Gan ane disini sebagai orang sunda mau sedikit berbagi soal makna dari panggilan akang teteh. Ga bermaksud SARA
Cuma mau nambah-nambah ilmu.
Muali deh ah yu bray.

Akang,teteh sudah tidak asing lagi terdengar di telinga orang-orang yang menjadikan ciri khas dari panggilan orang Sunda untuk pria dan wanita. Tapi terkadang panggilan itu menjadikan paham bahwa itu adalah panggilan untuk umur yang lebih tua dari kita. Sebenarnya, panggilan akang teteh itu bukan panggilan senioritas yg biasa digunakan di Sekolah-sekolah dan Universitas.

Dalam ilmu sosiologi, sosiolinguistik. Dapat simpulkan bahwa bahasa Sunda itu memiliki warna , kaya rasa, ragam bahasanya , beragam juga pilihan kata-katanya. Panggilan Akang teteh pun memiliki nilai citra rasa yang bisa menjadikan pendengarnya merasa begitu terhormat , begitu pula sebaliknya.

Maka dari itu kita budayakan budaya dan bahasa kita agar tidak termakan & hilang karena era globalisasi yang menuntut teknologi semakin canggih sehingga muncul kata-kata alay seperti “Ciyus? Miapa.” Daripada begitu, mari kita budayakan Sunda berikut ragam seni dan bahasanya. Jangan malu bila tidak bisa bilang huruf “F” karena itu juga ciri khas kita. Dan jangan malu untuk berbahasa Sunda.

Sok , mun lain ku urang. Ku saha deui? Pokona mah Hurip Sunda!