- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]


TS
delfac
OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرحْمَنِ اارحِيم
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
![OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]](https://s.kaskus.id/images/2013/11/01/4958686_20131101085330.gif)
Quote:
SEKILAS TENTANG PEKERJAAN OFFICE BOY
![OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]](https://s.kaskus.id/images/2013/12/22/4958686_20131222095049.jpg)
OB yang merupakan singkatan dari office boy atau istilah Indonesianya karyawan pesuruh. Seorang OB memang mempunyai banyak tugas rutin, seperti menyapu lantai, membersihkan sampah-sampah, melayani permintaan fotokopi, merapikan meja kursi, menghidangkan makanan dan minuman dan sebagainya. Dan selain tugas-tugas rutin di atas, mereka juga punya tugas yang sifatnya kondisional, yaitu dimintai tolong oleh sekian banyak karyawan untuk berbagai keperluan terkait urusan kantor, bahkan kadang yang gak ada urusannya dengan pekerjaan kantor. Ada sistem OB yang standbydi kantor selama 24 jam, ada juga model rotasi shift kerja.
Ketika sebagian orang menganggap Office Boy adalah pekerjaan rendahan
Tidak sedikit orang yang berstigma pekerjaan mereka adalah pekerjaan level bawah, tidak jauh berbeda dengan pembantu rumah tangga, hanya saja OB kerja di kantoran dan PRT kerjanya di rumah. Seperti halnya banyak kita temui kasus pembantu rumah tangga yang mendapatkan perlakuan kurang baik, mendapatkan perlakuan yang semena-mena dari majikannya, hingga aksi penganiayaan yang bahkan berujung pada meregangnya nyawa seorang pembantu. Karena mayoritas OB adalah kaum lelaki dan area kerjanya berada di lingkungan kantor, maka kalau toh ada perlakuan yang tidak baik yang sering terjadi kepada OB tidak sampai berupa tindakan fisik seperti halnya kasus-kasus penganiyaan yang terjadi pada pembantu rumah tangga, namun cenderung tindakan sewenang-wenang atau perbuatan tidak menyenangkan dalam bentuk verbal, seperti umpatan dan caci-maki.
Sebelum memutuskan pulang kampung untuk merawat orang tua, TS pernah kerja kantoran di Jakarta dan juga pernah sekali bekerja pada NGO asing. Selama bekerja di kantoran itulah TS menjadi saksi bagaimana kehidupan dan kondisi seorang office boy. Dulu jaman TS PKL, ada senior yang memberi nasehat untuk berbuat baik kepada para OB, agar selama PKL ada yang bantuin. Terlepas dari nasehat senior ane tersebut, ane diajari dan dinasehati oleh Ibu ane serta orang-orang baik yang ane kenal dalam hidup ane untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang, tanpa melihat status sosial mereka. Keimanan, ketaqwaan, adab dan akhlaq serta perbuatan masing-masing manusia itulah yang membedakan mereka di hadapan Allah dan dihadapan manusia lainnya. Bagaimana sejatinya diri mereka, apakah mereka tumbuh menjadi orang yang baik atau sebaliknya.Didikan orang tua dan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang.
Oleh sebab itu, kepada OB dimanapun ane bekerja ane berusaha menghargai dan menghormati mereka sebagaimana karyawan lainnya. Bagi ane OB itu adalah partner dalam bekerja, terlebih lagi tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan yang ada. Banyak lho karyawan yang gengsi bergaul sama para OB.
Quote:
OB JUGA MANUSIA, PUNYA RASA PUNYA HATI
Sejak ane kerja PKL hinga ane jadi karyawan di beberapa perusahaan yang berbeda, ane sering menemukan kejadian tatkala seorang OB diamuk amarah, dimaki-maki dan dilecehkan secara verbal tatkala mereka dianggap berbuat kesalahan ataupun dianggap tidak dapat mengakomodir kebutuhan atau perintah dari karyawan kantor. Terkadang ane nelangsa melihat wajah mereka ketika mereka tertunduk layu sedang didamprat oleh karyawan ataupun pimpinan. Terkadang ucapan yang keluar sangat kasar dan tidak layak untuk disampaikan. Dari pengalaman ane pribadi selama kerja di kantoran, seorang OB sering kena marah hingga umpatan sebenarnya sebagian besar bukan karena mereka salah, namun cenderung karena keterbatasan mereka sebagai manusia dan sikap kurang pengertian dari sebagian karyawan, bahkan sikap manja dari sebagian karyawan.
Contoh kasusnya misal seperti ini:
Sebagai contoh di kantor tempat ane kerja ketika makan siang 25% makan di luar kantor dan 75% makan siang mereka diurus oleh OB yang bertugas beli makan untuk mereka. Beberapa karyawan ada yang hobby-nya makan McD, KFC, Hokben, dll. Sebagian makanan pesanan karyawan dibeli langsung ke warung hingga rumah makan oleh OB, sebagian lagi via telpon alias delivery order. Ente bayangkan bagaimana capeknya mereka ngeladenin sekian banyak karyawan,dari membelikan makanan sampai menyiapkan.Terkadang mereka dimarah-marah ketika makanan pesanan karyawan telat dihidangkan. Penyebabnya: terkadang terjebak kemacetan, terkadang ban motor bocor, terkadang petugas delivery order terlambat, terkadang makanan yang dipesan kosong, dll. OB bukan Superman ataupun Flash Gordon atau Jumper.. mereka cuma manusia biasa.
