Quote:
Selayar, Sigmanews- Produk hasil laut baru mulai digarap warga nelayan pesisir Dusun Polong, Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Setelah sukses membudidayakan komoditas rumput laut, masyarakat nelayan tradisional di daerah ini mulai melirik pengembangan donge-donge. Tumbuhan dasar laut sejenis ganggang hijau yang didapatkan dari hasil menyelam pada kedalaman tiga sampai empat meter.
Dalam sehari masyarakat mampu memasarkan produksi donge-donge lima hingga sepuluh karung yang rata-rata dikirim ke Makassar, Kabupaten Bantaeng, Takalar, Limbung, dan Panciro. Dari hasil penjualan sepuluh karung donge-donge masyarakat mampu mengumpulkan uang lima puluh ribu rupiah sampai dua ratus ribu rupiah perhari.
Rata-rata, budidaya donge-donge digarap oleh nelayan perempuan berstatus janda atau pun buruh sewaan yang hasil penyelamannya dihargai dua puluh ribu rupiah perkarung. Sebelum dikemas ke dalam karung plastik, donge-donge terlebih dahulu melalui proses sortir untuk memisahkan donge-donge dari campuran sampah laut.
Menurut salah seorang pembudidaya produk Donge-Donge di Dusun Polong, Neniati (38 thn) komoditas tumbuhan ini merupakan jenis potensi tanaman laut yang tergolong langka. Pasalnya, species tumbuhan tersebut hanya terdapat di Dusun Polong dan tidak terdapat di daerah pesisir lain di Kabupaten Kepulauan Selayar, pada khususnya dan Kabupaten/Kota lain di Indonesia.
Donge-donge juga merupakan jenis tanamanan laut yang tingkat pertumbuhannya sama sekali tidak terpengaruh oleh dampak pembiusan ikan di laut. Istimewanya lagi, karena semakin terkena radiasi bius, laju pertumbuhnan tanaman donge-donge justeru kian pesat dan membesar.
donge-donge rasanya kaya rumput laut jg ga ya
