- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sepak Bola Juga Menggunakan Rumus


TS
riyal.helmi2
Sepak Bola Juga Menggunakan Rumus
Setelah melihat permainan tim “Garuda Muda” pada laga semi final Sea Game melawan tim Vietnam kemarin (19/11/2011) di Gelora Bung Karno, hati terasa lega, suguhan yang enak di tonton meski agak keras sedikit sampai wasit mengeluarkan kartu kuning, namun tidak menyurutkan arti “Fair Play”.
Semoga tim “Garuda Muda” bisa mempertahankan permainan yang bagus ini pada saat melawan tim Malaysia pada laga final besok (21/11/2011). Tetap semangat Garusa-ku … kerja keras … jangan terbawa emosi … tanggalkan nafsu dendam … Alloh berserta kita ….. Amin.
Akhirnya aku teringat saat masih suka kluyar-kluyur bersama nawak-nawak Aremania mendukung tim kesayanganku “AREMA” kesebelasan berjuluk “7-Ngo E-&”, sambil menunggu pertandingan dimulai ada seorang teman juga guru matematika memberikan selembar buletin RINGAN edisi 2, 22 Agustus 2008 yang diterbitkan oleh P4TK Matematika Yogyakarta. Pada buletin tersebut ada yang menarik yaitu artikel dengan judul “Rumus Tendangan Pinalti” dihalaman muka, seperti inilah isinya ….
Rumus Tendangan Pinalti
Euro 2008 baru saja usai, namun gema hingar bingarnya mungkin masih membekas. Asal tahu saja, baru pada event resmi sepakbola Euro 2008 ini, peran matematika-statistik begitu menonjol.
Namun dalam pesta Eropa yang meraup keuntungan paling besar itu, bahkan seluruh pemain diobservasi aktivitasnya. Kita jadi tahu, misalnya, pemain Belanda, Arjen Robben mampu berlari dengan kecepatan 30,89 km/jam atau 8,52 m /det.
Data-data tersebut tentu ada manfaatnya. Dari data-data rekaman pertandingan pula, matematikawan Dr David Lewis dan koleganya dari Universitas John Moores di Liverpool berhasil meramu rumus “mujarab” untuk tendangan 12 pas. Mereka menganalisis tendangan pinalti yang pernah dilakukan tim Inggris di turnamen-turnamen besar sejak tahun 1962. Hasilnya rumus di bawah ini:

X = penempatan horizontal bola terhadap titik pusat gawang.
Y = penempatan vertikal bola terhadap tanah dasar rumput.
S = banyak langkah sebelum bola ditendang.
T = waktu antara meletakkan bola hingga bola ditendang.
I = waktu antara mulai bergeraknya penjaga gawang hingga bola ditendang.
B = posisi tendangan kaki.
V = kecepatan bola begitu ditendang.
Dengan rumusan tersebut Dr Lewis antara lain menyimpulkan kecepatan ideal tendangan adalah
25-29 m/detik, dan ancang-ancang 4-6 langkah sebelum bola ditendang.
Semoga tim “Garuda Muda” bisa mempertahankan permainan yang bagus ini pada saat melawan tim Malaysia pada laga final besok (21/11/2011). Tetap semangat Garusa-ku … kerja keras … jangan terbawa emosi … tanggalkan nafsu dendam … Alloh berserta kita ….. Amin.
Akhirnya aku teringat saat masih suka kluyar-kluyur bersama nawak-nawak Aremania mendukung tim kesayanganku “AREMA” kesebelasan berjuluk “7-Ngo E-&”, sambil menunggu pertandingan dimulai ada seorang teman juga guru matematika memberikan selembar buletin RINGAN edisi 2, 22 Agustus 2008 yang diterbitkan oleh P4TK Matematika Yogyakarta. Pada buletin tersebut ada yang menarik yaitu artikel dengan judul “Rumus Tendangan Pinalti” dihalaman muka, seperti inilah isinya ….
Rumus Tendangan Pinalti
Euro 2008 baru saja usai, namun gema hingar bingarnya mungkin masih membekas. Asal tahu saja, baru pada event resmi sepakbola Euro 2008 ini, peran matematika-statistik begitu menonjol.
Namun dalam pesta Eropa yang meraup keuntungan paling besar itu, bahkan seluruh pemain diobservasi aktivitasnya. Kita jadi tahu, misalnya, pemain Belanda, Arjen Robben mampu berlari dengan kecepatan 30,89 km/jam atau 8,52 m /det.
Data-data tersebut tentu ada manfaatnya. Dari data-data rekaman pertandingan pula, matematikawan Dr David Lewis dan koleganya dari Universitas John Moores di Liverpool berhasil meramu rumus “mujarab” untuk tendangan 12 pas. Mereka menganalisis tendangan pinalti yang pernah dilakukan tim Inggris di turnamen-turnamen besar sejak tahun 1962. Hasilnya rumus di bawah ini:

X = penempatan horizontal bola terhadap titik pusat gawang.
Y = penempatan vertikal bola terhadap tanah dasar rumput.
S = banyak langkah sebelum bola ditendang.
T = waktu antara meletakkan bola hingga bola ditendang.
I = waktu antara mulai bergeraknya penjaga gawang hingga bola ditendang.
B = posisi tendangan kaki.
V = kecepatan bola begitu ditendang.
Dengan rumusan tersebut Dr Lewis antara lain menyimpulkan kecepatan ideal tendangan adalah
25-29 m/detik, dan ancang-ancang 4-6 langkah sebelum bola ditendang.




4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
5.5K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan