

TS
bich123
Doktorandus & Insinyur Itu Bukanlah Sebuah Gelar !
Pertama 


Kalau agan berkenan


tapi jangan





Quote:
Bandung PR 1992
Quote:
Sekarang ini banyak sarjana yang tidak malu memakai gelar doktorandus (Drs),Insinyur(Ir) dan sejenisnya. Padahal dotorandus,insinyur atau sejenisnya bukanlah gelar. Bahkan universitas yang meluluskan sarjana itu,tidak mewajibkan sarjananya memakai gelar seperti itu.
Demikian pendapat yang dikemukakan Soewarno Darsoprajitno,staf ahli senior pada Puslitbang Geologi Ditjen Geologi dan Suber Daya Mineral,kepada wartawan PR di Bandung baru-baru ini.
Dikemukakannya,insinyur pun bukanlah gelar melainkan profesi sama halnya dengan profesi sopir atau wartawan. Insinyur itu tidaklah selalu bisa diraih kalau tamat perguruan tinggi, kata Soewarno yang mengenyam pendidikan diGeologi ITB tahun 60-an.
Ia menilai,sarjana sekarang banyak yang membiarkan dirinya dalam ketidakmengertian. Banyak yang memakai gelar Drs. di depan namanya,namun tidak mengerti apa arti dan kepanjangannya. Ini dibuktikan sendiri ketika ia memberikan kuliah disalah satu perguruan tinggi ternama di Bandung,belum lama ini.
Saya bertanya kepada mahasiswa ,siapa yang tahu apa kepanjangan Drs. ? Kalau tahu,angkat tangan. Ternyata mereka tidak ada yang bisa menjawab. Mereka yang pakai Drs. pun mungkin banyak yang tidak tahu, ujarnya.
Selesai diwiduda,lalu mereka menempeli namanya dengan Drs. Padahal pada ijazah sarjananya,tidak disebutkan bahwa kalau yang bersangkutan lulus ,tamat ujian sarjana,berhak menggunakan gelar Drs. Itu tidak ada!,mereka tidak tahu . Padahal Drs. adalah singkatan dari doctorandus instantunasendi . Artinya doktor yang belum jadi atau calon doktor!. kata Soewarno
Dikemukakannya,sarjana (dokterandus) itu jika ia melanjutkan studinya,baru bisa menjadi sarjana madya. Dari situ,jika yang bersangkutan studi lagi,harus bersaing dengan ketat memperoleh gelar sarjana utama yakni DOKTOR. DOKTOR inilah yang GELAR!
Sekarang ini,menurut Soewarno,doktorandus ada disembarang gang. Tanpa diplomasi penuh mereka memakai Drs. pemain Badminton,pingpong,dsb,pakai doktorandus,katanya berseloroh.
Selesai diwisuda langsung memakai gelar. Sedangkan mereka belum punya karya dan prestasinya belum ada. Kok tidak malu! lanjutnya.
Soewarno bercerita tentang pengalamannya ketika bekerja diKalimantan dan bertemu dengan seorang tenaga ahli dari Jepang. orang Jepang itu bertanya kepada saya,kok teman-temanmu itu pada pakai Ir.(baca;ir),apa itu artinya? kata Soewarno,mengutip pertanyaan ahli dari Jepang itu.
Saya katakan,itu bukan ir,tapi Ir suatu gelar yang kepanjangannya insinyur,lanjut Soewarno
Orang Jepang itu berkata Wah,persis diJepang 50 tahun yang lalu
Menurut Soewarno,jawab orang Jepang itu berarti bahwa kita diIndonesia ketinggalan 50 tahun diari orang Jepang,khususnya tentang kelatahan menggunakangelaryang tidak pada tempatnya.
Yang paling disesalkan,menurut Soewarno,orang Indonesia yang senang memakai Drs atau Ir itu kerjanya banyak yang santai. Duduk-duduk saya . Akan tetapi kalau mengeluarkan kartu nama,tercantum Drs. pada awal nama yang bersangkutan
Nah disini dapat disimpulkan,bahwa bukan berarti orang yang tidak mempunyai gelar Drs atau Ir dsb itu berarti tidak mempunyai gelar sama sekali. Melainkan mereka ialah orang yg lebih maju 50 tahun dari yg memakai gelar tersebut. Dan mereka menyadari bahwa gelar sebenarnya ialah DR DOKTOR bukanlah Drscalon DOKTOR. Seperti halnya Jepang yg meninggalkan kita 50 tahun silam. Gelar tersebut bukanlah semata-mata gelar akan tetapi gelar dapat dibuktikan bukan hanya oleh tulisan semata.. tapi dengan perbuatan dan pekerjaan kita . Jadi dalam hal ini jgn bangga lah hanya karena gelar,tetapi banggalah karena diri anda ,bangga akan pekerjaan anda ,dan banggalah akan perbuatan (akhlak) anda,Karena didunia ini percaya diri merupakan kunci kesuksesan ..
Demikian pendapat yang dikemukakan Soewarno Darsoprajitno,staf ahli senior pada Puslitbang Geologi Ditjen Geologi dan Suber Daya Mineral,kepada wartawan PR di Bandung baru-baru ini.
Dikemukakannya,insinyur pun bukanlah gelar melainkan profesi sama halnya dengan profesi sopir atau wartawan. Insinyur itu tidaklah selalu bisa diraih kalau tamat perguruan tinggi, kata Soewarno yang mengenyam pendidikan diGeologi ITB tahun 60-an.
Ia menilai,sarjana sekarang banyak yang membiarkan dirinya dalam ketidakmengertian. Banyak yang memakai gelar Drs. di depan namanya,namun tidak mengerti apa arti dan kepanjangannya. Ini dibuktikan sendiri ketika ia memberikan kuliah disalah satu perguruan tinggi ternama di Bandung,belum lama ini.
Saya bertanya kepada mahasiswa ,siapa yang tahu apa kepanjangan Drs. ? Kalau tahu,angkat tangan. Ternyata mereka tidak ada yang bisa menjawab. Mereka yang pakai Drs. pun mungkin banyak yang tidak tahu, ujarnya.
Selesai diwiduda,lalu mereka menempeli namanya dengan Drs. Padahal pada ijazah sarjananya,tidak disebutkan bahwa kalau yang bersangkutan lulus ,tamat ujian sarjana,berhak menggunakan gelar Drs. Itu tidak ada!,mereka tidak tahu . Padahal Drs. adalah singkatan dari doctorandus instantunasendi . Artinya doktor yang belum jadi atau calon doktor!. kata Soewarno
Dikemukakannya,sarjana (dokterandus) itu jika ia melanjutkan studinya,baru bisa menjadi sarjana madya. Dari situ,jika yang bersangkutan studi lagi,harus bersaing dengan ketat memperoleh gelar sarjana utama yakni DOKTOR. DOKTOR inilah yang GELAR!
Sekarang ini,menurut Soewarno,doktorandus ada disembarang gang. Tanpa diplomasi penuh mereka memakai Drs. pemain Badminton,pingpong,dsb,pakai doktorandus,katanya berseloroh.
Selesai diwisuda langsung memakai gelar. Sedangkan mereka belum punya karya dan prestasinya belum ada. Kok tidak malu! lanjutnya.
Soewarno bercerita tentang pengalamannya ketika bekerja diKalimantan dan bertemu dengan seorang tenaga ahli dari Jepang. orang Jepang itu bertanya kepada saya,kok teman-temanmu itu pada pakai Ir.(baca;ir),apa itu artinya? kata Soewarno,mengutip pertanyaan ahli dari Jepang itu.
Saya katakan,itu bukan ir,tapi Ir suatu gelar yang kepanjangannya insinyur,lanjut Soewarno
Orang Jepang itu berkata Wah,persis diJepang 50 tahun yang lalu
Menurut Soewarno,jawab orang Jepang itu berarti bahwa kita diIndonesia ketinggalan 50 tahun diari orang Jepang,khususnya tentang kelatahan menggunakangelaryang tidak pada tempatnya.
Yang paling disesalkan,menurut Soewarno,orang Indonesia yang senang memakai Drs atau Ir itu kerjanya banyak yang santai. Duduk-duduk saya . Akan tetapi kalau mengeluarkan kartu nama,tercantum Drs. pada awal nama yang bersangkutan
Nah disini dapat disimpulkan,bahwa bukan berarti orang yang tidak mempunyai gelar Drs atau Ir dsb itu berarti tidak mempunyai gelar sama sekali. Melainkan mereka ialah orang yg lebih maju 50 tahun dari yg memakai gelar tersebut. Dan mereka menyadari bahwa gelar sebenarnya ialah DR DOKTOR bukanlah Drscalon DOKTOR. Seperti halnya Jepang yg meninggalkan kita 50 tahun silam. Gelar tersebut bukanlah semata-mata gelar akan tetapi gelar dapat dibuktikan bukan hanya oleh tulisan semata.. tapi dengan perbuatan dan pekerjaan kita . Jadi dalam hal ini jgn bangga lah hanya karena gelar,tetapi banggalah karena diri anda ,bangga akan pekerjaan anda ,dan banggalah akan perbuatan (akhlak) anda,Karena didunia ini percaya diri merupakan kunci kesuksesan ..
Kalau agan berkenan



tapi jangan



0
70.1K
Kutip
66
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan