa geli.
Salju turun ini ada di adegan waktu Prakoso yang diperankan Yayan Ruhian berantem dengan banyak orang dan hampir aja menang. Sayangnya, dia tetap mati sih. Padahal teknik berantemnya udah keren.