Apa yang memicu semua itu terjadi? Kenapa gampang sekali memarahi OB? Tidak lain cenderung karena sifat sombong seorang manusia tatkala ia menganggap orang lain lebih rendah darinya dengan berkaca pada status sosialnya, jabatannya, posisinya, hartanya.
Tidak selalu dalam sebuah perusahaan atau sebuah kantor hubungan antara karyawan yang satu dengan yang lainnya harmonis. Ada kalanya karyawan satu bermasalah dengan karyawan lainnya. Terkadang yang satu benci dengan sikap atau tabiat karyawan lainnya. Terkadang muncul emosi tatkala terjadi salah paham atau muncul masalah tertentu. Tapi mengapa mereka cenderung tidak bersikap frontal dalam menyampaikan kekesalannya seperti halnya sikap mereka terhadap OB? Jawabannya adalah karena persepsi kesetaraan level jabatan, tidak pantas dan akan memunculkan masalah lain apabila sesama karyawan berseteru secara frontal. Berbeda jika terhadap OB, sopir dan semisalnya.. ketika dimarah-marah hingga diumpat pun mereka cuman bisa diam dikarenakan posisi mereka. Membela diri dapat membuat mereka dapat masalah.
Ane dulu kalau lembur kerja, sering kalau malas pulang ane memilih tidur di kamar office boy. Sesekali kalau mereka belum tidur, ane ajak ngobrol tentang kondisi kantor dan pekerjaan mereka hingga keluarga mereka di kampung. Tak jarang para OB itu curhat kepada ane, yang salah satunya perihal pekerjaan mereka di kantor. Terkadang mereka sebenarnya tidak kuat dan tidak betah dengan perlakuan sebagian karyawan yang bersikap semena-mena. Terkadang mereka ingin keluar dari pekerjaannya, tapi teringat sama keluarga di kampung yang bergantung kepada mereka, akhirnya mereka kuat-kuatkan untuk tetap bekerja, berusaha sabar sekuat-kuatnya. Dan pada akhirnya beberapa kali TS menemukan seorang OB yang akhirnya memutuskan resign atau mengundurkan diri karena memang sudah nggak kuat diperlakukan dengan tidak baik dan direndahkan.
Quote:
Banyak OB yang sebenarnya pintar dan akhirnya meraih kesuksesan
![OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]](https://s.kaskus.id/images/2013/11/06/4958686_20131106094332.png)
Dalam daftar 10 miliarder terkaya dunia, terselip nama Amancio Ortega. Lelaki kelahiran Leon Spanyol 76 tahun lalu itu adalah pemilik merk busana kelas atas, Zara. Dengan brand mewah kaum sosialita itu, Ortega menduduki peringkat ketiga dengan aset US$ 37,5 miliar. Siapa sangka, Ortega mengawali karir dari level terbawah. Dia lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah pekerja di perusahaan kereta api yang sering berpindah-pindah tempat tinggal. Akibat keterbatasan himpitan ekonomi, pendidikan Ortega dan saudara-saudaranya sering terbengkalai.
Ortega bersentuhan dengan dunia fashion saat tinggal di kota Coruna pada usia 14 tahun. Saat itu dia putus sekolah dan memilih untuk bekerja sebagai pesuruh di pabrik baju Iberia di La Coruna untuk membantu ekonomi keluarga. Lepas dari pabrik baju, ia bekerja sebagai kurir di rumah mode yang bertugas mengantar baju pesanan orang-orang kaya. Karena gajinya kecil, Ortega pun cuma bisa ngiler melihat baju-baju mahal dan mewah di tempatnya bekerja. Namun Ortega tak patah semangat. Berkat kerja keras dan keberuntungan, dia naik pangkat menjadi penghias kain dan asisten tukang jahit. Dengan pekerjaan itu, Ortega memahami seluk-beluk rancangan busana sekaligus tren mode yang disukai orang-orang berduit. Pengalamannya pun akhirnya banyak bertambah.
Waktu berputar, tahun 1960 Ortega pindah kerja menjadi seorang manajer di sebuah toko pakaian. Pada 1963 Ortega mendirikan rumah mode sederhana bernama Confecciones Goa bersama istrinya, Rosalia Mera. Karena laris, Ortega pun merubahnya menjadi gerai fashion yang lebih besar, dan memberi namanya tokonya Zara.
Quote:
Jika menurut agan trit ini bermanfaat buat agan dan juga orang lain, tolong bantu rate
Mari saling berbagi dengan sesama. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Hadits shahih.)
![OB (Office Boy): Dibutuhkan Namun Sering Diperlakukan Semena-mena [BACA GAN]](https://s.kaskus.id/images/2013/05/05/4958686_20130505030541.jpg)






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
59.6K
Kutip
61
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan