- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Elpiji Tekanannya Kurang


TS
maulanaDrurer
Elpiji Tekanannya Kurang
Elpiji Tekanannya Kurang
Apakah pemilihan caleg membuat gas 3 kg langka?, pertanyaan muncul setelah berjam – jam mencari pedagang yang masih menyediakan stok gas. Ini mungkin bisa dibilang berdampak sistemik. Jumlah gas yang tersedia di pasaran sedang dimonopoli atau dijadikan modal untuk para caleg. Kalaupun bisa membeli gas malah kita dibuat sewot.

elpijiBiang keroknya adalah pengukur tekanan yang sekarang banyak menyertai regulator LPG.
Pada umumnya bentuk penunjuk tekanan gas tidak mempunyai skala dengan angka, tetapi hanya memiliki skala warna, dan tak ada standarisasi apa makna warna-warna itu.
Contoh yang ditampilkan dalam gambar memiliki tiga warna, yakni biru di sebelah kiri, hijau di tengah, dan merah di bagian kanan. Pada ujung skala biru tertulis “empty” (kosong), lalu bagian hijau ditulisi “Full” (penuh), sedangkan bagian merah ditulisi “danger” (bahaya).
Ketika anda memperhatikan pengukur tekanan (pressure gauge) yang disertakan pada regulator untuk sebagian dari kita sering dijadikan sebagai penunjuk isi yang terdapat pada tabung gas yang dibeli. Jadi ketika penunjuk berada pada skala warna kuning berarti tabung gas penuh, sedangkan bila melenceng sedikit saja kita mulai berpikir untuk mengganti ke tempat penjualan gas. Setalah googling akhirnya ketemu juga penjelasannya :
Pengukur tekanan (manometer atau pressure gauge) memang tugasnya hanya untuk mengukur tekanan dan bukan untuk mengukur isi atau berat.
Untuk megetahui beratnya memang harus ditimbang.
Untuk mengetahui isinya tidak tersedia, diharapkan cukup dipantau dari beratnya.
Pembacaan warna dari pengukur tekanan seperti gambar tsb diatas sbb:
Harus dibaca dari saat penuh, jarum harus ada di hijau artinya gas sudah jenuh, tentunya sudah terisi cairan lpg, jarum bergerak pada skala hijau itu karena pengaruh suhu sekelilingnya. Jadi selama jarum masih di warna hijau berarti masih ada cairan dalam tabunganya.(yang dimaksud penuh/full adalah tekanannya berada pada titik jenuh).
Pada waktu jarum di warna biru berarti isinya tinggal gas tanpa cairan, artinya sudah kosong cairan elpijinya.
Pengukur tekanan pada tabung elpiji menggunakan warna karena skalanya tidak linear.
Akronim LPG tidak sama dengan kata: gas ELPIJI.
Mohon dibedakan antara LPG dan gas ELPIJI, karena LPG itu sangat umum sedangkan ELPIJI adalah gas yang dipasarkan sesuai Keputusan Dirjen Migas No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990, Gas Elpiji yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang terdiri dari Gas Propana dan Gas Butana yang perbandingan campurannya adalah Propana 30% dan butana 70%.
Jadi campuran diluar ratio itu bukan gas elpiji yang dipasarkan di Indonesia.
Jadi, jangan gunakan penunjuk tekanan itu sebagai patokan. Penunjuk tekanan ini juga tidak dapat digunakan atau ditera untuk mengira-ngira berapa sisa LPG dalam tabung. Timbang saja.
Sumur : http://goo.gl/KI8JCt
Apakah pemilihan caleg membuat gas 3 kg langka?, pertanyaan muncul setelah berjam – jam mencari pedagang yang masih menyediakan stok gas. Ini mungkin bisa dibilang berdampak sistemik. Jumlah gas yang tersedia di pasaran sedang dimonopoli atau dijadikan modal untuk para caleg. Kalaupun bisa membeli gas malah kita dibuat sewot.

elpijiBiang keroknya adalah pengukur tekanan yang sekarang banyak menyertai regulator LPG.
Pada umumnya bentuk penunjuk tekanan gas tidak mempunyai skala dengan angka, tetapi hanya memiliki skala warna, dan tak ada standarisasi apa makna warna-warna itu.
Contoh yang ditampilkan dalam gambar memiliki tiga warna, yakni biru di sebelah kiri, hijau di tengah, dan merah di bagian kanan. Pada ujung skala biru tertulis “empty” (kosong), lalu bagian hijau ditulisi “Full” (penuh), sedangkan bagian merah ditulisi “danger” (bahaya).
Ketika anda memperhatikan pengukur tekanan (pressure gauge) yang disertakan pada regulator untuk sebagian dari kita sering dijadikan sebagai penunjuk isi yang terdapat pada tabung gas yang dibeli. Jadi ketika penunjuk berada pada skala warna kuning berarti tabung gas penuh, sedangkan bila melenceng sedikit saja kita mulai berpikir untuk mengganti ke tempat penjualan gas. Setalah googling akhirnya ketemu juga penjelasannya :
Pengukur tekanan (manometer atau pressure gauge) memang tugasnya hanya untuk mengukur tekanan dan bukan untuk mengukur isi atau berat.
Untuk megetahui beratnya memang harus ditimbang.
Untuk mengetahui isinya tidak tersedia, diharapkan cukup dipantau dari beratnya.
Pembacaan warna dari pengukur tekanan seperti gambar tsb diatas sbb:
Harus dibaca dari saat penuh, jarum harus ada di hijau artinya gas sudah jenuh, tentunya sudah terisi cairan lpg, jarum bergerak pada skala hijau itu karena pengaruh suhu sekelilingnya. Jadi selama jarum masih di warna hijau berarti masih ada cairan dalam tabunganya.(yang dimaksud penuh/full adalah tekanannya berada pada titik jenuh).
Pada waktu jarum di warna biru berarti isinya tinggal gas tanpa cairan, artinya sudah kosong cairan elpijinya.
Pengukur tekanan pada tabung elpiji menggunakan warna karena skalanya tidak linear.
Akronim LPG tidak sama dengan kata: gas ELPIJI.
Mohon dibedakan antara LPG dan gas ELPIJI, karena LPG itu sangat umum sedangkan ELPIJI adalah gas yang dipasarkan sesuai Keputusan Dirjen Migas No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990, Gas Elpiji yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang terdiri dari Gas Propana dan Gas Butana yang perbandingan campurannya adalah Propana 30% dan butana 70%.
Jadi campuran diluar ratio itu bukan gas elpiji yang dipasarkan di Indonesia.
Jadi, jangan gunakan penunjuk tekanan itu sebagai patokan. Penunjuk tekanan ini juga tidak dapat digunakan atau ditera untuk mengira-ngira berapa sisa LPG dalam tabung. Timbang saja.
Sumur : http://goo.gl/KI8JCt
0
14.9K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan