- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lima Pelajaran Karir dari Harvey Specter di Serial 'Suits'


TS
organiclab
Lima Pelajaran Karir dari Harvey Specter di Serial 'Suits'
Welcome to My Thread Gan



ane mau bagi-bagi info yang mudah-mudahan berguna buat kita yang sudah bekerja di kantoran atau wiraswasta
sebelumnya bantu
ya gan

sebelumnya bantu

Quote:
agan-agan yang suka nonton serial barat pasti tau judul serial namanya 'Suits' nah disini ternyata banyak pelajaran yang bisa diambil gan
Spoiler for suits:

(Ki-ka) Patrick J. Adams sebagai Mike Ross, Gabriel Macht sebagai Harvey Specter
.nah itu pemerannya gan mereka ini lawyer yang bekerja disebuah firma hukum besar di New York.
Langsung aja deh gan ya..
Langsung aja deh gan ya..
Quote:
Saya biasanya menghabiskan waktu senggang dengan menonton serial televisi. Salah satu yang rajin saya ikuti sampai sekarang adalah "Suits", bercerita tentang kehidupan pengacara di sebuah firma hukum besar di New York. Tanpa disadari, saya ternyata bisa menarik beberapa pelajaran karir dari karakter Harvey Specter.
Harvey Specter (diperankan dengan pas banget oleh Gabriel Macht), disebut sebagai ‘the best closer New York has ever seen’, memang karakternya kuat banget. Pintar (nggak perlu diragukan, lah, ya—lulusan Harvard Law School), cerdas, karismatik, dan visi misi hidupnya jelas banget. Sering berpikir outside the box. Dan ini adalah hal yang bisa kita pelajari dari Harvey Specter.
1. I don’t play the odds, I play the man.
Artinya kurang lebih begini: dalam hidup jangan hanya mengandalkan logika (play the odds), tapi strategi kita menghadapi orang lain harus disesuaikan dengan siapa yang kita hadapi (play the man). Memang sih, seharusnya kita menggunakan logika ketika mengambil suatu keputusan, saat berusaha menjual sebuah produk, menyasar seorang klien atau berusaha untuk menggolkan suatu proyek. Logika memang bisa membantu kita untuk sukses, tapi untuk menjadi yang teratas kita harus belajar bagaimana membaca emosi di balik setiap karakter orang yang kita hadapi, karena hal itu akan memberikan kita informasi lebih yang logika tidak bisa berikan.
2. Penampilan sama pentingnya dengan kemampuan kita
Pasti semua setuju bahwa penampilan Harvey Specter di sini tanpa cela. Semua suits alias setelan jas yang ia kenakan tampaknya dijahit khusus untuk Harvey Specter . Melihat penampilannya, mau nggak mau pasti kita langsung mempersepsikannya dengan hal-hal yang bagus.
Ketika bertemu orang untuk pertama kalinya, mau nggak mau yang diperhatikan adalah bagaimana penampilan kita—cara kita berpakaian, rambut, dandanan dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Kadang kita nggak bisa menerapkan prinsip don’t judge the book by its cover, karena mungkin nggak akan ada waktu bagi orang lain untuk mengenal kita lebih jauh dari kesan pertama. Nggak perlu sampai mengenakan jas dari Tom Ford seperti Harvey, tapi setidaknya kita bisa membuat penampilan terlihat menarik sesuai dengan karakter, situasi, dan kemampuan kita sendiri. Karena bagaimana kita merepresentasikan diri adalah kunci penting dari bagaimana orang melihat dan menilai kita.
3. Don’t try to lose small, try to win big
Ini kurang lebih seperti melihat apakah gelas itu setengah penuh atau setengah kosong. Kalau kita selalu berpikir tentang bagaimana supaya nggak mengalami kerugian terlalu banyak, kita nggak akan pernah mencapai hal yang besar dalam hidup. Jika kita menginginkan sesuatu (yang besar) untuk diri kita, kita harus mengeluarkan diri kita dari zona nyaman dan mengejar mimpi tersebut. Ketika ada kesempatan, kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin, jangan berpuas diri dengan hasil hanya seadanya. Hal seperti ini yang menahan kita dari mencapai kesuksesan di masa depan.
4. Hidup nggak seru kalau nggak mengambil risiko
Bukan artinya kita harus berhubungan dengan bad boys juga, sih. Tapi salah satu kunci untuk menjadi sukses dalam hidup adalah kemampuan seseorang untuk mau mengambil risiko. Tanpa risiko, hidup akan seperti naik perahu di istana boneka Dufan—sekali-sekali menarik, tapi kalau terus-terusan akan membosankan. Lagi pula, risiko adalah hal yang nggak mungkin dilepaskan dari hidup itu sendiri. Tapi sebelum kita memutuskan untuk mengambil risiko akan suatu hal, tentunya kita harus tahu, mengerti dan memperhitungkan dengan detail konsekuensi dari risiko tersebut. Singkatnya: jangan mengambil risiko dengan gelap mata—karena hanya akan berakhir dengan kekacauan luar biasa.
5. Jangan hanya bercerita tentang masalah: perbaiki masalahnya
Saat ini kita hidup di dalam era di mana segala sesuatu berjalan dengan cepat: deadline seperti mengejar nggak henti-henti, 24 jam sehari rasanya nggak pernah cukup, dan waktu nggak pernah berada di sisi yang sama dengan kita.
Ketika kita menghadapi suatu masalah di pekerjaan, nggak ada orang yang memiliki waktu untuk mendengarkan kita mengeluh terus menerus tentang masalah yang kita hadapi. Semua orang punya masalah masing-masing. Lagipula, kita berada dalam posisi sekarang karena ada alasannya, misalnya karena atasan kita percaya bahwa kita adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Tentunya ia juga percaya bahwa kita dapat menangani masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam posisi tersebut.
Orang akan menghargai jika kita memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien. Jadi, daripada menghabiskan waktu untuk mengadu dan mengeluh, sebaiknya kita mencari penyelesaian untuk masalah tersebut. Karena masalah itu nggak akan pernah selesai kalau kita nggak bergerak untuk menyelesaikannya. Dan setiap detik yang kita habiskan hanya dengan mengeluhkan masalah tersebut tanpa berbuat apa-apa adalah setiap detik yang terbuang sia-sia dalam hidup kita.
Harvey Specter (diperankan dengan pas banget oleh Gabriel Macht), disebut sebagai ‘the best closer New York has ever seen’, memang karakternya kuat banget. Pintar (nggak perlu diragukan, lah, ya—lulusan Harvard Law School), cerdas, karismatik, dan visi misi hidupnya jelas banget. Sering berpikir outside the box. Dan ini adalah hal yang bisa kita pelajari dari Harvey Specter.
1. I don’t play the odds, I play the man.
Artinya kurang lebih begini: dalam hidup jangan hanya mengandalkan logika (play the odds), tapi strategi kita menghadapi orang lain harus disesuaikan dengan siapa yang kita hadapi (play the man). Memang sih, seharusnya kita menggunakan logika ketika mengambil suatu keputusan, saat berusaha menjual sebuah produk, menyasar seorang klien atau berusaha untuk menggolkan suatu proyek. Logika memang bisa membantu kita untuk sukses, tapi untuk menjadi yang teratas kita harus belajar bagaimana membaca emosi di balik setiap karakter orang yang kita hadapi, karena hal itu akan memberikan kita informasi lebih yang logika tidak bisa berikan.
2. Penampilan sama pentingnya dengan kemampuan kita
Pasti semua setuju bahwa penampilan Harvey Specter di sini tanpa cela. Semua suits alias setelan jas yang ia kenakan tampaknya dijahit khusus untuk Harvey Specter . Melihat penampilannya, mau nggak mau pasti kita langsung mempersepsikannya dengan hal-hal yang bagus.
Ketika bertemu orang untuk pertama kalinya, mau nggak mau yang diperhatikan adalah bagaimana penampilan kita—cara kita berpakaian, rambut, dandanan dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Kadang kita nggak bisa menerapkan prinsip don’t judge the book by its cover, karena mungkin nggak akan ada waktu bagi orang lain untuk mengenal kita lebih jauh dari kesan pertama. Nggak perlu sampai mengenakan jas dari Tom Ford seperti Harvey, tapi setidaknya kita bisa membuat penampilan terlihat menarik sesuai dengan karakter, situasi, dan kemampuan kita sendiri. Karena bagaimana kita merepresentasikan diri adalah kunci penting dari bagaimana orang melihat dan menilai kita.
3. Don’t try to lose small, try to win big
Ini kurang lebih seperti melihat apakah gelas itu setengah penuh atau setengah kosong. Kalau kita selalu berpikir tentang bagaimana supaya nggak mengalami kerugian terlalu banyak, kita nggak akan pernah mencapai hal yang besar dalam hidup. Jika kita menginginkan sesuatu (yang besar) untuk diri kita, kita harus mengeluarkan diri kita dari zona nyaman dan mengejar mimpi tersebut. Ketika ada kesempatan, kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin, jangan berpuas diri dengan hasil hanya seadanya. Hal seperti ini yang menahan kita dari mencapai kesuksesan di masa depan.
4. Hidup nggak seru kalau nggak mengambil risiko
Bukan artinya kita harus berhubungan dengan bad boys juga, sih. Tapi salah satu kunci untuk menjadi sukses dalam hidup adalah kemampuan seseorang untuk mau mengambil risiko. Tanpa risiko, hidup akan seperti naik perahu di istana boneka Dufan—sekali-sekali menarik, tapi kalau terus-terusan akan membosankan. Lagi pula, risiko adalah hal yang nggak mungkin dilepaskan dari hidup itu sendiri. Tapi sebelum kita memutuskan untuk mengambil risiko akan suatu hal, tentunya kita harus tahu, mengerti dan memperhitungkan dengan detail konsekuensi dari risiko tersebut. Singkatnya: jangan mengambil risiko dengan gelap mata—karena hanya akan berakhir dengan kekacauan luar biasa.
5. Jangan hanya bercerita tentang masalah: perbaiki masalahnya
Saat ini kita hidup di dalam era di mana segala sesuatu berjalan dengan cepat: deadline seperti mengejar nggak henti-henti, 24 jam sehari rasanya nggak pernah cukup, dan waktu nggak pernah berada di sisi yang sama dengan kita.
Ketika kita menghadapi suatu masalah di pekerjaan, nggak ada orang yang memiliki waktu untuk mendengarkan kita mengeluh terus menerus tentang masalah yang kita hadapi. Semua orang punya masalah masing-masing. Lagipula, kita berada dalam posisi sekarang karena ada alasannya, misalnya karena atasan kita percaya bahwa kita adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Tentunya ia juga percaya bahwa kita dapat menangani masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam posisi tersebut.
Orang akan menghargai jika kita memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien. Jadi, daripada menghabiskan waktu untuk mengadu dan mengeluh, sebaiknya kita mencari penyelesaian untuk masalah tersebut. Karena masalah itu nggak akan pernah selesai kalau kita nggak bergerak untuk menyelesaikannya. Dan setiap detik yang kita habiskan hanya dengan mengeluhkan masalah tersebut tanpa berbuat apa-apa adalah setiap detik yang terbuang sia-sia dalam hidup kita.
Quote:
nah gan itu tadi 5 pelajaran yang dapat diambil dari serial barat tersebut. gmn gan? semoga bisa jadi inspirasi buat agan dan aganwati nih ya 




Quote:
Kalo berkenan boleh dong
tapi jangan di
ya


Thanks gan udah mampir di thread ane 



Diubah oleh organiclab 17-10-2013 02:15
0
3.9K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan